Anda di halaman 1dari 74

KUMPULAN SWAMEDIKASI

DISUSUN OLEH:
MAHASISWA PSPA KELAS A ANGKATAN XXX

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2015

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page i


DAFTAR ISI

TUBERCULOSIS............................................................................................................... 1
ASMA ................................................................................................................................. 3
REUMATIK ....................................................................................................................... 4
RHEUMATOID ARTHRITIS ............................................................................................ 6
MALARIA ........................................................................................................................ 10
HIPERTENSI ................................................................................................................... 11
STROKE ........................................................................................................................... 30
KANKER .......................................................................................................................... 34
GAGAL GINJAL ............................................................................................................. 40
OSTEOPOROSIS (SILENT KILLER) ............................................................................ 49
SKIZOFRENIA ................................................................................................................ 54
STRESS/DEPRESI ........................................................................................................... 58
LEPTOSPIROSIS ............................................................................................................. 60
DM .................................................................................................................................... 64
DIARE .............................................................................................................................. 71

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page ii


TUBERCULOSIS
Disebabkan oleh Micobacterium tuberculosis, bakteri ini 80 % menyerang paru-
paru dan sebagian kecil menyerang organ lain seperti ginjal, kulit dan organ lain.

Gejala

(PADA DEWASA)
Sesak nafas, nyeri dada, badan lemah, nafsu makan dan
berat badan menurun, rasa kurang enak badan,
berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam
meriang > 1 bulan

(PADA ANAK)

 Diare berulang
 BB turun selama 3 bulan berturut-turut dan tidak
ada kenaikan dalam 1 bulan meski ada perbaikan
gizi\
 Demam berulang tanpa sebab yang jelas,
 Pembesaran kelenjar limfe (leher, ketiak, lipatan
paha) dan tidak sakit
 Batuk >30 hari, tanda cairan didada dan nyeri
dada

Penularan:

1. Melalui udara
2. Penggunaan barang-barang, alat makan dan minum bersama
3. Dari ibu hamil ke janin

Anjuran :

 Minta yang bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan ke RS, Puskesmas atau


dokter praktek swasta.
 Sebaiknya jangan memberikan obat, misalkan obat sesak nafas, obat demam, obat
penambah nafsu makan, dan lain sebagainya.

KIE

1. Bagaimana cara meminum obat? Ditelan dengan air yang banyak diminum
setiap hari pada pagi hari sebelum makan.
2. Bagaimana jika lupa minum obat? Apabila jadwal minum obat 8 pagi dan
misalkan lupa kemudian minum obat jam 18 maka segera diminum pada jam 18.
Tetapi jika ingat untuk minum obat jam 22 maka minum obat pada jam 8 pagi
esok hari.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 1


3. Bagaimana akibat jika lupa minum obat? Pengobatan bias jadi akan gagal
sehingga ada kemungkinan obat yang dibutuhkan bias lebih mahal dan belum
tentu tersedia di tempat pengambilan obat biasa.
4. Apa yang harus dilakukan jika mengalami efek samping seperti
- Kemerahan pada kulit
- Kuning pada mata dan kulit
- Gejala Flu (demam, kedinginan, pusing)
- Nyeri & pembengkakan sendi (terutama pada kaki dan tangan)
- Gangguan penglihatan
- Merah/orange pada air seni
- Rasa mual, gangguan perut hingga muntah
- Rasa kesemutan / terbakar pada kaki
- Dll.

5. Dimana menyimpan OAT?


Simpan obat ditempat yang mudah dilihat, terhindar dari tempat lembab, panas
dan terpapar cahaya langsung (dapur, kamar mandi, jendela) serta hindarkan dari
jangkauan anak-anak.
6. Bagaimanakah tanda-tanda obat sudah rusak? Apabila terjadi perubahan
warna, lembab, pecah, aluminium foil bocor, serbuk dalam bungkus lembab, serta
lengket.

Obat paket tuberculosis disediakan secara gratis melalui institusi


pelayanan kesehatan milik pemerintah melalui puskesmas, Balai
Pengobatan TB Paru, RS umum dan dokter praktek swasta yang
bekerjasama dengan Direktorat Pemberantasan Penyakit Menular
Langsung Depkes RI.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 2


ASMA

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 3


REUMATIK I. PENGERTIAN III. MANIFESTASI KLINIS

Reumatik adalah suatu kondisi yang 1. Nyeri pada sendi


OLEH :
Fenny Hadhisna M.S. disertai nyeri kaku pada sistem 2. rasa kaku
Detya Pertiwi musuloskletal termasuk penyakit 3. pembesaran pada sendi
Detry Ferliani
Aditya Bekti Irnawan jaringan ikat (penyakit kalogen) Atau
Anggita Devi yang disebut juga dengan osteoartrtitis
Fitriwati Sovia IV. KOMPLIKASI
Rizka Maretiana R.
Lejar Duanti II. PENYEBAB
Sarah Aliya Noor Apabila nyeri sendi terus-menerus akan
Trisia Mayangsari
Secara pasti belum diketahui, ada mengakibatkan:
beberapa faktor resiko yang diketahui 1. Perubahan pada sendi
yang berhubungan dengan penyakit 2. Perubahan pada sikap
reumatik 3. Hypermitas
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Faktor genetik
3. Kegemukan
4. Penyakit metabolik
5. Cidera sendi
6. Kelainan pertumbuhan

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 4


V. TERAPI NON- Cara pemberian kompres hangat: VI. PENGOBATAN
FARMAKOLOGI 1. Persiapan alat
1. Analgetik
- Kom kecil
1. Kompres dengan air hangat bagian a. Parasetamol
- Waslap atau handuk kecil
yang teras nyeri atau digosok b. NSAID
- Air hangat atau minyak gosok
dengan minyak Gandapura atau  Aspirin
- Perlak untuk alas  Ibuprofen
Parem Kocok
2. Menghindari makanan yang  Diklofenak
2. Langkah-langkah  Naproksen
berwarna hijau seperti; daun
- Pasang alas atau perlak  Sulindak
singkong, daun bayam, daun katu,
- Celupkan waslap ke dalam air  Ketoprofen
tangkil dan kacang-kacangan.
hangat lalu diperas  Indometasin
3. Pemberian obat anti reumatik
 Piroksikam
4. Bila nyeri timbul istirahat total. - Letakkan waslap pada bagian yang
 Celecoxib
terasa nyeri, biarkan selama
 Valdecoxib
beberapa menit atau digosok dengan
c. Glukosamin & Chondroitin
minyak

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 5


RHEUMATOID ARTHRITIS I. PENGERTIAN III. MANIFESTASI KLINIS

RHEUMATOID ARTHRITIS adalah 1. Gejala-gejala konstitusional, misalnya


penyakit autoimun yang merusak sinovium lelah, kurang nafsu makan, berat
(bagian dari sendi) yang berfungsi untuk badan menurun dan demam.
OLEH :
memberikan nutrisi pelumas sendi supaya 2. Kekakuan di pagi hari selama 1 jam
Fenny Hadhisna M.S. sendi mudah bergerak. Umumnya 3. Persendian akan terasa nyeri dan
Detya Pertiwi
menyerang sendi-sendi kecil, jari-jari berdenyut.
Detry Ferliani
Aditya Bekti Irnawan tangan, kaki pada kedua sisi dan simetris.
Anggita Devi IV. KOMPLIKASI
Fitriwati Sovia
II. PENYEBAB
Rizka Maretiana R.
kondisi yang mungkin dapat diderita oleh
Lejar Duanti
Sarah Aliya Noor Pada penyakit ini, sistem kekebalan tubuh penderita rheumatoid arthritis adalah:
Trisia Mayangsari yang seharusnya melawan infeksi, justru 1. Peradangan menyebar luas,
menyerang sel normal pada persendian. 2. kerusakan saraf tulang belakang
Walau alasan kenapa sistem kekebalan permanen,
tubuh keliru menyerang tubuh dalam 3. Penyakit kardiovaskular,
rheumatoid arthritis masih belum 4. Kerusakan sendi
diketahui.
Ada beberapa faktor yang diduga dapat
meningkatkan risiko, seperti:
1. faktor usia, 3. genetika
2. hormon, 4. kebiasaan merokok

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 6


V. TERAPI NON-FARMAKOLOGI - Letakkan waslap pada bagian yang antiinflamasi. Obat ini memiliki onset
terasa nyeri, biarkan selama beberapa yang agak cepat, hasil dapat dilihat kurang
1. Istirahat dan latihan dalam jumlah yang
menit atau digosok dengan minyak lebih 2-3 minggu setelah dimulainya
seimbang, dengan istirahat lebih ketika
terapi. Obat bisa diberikan secara i.m., s.c.,
RA aktif dan banyak latihan ketika RA
VI. PENGOBATAN atau p.o.
tidak aktif.
Efek samping atau gejala toksisitas MTX
2. Diet makanan (salah satunya dengan
1. Analgetik adalah gangguan gastrointestinal,
suplementasi minyak ikan cod),
a) NSAID hematologi, pulmonar, dan hepatik. Test
3. kompres panas sendi yang sakit dan
Obat-obat NSAID umumnya dipakai terhadap fungsi liver perlu dilakukan untuk
bengkak untuk mengurangi nyeri
sebagai terapi komplementer, jarang memantau penggunaan obat ini. MTX
4. Bila nyeri timbul istirahat total.
digunakan secara tunggal/monoterapi pada dikontraindikasikan untuk kehamilan dan
AR. Obat ini bekerja menghambat sintesis menyusui, gangguan liver kronis,
Cara pemberian kompres hangat:
prostaglandin yang merupakan mediator defisiensi imun, leukopenia,
1. Persiapan alat
inflamasi dengan menekan kerja enzim trombositopenia, gangguan darah, serta
- Kom kecil pasien yang kreatin klirens-nya kurang dari
siklooksigenase.
- Waslap atau handuk kecil 40 mL/min. Karena MTX adalah antagonis
- Air hangat atau minyak gosok asam folat, maka ia juga dapat
b) Methotrexate (MTX)
- Perlak untuk alas MTX bekerja dengan menghambat menyebabkan defisiensi asam folat. Untuk
2. Langkah-langkah produksi sitokin (cytokines), menghambat itu suplementasi asam folat diperlukan
- Pasang alas atau perlak biosintesis purin, dan mungkin untuk mengurangi efek samping ini
- Celupkan waslap ke dalam air hangat menstimulasi pelepasan adenosin, yang (Schuna, 2005).
lalu diperas semuanya dapat mengarah pada kerja
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 7
2.Leflunomid 3.Hidroksiklorokuin enzim hepatik. Obat ini berinteraksi
Bekerja dengan menghambat sintesis Obat ini dikenal sebagai antimalaria, tetapi dengan antibiotik yang membunuh bakteri
pirimidin, sehingga dapat menurunkan juga dapat menekan sistem imun, sehingga kolon, dapat mengikat suplemen besi, dan
proliferasi limfosit dan menghambat seringkali digunakan pada penyakit meningkatkan efek warfarin.
inflamasi. Obat ini diberikan dengan gangguan imun. Kelebihan obat ini adalah 5. Kortikosteroid
loading dose 100 mg sehari untuk 3 hari, ia tidak toksis terhadap hepar atau renal. Kortikosteroid digunakan pada AR karena
dan dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan Toksisitasnya bersifat jangka pendek, efek antiinflamasi dan imunosupresifnya.
20 mg sehari. Seperti MTX, obat ini cukup meliputi: gangguan gastrointestinal seperti Obat ini bisa menghambat sintesis
toksis terhadap hati, sehingga mual, muntah atau diare prostagandin dan leukotrien, menghambat
dikontraindikasikan bagi pasien yang reaksi radikal superoksida netrofil dan
punya riwayat gangguan liver. Selain itu 4.Sulfasalazin monosit, mencegah migrasi sel monosit,
obat ini juga teratogenik, sehingga tidak Sulfasalazin adalah suatu prodrug yang limfosit, dan monosit, sehingga dapat
boleh digunakan pada wanita hamil atau akan diuraikan oleh bakteria di usus mencegah respon imun.
yang merencanakan hamil. Bedanya, menjadi sulfapiridin dan asam 5-
leflunomid jarang menyebabkan gangguan aminosalisilat. Sulfapiridin inilah yang 6. Agen Biologis
darah, sehingga memungkinakan untuk diduga bertanggung-jawab terhadap Golongan obat ini termasuk obat baru hasil
dipakai pada pasien dengan gangguan aktivitas antirematiknya. Penggunaan rekayasa genetik, seperti: etenercept,
darah sulfasalazin agak terbatas karena infliximab, adalimumab, dan anakinra.
menyebabkan beberapa efek samping Obat ini mungkin efektif, jika obat lain
antara lain efek gastrointestinal (mual, tidak berhasil. Harganya masih mahal, dan
muntah, diare dan anoreksia), alergi, belum ada di Indonesia. Tidak ada resiko
leukopenia, alopesia, dan peningkatan toksisitas yang membutuhkan pemantauan

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 8


lab, tetapi ada laporan bahwa obat ini d. Anakinra adalah antagonsi reseptor
sedikit meningkatkan resiko infeksi. Untuk inteleukin-1 (IL-1). Diketahui bahwa
itu, pasien yang sedang infeksi sebaiknya IL-1 sangat terlibat dalam patogenesis
tidak menggunakan obat ini. Berikut ini AR. Obat ini akan mengikat reseptor
adalah keterangan singkat tentang agen IL-1, sehingga mencegah IL-1 untuk
biologis tersebut. berikatan dengan reseptornya.
a. Etanercept adalah suatu protein yang
terdiri dari reseptor TNF (tumor
necrosis factor) yang berikatan dengan
antibodi IgG. Obat ini akan mengikat
TNF sehingga secara biologis menjadi
inaktif dan tidak bisa berikatan
dengan reseptornya. Seperti diketahui,
TNF adalah salah satu sitokin yang
terlibat dalam patogenesis AR.
b. Infliximab merupakan anti TNF, ia
juga akan mengikat TNF sehingga
tidak bis aberikatan dengan
reseptornya.
c. Adalimumab juga merupakan antibodi
terhadap TNF.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 9


