BAB II
PENGELOLAAN KASUS
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahanbahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam
katagori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Air adalah komponen tubuh vital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan.
Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk proses
Setiap bayi atau anak memiliki suatu potensi genetik untuk pertumbuhan fisik,
mental, dan emosionalnya. Nutrisi yang optimal tercapai dengan memberikan zat
gizi yang memenuhi semua aspek potensial pertumbuhan tersebut. Apabila nutrisi
berlebihan, baik karena kualitas yang tidak adekuat maupun kuantitas yang tidak
Zat gizi merupakan unsur yang penting dari nutrisi mengingat zat gizi tersebut
dapat memberikan fungsi tersendiri pada nutrisi, kebutuhan nutrisi tidak akan
berfungsi secara optimal apabila tidak mengandung beberapa zat gizi yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, demikian juga zat gizi yang cukup pada kebutuhan nutrisi
komponen zat gizi yang dibutuhkan pada nutrisi bayi dan anak yang jumlahnya
sangat berbeda untuk setiap umur. Secara umum zat gizi dibagi menjadi dua
golongan yaitu golongan makro dan golongan mikro:untuk zat gizi golongan makro
terdiri dari kalori dan H2O (air), untuk kalori berasal dari karbohidrat, protein dan
lemak, H2O( air) sedangkan kelompok zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan
2.1 Karbohidrat
atau sakarida. Monosakarida, seperti glukosa (dekstrosa) atau fruktosa tidak dapat
dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar. Disakarida seperti sukrosa, laktosa, dan
maltose dibentuk dari banyak unit gula. Mereka tidak dapat dilarutkan dalam air
makanan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan
karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi
kelaparan dana berat badan menurun demikian sebaliknya apabila jumlah kalori
yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan berat badan (obesitas). Dalam mendapatkan
jumlah karbohidrat yang cukup maka dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buahbuahan, sirup,
sukrosa, tepung, dan sayu-sayuran (Hidayat, 2006).
2.2 Lemak
K yang larut dalam lemak. Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan
hewani. Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti
banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging
yang bergabung dengan protein dihasilkan dihati dan mukosa usus untuk
mengangkut lemak yang tidak larut. Jenis yang terdapat di dalam tubuh adalah HDL
(High Dencity Lipoprotein), LDL (Low Dencity Lipoprotein), VLDL (Very Low
Dencity Lipoprotein), dan glikolipid (merupakan senyawa lipid yaitu gliserol dan
2. Lemak yang terdapat dalam bahan pangan dan dapat digunakan oleh tubuh
manusia yaitu:
b. Asam lemak jenuh (Saturated Fathy Acid-SAFA) yaitu lemak yang tidak dapat
mengikat hidrogen lagi, seperti asam palmiat, asam stearat yang banyak
ditemukan pada lemak hewani, keju, mentega, minyak kelapa dan coklat
e. Kolesterol ditemukan dalam jaringan hewan seperti telur, daging, lemak susu
(Yuniastuti, 2008).
2.3 Protein
selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan
dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.
Protein ini terdiri dari 24 asam amino diantaranya 9 asam amino esensial
dan histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah protein dalam tubuh
tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau
kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan
ASI memiliki kandungan protein rata-rata 9 g/L. Sebagian dari protein ini tidak
disediakan untuk tujuan nutrisional. Tiga perempat IgA dalam ASI disekresikan
utuh melalui tinja. Selain itu, baik laktoferin maupun lisozim mungkin tidak dicerna
atau diserap. Ketiga protein ini mungkin membentuk sampai 30% dari semua
protein didalam ASI, sehingga jumlah protein ASI yang tersedia untuk nutrisi
mungkin serendah 7,2 g/L atau 1,3 g/kg/hari. RDA untuk bayi didasarkan pada
jumlah protein total yang tersedia dalam ASI. Angka tersebut diperkirakan adalah
2,0 sampai 2,4 g/kg/hari selama bulan pertama kehidupan dan secara bertahap turun
menjadi sekitar 1,5 g/kg/hari pada usia 6 bulan untuk kemudian menetap sepanjang
tahun pertama kehidupan. Susu formula saat ini diizinkan oleh peraturan federal
untuk mengandung antara 1,8 sampai 4,5 g protein per 100 kkal, yang akan
menyediakan rata-rata asupan protein antara 2,0 dan 5,4 g/kg.hari. Sebagian besar
ahli gizi menganjurkan asupan kurang dari 3,5 g/kg/hari pada bayi sehat (Rudolph,
2007).
