Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN MEDIA OFFLINE MOBILE LEARNING

UNTUK PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI SMA KELAS XII BAHASA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Perancangan Media Pembelajaran

Dosen Pengampu:
Agus Triarso, S.Kom., M.Pd.,

Disusun Oleh:
Fafii Rochmatillah (1102415071)

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul ‘Rancangan
Media Offline Mobile Learning Untuk Pebelajaran Antropologi SMA Kelas XII Program
Bahasa’ dengan baik.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perancangan
Media Pembelajaran dan juga sebagai salah satu bentuk karya tulis dari penulis. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan
saran dari pembaca untuk tujuan perbaikan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ‘Rancangan Media Offline Mobile Learning Untuk Pebelajaran Antropologi SMA Kelas
XII Program Bahasa’ dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.

Semarang, 12 Juli 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................................. 2
BAB II : ISI .................................................................................................................................... 3
2.1 Pengguna Media Pembelajaran ......................................................................................... 3
2.2 Rancangan Media................................................................................................................ 4
A. Jenis dan Format Media ...................................................................................................... 4
B. Materi .................................................................................................................................. 4
C. Desain Aplikasi ................................................................................................................... 5
2.3 Strategi Pemanfaatan Media Pembelajaran ..................................................................... 5
2.4 Petunjuk Pelaksanaan ........................................................................................................ 6
2.5 Petunjuk Teknis Penggunaan ............................................................................................ 7
BAB III : PENUTUP ..................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 8
3.2 Saran..................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi semakin hari semakin canggih dan beragam. Berbagai macam
perangkat teknologi baru terus diciptakan dan diinovasi. Keadaan ini membawa banyak
perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu perubahan yang paling
fenomenal disebabkan oleh kehadiran ponsel pintar yang mampu digunakan untuk
melakukan berbagai aktivitas seperti berkomunikasi, belanja, berfoto, hingga untuk
bekerja.

Beredarnya berbagai merk ponsel pintar dengan harga yang relatif terjangkau bagi
masyarakat umum membuat penggunanya kian bertambah. Ponsel pintar bukan lagi
barang mewah. Hampir seluruh lapisan masyarak memiliki peranti tersebut. Bahkan
pada masa ini di setiap sudut tempat selalu ditemukan orang yang tengah asyik dengan
ponsel pintarnya. Selain hampir dimiliki oleh setiap orang, sering kali justru ditemui
satu orang memiliki lebih daru satu satu ponsel pintar.

Pesatnya perkembangan teknologi membuat banyak orang dapat mengakses berbagai


keperluan dengan mudah. Sayangnya sejauh ini, penggunaan ponsel pintar cenderung
digunakan untuk mengakses konten media sosial yang sering kali hanya digunakan
untuk berkomunikasi saja oleh para user. Padahal tanpa disadari di tengah pesatnya
perkembangan teknologi, dunia pendidikan turut bergerak dinamis. Kegiatan
pembelajaran kini semakin variatif dan menarik. Metode-metode pengajaran dengan
cara kuno berangsur-angsur ditinggalkan. Berbagai teknologi pembelajaran mulai
bermunculan. Ketersediaan referensi pun semakin banyak Salah satu yang menarik
adalah sistem belajar mandiri, dimana dengan kemandiriannya siswa dapat belajar
berbagai macam hal sesuai minatnya dimana saja tanpa terikat ruang, waktu, dan guru.

Program bahasa merupakan peminatan dengan jumlah suswa paling sedikit di Indonesia
dibandingkan dengan peminatan lain di SMA. Berkaitan dengan pangsa pasar, hal ini
berbuntut pada minimnya keterbaharuan sumber belajar bagi siswa program bahasa.
Khususnya pada buku cetak. Momen kemajuan teknologi semestinya dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk mengembangkan kualitas pembelajaran.
Untuk itu, makalah ini memaparkan tentang rancangan media pembelajaran antropologi
untuk siswa kelas XII program bahasa yang harapannya dapat membuka mata berbagai

1
kalangan bahwa teknologi semestinya harus lebih didayagunakan untuk memajukan
pendidikan

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana karakteristik pengguna media offline mobile learning?


b) Bagaimana rancangan media offline mobile learning?
c) Bagaimana strategi pemanfaatan media offline mobile learning?
d) Bagaimana petunjuk pelaksanaan media offline mobile learning?
e) Bagaimana petunjuk teknis penggunaan offline mobile learning?