MALARIA

1. Gejala: demam, pembengkakan kel. Limpa, anemia.


2. Perantara : nyamuk
3. Pencegahan & Penanggulangan penularan setempat dan faktor risikonya
Kelambu berinsektisida
Repellant (lotion anti nyamuk)
Larvasida
IRS (Indoor Residual Spraying)
4. Pengobatan: antimalaria
5. Perhatian:
Primakuin tidak boleh diberikan kepada Anak umur kurang dari satu tahun
dan ibu hamil serta penderita defisiensi G6PD tidak boleh menerima
primakuin.
Kina tidak boleh diberikan secara intravena, karena membahayakan jantung
dan dapat menimbulkan kematian.
Pada penderita gagal ginjal , loading dose tidak diberikan . Dosis
maintenance kina diturunkan separuhnya.
Pada hari pertama pemberian kina per oral, berikan primakuin dengan dosis
0,75 mg/kg BB.
Dosis maksimum kina dewasa 2000 mg/hari.
Tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak dibawah 8 tahun dan ibu hamil.
Dosisiklin tidak boleh diberikan pada anak umur <8 tahun dan ibu hamil.
Artemeter parenteral tidak boleh diberikan pada penderita yang sedang
hamil trimester I.
Pengobatan dalam program pengendalian malaria yang diberikan adalah
pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit
yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk
mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik serta memutuskan rantai
penularan.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong
karena bersifat iritasi lambung. Oleh sebab itu penderita harus makan
terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 10


HIPERTENSI

A. DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH


- Angina: nyeri dada
- Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor: obat yang digunakan untuk mengobati
hipertensi dengan mencegah tubuh membuat hormone angiotensin II
– hormon ini menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat menaikkan tekanan
darah. ACE inhibitor membiarkan pembuluh darah melebar dan membiarkan lebih banyak
darah mengalir ke jantung, sehingga menurunkan tekanan darah. Obat-obat ini juga
digunakan untuk mengobati gagal jantung kongestif, untuk melindungi ginjal pada pasien
dengan diabetes, dan untuk mengobati pasien yang telah terkena serangan jantung. Dapat
juga digunakan untuk membantu mencegah serangan jantung dan stroke pada pasien dengan
resiko tinggi.
- Beta-blocker (penyekat beta): salah satu obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi,
nyeri dada, dan detak jantung yang tidak teratur, dan membantu mencegah serangan jantung
berikutnya. Penyekat beta bekerja dengan memblok efek adrenalin pada berbagai bagian
tubuh. Bekerja pada jantung untuk meringankan stress sehingga jantung memerlukan lebih
sedikit darah dan oksigen
– meringankan kerja jantung sehingga menurunkan tekanan darah.
- Calcium channel blocker = CCB (Antagonis kalsium): obat penurun tekanan darah yang
memperlambat pergerakan kalsium ke dalam sel jantung dan dinding arteri (pembuluh darah
yang ,membawa darah dari jantung ke jaringan)
– sehingga arteri menjadi relax dan menurunkan tekanan dan aliran darah di jantung.
- Diet DASH: The Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) diet ---
berupa diet dari beberapa grup makanan, termasuk lebih banyak buah, sayuran, dan makanan
yang mengandung biji-bijian.
- Tekanan darah diastolik: tekanan darah terendah terhadap pembuluh darah arteri sewaktu
jantung istirahat diantara dua denyut.
- Diuretik: salah satu obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi --- diuretik bekerja
pada ginjal untuk mengeluarkan kelebihan garam dari darah. Hal ini menaikkan aliran urin
dan keinginan untuk urinasi, sehingga menurunkan jumlah air dalam tubuh – membantu
menurunkan tekanan darah.
- Ekokardiogram: tes untuk melihat aliran darah secara rinci pada bilik-bilik Jantung

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 11


- Elektrokardiogram (EKG atau ECG): tes diagnostik yang mengukur aktivitas elektrik,
kecepatan, dan ritme denyut jantung via elektroda yang dipasang ditangan, kaki, dan dada
- Hipertensi esensial: tekanan darah tinggi yang penyebab jelasnya tidak diketahui
– kebanyakan (95 %) tekanan darah tinggi adalah hipertensi esensial
- Serangan jantung: kerusakan pada otot jantung akibat hilangnya aliran darah ke jantung.
- Hipertensi: tekanan darah tinggi
- Hipertensi emergensi: meningkatnya tekanan darah yang parah yang dapat mengarah
kepada kerusakan organ, termasuk encephalopathy (kerusakan otak), serangan jantung, gagal
jantung, stroke hemorhagik (pendarahan ke otak), eklampsia (kondisi dimana ibu hamil
mengalami retensi air, hipertensi, protein di urin, dan kejang) dan pendarahan arteri
- Penyakit jantung iskemi: kondisi yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke
jantung --- penurunan ini biasanya akibat menyempitnya arteri koroner, yang menghambat
aliran darah.
- Gagal ginjal ( penyakit ginjal tahap akhir): kondisi dimana ginjal tidak dapat menyaring
dan mengekskresi produk yang harus dibuang tubuh.
- Kalium: suatu elektrolit yang digunakan untuk membuat energi untuk semua otot, termasuk
otot jantung.
- Proteinuria: adanya protein di urin – dapat menunjukkan adanya penyakit atau kerusakan
ginjal.
- Stroke: terganggunya suplai darah ke otak, mengakibatkan kerusakan jaringan otak.
Ganguan dapat disebabkan oleh gumpalan yang menghambat aliran darah, atau oleh
pendarahan dalam otak dari pecahnya pembuluh darah.
- Tekanan darah sistolik: kekuatan tekanan darah tertinggi terhadap dinding arteri sewaktu
jantung berkontraksi.

B. PENGENALAN PENYAKIT
Etiologi
Hipertensi merupakan suatu penyakit dengan kondisi medis yang beragam. Pada
kebanyakan pasien etiologi patofisiologi-nya tidak diketahui (essensial atau hipertensi
primer). Hipertensi primer ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Kelompok lain
dari populasi dengan persentase rendah mempunyai penyebab yang khusus, dikenal sebagai
hipertensi sekunder. Banyak penyebab hipertensi sekunder; endogen maupun eksogen. Bila
penyebab hipertensi sekunder dapat diidentifikasi, hipertensi pada pasien-pasien ini dapat
disembuhkan secara potensial.
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 12
Hipertensi primer (essensial)
Lebih dari 90% pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi essensial (hipertensi
primer). Faktor genetik memegang peranan penting dalam hipertensi primer.
Hipertensi sekunder
Kurang dari 10% penderita hipertensi merupakan sekunder dari penyakit komorbid
atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah (lihat tabel 1). Pada
kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular
adalah penyebab sekunder yang paling sering. Obat-obat tertentu, baik secara langsung
ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat hipertensi dengan menaikkan
tekanan darah. Obat-obat ini dapat dilihat pada tabel 1. Apabila penyebab sekunder dapat
diidentifikasi, maka dengan
menghentikan obat yang bersangkutan atau mengobati/mengoreksi kondisi komorbid yang
menyertainya sudah merupakan tahap pertama dalam penanganan hipertensi sekunder.
Penyakit Obat
Tabel 1. Penyebab hipertensi yang dapat diidentifikasi

NSAID: non-steroid-anti-inflammatory-drug, ACTH: adrenokortikotropik hormone

Komplikasi hipertensi
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk penyakit serebrovaskular (stroke,
transient ischemic attack), penyakit arteri koroner (infark miokard, angina), gagal ginjal,
dementia, dan atrial fibrilasi.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 13


Klasifikasi tekanan darah

Evaluasi hipertensi
Ada 3 tujuan evaluasi pasien dengan hipertensi:
1. Menilai gaya hidup dan identifikasi faktor-faktor resiko kardiovaskular atau penyakit
penyerta yang mungkin dapat mempengaruhi prognosis sehingga dapat memberi petunjuk
dalam pengobatan (Tabel 3)
2. Mencari penyebab tekanan darah tinggi
3. Menetukan ada tidaknya kerusakan organ target dan penyakit kardiovaskular

Tujuan terapi
Tujuan umum pengobatan hipertensi adalah :
- Penurunan mortalitas dan morbiditas yang berhubungan dengan hipertensi. Mortalitas dan
morbiditas ini berhubungan dengan kerusakan organ target (misal: kejadian kardiovaskular
atau serebrovaskular, gagal jantung, dan penyakit ginjal). Mengurangi resiko merupakan
tujuan utama terapi hipertensi, dan pilihan terapi obat dipengaruhi secara bermakna oleh
bukti yang menunjukkan pengurangan resiko.
Target nilai tekanan darah yang di rekomendasikan dalam JNC VII.2,9
• Kebanyakan pasien < 140/90 mm Hg
• Pasien dengan diabetes < 130/80 mm Hg
• Pasien dengan penyakit ginjal kronis < 130/80 mm Hg

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 14


Terapi nonfarmakologi
Modifikasi gaya hidup yang penting yang terlihat menurunkan tekanan darah adalah
mengurangi berat badan untuk individu yang obes atau gemuk; mengadopsi pola makan
DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium; diet
rendah natrium; aktifitas fisik; dan mengkonsumsi alkohol sedikit saja. Pada sejumlah pasien
dengan pengontrolan tekanan darah cukup baik dengan terapi satu obat antihipertensi;
mengurangi garam dan berat badan dapat membebaskan pasien dari menggunakan obat.
Fakta-fakta berikut dapat diberitahu kepada pasien supaya pasien mengerti
rasionalitas intervensi diet:
a. Hipertensi 2 – 3 kali lebih sering pada orang gemuk dibanding orangdengan berat badan
ideal
b. Lebih dari 60 % pasien dengan hipertensi adalah gemuk (overweight)
c. Penurunan berat badan, hanya dengan 10 pound (4.5 kg) dapat menurunkan tekanan darah
secara bermakna pada orang gemuk

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 15


d. Obesitas abdomen dikaitkan dengan sindroma metabolik, yang juga prekursor dari
hipertensi dan sindroma resisten insulin yang dapat berlanjut ke DM tipe 2, dislipidemia, dan
selanjutnya ke penyakit kardiovaskular.
e. Diet kaya dengan buah dan sayuran dan rendah lemak jenuh dapat menurunkan tekanan
darah pada individu dengan hipertensi.
f. Walaupun ada pasien hipertensi yang tidak sensitif terhadap garam, kebanyakan pasien
mengalami penurunaan tekanan darah sistolik dengan pembatasan natrium.

Terapi Farmakologi
Ada 9 kelas obat antihipertensi . Diuretik, penyekat beta, penghambat enzim konversi
angiotensin (ACEI), penghambat reseptor angiotensin (ARB), dan antagonis kalsium
dianggap sebagai obat antihipertensi utama (tabel 5). Obat-obat ini baik sendiri atau
dikombinasi, harus digunakan untuk mengobati mayoritas pasien dengan hipertensi karena
bukti menunjukkan keuntungan dengan kelas obat ini. Beberapa dari kelas obat ini (misalnya
diuretik dan antagonis kalsium) mempunyai subkelas dimana perbedaan yang bermakna dari
studi terlihat dalam mekanisme kerja, penggunaan klinis atau efek samping. Penyekat alfa,
agonis alfa 2 sentral, penghambat adrenergik, dan vasodilator digunakan sebagai obat
alternatif pada pasien-pasien tertentu disamping obat utama. Evidence-based medicine adalah
pengobatan yang didasarkan atas bukti terbaik yang ada dalam mengambil keputusan saat
memilih obat secara sadar, jelas, dan bijak terhadap masing-masing pasien dan/atau penyakit.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 16


Praktek evidence-baseduntuk hipertensi termasuk memilih obat tertentu berdasarkan data
yang menunjukkan penurunan mortalitas dan morbiditas kardiovaskular atau kerusakan target
organ akibat hipertensi. Bukti ilmiah menunjukkan kalau sekadar menurunkan tekanan darah,
tolerabilitas, dan biaya saja tidak dapat dipakai dalam seleksi obat hipertensi. Dengan
mempertimbangkan faktor-faktor ini, obat-obat yang paling berguna adalah diuretik,
penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI), penghambat reseptor angiotensin (ARB),
penyekat beta, dan antagonis kalsium (CCB). Terapi obat berdasarkan rekomendasi dari JNC
7 akan dibahas dalam buku saku ini.

Mencapai Tekanan Darah pada masing-masing pasien


Kebanyakan pasien dengan hipertensi memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk
mencapai target tekanan darah yang diinginkan. Penambahan obat kedua dari kelas yang
berbeda dimulai apabila pemakaian obat tunggal dengan dosis lazim gagal mencapai target
tekanan darah. Apabila tekanan darah melebihi 20/10 mm Hg diatas target, dapat
dipertimbangkan untuk memulai terapi dengan dua obat. Yang harus diperhatikan adalah
resiko untuk hipotensi ortostatik, terutama pada pasien-pasien dengan diabetes, disfungsi
autonomik, dan lansia.

Terapi Kombinasi
Rasional kombinasi obat antihipertensi:
Ada 6 alasan mengapa pengobatan kombinasi pada hipertensi dianjurkan:
1. Mempunyai efek aditif
2. Mempunyai efek sinergisme
3. Mempunyai sifat saling mengisi
4. Penurunan efek samping masing-masing obat
5. Mempunyai cara kerja yang saling mengisi pada organ target tertentu
6. Adanya “fixed dose combination” akan meningkatkan kepatuhan pasien (adherence)

Fixed-dose combination yang paling efektif adalah sebagai berikut:


1. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dengan diuretik
2. Penyekat reseptor angiotensin II (ARB) dengan diuretik
3. Penyekat beta dengan diuretik
4. Diuretik dengan agen penahan kalium
5. Penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI) dengan antagonis kalsium
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 17
6. Agonis α-2 dengan diuretik
7. Penyekat α-1 dengan diuretic

Terapi lini pertama untuk kebanyakan pasien


Petunjuk dari JNC 7 merekomendasikan diuretik tipe tiazid bila memungkinkan
sebagai terapi lini pertama untuk kebanyakan pasien, baik sendiri atau dikombinasi dengan
salah satu dari kelas lain (ACEI, ARB, penyekat beta, CCB). Diuretik tipe thiazide sudah
menjadi terapi utama antihipertensi pada kebanyakan trial. Pada trial ini, termasuk yang baru
diterbitkan Antihypertensive and Lipid-Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial
(ALLHAT), diuretik tidak tertandingi dalam mencegah komplikasi kardiovaskular akibat
hipertensi. Kecuali pada the Second Australian National Blood Pressure Trial; dimana
dilaporkan hasil lebih baik dengan ACEI dibanding dengan diuretik pada laki-laki kulit putih.
Diuretik meningkatkan efikasi antihipertensi dari banyak regimen obat, berguna dalam
mengontrol tekanan darah , dan harganya lebih dapat dijangkau dibanding obat antihipertensi
lainnya. Sayangnya disamping kenyataan ini, diuretik tetap kurang digunakan (underused).