2.4 Air
Air merupakan sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia.Jumlah air sekitar
73% dari bagian tubuh seseorang tanpa jaringan lemak (lean body
mass).Tergantung jumlah lemak yang terdapat dalam tubuh, proporsi air ini berbeda
antar orang.Pada orang gemuk, perbandingan antara air dan lemak sekitar 50%
16%.Pada orang kurus perbandingan tersebut adalah 67% dengan 7%.Pada bayi
perbandingan tersebut sangat mencolok, yaitu 78% dan 0%. Dengan perkataan lain
1. Sekitar 80% dari berat badan (untuk bayi dengan low birth weight)
Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida,
asam amino, lemak, vitamin dan mineral serta bahan-bahan lain yang
2. Katalisator
Air berperan sebagai katalisator dalam berbagai reaksi biologi dalam sel,
3. Pelumas
4. Fasilitator Pertumbuhan
Air sebagai bagian jaringan tubuh diperlukan untuk pertumbuhan.Dalam hal ini
5. Pengatur Suhu
6. Peredam benturan
Air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang dan dalam kantung ketuban
Kebutuhan air sehari dinyatakan sebagai proporsi terhadap jumlah energi yang
(Yuniasatuti. 2008).
2.5 Vitamin
metabolisme sel yang dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta
a. Vitamin A (Retinol) yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup yang
mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata serta pertumbuhan tulang
dan gigi dan dalam pembentukan maturasi epitel, vitamin ini dapat diperoleh
dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh-tumbuhan, sayursayuran dan buah-buahan.
b. Vitami B kompleks (Thiamin) yang merupakan vitamin yang larut dalam air akan
tetapi tidak larut dalam lemak, yang dapat menyebabkan penyakit beri-beri,
piruvat dalam darah akan meningkat apabila tersedia dalam jumlah yang kurang,
kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari dalam hati, daging, susu.
c. Vitamin B2 (Riboflavin) merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air, vitamin
ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup, apabila kurang dapat menyebabkan
diperoleh di dalam susu, keju, hati, daging, telur, ikan, sayur-sayuran hijau dan
padi.
d. Vitamin B12 (Sianokobalamin) merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air.
Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel darah merah dalam sumsum
vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan, telur, susu, dan keju.
e. Vitamin C (Asam ascorbat) merupakan vitamin yang larut dalam air yang mudah
dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya, kekurangan vitamin ini dapat
f. Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan stabil
dalam suasana panas, vitamin ini berguna dalam pengatur penyerapan dan
pengendapan kalsium dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran
usus, mengatur kadar alkali fosfatase serum, kekurangan vitamin ini akan
USA dan Kanada memberikan kesimpulan yang sama. Prevalensi dari karies
kerusakan pada gigi anak-anak. Dalam hal ini vitamin D akan berfungsi pada
g. Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak stabil terhadap
kekurangan dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur
h. Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang dapat berfungsi
sebagai pembentukan protombin, faktor koagulasi II, VII, IX, X yang harus
tersedia dalam tubuh yang cukup apabila terjadi kekurangan dapat menyebabkan
perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil, vitamin ini tersedia dalam
bersamaan.
10
pemberian dosis tinggi secara terus menerus atau dalam jangka waktu lama. Untuk
vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) tidak terlalu membahayakan karena
2.6 Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro
yang terdiri dari kalsium, klorida, chromium, kobalt, tembaga, flourin, iodium, besi,
dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas syaraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan
produksi susu. Kalsium ini akan diekskresi 70% dalam tinja, 10% dalam urine, 15-
25% tertahan dan tergantung dalam kecepatan pertumbuhan. Kadar kalsium ini
harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena apabila terjadi kekurangan
rakhitis, dan gangguan pertumbuhan. Tersedianya kalsium ini dapat diperoleh dari
asam dan basa, yang tersedia dalam garam, daging, susu, dan telur. Golongan
mineral lainnya seperti chromium ini berguna untuk glikemia dan metabolisme
dalam insulin yang tersedia dalam ragi, tembaga yang berguna untuk produksi sel
zat besi dapat menyebabkan anemia dan osteoporosis. Apabila zat besi berlebih
Flour merupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan
tulang yang apabila tersedia dalam jumlah yang kurang menyebabkan caries gigi.