1.2 Tujuan Penulisan

a) Menjelaskan karakteristik pengguna media offline mobile learning


b) Memaparkan rancangan media offline mobile learning.
c) Menjelaskan strategi pemanfaatan media offline mobile learning.
d) Menjelaskan petunjuk pelaksanaan media offline mobile learning
e) Menjelaskan petunjuk teknis penggunaan offline mobile learning

2
BAB II

ISI

2.1 Pengguna Media Pembelajaran

Sebelum membuat suatu media pembelajaran, perancang perlu melakukan analisis


terlebih dahulu untuk menentukan siapa pengguna produknya. Analisis yang dilakukan
meliputi karakteristik dan kebutuhan calon pengguna media pembelajaran.

Media pembelajaran ini dirancang untuk siswa kelas XII SMA program Bahasa, mata
pelajaran Antropologi. Materi yang dipilih yakni mengenai etnografi. Secara umum
siswa kelas XII SMA berada dalam rentang usia 16-18 tahun. Pada usia ini individu
sudah mampu menalar secara logis dan berpikir abstrak. Jadi, setiap informasi yang
diterima akan melewati proses analisis, atau tidak langsung diterima begitu saja.
Kemampuan menalar tersebut berdasarkan pada pengalaman dan kapasitas kognitif.
Selain menalar hal-hal abstrak, siswa juga sudah mampu mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan hal-hal rasional.

Usia remaja juga merupakan usia yang mudah mendapat pengaruh perubahan sosial.
Salah satu perubahan tersebut yakni dalam hal teknologi, terutama penggunaan ponsel
pintar. Tetapi secara umum penggunaan perangkat tersebut cenderung pada fungsi
sosialisasi melalui media sosial yang sering kali justru menuai berbagai dampak
negatif. Dalam ihwal pembelajaran, siswa sekadar menggunakan “Google” untuk
mencari referensi yang sering kali validitasnya masih perlu dipertanyakan. Sebenarnya
selain Google, ada banyak aplikasi pembelajaran yang sudah banyak diunduh dan
digunakan oleh siswa. Namun materi aplikasi-aplikasi tersebut biasanya hanya untuk
siswa SMA program IPA dan IPS, sedangkan yang secara khusus untuk program
bahasa nyaris tidak ada.

Hal tersebut merupakan buntut dari jumlah SMA program Bahasa di Indonesia
berjumlah jauh lebih sedikit dibanding siswa program IPA dan IPS. Hal ini
mengakibatkan minimnya ketersediaan materi maupun media pembelajaran yang
diperuntukkan bagi mereka. Akibatnya, sering kali terjadi kesulitan dalam melakukan
kajian literatur, padahal siswa program Bahasa memiliki minat tinggi dalam kegiatan
literasi. Sebagai contoh, informasi mengenai sejumlah suku bangsa tertentu sangat
minim, bahkan di internet sekalipun. Kelengkapan informasi secara umum hanya

3
terdapat pada suku-suku yang berjumlah besar, seperti Jawa, Sunda, Bugis, Minang,
dan lain sebagainya. Berdasarkan pengalaman penulis, materi etnografi yang lengkap
terdapat dalam ensiklopedi ‘Indonesian Herritage’. Informasinya lengkap dan menarik,
penuh gambar dan ilustrasi. Namun demikian ensiklopedi hanya tersedia di
perpustakaan dalam jumlah yang sangat terbatas karena harganya yang terbilang cukup
tinggi.

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka diperlukan media pembelajaran yang mampu
menjawab permasalahan yang tengah dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Media ini
ada baiknya memuat informasi yang belum didapatkan siswa dari buku teks yang
digunakan di sekolah, agar tujuan awal, yakni menyelesaikan permasalahan minimnya
kelengkapan referensi dapat terselesaikan.

2.2 Rancangan Media

A. Jenis dan Format Media


Berdasarkan uraian singkat di atas, maka jenis media yang dipilih adalah mobile
learning. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perangkat mobile seperti ponsel
pintar kini menjadi favorit para remaja, terlebih bagi remaja usia SMA kelas XII.
Bentuknya yang ringkas dan all in one tentunya cocok untuk kalangan muda yang
memiliki mobilitas tinggi. Selanjutnya m-learning yang dipilih adalah berbasis
offline. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menggunakannya dimana saja tanpa
dipengaruhi stabilitas sinyal. Selain itu, media offline dirasa cocok bagi usia-usia
remaja yang gemar berhemat kuota.