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 18


KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 19
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 20
HIPERTENSI PADA POPULASI /SITUASI KHUSUS
Left Ventricular Hypertrophy (LVH)
LVH adalah faktor resiko independen yang meningkatkan resiko untuk penyakit
kardiovaskular berikutnya. Regresi LVH dapat terjadi dengan pengontrolan tekanan darah
yang agresif, termasuk mengurangi berat badan, membatasi garam, dan pengobatan dengan
semua kelas obat antihipertensi kecuali dengan vasodilator langsung seperti minoxidil dan
hidralazin.

Penyakit Arteri Perifer


Penyakit Arteri Perifer mempunyai resiko yang sama untuk penyakit jantung iskemi. Obat
antihipertensi kelas yang manapun dapat digunakan pada kebanyakan pasien dengan penyakit
arteri perifer kecuali penyekat beta. Faktor resiko yang lain harus ditangani secara agresif dan
aspirin dianjurkan sudah harus digunakan.

Hipertensi pada Lansia


Hipertensi terjadi pada lebih dari 2/3 individu >65 tahun. Populasi ini juga sering
menunjukkan pengontrolan tekanan darahnya kurang. Terapi hipertensi pada lansia, termasuk
pada lansia dengan isolated systolic hypertension sama dengan terapi hipertensi secara
umum. Pada kebanyakan individu, dosis awal yang lebih rendah disarankan untuk
menghindari simptom; bagaimanapun, dosis standar dan beberapa obat diperlukan pada
kebanyakan individu untuk mencapai target tekanan darah.

Pasien-pasien yang beresiko untuk Hipotensi Ortostatik


Hipotensi ortostatik, yaitu berkurangnya tekanan darah yang bermakna bila melakukan
perubahan posisi tubuh seperti berdiri dari posisi duduk, bangun dari posisi tidur dan
sebagainya, dapat diikuti dengan pusing dan atau hilang kesadaran. Berkurangnya tekanan
darah sistolik >20 mmHg atau tekanan darah diastolic >10 mmHg dari posisi berbaring ke
posisi berdiri lebih sering dijumpai
pada lansia dengan hipertensi sistolik, diabetes, dan yang menggunakan diuretik, venodilator
(seperti golongan nitrat, α-blocker, dan obat-obat seperti sildenafil), dan beberapa obat-obat
psikotropik. Tekanan darah pada pasien-pasien ini juga harus dimonitor pada posisi tegak.
Pada pasien-pasien dengan resiko ini, obat antihipertensi harus dimulai dengan dosis kecil,
terutama diuretic dan ACEI

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 21


Dementia
Dementia dan gangguan kognitif terjadi lebih sering pada pasien dengan hipertensi. Dengan
terapi antihipertensi yang efektif progres gangguan kognitif dapat berkurang.

Hipertensi pada perempuan


Obat kontraseptif oral dapat meningkatkan tekanan darah dan resiko hipertensi meningkat
dengan lamanya penggunaan. Perempuan yang menggunakan obat oral kontraseptif harus
memeriksa tekanan darah secara teratur. Timbulnya hipertensi adalah suatu alasan untuk
mempertimbangkan penggunaan kontrasepsi lainnya. Sebaliknya, terapi pengganti hormon
tidak menaikkan tekanan darah. Wanita hamil dengan hipertensi harus dimonitor dengan hati-
hati karena resiko ke ibu dan fetus akan meningkat. Metildopa, penyekat beta, dan vasodilator
adalah obat-obat yang disukai demi keamanan fetus. ACEI dan ARB tidak boleh digunakan
selama kehamilan karena berpotensi untuk cacat fetus dan harus di hindari pada perempuan
yang diduga hamil atau berencana hamil. Preeklampsia timbul setelah minggu gestasi ke 20,
ditandai dengan onset baru atau bertambah parahnya hipertensi, albuminuria, dan
hiperurisemia, kadang-kadang dengan abnormalitas koagulasi. Pada beberapa pasien,
preaklampsi dapat menjadi hipertensi urgensi atau emergensi dan mungkin harus dirawat di
rumah sakit, di monitor secara intensif dan dengan menggunakan terapi antihipertensi
parenteral dan terapi antikonvulsi.

Anak-anak dan Remaja


Pada anak-anak dan remaja, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah yang pada
pengukuran berulang berada pada 95% bila disesuaikan dengan umur, tinggi dan kelamin (?).
Bunyi ke 5 Korotkoff digunakan untuk menyatakan tekanan darah diastolic. Dokter harus
waspada terhadap kemungkinan penyebab hipertensi pada anak-anak (misalnya penyakit
ginjal, koarktasio aorta). Intervensi gaya hidup sangat direkomendasikan, dengan terapi
farmakologi digunakan untuk tekanan darah yang lebih tinggi, atau bila response terhadap
modifikasi gaya hidup tidak mencukupi. Pemilihan obat antihipertensi sama untuk anak dan
dewasa, tetapi dosis yang efektif untuk anak-anak sering lebih kecil dan harus disesuaikan
secara hati-hati. ACEI dan ARB tidak boleh digunakan pada anak perempuan yang aktif
secara seksual dan yang hamil. Untuk anak-anak dengan hipertensi tanpa komplikasi, tidak
ada hambatan untuk melakukan aktifitas fisik, terutama karena olahraga jangka panjang dapat
menurunkan tekanan darah.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 22


Hipertensi pada kehamilan
Harus dibedakan antara preeklampsia dari hipertensi kronis, sementara, dan gestasional.
Preeklamsia dapat berubah menjadi komplikasi yang dapat merenggutnyawa baik ibu dan
fetusnya. Diagnosa preeklampsia berdasarkan munculnya hipertensi (>140/90 mmHg) setelah
minggu ke 20 gestasi dengan proteinuria. Hipertensi kronis sudah ada sebelum minggu ke 20
gestasi. Masih kontroversi apakah menguntungkan mengobati meningkatnya tekanan darah
pada pasien dengan hipertensi kronik kehamilan. Perempuan dengan hipertensi kronik
sebelum kehamilan dapat menderita preeklamsia. Pengobatan yang jelas untuk preeklampsia
adalah melahirkan. Terminasi kehamilan jelas diindikasikan apabila eklampsia terjadi
(preeklampsia + kejang). Bila tidak, penatalaksanaannya terdiri dari restriksi aktifitas,
istirahat (bed rest), dan monitoring. Pembatasan garam atau tindakan lain yang menurunkan
volume darah tidak boleh dilakukan. Obat antihipertensi digunakan sebelum induksi
melahirkan bila tekanan darah diastolic >105 atau 110 mmHg, dengan target 95 – 105
mmHg. Hidralazine intravena umumnya digunakan, dan intravena labetalol juga efektif.
Nifedipine short acting juga digunakan tetapi tidak disetujui oleh FDA untuk hipertensi,
karena efek samping terhadap fetus dan ibu (hipotensi dengan fetal distress) telah dilaporkan.
Banyak obat dapat digunakan untuk mengobati hipertensi kronis pada perempuan hamil
(tabel 6). Metildopa adalah obat pilihan.2 Data menunjukkan kalau aliran darah uteroplacenta
dan hemodinamik fetus stabil dengan metildopa. Dan dianggap sangat aman berdasarkan data
follow-up jangka panjang (7,5 tahun). Penyekat beta, labetalol, dan antagonis kalsium dapat
digunakan sebagai alternative. ACE inhibitor dan ARB adalah absolute kontraindikasi.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 23


Hipertensi Urgensi dan Emergensi
Hipertensi urgensi idealnya ditangani dengan menyesuaikan terapi pemeliharaan dengan
menambahkan obat antihipertensi yang baru dan/atau menaikkan dosis obat antihipertensi
yang ada. Hal ini lebih disukai karena dapat menurunkan tekanan darah secara perlahan-
lahan. Penurunan tekanan darah terlalu cepat ke nilai yang ideal tidak disarankan kerena
berpotensi resiko (kejadian serebrovaskular, infark miokard, dan gagal ginjal akut).
Kaptopril, klonidin, atau labetalol dapat diberikan, diikuti dengan pengamatan untuk
beberapa jam untuk meyakinkan penurunan tekanan darah yang perlahan. Kaptopril 25 – 50
mg dengan interval 1 – 2 jam yang diberikan secara oral adalah obat pilihan. Onset kerjanya
15 – 30 menit, menurunnya tekanan darah yang drastis tidak mungkin terjadi bila respons
hipotensi tidak terlihat dalam 30-60 menit. Untuk pasien yang mengalamai rebound dengan
penarikan klonidin, dosis
0.2 mg awal dapat diberikan, diikuti dengan 0.2 mg setiap jam sampai tekanan darah diastolic
< 110 mmHg atau total 0.7 mg klonidin sudah diberikan. Nifedipin oral atau sublingual yang
dilepas cepat (short acting) telah digunakan tetapi berpotensi bahaya karena penurunan
tekanan darah terlalu cepat. Telah dilaporkan kejadian infark miokard dan stroke.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 24


Pertimbangan lain dalam Pemilihan obat Antihipertensi
Efek yang berpotensi menguntungkan
• Diuretik tipe thiazide berguna untuk memperlambat demineralisasi pada osteoporosis.
• β-blocker dapat berguna untuk pengobatan atrial takhiaritmia/fibrilasi, migraine,
tirotoksikosis (jangka pendek), atau tremor esensial.
• Kalsium antagonis dapat berguna juga untuk pengobatan sindroma Raynaud dan aritmia
tertentu
• α-blocker dapat berguna untuk gangguan prostat

Efek yang berpotensi tidak menguntungkan


• Diuretik tipe thiazide harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan diagnosa pirai
atau yang mempunyai sejarah medis hiponatremia yang bermakna.
• Hindari penggunaan penyekat β pada pasien asma, reactive airway disease, atau second or
third degree heart block
• ACEI dan ARB tidak boleh diberikan kepada perempuan punya rencana hamil dan
kontraindikasi pada perempuan hamil. ACEI tidak boleh diberikan pada pasien dengan
riwayat angioedema.
• Antagonis aldosteron dan diuretic penahan kalium dapat menyebabkan hiperkalemia,
sehingga jangan diberikan kepada pasien dengan kalium serum >5.0 mEq/L (tanpa minum
obat apa-apa)
Hipertensi yang resisten
Disebut hipertensi yang resisten apabila gagal mencapai tujuan tekanan darah pada pasien-
pasien yang telah mematuhi minum obat dengan kira-kiar 3 regimen obat termasuk diuretik.
Apabila penyebab hipertensi tidak ditemukan, harus dicari secara seksama alasan-alasan
mengapa tekanan darah yang diinginkan belum tercapai (Tabel 7). Mengenai tipe diuretik
mana yang akan digunakan dan dosisnya harus disesuaikan dengan fungsi ginjal pasien.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 25


KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 26
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 27
Strategi konseling untuk meningkatkan adherence terapi obat antihipertensi adalah sebagai
berikut :
Nilai adherence pada setiap kunjungan
Diskusikan dengan pasien motivasi dan pendapatnya
Libatkan pasien dalam penanganan masalah kesehatannya
Gunakan keahlian mendengarkan secara aktif sewaktu pasien menjelaskan masalahnya
Bicarakan keluhan pasien tentang terapi
Bantu pasien dengan cara tertentu untuk tidak lupa meminum obatnya
Sederhanakan regimen obat (seperti mengurangi frekuensi minum, produkmkombinasi)
Minum obat disesuaikan dengan kebiasaan pasien sehari-hari
Berikan informasi tentang keuntungan pengontrolan tekanan darah
Beritahukan perkiraan efek samping obat yang mungkin terjadi
Beritahukan informasi tertulis mengenai hipertensi dan obatnya bila memungkinkan
Petimbangkan penggunaan alat pengukur tekanan darah di rumah supaya pasien dapat
terlibat dalam penanganan hipertensinya
Berikan pendidikan kepada keluarga pasien tentang penyakit dan regimen obatnya

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 28


Libatkan keluarga dan kerabatnya tentang adherence minum obat dan terhadap gaya hidup
sehat
Yakinkan regimen obat dapat dijangkau biayanya oleh pasien
Bila memungkinkan telepon pasien untuk meyakinkan pasien mengikuti rencana
pengobatannya

Edukasi ke Pasien
Beberapa topik penting untuk edukasi ke pasien tentang penanganan hipertensi:
Pasien mengetahui target nilai tekanan darah yang dinginkan
Pasien mengetahui nilai tekanan darahnya sendiri
Sadar kalau tekanan darah tinggi sering tanpa gejala (asimptomatik)
Konsekuensi yang serius dari tekanan darah yang tidak terkontrol
Pentingnya kontrol teratur
Peranan obat dalam mengontrol tekanan darah, bukan menyembuhkannya
Pentingnya obat untuk mencegah outcome klinis yang tidak diinginkan
Efek samping obat dan penanganannya
Kombinasi terapi obat dan non-obat dalam mencapai pengontrolan tekanan darah
Pentingnya peran terapi nonfarmakologi
Obat-obat bebas yang harus dihindari (seperti obat-obat yang mengandung ginseng, nasal
decongestan, dll)

Tehnik mengukur tekanan darah


Sewaktu mengukur tekanan darah yang benar pasien harus:
• Duduk tenang selama paling sedikit 5 menit sebelum tekanan darah diukur.
Bagian punggung/belakang bersandar dan lengan sejajar dengan jantung.
Telapak kaki menyentuh lantai dan kaki tidak boleh disilangkan.
• Gunakan pakaian yang nyaman, tanpa ada hambatan pada lengan
• Bebas dari anxietas, stress, atau kesakitan
• Berada di ruangan dengan temperatur nyaman
Pasien tidak boleh:
• Meminum kopi selama sekitar 1 jam sebelum pengukuran
• Merokok selama 15 - 30 menit sebelum pengukuran
• Menggunakan obat atau zat yang mengandung stimulan adrenergik seperti fenilefrin atau
pseudoefedrin.
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 29
STROKE
Pengertian :

Menurut WHO

Stroke (serebrovascular disease) adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

Merupakan penyebab kematian no.3 di Indonesia maupun di dunia.

STOKE TERBAGI 2 :

1. Stroke Iskemik (non hemorragik)


Aliran darah ke otak terhenti krn adanya aterosklerosis atau trombus yang telah
menyumbat suatu pembuluh darah.

83% pasien stroke mengalami stroke jenis ini

2. Stroke hemorragik
Pembuluh darah pecah sehingga aliran darah normal terhambat dan darah merembes
ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya.

70% kasus stroke hemorragik terjadi pada penderita hipertensi

FAKTOR RESIKO STROKE

1. Penyakit
HTN, DM, jantung

2. Keadaan tertentu
usia lanjut, perokok, suku bangsa tertentu, dll.

Stroke hemorragik dibagi 2 :

1. Perdarahan intraserebrum
tanda dan gejala :

- hemiparesis, hemiplagia, hemianestesia.

- gangguan kognitif

- cadel

- penurunan kesadaran

- sakit kepala

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 30


2. Perdarahan subrakhnoid
disebabkan oleh suatu aneurisma vaskuler dan trauma kepala.

GEJALA & MANIFESTASI KLINIS

1. Hemiplagia
→ kelumpuhan lengan atau tungkai pada salah satu sisi tubuh

2. Gangguan pendengaran
3. Gangguan penglihatan (diplopia)
4. Bicara cadel (disartria)
5. Inkontinensi kandung kemih
6. Ataksia dan pingsan
7. Koma
8. Kadang-kadang disertai oleh ketidakmampuan mengendalikan emosi
Diagnosis stroke

1. Computed Tomography (CT scan)


2. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

PENATALAKSANAAN TERAPI STROKE ISKEMIK AKUT


1. rTPA (recombinant Tissue Plasminogen Activator)
hanya boleh untuk stroke iskemik < 3 jam dan CT Scan normal
ex : streptokinase i.v
2. Jika pasien menderita aritmia jantung
berikan juga digoksin + verapamil + amiodaron i.v
3. TD yang tinggi tidak boleh diturunkan secara mendadak (20%
dari TD sebelumnya)
ex : labetolol, Kaptopril, Nifedipin, dan Na. nitroprusid i.v
4. Pada completed stroke, beberapa jaringan otak sudah mati.
lakukan kraniotomi jika > 3 cm
5. Berikan antikoagulan oral (warfarin) s.d 1 tahun pada pasien AMI baru
PENATALAKSANAAN STROKE HEMORRAGIK
1. Transfusi, plasma beku segara dan vit K.
2. Kendalikan hipertensi
3. Untuk mengurangi pembengkakan, berikan furosemid,manitol atau kortikosteroid
4. Kraniotomi
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 31
PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
sebelum terjadi, ubah life style
2. Pencegahan Sekunder
a. Asetosal 80 – 320 mg/hari
b. Antikoagulan oral (Warfarin/dikumarol)
diberikan pada pasien AMI, fibrilasi atrium dan kelainan katup
c. Px tidak tahan asetosal tunggal, dapat diberikan :
- Tiklopidin 250 – 500 mg/hari
- Asetosal 80 mg + Cilostazol 50 – 100 mg/hari
- Asetosal 80 mg + Dipiridamol 75 – 150 mg/hari
TIA (Transient Ischaemic Attack)
→ lebih ringan daripada stroke

Pencegahan :

1. Menurunkan tekanan darah ke tingkat normal engan mengkonsumsi makanan atau


tanman obat yang memiliki sifat dan efek farmkologi hipotensif (menurunkan tekanan
arah)
2. Mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan
pembuluh darah otak yakni dengan mengkonsumsi makanan atau tanaman yang
bersifat antikoagulan
3. Mencegah pecahnya pembuluh darah dengan cara memperlancar sirkulasi darah dan
memperbaiki elastisitas pembuluh darah engan banyak mengkonsumsi buah, sayuran
hijau serta tanaman obat yang berfungsi untuk merevitalisasi pembuluh darah secara
menyeluruh dan memperlancar sirkulasi dalam tubuh.
4. Menghindari konsumsi makan yang banyak mengandung kolesterol
5. Mengurangi konsumsi makanan yang telah diawetkan
6. Menghindari gangguan stress yang berlebihan
7. Menghinari rokok dan alkohol
8. Mengurangi kegemukan
9. Mengupayakan selalu berpikir positif
10. Melakukan olahraga secara teratur

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 32


Tanaman untuk pencegahan stroke

1. Tomat
Kandungan lycopene yaitu zat warna merah dalam tomat dapat menurunkan resiko
stroke pada pria dewasa
2. Jeruk
Dapat menurunkan 19 persen resiko stroke iskemik yang diakibatkan oleh
tersumbatnya pembuluh darah ke otak
Setiap orang dianjurkan mengkonsumsi 2-4 porsi buah tersebut perhari untuk
menurunkan penyakit stroke
3. Kedelai
Dapat menurunkan kolesterol (LDL) hingga 28%, angka ini hampir menyamai angka
yang icapai dengan obat-obatan statin
4. Bawang putih
Bawang putih bersifat pengontrol tekanan darah an pengencer darah

5. Jahe
6. Menurunkan kadar kolesterol dan membantu sirkulasi yang buruk
7. Kacang-kacangan, mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat tinggi
dapat mengurangi resiko penyakit stroke hingga 20%
Kacang-kacangan mengandung banyak asam folat

8. Pisang
Mengkonsumsi buah yang mengandung banyak kalium sebanyak 9 porsi perhari, 38
persen lebih rendah mengalami resiko penyakit stroke dibanding mereka yang hanya
mengkonsumsi 4 porsi sehari
9. Apel
Sebutir apel sehari dapat menurunkan resiko stroke hingga 50%

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 33


KANKER

Pada umumnya penyebab kanker adalah tidak normalnya sel sehingga terjadi
pertumbuhan yang di luar batas, dan sampai menyerang jaringan di sekitarnya.80% kanker
diakibatkan oleh pengaruh lingkungan, yaitu pengaruh dari zat karsinogen dari luar
(eksogen). Sisanya, yang bertanggung jawab adalah virus dan radiasi, kanker juga ternyata
dapat diturunkan, a.l: 10-20% dr tumor buah dada (mamma), 40% dr tumor mata
(retinoblastoma).
a.Virus penyebab Kanker
Beberapa jenis kanker yang disebabkan retrovirus adalah beberapa jenis leukimia, kanker
hati, dan kanker serviks. Seperti infeksi akibat virus (Hepatitis B Virus dan Kanker Hati,
Human Papilloma Virus (HPV) dan Kanker Serviks/Mulut Rahim) dan Bakteri (Helicobater
Pylori dan Kanker Lambung) dan Parasit (Schistosomiasis dan Kanker Kandung Kemih).
Virus-virus ini berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh
dunia.
b. Sinar Radiasi penyebab Kanker
Radiasi termasuk bagian dari karsinogen.Termasuk salah satunya adalah radioaktif dari nuklir
yang dapat menyebakna leukimia.Berlebihnya terkena sinar Ultra Violet (UVA dan UVB)
yang bisa menyebabkan kanker kulit.
c. Senyawa Kimia penyebab Kanker
 Siklamat atau biang gula : Bahan pemanis buatan yang disebut siklamat, yang telah
digunakan untuk brpuluh tahun lamanya dalam produksi makanan dan minuman
botol, tenyata dapat menyebabkan kanker perut dan alat pencernaan lainnya
 Saccharin : dapat menyebabkan kanker ginjal dan kanker rahim. Oleh karena itu maka
sebaiknya hindarkan pemakaian pemanis tersebut.
 Pewarna ter batubara : banyak sekali pewarna buatna yang dibuat dari ter batubara
yang sangat berbahaya sebab dapt menyebabkan kanker. Tetapi bahan ini masih
banyak digunakan dalam makanan, minuman , kosmetik, maupun obat – obatan dan
sebbagaianya.
Penyebab kanker dapat satu karsinogen yang sama misalnya asap rokok (kanker
paru), dapat dua karsinogen yang berlainan misalnya asap rokok dan debu asbes (kanker
paru), asap rokok dan radiasi sinar X (kanker paru), asap rokok dan alkohol (kanker
orofarings, larings dan esofagus) , gen kanker dan karsinogen lingkungan. Dari penyelidikan

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 34


epidemiologis didapatkan bahwa asap rokok sebagai karsinogen dan debu asbes sebagai
kokarsinogen menimbulkan kanker paru lebih cepat pada pekerja perokok yang menghirup
debu asbes dibandingkan mereka yang mengisap asap rokok saja, karena kokarsinogen
membantu karsinogen menimbulkan kanker lebih efektif. Dari penyelidikan epidemiologis
juga didapatkan bahwa bahan yang menghambat mekanisme pertahanan tubuh membantu
timbulnya kanker.

OBAT HERBAL SEBAGAI ANTIKANKER


Benalu Teh
Benalu teh merupakan tanaman parasit yang tumbuh pada tanaman teh.Disebut juga
benalu atau parsilan dalam bahasa jawa-sunda.Tinggi tanaman ini berkisar antara 10 hingga
50 cm. batangnya berbentuk bulat berwarna agak hijau kecoklatan. Daunnya berbentuk clips,
bertangkai warnanya hijau serta mempunyai letak yang saling berhadapan. Bunganya
berwarna merah yang muncul pada ketiak daun serta memiliki biji yang mengandung
getah.Kandungan avicularin atau senyawa flavonoid berkhasiat sebagai obat anti
kanker.Ekstrak dari benalu teh telah dibuktikan mampu menghambat perbanyakan dan
penyebaran sel kanker. Seluruh bagian dari tanaman ini dapat digunakan untuk sebagai obat
anti kanker. Benalu teh dalam bentuk ekstrak telah banyak dijual di toko-toko jamu.
Temu putih
Rimpang temu putih rasanya sangat pahit, pedas dan sifatnya hangat, berbau aroamtik,
dengan afinitas ke meridian hati dan limpa.Temu putih termasuk tanaman obat yang
menyehatkan darah dan menghilangkan sumbatan, melancarkan sirkulasi vital energi (qi) dan
menghilangkan nyeri.Rimpang temu putih berkasiat antikanker, anti radang (antiflogistik),
melancarkan aliran darah, fibrinolitik, tonik pada saluran cerna, peluru haid (emenagong),
dan peluru kentut.Rimpangtemu putih mengandung curcumol dan curdioneyang berkasiat
sebagai antikanker.
Daun Dewa
Daun Dewa memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm, dengan tangkai pendek, bulat lonjong
berdaging, berbulu halus, ujung daunnya lancip, bertoreh pada tepi daun serta warna hijau
keunguan. Daun dewa juga memiliki bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang,
berkelopak hijau berbentuk cawan, dan benang sari berwarna kuning berbentuk
jarum.Beberapa senyawa aktif yang diperoleh dari ekstrak Daun dewa seperti flavonoid,
monoterpen, dan seskuiterpen lakton, diketahui berperan penting dalam menghambat
pertumbuhan dan perkembangan sel tumor/kanker dalam tubuh.Selain sifat antitumor
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 35
dan antikanker yang dimilikinya, tentu saja, sifat farmakologis Daun dewa lainnya juga turut
bersumbangsih dalam pengobatan kanker, dimana rasa nyeri dan peradangan yang terjadi
akibat keberadaan tumor dan kanker dapat ditekan sehingga meringankan rasa sakit yang
diderita penderita kanker.

OBAT SINTESIS SEBAGAI ANTIKANKER


 Doksorubisin
 Metrotexat
 Bleomisin
 ALKERAN (Melphalan 2 mg/tablet.): Untuk multiple myeloma, ovarian
adenocarcinoma tingkat lanjut, kanker payudara.
 ANZATAX ( Paklitaksel 30 mg): Terapi kanker ovarium metastase, kanker
payudara.
 ARIMIDEX (Anastrazol 1 mg/tablet) :Kanker payudara lanjut wanita paska
menopause penyakit berkembang setelah penggunaan tamoksifen atau anti estrogen
lain.
 AVASTI (Bevakizumab): terapi kanker metastatik di kolon atau anus pada kombinasi
dengan 5-FU intravena/asam folat atau 5-FU/asam folat/irinotecan.
 BREXEL (Doksataxel): Terapi lini kedua atau kombinasi dengan doxorubicin sebagai
terapi lini pertama karsinoma payudara stadium lanjut/metastatik. Terapi lini kedua
(monoterapi) atau terapi lini pertama dalam kombinasi dengan cisplatin/carboplatin
kanker paru jenis bukan sel kecil stadium lokal lanjut/metastatik. Terapi lini kedua
karsinoma ovarium metastatik.
 CAMPTO (Irinotesan HCl trihidrat 20 mg/ml.): Pengobatan pertama pada pasien
dewasa penderita kanker kolorektal, dikombinasikan dengan 5-fluorourasil dan asam
folinat tanpa sebelumnya mendapat kemoterapi; pengobatan kedua pada pasien
dewasa penderita kanker metastatic kolorektal yang telah gagal dengan pengobatan
yang mengandung 5-fluorourasil.
 CARBOPLATIN (Karboplatin 10 mg/ml larutan untuk injkesi) :kanker ovarium epitel
lanjut.
 CASODEX (Bikalumatida 50 mg): pengobatan kanker prostat lanjut dikombinasikan
dengan terapi analogi LHRH atau pembedahan kastration.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 36


 CISPLATIN DBL (Sisplatin 10 mg/10 ml, 50 mg/50 ml injeksi). : meringankan
kanker testis, ovarium, kandung kencing, kepala dan leher.
 CYTOXAN (Siklofosfamida 200 mg/vial injeksi.) :keganasan pada sumsum tulang
dan jaringan limfoid, adenokarsima ovarium, neuroblastoma, retinoblastoma, Ca
mammae dan kanker paru.
 CYTOSAR (Sitarabin 100 mg/vial serbuk steril untuk injeksi.): leukimia
nonlimfositik akut; limfositik, leukimia kronik mielositik; dapat dikombinasikan
dengan antineoplastic.
 DACARBAZIN DBL (Dakarbazin 10 mg, asam sitrat 10 mg, manitol 3,75 mg tiap
ml larutan/200 mg vial.): kemoterapi melanoma metastatik dan berbagai sarkoma;
untuk jenis kanker lain tidak atau kurang efektif.
 DAUNABLASTINA (Daunorubisin HCl 20 mg setara daunorubisin 18,7 mg/vial):
remisi induksi pada non leukimia limfositik akut (miklogenus, monositik, eritoid)
untuk dewasa dan remisi induksi pada leukimia limfositik akut pada anak, dan
dewasa, “neuroblastina”.
 ENDROLIN (Leuprolid acetate 3,75 mg.): Endometriosis genital dan ekstragenital,
kanker prostat dengan metastatis.
 ERBAKAR (Karboplatin 150 mg; 450 mg/ml injeksi.) :antineoplastik.
 FARMORUBICI ( Epirubisin 10 mg ; 50 mg/vial.) : induksi regresi aneka kondisi
neoplastik karsinoma payudara, limfoma, karsinoma paru sel kecil, leukimia kronik
atau akut, indung telur, leher rahim, kanker lambung, kolon, rektum pankreas, kaker
leher dan kepala; terapi paliatif pada pasien usia lanjut dan resiko tinggi.
 FLUDARA (Fludarabin fosfat 50 mg, manitol 50 mg.) :leukimia limfositik kronik
sel B yang sudah tidak bereaksi lagi terhadap atau mereka yang penyakitnya
memburuk selama atau setelah pengobatan.
 FLUOROURACIL 500 mg/10 ml DBL (Fluorourasil 500 mg/10 ml injeksi.):
pengobatan paliatif terhadap neoplasma malignan terutama pada saluran cerna,
payudara, pankreas.
 FUGEREL (Flutamid 250 mg/tablet.) :pengobatan paliatif kanker prostat yang lanjut
pada penderita yang sebelumnya tidak diobati atau yang tidak memberikan respon
atau bereaksi pada pemverian hormon.
 FUTRAFUL (Tegafur 200 mg.): kanker sistem pencernaan (kanker perut, usus dan
rektum); kanker payudara.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 37


 GLIVEC (Imatinib 100 mg) :leukimia mieloid kronik pada awal krisis, fase
percepatan, fase kronik setelah kegagalan pengobatan dengan interferon alfa.
 HOLOXAN (Ifosfamid 200 mg; 500 mg; 1 g; 2 g/vial injeksi.): mammary carcinoma,
cervical replace ovarian carcinoma, bronchial carcinoma, soft tissue sarcoma,
terticular tumor, malignant lymfoma, hipernefroma, pancreatic carcinoma,
endometrial carcinoma.
 HYDREA (Hidroksi urea 500 mg.): melanoma, mielositik leukimia kronik resisten,
kanker ovarium metastatic recurrent inoperable.
 INTRON-A (Interferon alfa 2b 3 MIU; 30 MIU/vial.): pengobatan hairy cell leukimia
penderita 18 thn atau lebih.
 IRESSA (Gefitinib 250 mg/tablet.): pengobatan sel kanker paru yang besar dan telah
mendapatkan atau tidak cocok dengan kemoterapi standar.
 KREBIN (Vinkristin sulfatn1 mg; 2 mg/ml injeksi): Antineoplastik
 ECTRUM (Leuprrorelin asetat 3,75 mg.): Terapi untuk kanker prostat dengan
metastasis dan endometriosis pada organ orginal dan ekstragenital stadium 1-4 pada
wanita diatas 18 tahun.
 LEUNASE (L-Asparaginase) :leukemia akut termasuk leukemia kronik yang berubah
menjadi jauh, lymphoma malignan.
 MABCAMPATH (Alemtuzumab.) :Leukemia limfositik yang diterapi dengan agen
alkilating dan gagal mencapai respons lengkap atau sebagian atau haya mencapai
remisi singkat (< 6 bulan) setelah terapi fludarabin fostat.
 MEGACE (Megestrol asetat 40mg/tablet; 40mg/ml suspense) In : Tablet: Kanker
payudara, kanker endometrium. Suspense oral : Aoreksia, kekheksia, penurunan berat
badan yg idak dapat dijelaskan pada pasien dgn AIDS.
 NAVELBINE(Vinorelbin tatrat 10 mg/ml (50 mg/5 ml) injeksi)In : Terapi sel kanker
paru yang tidak kecil, kanker payudara lanjut, dikombinasikan dengan kemoterapi
standar.
 NEXAVA (Sorafenib 200 mg, tablet salut film) :Renal Cell Carcinoma stadium
lanjut. NOLVADEX (Tromoksifen 10 mg/tablet.) :Pengobatan paliatif kanker
payudara.
Selama ini untuk mengobati kanker, orang lebih cenderung menggunakan metode
terapi modern, seperti kemoterapi dan radiasi.Namun sebenarnya kemoterapi tidak hanya
digunakan untuk mengobati kanker tapi juga untuk mencegahnya.Nah kemoterapi yang

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 38


digunakan untuk pencegahan ini disebut kemoterapi preventif.Subjek kemoterapi adalah para
penderita kanker.Targetnya adalah sel kanker yang ada di dalam tubuhnya.Sedangkan
kemopreventif, targetnya adalah masyarakat normal atau masyarakat yang belum menderita
kanker.Tujuannya untuk menghambat tumor atau kanker.Targetnya adalah sel normal (jinak)
agar terproteksi atau tidak terkena kanker.Kemopreventif ini dilakukan dengan mengonsumsi
berbagai herbal alami. Diantaranya, Kunyit, Temu Lawak, Jahe, teh Hijau, Kedele,
Anggur, madu, Bawang Putih, Kubis, dan Brokoli. Beberapa jenis tanaman herbal
Indonesia yang bisa mengatasi sel kanker tersebut adalah Sambiloto, akar Pasak Bumi,
herba Ceplukan, daun Sambung Nyawa, Kunir Putih, dan biji Jarak. Kenyataan yang
sering ditemui adalah bahwa masyarakat yang terkena kanker tidak puas hanya dengan
mengkonsumsi obat antikanker (kemoterapi) yang diberikan oleh dokter saja, tetapi juga
masih mencari alternatif lain dari tanaman (herbal) yang diyakini memiliki senyawa
penangkal yang bersifat antioksidan dan kemopreventif yang berkhasiat antikanker.
Agen Kemopreventif pada umumnya memiliki aktivitas penghambatan perkembangan
kanker serta dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan dan menurunkan rasa sakit yang
dialami oleh penderita kanker.Agen kemoprevensi awalnya ditujukan untuk perkembangan
tumor di awal karsiogenesis sebelum terjadi invasi dan metafisis.Namun, dalam
perkembangan, agen kemoprevensi dapat digunakan sebagai agen komplementer untuk
meningkatkan efikasi agen kemoterapi.Pendekatan ko-kemoterapi adalah kombinasi antara
agen kemopreventif dengan agen kemoterapi agar menghasilkan efek yang lebih baik
dibandingkan dengan agen kemoterapi saja. Kanker, lanjutnya, adalah penyakit yang
memiliki masa laten relatif panjang. Dengan proses yang dinamakan karsinogenesis terjadi
mutasi genetik pada gen berperan pada proses pertumbuhan sel. Kemoprevensi adalah upaya
penggunaan agen sintetik atau bahan alam, baik tunggal maupun campuran untuk mencegah,
menghambat, dan mengembalikan fungsi normal dari proses perkembangan penyakit

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 39


GAGAL GINJAL

A. Gagal Ginjal Kronik


1. Definisi
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya
berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang irreversibel dan memerlukan terapi pengganti ginjal yang
tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal (Sukandar, 2006).
Gagal ginjal kronik (GGK) Adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan
fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut. Hal ini terjadi
apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50 mL/menit (Suhardjono dkk, 2001).
Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan
metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang
progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit (toksit uremik) di dalam darah.(Arif
mutaqin dkk, 2011).
2. Patofisiologis
Secara ringkas patofisiologis gagal ginjal kronis dimulai pada fase awal gangguan,
keseimbangan cairan penanganan garam, serta penimbunan zat-zat sisa masih bervariasi
dan bergantung pada bagian ginjal yang sakit .Sampai fungsi ginjal turun kurang dari 25 %
normal, manifestasi klinis gagal ginjal kronik mungkin minimal karena nefron- nefron sisa
yang sehat mengambil alih fungsi nefron yang rusak .Nefron yang tersisa meningkatkan
kecepatan filtrasi, reabsobrpsi, dan sekresinya, serta mengalami hipertrofi.Arif mutaqin dkk,
2011)
Seiring dengan makin banyaknya nefron yang mati, maka nefron yang tersisa
menghadapi tugas yang semakin berat sehingga nefron-nefron
tdersebut ikut rusak dan akhirnya mati. Sebagian dari siklus kematian ini tampaknya
berkaitan dengan tuntutan pada nefron-nefron yang ada untuk meningkatkan reabsorbsi
protein. Pada saat penyusutan progresif nefron- nefron, terjadi pembentukan jaringan parut
dan aliran darah ginjal akan berkurang. Pelepasan renin akan meningkat bersama dengan
kelebihan beban cairan sehingga dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi akan
memperburuk kondisi gagal ginjal, dengan tujuan agar terjadi peningkatan filtrsi protein-
protein plasma. Kondisi akan bertambah buruk dengan semakin banyak terbentuk

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 40


jaringan parut sebagai respon dari kerusakan nefron dan secara progresif fungsi
ginjal menurun drastis dengan manifestasi penumpukan metabolit-metabolit yang
seharusnya dikeluarkan dari sirkulasi sehingga akan terjadi sidrom uremia berat yang
memberikan banyak manifestasi pada setiap organ tubuh.
3. Penyebab Gagal ginjal kronik
Penyebab Gagal ginjal kronik menurut ( Price,2002)
1) Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi dan menyerang manusia tanpa
memandang usia, terutama wanita. Infeksi saluran kemih umumnya dibagi dalam dua
kategori : Infeksi saaluran kemih bagian bawah (uretritis, sistitis, prostatis) dan infeksi
saluran kencing bagian atas (pielonepritis akut). Sistitis kronik dan pielonepritis dan infeksi
saluran kencing bagian ginjal tahap akhir pada anak-anak (Price,2002).
2) Penyakit Peradangan
Kematian yang diakibatkan oleh gagal ginjal umumnya disebabnya oleh
glomerulonepritis Kronik. Pada glomerulonepritis kronik, akan terjadi kerusakan glomerulus
secara progresif yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya gagal ginjal (Price,2002).
3) Nifrosklerosis Hipertensif
Hipertensi dan gagal ginjal kronik memiliki kaitan yang erat. Hipertensi
mungkin merupakan penyakit primer dan menyebabkan kerusakan pada ginjal,
sebaliknya penyakit ginjal kronik dapat
menyebabkan hipertensi atau ikut berperan pada hipertensi melalui mekanisme retensi
natrium dan air, serta pengaruh vasopresor dari sistem renin angitensin (Price,2002).
4) Gangguan Kongenital dan Herediter
Asidosis tubulus ginjal dan penyakit polikistik ginjal merupakan penyakit
herediter yang terutama mengenai tubulus ginjal. Keduanya dapat berakhir dengan gagal
ginjal meskipun lebih sering di jumpai pada penyakit polikistik (Price,2002).
5) Gangguan Metabolik
Penyakit metabolik yang dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik antara lain
diabetes melitus, gout, hiperparatiroidisme primer dan amiloidosis (Price, 2002).
6) Nefropati Toksik
Ginjal khusnya rentan terhadap efek toksik, obat-obatan dan bahan-bahan kimia
karena alsan-alasan :
a. Ginjal menerima 25% dari curah jantung, sehingga sering dan mudah kontak dengan
zat kimia dalam jumlah yang besar.
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 41
b. Interstitium yang hiperosmotik memungkinkan zat kimia dikonsentrasikan
pada daerah yang relatif hipovaskular.
c. Ginjal merupakan jalur ekskresi obligatorik untuk kebanyakan obat, sehingga insufisiensi
ginjal mengakibatkan penimbunan obat dan meningkatkan konsentrasi dalam cairan tubulus
(Price,2002).
4. Gejala Gagal ginjal kronik
Gejalanya : Perubahan frekuensi kencing, sering ingin berkemih pada malam hari
pembengkakan pada bagian pergelangan kaki, kram otot pada malama hari Lemah dan lesu,
kurang berenergi, Nafsu makan turun, mual, dan muntah , Sulit tidur, bengkak seputar mata
pada pagi waktu bangun pagi hari atau mata merah dan berair (uremic red eyes) karena
deposit garam kalsium fosfat yang dapat menyebabkan iritasi hebat pada selaput lendir mata,
kulit gatal dan kering (Anggota IKAPI,2008).
5. Pencegahan
Upaya pencegahan terhadap penyakit gagal ginjal kronik dilakukan pada stadium dini
penyakit gagal ginjal kronik. Upaya pencegahan yang telah terbukti bermanfaat dalam
mencegah penyakit gagal ginjal dan kardiovaskular yaitu pengobatan hipertensi (semakin
rendah tekanan darah semakin semakin kecil resiko penurunan fungsi ginjal ) pengendalian
gula darah, lemak darah, anemia penghentian merokok, peningkatan aktivitas fisik dan
pengendalian berat badan (Roesly).
6. Penatalaksanaan
1) Bahan Makanan yang Dianjurkan
a. Sumber Karbohidrat
Nasi, bihun, mie, makaroni, jagng, roti, kwethiau, kentang, tepung-tepungan,
madu, sirup, permen, dan gula.
b. Sumber Protein Hewani
Telur, susu, daging, ikan, ayam. Bahan Makanan Pengganti
c. Protein Hewani
Hasil olahan kacang kedele yaitu tempe, tahu, susu kacang kedele, dapat
dipakai sebagai pengganti protein hewani untuk pasien yang menyukai sebagai
variasi menu atau untuk pasien vegetarian asalkan kebutuhan protein tetap
diperhitungkan. Beberapa kebaikan dan kelemahan sumber protein nabati untuk
pasien penyakit ginjal kronik akan dibahas.
d. Sumber Lemak

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 42


minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedele, margarine rendah garam,
mentega.
e. Sumber Vitamin dan Mineral
Semua sayur dan buah, kecuali jika pasien mengalami hipekalemi perlu
menghindari buah dan sayur tinggi kalium dan perlu pengelolaan khusus yaitu
dengan cara merendam sayur dan buah dalam air hangat selama 2 jam, setelah itu air
rendaman dibuang, sayur/buah dicuci kembali dengan air yang mengalir dan
untuk buah dapat dimasak menjadi stup buah/coktail buah.
2) Bahan Makanan yang Dihindari
a. Sumber Vitamin dan Mineral
Hindari sayur dan buah tinggi kalium jika pasien mengalami hiperkalemi.
Bahan makanan tinggi kalium diantaranya adalah bayam, gambas, daun singkong, leci,
daun pepaya, kelapa muda, pisang, durian, dan nangka.
Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi, udema dan asites.
Bahan makanan tinggi natrium diantaranya adalah garam, vetsin, penyedap rasa/kaldu
kering, makanan yang diawetkan, dikalengkan dan diasinkan.
3) Hemodialisa
Menurut Price dan Wilson (1995) dialisa adalah suatu proses dimana solute dan air
mengalami difusi secara pasif melalui suatu membran berpori dari kompartemen cair
menuju kompartemen lainnya. Hemodialisa dan dialisa peritoneal merupakan dua tehnik
utama yang digunakan dalam dialisa. Prinsip dasar kedua teknik tersebut sama yaitu
difusi solute dan air dari plasma ke larutan dialisa sebagai respon terhadap perbedaan
konsentrasiatautekanantertentu.Sedangkan menurut Tisher dan Wilcox (1997) hemodialisa
didefinisikan sebagai pergerakan larutan dan air dari darah pasien melewati membran
semipermeabel (dializer) ke dalam dialisat. Dializer juga dapat dipergunakan untuk
memindahkan sebagian besar volume cairan. Pemindahan ini dilakukan melalui ultrafiltrasi
dimana tekanan hidrostatik menyebabkan aliran yang besar dari air plasma (dengan
perbandingan sedikit larutan) melalui membran. Dengan memperbesar jalan masuk pada
vaskuler, antikoagulansi dan produksi dializer yang dapat dipercaya dan efisien,
hemodialisa telah menjadi metode yang dominan dalam pengobatan gagal ginjal akut dan
kronik di Amerika Serikat (Tisher & Wilcox, 1997).
4) Asupan Protein Penderita Gagal Ginjal Kronik
Asupan protein adalah banyaknya zat gizi protein yang dikonsumsi rata – rata per hari
dibandingkan kebutuhan untuk mencapai kebutuhan normal. Asupan Protein sangat
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 43
diperlukan mengingat fungsinya dalam tubuh. Asupan protein dapat dipengaruhi oleh
konsumsi protein yang rendah dalam diit, asupan makanan yang kurang pengaruh dari
melemahnya kekebalan tubuh. Pengaruh asupan protein disamping asupan kalori memegang
peranan yang penting dalam penanggulangan gizi penderita gagal ginjal kronik, karena
gejala sindrom uremik disebabkan karena menumpuknya katabolisme protein tubuh.
Asupan protein cukup 1-1,2 gr/kg BB/hari, untuk menjaga keseimbangan nitrogen dan
kehilangan protein selama didialisis. Sekurang- kurangnya 50% asupan protein berasal
dari protein bernilai biologi tinggi, yang lebih lengkap kandungan asam amino
escensialnya sumber protein ini biasanya dari golongan hewani, misalnya telur, daging,
ayam, ikan, susu, kerang dan lain-lain dalam jumlah sesuai anjuran (Roesma,1992).
5) Kadar Ureum Pasien Gagal Ginjal Kronik
Gugusan amino dicopot dari asam amino bila asam itu didaur ulang menjadi sebagian dari
protein lain atau dirombak dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh. Amino transferase
(transaminase) yang ada diberbagai jaringan mengkatalis pertukaran gugusan amino
antara senyawa-senyawa yang ikut serta dalam reaksi-reaksi sintesis. Di lain pihak,
deaminasi oksidatif memisahkan gugusan amino dari molekul aslinya dan gugusan
yang dilepaskan itu diubah menjadi amoniak. Amoniak diantar ke hati dan disana ia berubah
menjadi ureum melalui reaksi-reaksi bersambung. Ureum adalah satu molekul kecil yang
mudah mendifusi ke dalam cairan ekstrasel, tetapi pada akhirnya ia dipekatkan dalam urin
dan diekskresi. Jika keseimbangan nitrogen dalam keadaan mantap, ekskresi ureum kira-kira
25 gr setiap hari (Apleton Lange, 2005).
Kadar ureum dalam serum mencerminkan keseimbangan antara produksi dan
ekskresi. Metode penetapan adalah dengan mengukur nitrogen; di Amerika Serikat hasil
penetapan disebut sebagai nitrogen ureum dalam darah (Blood Urea Nitrogen, BUN).
Dalam serum normal konsentrasi BUN adalah 8-25 mg/dl. Nitrogen menyusun 28/60 bagian
dari berat ureum, karena itu konsentrasi ureum dapat dihitung dari BUN dengan
menggunakan faktor perkalian 2,14. Penetapan ureum tidak banyak diganggu oleh artefak.
Pada pria mempunyai kadar rata-rata ureum yang sedikit lebih tinggi dari wanita karena
tubuh pria memiliki lean body mass yang lebih besar. Nilai BUN mungkin agak
meningkat kalau seseorang secara berkepanjangan makan pangan yang mengandung
banyak protein, tetapi pangan yang baru saja disantap tidak berpengaruh kepada nilai
ureum pada saat manapun. Jarang sekali ada kondisi yang menyebabkan kadar BUN
dibawah normal. Membesarnya volume plasma yang paling sering menjadi sebab. Kerusakan
hati harus berat sekali sebelum terjadi BUN karena sintesis melemah.
KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 44
Konsentrasi BUN juga dapat digunakan sebagai petunjuk LFG. Bila seseorang
menderita penyakit ginjal kronik maka LFG menurun, kadar BUN dan kreatinin meningkat.
Keadaan ini dikenal sebagai azotemia (zat nitrogen dalam darah). Kadar kreatinin merupakan
indeks LFG yang lebih cermat dibandingkan BUN. Hal ini terutama karena BUN
dipengaruhi oleh jumlah protein dalam diet dan katabolisme protein tubuh (Sylvia dan
Price,1995).
6) Kreatinin Pasien Gagal Ginjal Kronik
Kreatinin adalah produk akhir dari metabolisme kreatinin. Kreatinin yang terutama
disintesis oleh hati, terdapat hampir semuanya dalam otot rangka; disana ia terikat secara
reversibel kepada fosfat dalam bentuk fosfokreatin, yakni senyawa penyimpan energi.
Reaksi kreatin + fosfat ↔ fosfokreatin bersifat reversibel pada waktu energi dilepas atau
diikat. Akan tetapi sebagian kecil dari kreatin itu secara irreversibel berubah menjadi
kreatin yang tidak mempunyai fungsi sebagai zat berguna dan adanya dalam darah beredar
hanyalah untuk diangkut ke ginjal. Jumlah kreatinin yang disusun sebanding dengan
massa otot rangka; kegiatan otot tidak banyak mempengaruhi. Nilai rujukan untuk pria
adalah 0,6 – 1,3 mg/dl dan untuk wanita 0,5 – 1 mg/dl serum. Nilai kreatinin pada pria
lebih tinggi karena jumlah massa otot pria lebih besar dibandingkan jumlah massa otot
wanita (Mark 2005). Banyaknya kreatinin yang disusun selama sehari hampir tidak berubah
kecuali kalau banyak jaringan otot sekaligus rusak oleh trauma atau oleh suatu penyakit.
Ginjal dapat mengekskresi kreatinin tanpa kesulitan. Berbeda dari ureum berkurang aliran
darah dan urin tidak banyak mengubah ekskresi kreatinin, karena perubahan singkat
dalam pengaliran darah dan fungsi glomerulus dapat diimbangi oleh meningkatnya
ekskresi kreatinin oleh tubuli. Kadar kreatinin dalam darah dan ekskresi kreatinin melalui
urin per 24 jam menunjukkan variasi amat kecil; pengukuran ekskresi kreatinin dalam
urin 24 jam tidak jarang digunakan untuk menentukan apakah pengumpulan urin 24 jam
dilakukan dengan cara benar. Kreatinin dalam darah meningkat apabila fungsi ginjal
berkurang. Jika pengurangan fungsi ginjal terjadi secara lambat dan disamping itu massa otot
juga menyusun secara perlahan, maka ada kemungkinan kadar kreatinin dalam serum tetap
sama, meskipun ekskresi per 24 jam kurang dari normal. Ini bisa didapat pada pasien berusia
lanjut kadar BUN yang meningkat berdampingan dengan kadar kreatinin yang normal
biasanya menjadi petunjuk ke arah sebab ureumnya tidak normal. Ureum dalam darah
cepat meninggi daripada kreatinin bila fungsi ginjal menurun, pada dialisis kadar ureum
lebih dulu turun dari kreatinin. Jika kerusakan ginjal berat dan permanen, kadar ureum terus-

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 45


menerus meningkat, sedangkan kadar kreatinin cenderung mendatar. Kalau kreatinin dalam
darah sangat meningkat, terjadi ekskresi melalui saluran cerna.

B. Batu Ginjal
Definisi
Batu ginjal merupakan suatu kondisi terbentuknya material keras yang menyerupai
batu di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang
dipisahkan ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu.
Patofisiologi batu ginjal
Batu ginjal adalah batu yang terdapat di mana saja di saluran kemih. Batu yang paling
sering dijumpai tersusun dari kristal-kristal kalsium. Batu ginjal dapat disebabkan oleh
peningkatan pH urine (misalnya batu kalsium bikarbonat) atau penurunan pH urine (mis.,
batu asam urat). Konsentrasi bahan-bahan pembentuk batu yang tinggi di dalam darah dan
urine serta kebiasaan makan atau obat tertentu, juga dapat merangsang pembentukan batu.
Segala sesuatu yang menghambat aliran urine dan menyebabkan stasis (tidak ada pergerakan)
urine di bagian mana saja di saluran kemih, meningkatkan kemungkinan pembentukan batu.
Batu kalsium, yang biasanya terbentuk bersama oksalat atau fosfat, sering menyertai
keadaan-keadaan yang menyebabkan resorpsi tulang, termasuk imobilisasi dan penyakit
ginjal. Batu asam urat sering menyertai gout, suatu penyakit peningkatan pembentukan atau
penurunan ekskresi asam urat.
Gejala batu ginjal
Gejala akibat batu ginjal biasanya tidak akan dirasakan penderitanya jika batu tersebut
masih berada di dalam ginjal. Gejala juga tidak akan terasa jika batu ginjal berukuran sangat
kecil sehingga bisa keluar dari tubuh melalui ureter dengan mudah. Ureter adalah saluran
yang menyambungkan ginjal dengan kandung kemih.
Gejala akibat batu ginjal baru bisa terasa jika batu berukuran lebih besar dari diameter
saluran ureter. Batu yang besar akan bergesekan dengan lapisan dinding uterer sehingga
menyebabkan iritasi dan bahkan luka. Oleh sebab itu, urin kadang bisa mengandung darah.
Selain mengiritasi ureter, batu ginjal juga bisa tersangkut di dalam ureter sehingga urin tidak
bisa keluar dan menumpuk di ginjal.
Gejala batu ginjal bisa berupa nyeri pada pinggang, perut bagian bawah, dan
selangkangan. Selain rasa nyeri, gejala-gejala batu ginjal lainnya bisa berupa muntah-muntah,
menggigil dan demam.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 46


Faktor risiko Batu Ginjal
Faktor risiko yang dapat meningkatkan batu ginjal terjadi antara lain:
 Memiliki seseorang dalam keluarga dengan kasus batu ginjal
 Mereka yang berusia 40 tahun keatas, meskipun batu ginjal dapat terjadi pada usia
berapapun
 Laki-laki lebih cenderung mengalami batu ginjal
 Dehidrasi
 Makanan tertentu yang tinggi protein, tinggi sodium dan gula dapat meningkatkan
risiko beberapa jenis batu ginjal
 Obesitas
 Memiliki penyakit atau operasi pada saluran pencernaan
 Kondisi medis lain, antara lain renal tubular acidosis, cystinuria, hyperparathyroidism
dan infeksi saluran urin tertentu
Diagnosis batu ginjal
Dalam mendiagnosis batu ginjal, pertama-tama dokter akan mencoba menggali
keterangan terlebih dahulu dari pasien seputar gejala-gejala yang dialaminya. Biasanya
dokter akan menanyakan apakah pasien pernah menderita batu ginjal sebelumnya, memiliki
riwayat keluarga berpenyakit sama, atau apakah belakangan pasien sering mengonsumsi
makanan atau suplemen yang bisa memicu terbentuknya batu ginjal.
Setelah keterangan lisan tersebut dikumpulkan, dokter akan melakukan sejumlah tes
untuk memastikan diagnosisnya jika diperlukan. Tes tersebut bisa berupa tes urin, tes darah,
dan pemeriksaan lewat citra gambar seperti intravenous urogram, CT scan, dan X-ray.
Pengobatan batu ginjal
Pengobatan penyakit batu ginjal dibagi menjadi dua berdasarkan ukuran batu
ginjalnya. Jika batu ginjal masih tergolong kecil atau sedang, serta masih dapat melewati
saluran kemih tanpa harus dilakukan operasi, dokter biasanya akan menyarankan pasien
untuk minum air putih saja sesuai takaran yang disarankan. Dengan adanya aliran cairan
secara terus-menerus, diharapkan batu ginjal dapat terdorong keluar dengan sendirinya.
Apabila gejala yang dirasakan oleh pasien cukup mengganggu, biasanya dokter cukup
meresepkan obat pereda rasa sakit, misalnya parasetamol, ibuprofen atau kodein.
Penanganan batu ginjal yang dengan operasi sangat jarang dilakukan. Langkah ini
biasanya baru akan diterapkan jika batu berukuran lebih besar sehingga menyumbat saluran
kemih pasien. Apabila tidak segera ditangani, dikhawatirkan kondisi tersebut dapat

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 47


menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah seperti pendarahan atau bahkan kerusakan
ginjal.
Pengobatan lainnya dapat menggunakan herbal, yaitu daun tempuyung. Pada sediaan
fabrikasi yaitu kalkusol.
Pencegahan batu ginjal
Cara mencegah batu ginjal sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu minum
cukup air putih tiap hari dan membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang
mengandung zat-zat yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal, seperti oksalat,
kalsium, dan protein.
Selain dengan minum cukup air dan membatasi asupan zat-zat tertentu, pencegahan
batu ginjal juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh
dokter. Biasanya langkah ini dianjurkan untuk mencegah kambuh bagi mereka yang
sebelumnya pernah menderita batu ginjal.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 48


OSTEOPOROSIS (SILENT KILLER)

Osteoporosis merupakan suatu kondisi dimana kepadatan tulang seseorang berkurang


dari waktu ke waktu dan kerusakan jaringan tulang yang berakibat pada kerapuhan tulang dan
tulang yang rapuh lebih rentan patah.

Siapa sajakah yang berisiko terkena osteoporosis?


 Wanita yang berusia di atas 50 tahun paling berisiko terkena osteoporosis,
 Wanita dan pria yang lebih muda juga dapat terkena. Puncak massa tulang terjadi
pada umur 30 tahun. Setelah itu, massa tulang menurun secara bertahap.
 Ibu hamil dan menyusui, kecepatan menurunnya massa tulang sementara meningkat
jika peningkatan kebutuhan kalsium saat hamil tidak terpenuhi dengan asupan
kalsium pada makanan.
 Wanita pasca menopause, terjadi penurunan signifikan pada massa tulang pasca
menopause.

Gejala
Osteoporosis disebut 'penyakitdiam' karena pengeroposan tulang terjadi tanpa gejala dan
tanpa rasa sakit.Kondisi ini sering kali tidak terdeteksi dan baru diketahui setelah mencapai
tahap lanjut.
Beberapa tanda pada tahapan lanjut dapat berupa:
 patah tulang panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan
 nyeri punggung
 menurunnya tinggi badan seiring waktu

Penyebab Osteoporosis
 Kekurangan asupan kalsium dalam menu makanan sehari-hari
 Kekurangan vitamin D
 Kurang olahraga
 Konsumsi minuman beralkohol dan bersoda
 Kafein pada rokok dan kopi
 Penggunaan obat yang mengandung steroid (pada penderita asma dan batu ginjal)
yang menghambat penyerapan kalsium

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 49


Pencegahan dan intervensi untuk meningkatkan kesehatan tulang
 Melakukan latihan mengangkat beban secara rutin.
Lakukan sekurang-kurangnya 3 kali seminggu, selama 12- 20 menit namun yang
penting mencegah latihan yang dapat mencederai tulang yang melemah. Pasien yang
belum pernah melakukan latihan beban atau menderita masalah kesehatan harus
berkonsultasi lebih dahulu dengan dokternya.
 Diet
Mengkonsumsi cukup kalsium, vitamin D dan fosfor baik melalui makanan maupun
suplemen.Orang dewasa berusia di bawah 50 tahun membutuhkan 1.000 mg kalsium
setiap hari.Orang dewasa di atas 50 tahun membutuhkan lebih dari 1.200 mg kalsium
setiap hari.
Suplemen sebaiknya diberikan dalam dosis terbagi (3x sehari) supaya penyerapan
usus lebih optimal (Compston, 2002).
Vitamin D diperlukan tubuh untuk menyerap kalsium. Vitamin D dapat diperoleh
melalui kulit dari paparan sinar matahari atau melalui makanan. Orang dewasa yang
berusia di bawah 50 tahun memerlukan 400-800 IU vitamin D setiap hari sementara
orang dewasa berusia di atas 50 tahun memerlukan 800-1000 IU vitamin D setiap
hari.Jika Anda sulit memperoleh kalsium dan vitamin D yang dibutuhkan dari
makanan, Anda dapat mengkonsumsi suplemen.
 Sebaiknya berjemur sinar matahari dilakukan pada pagi hari (sebelum pukul 09.00)
dan dilakukan hanya sebentar saja yaitu 10-15 menit. Menurut ahli, waktu tersebut
sudah cukup untuk sintesis vitamin D pada kulit.
 Gaya hidup yang sehat (tidak merokok, konsumsi alkohol dan kafein minimal)
Berhenti merokok dapat meningkatkan BMD (Bone Mineral Density), jika merokok
terus dilakukan maka akan menurunkan BMD dan meningkatkan resiko fraktur 2-5
cangkir kopi menghasilkan peningkatan kecil dalam ekskresi kalsium, tetapi efek ini
dapat diimbangi oleh peningkatan asupan kalsium
 Olahraga teratur seperti berjalan kaki, senam, naik tangga dan jogging

Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolikalsiferol yaitu
kuning telur, hati, krim, ikan mentega dan minyak ikan.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 50


 Fitoestrogen : senyawa kimia yang berasal dari hormon tumbuhan yang memiliki
struktur kimia menyerupai hormon estrogen pada tubuh manusia.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 51


 Fitoestrogen berfungsi untuk : meningkatkan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh.
Pada masa menopause kadar estrogen sangat rendah asupan fitoestrogen mampu
berfungsi sebagai pengganti estrogen yang melindungi tubuh dari sindrom menopause
dan mencegah osteoporosis.

 Konsumsi lebih makanan yang mengandung tanaman estrogen terutama tahu, susu
kadang kedelai, dan produk kacang kedelai lainnya (Kamhi, 2010).

(Ishikawa and Ohta, 2005)

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 52


KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 53
SKIZOFRENIA

Skizofrenia merupakan penyakit gangguan otak dimana orang mempretasikan realitas


secara abnormal. Gangguan pikiran terjadi berupa kombinasi dari halusinasi, delusi dan
berfikir teratur dan perilaku. Kemampuan orang dengan skizofrenia untuk berfungsi normal
dan merawat diri mereka cenderung menurun dari waktu ke waktu. Penyakit ini merupakan
kondisi kronis, yang memerlukan pengobatan seumur hidup

Gejalan dan Tanda:

a. Gejala karakteristik: dua atau lebih gejala berikut ini yang muncul dalam jangka
waktu yang signifikn dalam periode satu bulan:
1. Delusi (keyakinan yang kuat terhadap sesuatu yang tidak nyata)
2. Halusinasi (seperti mendengar suara-suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya
tidak ada)
3. Cara bicara tidak teratur
4. Tingkah laku yang tak terkontrol
5. Gejala negatif

Catatan; jika delusi bersifat aneh/ganjil, atau halusinasinya terdiri dari suara-suara
yang mengomentari orang itu atau suara-suara yang berbicara satu sama lain, maka
satu gejala karakteristik saja cukup untuk mendiagnosa skizofrenia.

b. Disfungsi sosial atau pekerjaan: adanya gangguan terhadap fungsi social atau
perkejaan untuk jangka waktu yang signifikan.
c. Durasi: tanda gangguan terjadi secara terus-menerus selama 6 bulan, yang merupakan
gejala karakteristik seperti pada poin (a)
d. Gejala psikotik; bukan disebabkan karena gangguan mood seperti pada bipolar
e. Gejala bukan karena disebabkan karena penggunaan obat atau konsisi medic tertentu.

Beberapa contoh pertanyaan untuk menilai penyakit skizofrenia;

Khayalan/Delusi

1. Apakah anda merasa bahwa orang-orang berkomplot melawan anda?


2. Apakah anda merasa bahwa anda pernah diamati dan dimata-matai?
3. Apakah anda punya kemampuan khusus?

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 54


4. Apakah ada seseorang yang pernah mencoba mengacau atau mengganggu anda?
5. Apakah orang lain bisa membaca pikiran anda?

Halusinasi

1. Apakah TV atau radio pernah menyampaikan sesuatu kepada anda?


2. Apakah anda mendengan suara yang orang lain tidak dengar?
3. Apa yang dikatakannya? Berapa sering suara-suara itu muncul?
4. Berapa sering suara itu mengganggu anda?
5. Apakah suara tersebut menyuruh anda untuk melukai seseorang atau diri anda
sendiri?
6. Pernahkah anda mendengar nama anda dipanggil padahal tidak ada seseorangpun
disekeliling anda?
7. Pernahkan anda melihat sesuatu yang aneh yang tidak dapat anda jelaskan?
8. Pernahkan anda melihat sesuatu yang mengganggu anda dan bukan orang lain?
9. Apakah anda ingin melakukan tindakan yang disuruhkan oleh suara itu?

Gejala karakteristik skizofrenia ini jug aseringkali diklasifikasikan pada dua kategori
besar, yaitu gejala positif dan gejala negative sebagai berikut:

Gejala positif Gejala negative


Delusi/khayalan Alogia (kehilangan kemampuan berpikir
atau berbicara)
Halusinasi Perasaan/emosi menjadi tumpul
Perilaku aneh, tidak terorganisir Avolition (kehilangan motivasi)
Bicara tidak teratur, topic melompat- Anhedonia/asosiality (kurangnya
lompat tidak saling berhubungan kemampuan untuk merasakan kesenangan,
mengisolasi diri dan kehidupan social
Ilusi Tidak mampu berkonsentrasi

PENGOBATAN SECARA NON FARMAKOLOGI

1. Hindari benturan keras bagian kepala


Terapi non farmakologi penyakit skizofrenia yang pertama adalah dengan
menghindarkan penderita terhadap benturan keras pada bagian kepala. Benturan sangat tidak
baik bagi penderita skizofrenia, karena dengan benturan keras penderita akan semakin

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 55


mengalami gangguan mental, bahkan jika benturan tersebut menyebabkan pendarahan, maka
penderita skizofrenia bisa saja kehilangan nyawa.

2. Buka komunikasi positif terhadap penderita


Pada dasarnya penyakit skizofrenia tidak disebabkan karena kuman ataupun virus,
melainkan disebabkan karena komunikasi yang kurang baik terhadap lingkungan di
sekitarnya. Oleh sebab itu, Anda yang saat ini mungkin berada di sekitar lingkungan
kehidupan penderita penyakit skizofrenia, Anda harus bisa menciptakan komunikasi yang
baik dengannya, seperti selalu mendengarkan keluh-kesah ketika dirinya beraktivitas
(curhat), memberikan tanggapan atau komentar positif kepadanya dan lain sebagainya.
Dengan melakukan hal sederhana semacam itu maka efek penyakit skizofrenia bisa diatasi
dengan lebih baik. Selain itu hindari berkomunikasi atau berbicara dengan nada tinggi seperti
marah, karena hal ini akan memicu trauma yang lebih besar pada mental psikologis
penderita penyakit skizofrenia.

3. Cukup istirahat
Terapi non farmakologi penyakit skizofrenia selanjutnya adalah dengan cukup
istirahat. Istirahat ini sangatlah penting bagi penderita penyakit skizofrenia untuk
menenangkan pikiran yang sedang berkecambuk selama beraktivitas, usahakan
penderita penyakit skizofrenia beristirahat sebanyak mungkin setiap harinya, jika orang biasa
beristirahat minimal 6 jam sehari, maka untuk penderita penyakit skizofrenia bisa lebih dari
itu.

4. Periksakan ke ahli psikolog


Jika penyakit skizofrenia sudah semakin parah, maka Anda harus segera membawa
penderita ke ahli psikolog untuk mendapatkan penanganan yang jauh lebih baik, karena jika
dibiarkan penderita bisa mengalami gangguan jiwa (gila) dan bahkan mentalnya bisa
mengalami gangguan.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 56


PENGOBATAN SECARA FARMAKOLOGI

Nama Obat Rentang Dosis Dosis Maksimum


(mg/hari) (mg/hari)
Klorpromazin 100-800 2000
Haloperidol 2-20 100
Flufenazin 2-20 40
Ferfenazin 10-64 64
Aripripazole 15-30 30
Klozapin 50-500 900
Olanzapin 10-20 20
Risperidon 2-8 16

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 57


STRESS/DEPRESI

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Stress dapat
membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Dampak lain dari
depresi/ kesedihan diantaranya :
 Tekanan darah tinggi disebabkan kesedihan/depresi
 Dapat menyebabkan rematik
 Terganggunya pencernaan
 Selesma
 Mempengaruhi kelenjar gondok
 Berpengaruh terhadap jantung
 Dapat menyebabkan abses
 Dapat menguras potensi dan energi

Swamedikasi yang bisa dilakukan :


 Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, pasrahkan semua kepada-Nya, insya Allah
hati tenang dan pikiran tenang.
 Meningkatkan ibadah.
 Sabar dan ridho atas ketetapan yang diberikan, misalkan tertimpa musibah. Allah
akan mengganti yang jauh lebih baik.
 Menciptakan kebahagiaan dalam diri.
 Menghilangkan sifat negative terhadap seseorang.
 Berolahraga rutin dan ritme teratur, missal jalan kaki, sepeda santai, berenang.
Olahraga yang dapat memacu emosi, dapat miningkatkan vasopressin, dan kemudian
meningkatkan tekanan darah. Emosi bisa memicu stress.
 Hidup bersosial terhadap masyarakat.

Makanan yang dapat mengurangi stress:


1. Susu
Susu membantu mengontrol stress. Susu mengandung vit A, D, protein, kalsium dan
antioksidan.

2. Cokelat
Kaya mengandung Mg untuk melawan kelelahan, stress, dan depresi.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 58


3. Jeruk
Jeruk mengandung antioksidan dan vit A, B, dan C dan meningkatkan system imun.
4. Almond
Antioksidan, vit C dan E, Zinc, Mg dapat mengurangi stress.
5. Sereal
Asam folat dan vit B dapat meningkatkan mood menjadi lebih baik.
6. Blueberry
Mangan, Mg, vit A dan E dapat mengendalikan stress. Rutin konsumsi dapat
mengurangi BB dan mengontrol gangguan mood dan stress.
7. Bayam
Vit A, C, E, Mg, kalsium mengontrol stress.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 59


LEPTOSPIROSIS

1. Apa yang dimaksud dengan penyakit Leptospirosis ?

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman golongan Leptospira yang
menyerang hewan namun dapat juga ditularkan ke manusia.

2. Bagaimana cara Leptospirosis ditularkan ?

Leptospirosis terutama ditularkan lewat kulit yang terluka, namun juga dapat ditularkan lewat
mulut, mata dan hidung.

3. Bagaimana penyakit Leptospirosis disebarkan ?

Karena kuman Leptospira dapat bertahan hidup cukup lama dalam ginjal hewan maka
Leptospirosis terutama disebarkan oleh air seni hewan khususnya tikus yang sakit.

4. Apa bahan yang bertindak sebagai sumber penularan ?

Leptospirosis terutama ditularkan lewat air, makanan-minuman, tanah, lumpur yang


terkontaminasi dengan air seni hewan yang sakit. Kuman Leptospira dapat bertahan hidup
cukup lama dalam air, lumpur, tanah lembab dan tanaman.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 60


5. Selain tikus, hewan apakah yang juga berpotensi tertular dan menyebarkan Leptospirosis ?

Tikus adalah sumber penularan utama, hewan lain yang berpotensi menularkan Leptospirosis
ialah kucing, anjing, sapi, domba dan babi

6. Apakah Leptosspirosis juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia ?

Walupun kemungkinan ada, cara penularan manusia ke manusia sangat jarang terjadi. Secara
medis Leptospirosis dapat ditularkan lewat ASI ibu yang sakit bahkan ke janin yang sedang
dikandungannya.