Sumber dari flour ini terdapat pada air, makanan laut, tumbuh-tumbuhan. Mineral
lain adalah yodium yang merupakan unsurtiroksin dan triiodotironin yang harus
tersedia dalam jumlah yang cukup apabila kurang dapat menyebabkan gondok,
mineral tersebut terdapat dalam garam. Besi merupakan mineral yang merupakan
11
dalam hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi dan tumbuh-tumbuhan.
yang berfungsi dalam aktivitas enzim yang terdapat dalam kacang-kacangan, padi,
tulang dan gigi, kekurangan dapat menyebabkan kelemahan otot, fosfor tersebut
dapat diperoleh dari susu, kuning telur, kacang-kacangan, padi-padian, dan lainlain. Kalium berfungsi
dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf,
keseimbangan cairan, pengaturan irama jantung.Kalium ini dapat diperoleh dari
menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, hipotensi, natrium ini dapat diperoleh
dari garam, susu, telur, tepung dan lain-lain. Sulfur merupakan unsur pokok dalam
protein seluler yang membantu proses metabolisme jaringan syaraf, sulfur ini dapat
diperoleh darimakanan protein yang mengandung 1%, dan seng merupakan unsur
pokok dari beberapa enzim karboniok anhidrase yang penting dalam pertukaran
1. Ukuran Tubuh.
2. Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan dengan tinggi, berat, dan umur yang sama
12
3. Umur
Kebutuhan nutrisi pada usia muda lebih tinggi dari pada usia tua. Waktu lahir
akan meningkat kebutuhan nutrisi hingga umur dua tahun dan akan berangsur
Pada umur ini kebutuhan nutrisi bayi semuanya melalui air susu ibu yang
terdapat komponen yang paling seimbang, akan tetapi apabila terjadi gangguan
dalam air susu ibu maka dapat menggunakan susu formula dan nilai kegunaan atau
manfaat jauh lebih baik dari menggunakan ASI. Pemberian ASI eksklusif adalah
sampai empat sampai enam bulan tanpa makanan lainnya, sebab kebutuhannya
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan pada bayi, dan proses pemberian ASI dapat
Tidak semua anak mendapatkan ASI secara langsung, banyak kita temukan
anak-anak kebutuhan nutrisinya melalui susu formula. Untuk itu dalam pemberian
susu formula atau susu botol juga perlu diperhatikan diantaranya : sterilkan dahulu
sebelum memberikan pada bayi dengan cara dipanaskan, jangan membuat lamalama susu didalam
botol, ikuti petunjuk pemakaian susu formula dan lain-lain
(Hidayat, 2005).
Bagi bayi, ASI atau susu formula merupakan sumber utama untuk memenuhi
kebutuhan cairan. ASI dan susu formula dengan densitas energi standar (20 Kkal/oz
atau 0,66 Kkal/mL), mengandung air sekitar 89%. Tambahan air yang dihasilkan
dari oksidasi susu yang dikomsumsi tersedia dalam bentuk air bebas. Apabila
kalori dikomsumsi adekuat, bayi kurang mendapat air bebas sehingga terjadi
peningkatan beban zat terlarut pada ginjal dan dehidrasi (Rudolph, 2007).
Makanan seimbang untuk bayi apabila total energi yang dihasilkan oleh ketiga
berikut.
Misalnya air susu ibu terdapat 67 kkal energi yang merupakan kontribusi dari
1.2 gram protein, 3.8 gram lemak dan 7 gram karbohidrat atau kontribusi energi
dari lemak 51%, protein 7%, dan karbohidrat 42% dari total energi. Dari
perhitungan tersebut disimpulkan bahwa air susu ibu adalah diet seimbang
(Irianto, 2008).
Energi pada masa bayi sangat diperlukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
tubuh seperti denyut jantung, sirkulasi darah dan cairan, pernapasan, pengiriman
sinyal-sinyal saraf, kontraksi semua otot, juga untuk mempertahankan suhu tubuh.
Aktifitas memtabolisme dari semua organ vital diatas secara proporsional akan
Kontribusi energi metabolisme basal untuk otak pada neonates sangat tinggi
yaitu 70%, dari total energy metabolism basal. Pada bayi hingga usia 12 bulan
sekitar 60-65%. Sedang bayi prematur membutuhkan sekitar 40 kkal per kg per hari
(Irianto, 2008).