B. Materi

Pada media tersebut nantinya akan membahas materi mengenai studi etnografi
Indonesia. Materi yang dibahas bukan tentang metode penelitian etnografi,
melainkan fokus pada hasil penelitian tersebut, yakni kebudayaan berbagai etnis di
Indonesia. Materi dalam media tersebut tidak mencakup semua suku bangsa yang
ada di Indonesia, mengingat jumlahnya yang terlalu banyak. Selain itu, berdasarkan
pengalaman, soal etnografi yang keluar dalam ujian nasional hanya berkisar pada
suku-suku yang memiliki penduduk cukup banyak. Untuk itu nantinya hanya akan

4
diambil beberapa suku saja yang memang menjadi pokok pembahasan dalam
kurikulum, yakni Gayo, Melayu, Batak, Minangkabau, Sunda, Jawa, Sasak, Banjar,
Dayak, Bugis, Toraja, Sumba, Asmat, dan Dani. Dari setiap suku tersebut akan
dibahas tentang sistem religi dan kepercayaan, sistem kekerabatan, sistem kesenian
yang meliputi rumah tradisional, pakaian adat, seni tari dan alat musik tradisional,
kemudian sistem politik dan sistem ekonomi.

C. Desain Aplikasi

Media ini nantinya berupa aplikasi offline m-learning berbasis android yang dapat
diunduh secara gratis di playstore. Ukuran dari file ini diusahakan tidak terlalu besar
agar tidak membebani kinerja ponsel. Tampilan media ini akan didesain secara
artistik dengan perpaduan antara etnik dengan gaya-gaya khas remaja. Konten dari
media ini berupa teks, gambar, audio, dan audiovisual. Visualisasi yang sengaja
didesain tidak terlalu formal bertujuan agar selama proses pembelajaran mandiri
siswa dapat menikmati seperti layaknya tengah melakukan wisata etnik keliling
Indonesia. Karena sejak awal fokus dari aplikasi ini adalah sebagai referensi
alternatif, maka aplikasi ini hanya memuat materi. Jadi, aplikasi ini tidak memuat
evaluasi.

Pada laman awal tampilan berisi judul media, “Etnografi untuk Siswa SMA Kelas
XII Program Bahasa” selanjutnya akan muncul menu pilihan suku. Di dalam menu
suku terdapat sub menu berupa; sistem religi dan kepercayaan, sistem kekerabatan,
sistem kesenian, sistem politik, dan sistem ekonomi. Konten dari seluruh submenu
tersebut berformat teks dan gambar. Khusus pada sub menu kesenian ada tambahan
berupa format audio dan video dalam bentuk hyperlink. Jadi ketika teks yang
memiliki warna berbeda diklik akan muncul audio atau video. Format audio yakni
mp3 untuk lagu daerah dan video berupa mp4 untuk seni tari. Ketika mp3
dimainkan akan muncul pula lirik lagu tersebut dan terjemahannya dalam bahasa
Indonesia.

2.3 Strategi Pemanfaatan Media Pembelajaran

Etnografi pada mata pelajaran Antropologi tidak hanya mempelajari tentang strategi
penelitian ilmiah terhadap suatu etnik, tetapi juga membahas unsur-unsur yang terdapat

5
dalam etnik tersebut. Hal ini tentunya memerlukan waktu yang lama, padahal durasi
tatap muka di kelas hanya tiga jam pelajaran per minggu. Belum lagi materi yang harus
dipelajari dalam satu suku saja tidaklah sedikit. Selain itu, materi etnografi juga
merupakan bab terakhir, yang mana di waktu-waktu ini mendekati pelaksanaan ujian
nasional. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat dalam pemanfaatan media
pembelajaran ini.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, media ini dirancang dengan tujuan sebagai
poduk sumber belajar mandiri. Dengan begitu, siswa dapat memanfaatkannya sebagai
bahan belajar mandiri di rumah. Media ini dapat diberikan sejak seminggu sebelum
memasuki materi etnografi. Harapannya, agar siswa memiliki gambaran terlebih
dahulu, sehingga pada pertemuan awal bab etnografi, siswa sudah memiliki bekal
pengetahuan. Hal ini tentunya harus disertai dengan kesadaran siswa. Tugas guru lah
untuk menanamkan kesadaran tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memberikan tugas yang mampu mengundang rasa penasaran siswa untuk menggunakan
media tersebut.