7. Siapakah yang beresiko tertular Leptospirosis ?

Yang beresiko tinggi tertular Leptospirosis adalah :

a) Pekerja yang harus sering berkontak dengan air, tanah dan lumpur antara lain :
pembersih selokan, petani, tukang kebon, peternak, personal militer
b) Yang sering berkontak dengan hewan antara lain : pemilik hewan, dokter hewan
c) Individu yang terpapar air yang terkontaminasi misalnya pada saat banjir
d) Peserta wisata/camping yang berenang atau bermain di sungai/kolam/kebon yang
terkontaminasi

8. Apakah gejala Leptospirosis ?

Tidak semua orang yang terkena Leptospirosis akan menunjukkan gejala.

Gejala baru timbul setelah lewat masa inkubasi sekitar 10 hari (2 – 30 hari) berupa :

a) Demam tinggi sampai menggigil


b) Nyeri kepala
c) Nyeri otot khususnya di daerah betis
d) Sakit tenggorokan
e) Batuk
f) Mual – muntah
g) Diare

9. Bagaimana memastikan seseorang terkena Leptospirosis ?

Karena gejala Leptospirosis tidak khas, mirip sakit tiphus, influenza, maka untuk memastikan
apakah seseorang, termasuk hewan memang tertular Leptospirosis, dokter akan sarankan
pemeriksaan air seni, darah dan cairan otak untuk mendeteksi adanya kuman atau antibody
spesifik.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 61


10. Apakah komplikasi Leptospirosis ?

Komplikasi Leptospirosis yang sangat berbahaya akan timbul bila kuman Leptospira berhasil
menjalar dan merusak hati, ginjal, paru dan selaput otak berupa :

a) Mata kuning karena radang hati (hepatitis)


b) Radang selaput otak (meningitis)
c) Radang ginjal sampai gagal ginjal
d) Radang dan perdarahan paru
e) Perdarahan karena pembuluh draha mudah pecah
f) Kematian

11. Bagaimana pengobatan Leptospirosis ?

Penderita yang diduga terkena Leptospirosis sebaiknya segera konsultasi dokter. Pengobatan
Leptospirosis dapat berupa :

a) Obat untuk menghilangkan gejala seperti demam, sakit kepala, batuk, mual, muntah
dll
b) Antibiotik untuk memusnahkan kuman Leptospira a.l. Amoksisilin, Doksisiklin,
Eritromisin, Ciplofloksasin dll.
Bila telah terjadi komplikasi maka penderita perlu segera dirawat di Rumah Sakit untuk
mendapat pengobatan yang lebih lengkap.

12. Bagaimana cara pencegahan Leptospirosis ?

Langkah-langkah pencegahan dapat berupa :

a) Pola hidup sehat


b) Waspadai tikus sebagai sumber utama
c) Hindari kontak dengan air seni hewan peliharaan
d) Pakai sepatu kedap air bila berjalan di lumpur/genangan air
e) Pakai sarung tangan bila berkebun
f) Hindari berenang di air yang mungkin tercemar

Khusus bagi para pekerja yang sering kontak dengan air, ada beberapa hal tambahan yang
mudah-mudahan membantu mencegah kena tular penyakit ini:

a) Tutup luka dengan pembalut kedap air sebelum bekerja


b) Sedapat mungkinn hindari kontak langsung dengan bahan penularan
c) Pakai pelindung berupa sarung tangan, sepatu kedap air, masker, jubah.
d) Mandi dan cuci tangan setelah kontak dengan bahan penularan
e) Jangan makan/merokok sehabis kontak dengan bahan penularan

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 62


f) Vaksinasi hewan peliharaan
g) Bersihkan diri setelah kontak dengan hewan peliharaan
h) Bersihkan kandang dan lingkungan sekitar secara berkala

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 63


DM

1. PENGERTIAN
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi
insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi
insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.

2. ETIOLOGI
a. Kencing manis Tipe 1 dan 2

b. Diabetes Mellitus Gestasional


Diabetes Mellitus Gestasional (GDM=Gestational Diabetes Mellitus) adalah keadaan
diabetes atau intoleransi glukosa yang timbul selama masa kehamilan, dan biasanya
berlangsung hanya sementara atau temporer. Sekitar 4-5% wanita hamil diketahui menderita
GDM, dan umumnya terdeteksi pada atau setelah trimester kedua.
Diabetes dalam masa kehamilan, walaupun umumnya kelak dapat pulih sendiri beberapa
saat setelah melahirkan, namun dapat berakibat buruk terhadap bayi yang dikandung. Akibat
buruk yang dapat terjadi antara lain malformasi kongenital, peningkatan berat badan bayi
ketika lahir dan meningkatnya risiko mortalitas perinatal. Disamping itu, wanita yang pernah
menderita GDM akan lebih besar risikonya untuk menderita lagi diabetes di masa depan.
Kontrol metabolisme yang ketat dapat mengurangi risiko-risiko tersebut.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 64


3. GEJALA KLINIK
Diabetes seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang
harus diwaspadai sebagai isyarat kemungkinan diabetes. Gejala tipikal yang sering dirasakan
penderita diabetes antara lain poliuria (sering buang air kecil), polidipsia (sering haus), dan
polifagia (banyak makan/mudah lapar).
DM Tipe I gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia,
penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada
kulit). Pada DM Tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hampir tidak ada. DM Tipe 2
seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian
ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita DM Tipe 2
umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin
buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi
pada pembuluh darah dan syaraf.
4. FAKTOR RESIKO

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 65


5. PENATALAKSANAAN KENCING MANIS

1. TERAPI TANPA OBAT


A. Pengaturan Diet
Diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Diet yang
dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat,
protein dan lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik. Pengaturan makanan dapat
dilihat sebagai berikut :

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 66


B. Olah Raga
Berolah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap
normal. Saat ini ada dokter olah raga yang dapat dimintakan nasihatnya untuk mengatur jenis
dan porsi olah raga yang sesuai untuk penderita diabetes. Prinsipnya, tidak perlu olah raga
berat, olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi
kesehatan. Beberapa contoh olah raga yang disarankan, antara lain jalan atau lari pagi,
bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama
total 30-40 menit per hari didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan
antara 5-10 menit. Olah raga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas
reseptor insulin dalam tubuh dan juga meningkatkan penggunaan glukosa.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 67


2. TERAPI DENGAN OBAT
A. INSULIN
Sediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang umumnya dikemas dalam
bentuk vial. Kecuali dinyatakan lain, penyuntikan dilakukan subkutan (di bawah kulit)

B. OBAT ANTIDIABETIK ORAL

C. PENGOBATAN HERBAL

1. Brotowali, sambiloto, remujung, legundi, widoro laut, kapulaga direbus 1 botol besar
diminum sehari 2x @ 1 gelas sampai kadar gula darah turun.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 68


2. Akar-akaran duwet, alang-alang, akar kelapa, dandang, gendis, pulo sari. Bunga tanjung,
widoro laut, secang, beringin. Daun sambiloto, tapak dara, ciplukan, cabe, jepong,
tempuyung, remujung, duwet, meniran.
Empon-empon : temulawak, temu giring, tempuyung, kunyit.
Campurannya :
Adas pulosari 2sdk teh
Kayu manis 1 potong
Jinten ½ sdk the
Kapulaga ½ biji
Direbus (jangan memakai panic aluminium) diberi air 21 gelas sampai mendidih pada
30°C, diminum selama 6 hari, setiap hari 1 gelas.

3. Ceplukan (batang, daun, akar) direbus, diminum 1 hari 1 gelas atau direbus dengan air 4
gelas menjadi 3 gelas dan diminum 3 kali sehari.

4. Daun ombo 7 lembar direbus 2 gelas menjadi 1gelas dengan menngunakan panci
tanah(kuali).

5. Buah pare diblender atau dimakan (direbus) sehari 1 buah. Makan sampai 3 hari dan
kemudian periksa dilaboratorium.

6. Sambiloto 1 genggam dicampur dengan pegagan, direbus sampai mendidih diberi air 3
gelas menjadi 1 gelas, dan diminum 3 kali sehari selama 3-7hari.

7. Daun meniran 1 genggam direbus dengan air 3 gelas menjadi 1 gelas

8. Akar alang-alang 2 gebok direbus dengan air 3 gelas menjadi 1 gelas

9. Daun salam 5-7 lembar direbus dengan air 2 gelas menjadi 2 gelas, diminum 3-7hari dan
kemudian dicek dilaboratorium.

10. Daun dandang gendis 1 genggam direbus dengan 4 gelas menjadi 2 gelas. Setiap hari
diminum 1 gelas.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 69


6. UPAYA PENCEGAHAN KENCING MANIS
1. Pencegahan Primer
Pencegahan penyakit diabetes melitus secara primer ini dilakukan dengan tujuan untuk
tahap awal pencegahan terjadinya diabetes. Salah satunya selalu memperhatikan faktor-faktor
yang dapat menyebabkan penyakit diabetes baik secara genetik ataupun karena faktor
lingkungan. Adapun cara pencegahan primer diantaranya selalu menjaga pola makan
sehari-hari, selalu melakukan olahraga secara teratur, tidur yang cukup,dan menghindari
obat-obatan yang dapat menimbulkan penyakit diabetes.

2. Cara pencegahan sekunder


Cara pencegahan sekunder ini bertujuan untuk menghambat persebaran penyakit diabetes
militus yang sudah ada dalam tubuh mengkoplikasi penyakit yang lain. Dengan pencegahan
sekunder ini banyak sekali hal yang harus dilakukan salah satunya melakukan pendeteksi dini
pada penderita diabetes melitus. Setelah didapatkan hasil untuk memperkuat diagnosa dari
perkembangan penyakit diabetes melitus maka yang harus Anda lakukan untuk tahap
pencegahan sekunder ini adalah sebagai berikut. Sering melakukan pengetesan kadar gula
darah dalam tubuh, Selalu menjaga berat badan supaya stabil, jika sudah memiliki berat
badan yang lebih maka usahakan untuk menurunkannya, Selalu melakukan olahraga secara
teratur sesuai dengan kemampuan fisik Anda
3. Cara pencegahan tersier
Jika sudah dalam tahap ini maka bisa dibilang penyakit diabetes tersebut telah parah dan
telanjur mengoplikasi penyakit yang lainnya, maka dari itu Anda harus melakukan
pencegahan tersier diantaranya sebagai berikut
a. Mencegah dari resiko terkana gagal ginjal kronik yang menyerang pembulu darah
b. Mencegah terjadinya luka apapun yang dapat memperparah keadaan fisik, karena jika
sesorang yang memiliki penyakit diabetes jika memiliki
c. luka cenderung sangat sulit untuk disembuhkan
d. Mencegah resiko terkena peyakit stroke.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 70


DIARE Faktor Penyebab Diare  Diare pada anak :
1. Faktor infeksi karena bakteri,virus dan Anak cengeng, merasa gelisah, suhu
parasit, tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
2. Faktor malabsorbsi (malabsorbsi berkurang.
karbohidrat, protein dan lemak),  Ada tanda dan gejala dehidrasi
3. Faktor Makanan (makanan yang basi,
Apa itu dehidrasi dan Gejalanya ?
beracun dan alergi terhadap makanan),
 Lidah dan mulut kering
4. Faktor psikologis karena rasa takut dan
 Jika menangis tidak mengeluarkan air
cemas,
mata
5. Faktor kebersihan lingkungan termasuk
 Perut, mata dan pipi cekung
lingkungan tempat tinggal yang kumuh
 Kulit tidak kembali rata jika dicubit
dan kotor.
Kemudian jika diare harus bagaimana?
Apa itu diare?
1. Segera memberi banyak minum
Diare adalah suatu keadaan dimana
Berikan oralit setiap kali setelah BAB.
seseorang BAB dengan tinja yang
Kebutuhan oralit :
lembek/encer, atau hanya berupa air saja
Tanda dan Gejala Diare - anak < 1 th ¼ - ½ gelas,
dan frekuensinya lebih sering dari biasanya
 BAB encer lebih dari 3x dalam sehari, - anak 1-4 th ½-1 gelas
(lebih dari 3x) dalam 24 jam.
 Muntah - anak >5 th dan dewasa 1-1½gelas.
 Demam
 Nyeri perut
 Badan terasa lemah

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 71


Cara membuat oralit : 4 kelompok ketika diare harus pergi ke Pencegahan Diare
dokter:  Mencuci tangan pakai sabun dengan
1. Anak-anak kurang dari 3 tahun benar saat sebelum makan, setelah
2. Kondisi penyakit yang kompleks makan dan setelah buang air.

jika tidak ada oralit, berikan larutan (banyak)  Meminum air putih yang telah diolah

gula garam atau teh. 3. Pasien dengan riwayat penyakit kronik, dengan baik

2. Teruskan pemberian makan misalnya : AIDs, DM, Penyakit jantung.  Membuang air besar dan air kecil di

Teruskan dan tingkatkan pemberian 4. Wanita hamil jamban

ASI pada bayi yang masih menyusui.  Mencuci makanan/sayuran sebelum


Kondisi lain yg harus pergi ke dokter
Berikan makanan yang lebih banyak dimasak
saat diare?
dari biasanya.  Mencuci botol susu dan tempat makan
1. Diare sudah 3 hari atau lebih.
3. Mencari pengobatan lanjutan dengan anak
2. Ada darah saat buang air besar (BAB)
segera ke pskermas/Rumah Sakit,  Memberikan ASI esklusif pada bayi
3. Nyeri perut yang mengganggu aktivitas
terutama bila 3 hari keadaan tidak hingga usia 6 bulan dan berikan
4. Suhu badan yang tinggi lebih dari 38°C.
membaik. makanan pendamping ASI setelahnya.
5. Terjadi dehidrasi yang berat
 Menjaga kebersihan diri dan keluarga
Diare yang tidak ditangani dengan segera  Menjaga kebersihan lingkungan
dapat menyebabkan penderita menjadi
lemas, lesu, kekurangan cairan tubuh dan
menyebabkan kematian.

KUMPULAN SWAMEDIKASI Page 72

Anda mungkin juga menyukai