Pada bayi yang frekuensi makannya relatif lebih sering, maka energy untuk
thermic effect feeding sangat berperan untuk tranportasi dan konversi zat gizi yang
siap diserap untuk digunakan atau disimpan dalam setiap organ atau sel yang
14
Energi untuk pengaturan suhu tubuh sangat penting untuk adaptasi dengan
suhu lingkungan. Pada suhu lingkungan yang nyaman untuk bayi, kebutuha oksigen
Untuk bayi normal dengan kondisi nyaman, energi untuk termo regulasi tidak
Pada bayi usia 6 bulan pertama pengeluaran energy untuk aktivitas fisik lebih
sedikit. Kebutuhan energy rata-rata untuk aktivitas 15-25 kkal per kg BB per hari
(Irianto, 2008).
4.2.5 Pertumbuhan
yaitu :
Jumlah energi yang diperlukan untuk menyusun jaringan sekitar 5kkal per
sintesis jaringan sel baru. Sintesis lemak sangat diperlukan untuk menghasilkan
energy karena pertambahan berat yang pesat pada 4 bulan pertama sangat
tergantung dari asupan lemak. Setelalh 4 bulan koma kontribusi energy untuk
Jika jumlah dan komposisi makanan atau diet telah diketahui, energy yang
terbuang melalui tinja dan urin dapat diperkirakan. Jumlah energy yang terbuang
melalui urin dan feses sekitar 5 kkal per kg per hari (Irianto, 2008).
15
(cm)
Energi (kkal)
Pria
− 10-10tahun
− 13-15 tahun
− 16-19 tahun
− 20-59 tahun
− 60 tahun
30
40
53
56
56
135
152
160
162
162
1950
2200
2360
2400
1960
Wanita
− 10-12 tahun
− 13-15 tahun
− 16-19 tahun
− 20-59 tahun
− 60 tahun
32
40
53
50
50
139
153
154
154
154
1750
1900
1850
1900
1700
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1988, dikutip dari Solihin
pudjiadi, 2001.
16
5. Asuhan Keperawatan
5.1 Pengkajian
dan faktor-faktor lain. Pengkajian nutrisi terdiri dari empat area pokok yaitu
pengukuran fisik (tinggi dan berat badan), tes laboratorium, riwayat diet dan
Pengkuran Fisik
Pengukuran tinggi dan berat badan harus diperoleh ketika pasien masuk
memungkinkan, pasien harus ditimbang pada waktu yang sama setiap hari, pada
skala sama dan dengan pakaian atau linen yang sama. Perubahan berat badan
dan fungsi hati, fungsi ginjal dan adanya penyakit. Tes laboratorium biasanya
diet yang lebih untuk mengkaji kebutuhan nutrisi aktual atau potensial. Riwayat
diet berfokus pada kebiasaan asupan cairan dan makanan pasien. Sebaliknya
informasi pilihan, alergi masalah dan area yang berhubungan lainnya seperti
yang mempengaruhi pola diet pasien dan status nutrisi. Faktor-faktor tersebut
adalah :
yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu makan) biasanya
gejala penyakit atau karena efek samping obat. Dan dukungan nutrisi adalah
bagian esensial penyembuhan setiap penanganan medis (Potter dan Perry, 2005).
17
Perry, 2005).
danpersepsi individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan yang
mempunyai nilai simbolik yang utama bagi banyak orang (misalnya susu
menekan nafsu makan. Alkohol juga memperngaruhi gastrointestinal. Obatobatan berlebihan juga
mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang
menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan gizi esensial. Obat-obatan juga
menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absospsi zat gizi didalam
Observasi Klinis
Observasi klinis dapat menjadi aspek terpenting pengkajian nutrisi. Tandatandaklinis dari status gizi
pasien terlihat pada tabel berikut :
18
Tanda-Tanda
untuk
1. Penampilan
umum
penampilan kakeksia
bentuk tubuh
Penampilan obesitas atau
untuk kurus)
tungkai lurus
cekung, punggung
bungkuk
berkembang nyeri,
5. Kontrol sistem
saraf
kestabilan psikologis
Kurang perhatian,
iritabilitas, bingung,
dan tumit
6. Fungsi
gastrointestinal
pencernaan baik,
yang teraba
mencerna, konstipasi
7. Fungsi
kardiovaskuler
cepat, pembersaran
19
penampilan kuat
apatis
kepala sehat
Rambut berserabut,
penampilan
depigmentasi, helai
pucat, berpigmen,
berpenampilan iritasi,
pada subkutan
leher
Penampilan berminyak,
diskolarasi, bersisik,
dan mulut
bersisik, bengkak,
membran
mukosa
kemerahan
bengkak
20
berdarah
tertarik kebelakang
terdapat papilla
lesi
Penampilan bengkak,
sehat
muda,
atau
dibawah mata
(konjungtiva pucat),
membran kemerahan
(injeksi konjungtiva),
kering, tanda-tanda
infeksi,
bintik-bintik kemerahan,
kelopak
mata (angulat
palpebretik),kekeringan
membran mata
(konjungtiva serosis),
kornea lunak
(keratomalasia).
pembesaran kelenjar
Pembesaran tiroid
muda
sendok (koilonishia),
berpunggung
19. Kaki, tungkai Tidak ada nyeri, lemah Edema, nyeri betis,
21
menyatu, deformitas
Batasan karakteristik
a. Berat badan kurang dari 20% atau lebih dari ideal terhadap tinggi badan
dan kerangka.
b. Asupan makanan kurang dari kebutuhan metabolik, baik kalori total atau
nutrisi spesifik.
gizi harian.
Subjektif
a. Kram abdomen
Objektif
b. Kerapuhan kapiler
c. Diare
g. Kurang informasi
Universitas Sumatera Utara
22
h. Miskonsepsi
Batasan karakteristik
a. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita.
Subjektif
b. Makan sebagai respon terhadap isyarat internal selain rasa lapar (misalnya,
ansietas)
Objektif
g. Transisi yang cepat dalam melewati persentil pertumbuhan bayi atau anak
h. Adanya nilai dasar berat badan yang lebih tinggi pada setiap awal kehamilan
23
Faktor risiko
Subjektif
(misalnya ansietas)
Objektif
g. Transisi yang cepat dalam melewati persentil pertumbuhan pada bayi atau
anak
h. Adanya nilai dasar berat badan lebih tinggi pada setiap awal kehamilan
yang dapat dilaprkan atau diobservasi.
Menurut Buku Saku Diagnosis Keperawatan NIC & NOC (2007), terdapat
dua diagnosa yang dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan nutrisi pada
pasien yaitu nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, lebih dari kebutuhan tubuh dan
nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh, resiko perubahan. Nutrisi kurang dari kebutuhan
asuhan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Nutrisi lebih dari kebutuhan
tubuh merupakan keadaan seorang individu yang berada pada resiko mengalami
asupan zat gizi yang melebihi kebutuhan metabolisme. Nutrisi lebih dari kebutuhan
24
5.4 Intervensi
intervensi yang diterapkan secara umum pada klien dengan gangguan pemenuhan
nutrisi. Akan tetapi, pada kasus-kasus tertentu penerapan diagnosis diatas tersebut
a. Ketergantungan kimiawi
b. Penyakit kronis
d. Faktor ekonomi
e. Intoleransi makanan
k. Mual/muntah
m. Gangguan psikologis
metabolik.
b. Status gizi: asupan makanan dan cairan: jumlah makanan dan cairan yang
c. Satus gizi: nilai gizi: keadekuatan zat gizi yang dikonsumsi tubuh.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
Menunjukkan satus gizi : asupan makanan, cairan dan zat gizi, ditandai
25
Contoh Lain
Pasien akan:
Mandiri
memenuhinya.
Kolaborasi
pelengkap, pemberian makanan enter atau parenteral total agar asupan kalori
adekuat.
d. Rujuk ke program gizi komunitas yang tepat, jika pasien tidak dapat
metabolisme
26
nyaman
lima bulan
a. Status gizi: asupan dan cairan: jumlah makanan dan cairan yang masuk ke
b. Status gizi: asuan zat gizi: keadekuatan zat gizi yang masuk ke dalam
tubuh.
Tujuan/Kriteria Evaluasi
indikaor sebagai berikut (1-5): asupan tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau
adekuat total dan asupan makanan dan cairan melalui oral tidak berlebihan.
Contoh lain
berat badan
e. Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertentu.
g. Intervensi mandiri
27
Kolaborasi
energi.
b. Pengelolaan nutrisi: tentukan dengan melakukan kolaborasi bersama ahli
diet, jumlah kalori dan jenis zat gizi yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi.
Status gizi: asupan makanan dan cairan: jumlah makanan dan cairan
Tujuan/Kriteria Evaluasi
indikaor sebagai berikut (1-5): asupan tidak adekuat, ringan, sedang, kuat, atau
adekuat total dan asupan makanan dan cairan melalui oral tidak berlebihan.
Contoh Lain
Pasien akan:
Mandiri
c. Pengelolaan nutrisi (NIC): timbang berat badan pasien pada interval yang
tepat.
28
berat badan.
sakit umum daerah dr. Pirngadi Medan, pada tanggal 02 juni 2014 mahasiswa
melakukan pengkajian keperawatan pada pasien An.R. Berikut deskripsi dari hasil
1. Biodata
Seorang bayi, An.R berusia 17 yang lahir pada tanggal 18 mei 2014, berjenis
kelamin laki-laki, agama Islam. An.R belum pernah sekolah, Tn.M adalah ayahnya
yang bekerja sebagai wiraswasta dan Ny. S adalah ibu dari An.R yang bekerja
sebagai ibu rumah tangga , tinggal di jalan Flamboyan Raya Komplek Polri, Medan
nomor rekam medik 00.92.60.67. Diagnosa pada An.R adalah BBLSR ( Berat
Badan Lahir Sangat Rendah).
2. Keluhan Utama
Dalam pengkajian yang dilakukan An.R lahir kurang bulan, memiliki berat
Tidak ada penyakit yang dialami an.R sebelumnya, tidak ada pengobatan atau
tindakan yang dilakukan sebelumnya karena setelah an.R lahir segera dirawat di
ruangan perinatologi. An. R belum pernah dirawat dan di operasi sebelumnya, An.
29
R juga tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat dan susu formula. An.R sudah
4. Pemeriksaan Fisik
per menit, pernafasan 60 kali per menit, An. R memiliki panjang badan 43 cm,
berat badan 1500 gram, lingkar kepala 27 cm dan lingkar dada 23.5 cm. Dalam
data pemeriksaan fisik lebih lengkap. Dalam pemeriksaan kepala dan rambut
didapati kulit kepala tampak bersih, tidak terdapat kotoran dan verniks kaseosa.
Fontenella posterior dan anterior belum menutup, pulsasi teraba, tidak ada edema
pada kulit kepala, adanya lanugo terutama pada daerah bahu dan punggung,
terdapat edema pada wajah, warna kulit sedikit kuning. Mata kiri dan kanan
simetris, tidak adanya strabismus, sensitivitas terhadap cahaya baik ditandai dengan
pupil isokor, tidak ada terjadi edema pada palpebra, kornea jernih, tidak ada tanda
katarak kongenital dan tidak ada perdarahan pada konjungtiva. Terdapat refleks
Pada pemeriksaan hidung di dapati pola pernapasan pada bayi normal ditandai
an.R bernapas dengan menggunakan hidung, tidak ada pernapasan cuping hidung,
posisi septum nasi berada di tengah, tidak ada lesi, lubang hidung bersih, tidak
terdapat kotoran, sumbatan atau mukosa, dan tidak ada tanda infeksi.
Pada pemeriksaan telinga terletak sejajar dengan alis mata dan simetris antara
kiri dan kanan, dan terjadi refleks terkejut ketika dilakukan tes pendengaran dengan
Keadaan mulut baik ditandai dengan mukosa bibir lembab, refleks menghisap
lemah sehingga an.R menggunakan OGT (Oral Gastric Tube), gusi berwarna merah
muda, Lidah tampak bersih dan tidak ada tanda infeksi. Pemeriksaan pada leher di
dapati posisi trakea terdapat di tengah, pulsasi vena jugularis reguler, tidak ada
penyebaran lanugo banyak terutama pada daerah bahu dan punggung, warna kulit
kekuningan. Pada pemeriksaan thoraks atau dada tidak terdapat kelainan bentuk
30
dada, tidak terdapat retraksi pada saat inspirasi, dinding dada dan perut bergerak
secara bersamaan, frekuensi pernapasan 60 kali per menit. Saat di palpasi tidak
terdapat fraktur klavikula, frekuensi jantung an.R 158 kali per menit.
tidak terdapat pembesaran hati, tidak ada tanda ascites dan saat di perkusi suara
abdomen tympani.
Pemeriksaan pada kelamin dan rektum terdapat lubang uretra tepat berada di
tengah, tidak terdapat pembengkakan dan tidak ada tanda infeksi, lubang anus ada
ditandai dengan an.R buang air besar. Pemeriksaan tulang belakang dan ekstremitas
tidak terdapat kelainan pada tulang belakang, tidak terdapat kelainan pada jari-jari
An.R minum PASI (Pengganti Air Susu Ibu) ± 8 kali/ hari, an.R diberikan 30cc/
3 jam dengan menggunakan OGT (Oral Gastric Tube), tidak ada mual muntah,
An. R mandi 1 kali per hari setiap pagi pukul 09.00 WIB yang dilakukan oleh
perawat.
dasar. Untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian, tidak bisa dilakukan secara
mandiri namun dilakukan dengan bantuan perawat. Aktivitas an.R adalalah mandi 1
kali per hari pada pukul 09.00 WIB selama ± 3 menit, kemudian an.R diberikan
PASI oleh perawat di dalam inkubator. Bayi tidur atau istirahat ± 20 jam per hari.
8. Pola Eliminasi
An.R BAB ± 4 kali sehari dengan jumlah sedikit dan konsistensi lembek. BAB
terakhir an.R adalah hari jumat tanggal 6 juni 2014 pukul 08.30 WIB. Pola BAK
An.R menggunakan popok dengan jumlah popok basah 6-10 popok per hari dengan
31
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 02 Juni 2014 dari datadata yang diperoleh
dilakukan analisa data dengan mengelompokkan data objek dan
data subjek. Dari analisa data yang dilkukan ditemukan tiga masalah keperawatan yaitu:
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, hipotermi, dan kerusakan integritas
D. Diagnosa Keperawatan
berdasarkan keterkaitan dan faktor-faktor yang menandai masalah yaitu data subjek dan
data objek yang telah di kaji. Dari hasil perumusan diperoleh tiga diagnosa yaitu:
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kurang
adekuatnya refleks menghisap pada bayi ditandai dengan refleks hisap lemah,
diagnosa keperawatan. Pada saat itu juga perawat melakukan perencanaan tindakan
keperawatan untuk memberi asuhan keperawatan kepada An.R. Perencanaan
keperawatan dan rasional dari setiap diagnosa dapat dilihat di tabel berikut:
32
Tujuan:
Kriteria :
kebutuhan
yang keluar.
pengeluaran
nutrisi terpenuhi,
pada bayi
5. Pengontrolan dilakukan
untuk mengetahui
Tujuan :
Kriteria Hasil :
basah
kontaminasi kuman.
33
3. Mempertahankan lingkungan
termonetral membantu
melalui evaporasi
segera
5. Mengurangi kemungkinan
kehilangan panas
Tujuan :
Kriteria hasil :
Bagian bokong bayi kering dan tidak ada kemerahan atau ruam
setelah mandi.
pada kulit.
pertumbuhan kuman
sirkulasi oksigen
Dari perencanaan yang dilakukan tidak semua tindakan dilakukan sesuai dengan
yang dilakukan adalah memberikan bayi minum PASI sesuai jadwal 30cc/ 3 jam,
membangunkan bayi untuk pemberian minum tiap 3 jam, mencatat setiap pemberian
susu yang masuk, menimbang berat badan per hari, dan melakukan pengontrolan cairan
intravena pada an. R. Setelah di evaluasi selama perawatan masalah untuk diagnosa
34
pertama teratasi sebagian, an.R tidak ada muntah dan berat badan 1600 gram, dan tidak
Untuk diagnosa kedua hipotermi, tindakan yang dilakukan adalah mengukur tandatanda vital yaitu suhu
tubuh, mengganti pakaian bayi dan alat tenun tempat tidur segera
bila basah, tempatkan bayi pada inkubator atau di bawah lampu pijar, ganti popok yang
basah, dan Mandikan bayi dengan cepat, dan mengeringkan dengan segera. Dari
tindakan yang dilakukan masalah teratasi sebagian, dapat dilihat ketika rentang suhu
C-37,50
Untuk diagnosa ketiga yaitu kerusakan integritas kulit, tindakan yang dilakukan
pasien adalah mengganti popok yang basah, mengatur posisi tidur bayi dan Observasi
kulit setiap hari terhadam ruam atau kerusakan integritas kulit, gunakan sabun lembut
dan lap kulit dengan perlahan setelah mandi. Kerusakan integritas kulit teratasi