Ketika di kelas, tugas guru yakni mengaitkan konten yang telah dipelajari siswa dengan
isu-isu terkini. Tujuannya agar siswa semakin paham dan kemampuan analisisnya
meningkat. Selain itu, pada jam tatap muka, siswa dapat mendiskusikan hal-hal tertentu
yang masih menuai pertanyaan atau masih belum dapat dipahami. Diskusi ini dapat
dilakukan secara kelompok maupun secara langsung antara siswa dengan guru. Hal ini
tentunya dapat memacu keaktifan siswa dan menjadikan orientasi belajar yang terpusat
pada siswa.

2.4 Petunjuk Pelaksanaan

Sesuai konsep awal yang telah dipaparkan sebelumnya, aplikasi ini digunakan secara
mandiri oleh siswa. Siswa diberi kebabasan sepenuhnya dalam penggunaan aplikasi ini.
Terkait dengan usia siswa yang sudah memiliki pola pikir cukup matang, dan
karakteristik aplikasi yang user friendly, maka penggunaan aplikasi ini tidak
memerlukan pendampingan, ataupun instruksi yang berlebihan dari guru.

6
2.5 Petunjuk Teknis Penggunaan

Berikut petunjuk teknis penggunaan aplikasi m-learning “Etnografi untuk Siswa SMA
Kelas XII Program Bahasa”

 Setelah aplikasi ini didownload, siswa dapat langsung menggunakannya.


 Pada laman pertama klik tombol “mulai” yang berada di bagian bawah tulisan
 Tampilan laman akan berganti dengan tombol menu suku Gayo, Melayu,
Batak, Minangkabau, Sunda, Jawa, Sasak, Banjar, Dayak, Bugis, Toraja,
Sumba, Asmat, dan Dani.
 Pilih salah satu suku. Tidak ada mekanisme urutan, sehingga siswa bebas
memilih suku mana yang ingin dipelajari
 Setelah memilih suku, akan muncul sub menu berupa sistem religi dan
kepercayaan, sistem kekerabatan, sistem kesenian, sistem politik dan sistem
ekonomi. Pilih materi yang diinginkan.
 Geser layar ponsel ke kanan untuk lajut ke materi selanjutnya, dan geser layar
ke kiri untuk kembali ke materi sebelumnya.
 Pada sub menu sistem kesenian, terdapat teks yang memiliki warna berbeda.
Klik teks tersebut, maka akan muncul audio atau video. Pengaturan volume
dapat dilakukan langsung dari tombol volume ponsel.
 Tekan tombol “kembali” pada ponsel untuk menghentikan pemutaran audio
atau video.
 Tekan tombol “kembali” pada ponsel untuk kembali ke tampilan sub menu.
Tekan lagi tombol “kembali” untuk kembali ke tampilan menu.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi memengaruhi dunia pendidikan, termasuk kultur belajar


yang semula klasikal menjadi mandiri. Multimedia pembelajaran offlne berbasis mobile
dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Hal ini akan mendayagunakan fungsi
ponsel pintar kepada hal-hal positif. Selain itu, media ini tentunya sangat diperlukan
untuk menjawab masalah mengenai keterbatasan waktu dan sumber belajar yang ada.
Namun demikian, media tersebut dapat digunakan secara efektif apabila siswa
memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan guru memberikan instruksi dengan jelas.
Dan yang perlu diperhatikan, jumlah siswa yang minim seharusnya tidak dapat
dijadikan sebagai pembenaran dalam ketidakmampuan mencukupi materi
pembelajaran.

3.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, penulis memberikan saran sebagai berikut:
a) Guru harus mampu berkreasi dalam mengarahkan mekanisme pembelajaran agar
pemanfaatan media relevan dan tepat sasaran.

8
DAFTAR PUSTAKA
Catharina. Dkk. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Pres.
Ire. (2010). Ah, Pengajaran Guru Masih Membosankan!. Diunduh dari
http://edukasi.kompas.com/read/2010/05/25/11123511/Ah..Pengajaran.Guru.Masih.
Membosankan, pada 30 April 2017.
Lestari, P. 2007.Antropologi untuk SMA/MA Kelas XII Program Bahasa. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai