Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sifat Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari


pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi
tuntutankepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi
yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi - asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik”
berarti mampu mengejawantahkan / menerjemahkan antara lain :

a. Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secaraefisien,


efektif, dan produktif.
b. Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.
c. Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.

Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke


berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem
pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya
setiap organisasi mempunyai komponen sama, yaitu :
a. W = Work (Pekerjaan)
b. E = Employe (Tenaga Kerja)
c. R = Relationship (Hubungan)
d. E = Environment (Lingkungan)

Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan sebagai pengetahuan “teoritis


- praktis.” Karena itu dalam SPM akan lebih mudah mencernanya jika dalam mempelajarinya
senantiasa membayangkan dan mengakitkannya dengan perilaku manusia dalam kehidupan
organisasi / perusahaan. Beberapa definisi sistem pengendalian manajemen :Edy Sukarno
menyatakan : “Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses,
strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggung jawaban, yang hakikatnya
untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal.”
2.2 Konsep-konsep Dasar

Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan
suatu atau sekelompok aktivitas.
Pengendalian Manajemen merupakan proses dengan para manajer mempengaruhi
anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi.
Unsur-unsur sistem pengendalian manajemen meliputi perencanaan strategis,
pembuatan anggaran, alokasi sumber daya, pengukuran, evaluasi dan penghargaan atas kinerja,
alokasi pusat tanggung jawab dan penetapan harga transfer.
Elemen-elemen Sistem Pengendalian :
1. Pelacak (detector) atau sensor : suatu perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor) : suatu perangkat yang menentukan signifikan dari peristiwa actual
dengan cara membandingkan dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnya terjadi.
3. Effector : suatu parangkat (yang sering disebut ”umpan balik”) yang mengubah perilaku
jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
4. Jaringan komunikasi : perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan
assessor dan antara assessor dan effector.

2.3 Batas-batas Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas


dalam beberapa hal. Formulasi strategi focus pada jangka panjangdan tidak sistematis.
Sementara pengendalian tugas focus pada jangka pendek dan paling sistematis.
2.3.1 Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer mempengaruhi


anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi. Beberapa aspek
dari proses ini dijelaskan sebagai berikut.

Kegiatan pengendalian manajemen

 Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.


 Mengkordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
 Mengkomunikasikan informasi.
 Mengevaluasi informasi
 Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
 Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua tindakan sesuai dengan
rencana yang ditentukan sebelumnya, seperti anggaran. Rencana tersebut diformulasikan.
Dengan kata lain, mematuhi anggaran tidaklah selalu baik, dan penyimpangan dari anggaran
tidaklah selalu buruk.

2.3.2 Perangkat Penerapan Strategi

Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan


organisasi ke arah tujuan strategisnya. Dengan demikian, pengendalian manajemen terutama
memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen merupakan satu –satunya
perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan.
Strategi juga di implementasikan melalui struktur organisasi, manajemensumber daya manusia
(SDM), dan budayanya. Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan pelaporan, dan
pembagian tanggung jawab yang membentuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Manajemen SDM merupakan kegiatan seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi, dan pemecatan
karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan strategi organisasi. Budaya mengacu pada sekelompok, sikap, dan norma umum
yang secara eksplisit maupun implisit mengarahkan tindakan manajerial.
2.3.3 Tekanan Finansial dan Nonfinansial

Dimensi finansial memfokuskan pada hasil – hasil moneter, yaitu laba bersih
pengembalian atas modal ( return on investment) , seterusnya. Tetapi sebenarnnya seluruh
subunit organisasi memiliki tujuan nonfinansial, yaitu mutu produk, pangsa pasar, kepuasan
pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan semangat kerja karyawan.

2.3.4 Bantuan Dalam Mengembangkan Strategi Baru


Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan pelaksanaan
strategi yang telah dipilih. Dalam industri berbeda dalam lingkungan yang cepat berubah,
informasi pengendalian manajemen, terutama yang bersifat nonfinansial, juga dapat
menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru. Fungsi ini disebut sebagai pengendalian
interaktif. Mengundang perhatian manajemen pada pengembangan baik negatif (misalnya
kehilangan pangsa pasar) maupun positif (misalnya pembukaan pasar baru) yang menunjukan
perlu adanya inisiatif strategi baru.

2.4 Perumusan Strategi


Formula strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan stretegi untuk
mencapai tujuan – tujuan ini. Istilah tujuan digunakan untuk menggambarkan tujuan
keseluruhan dari suatu organisasi, dan istilah sasaran untuk menggambarkan langkah – langkah
khusus guna mancapai tujuan dalam kerangka waktu yang diberikan. Tujuan tidak memiliki
jangka waktu;tujuan akan tetap ada hingga tujuan tersebut diubah. Strategi merupakan
perencanaan yang besar dan penting. Strategi menetapkan secara umum arah tujuan pergerakan
organisasi yang diinginkan oleh manajemen senior. Suatu keputusan dari satu pabrik mobil
untuk memproduksi dan menjual mobil listrik akan menjadi suatu keputusan strategis.
Sesungguhnya siapapun memiliki sebuah “gagasan cemerlang”, yang setelah dianalisis dan
didiskusikan dapat menjadi dasar bagi strategi yang baru. Tanggung jawab lengkap dalam
formulasi strategi seharusnya tidak pernah dibebankan kepada seseorang atau satu unit
organisasi saja.

2.4.1 Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen


Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru; sementara
pengendalian manajemen adalah proses implentasi strategi tersebut. Dari sudut pandang desain
sistem, perbedaan yang paling penting antara formulasi strategi pada dasarnya tidaklah
sistematis. Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap;
dengan demikian, keputusan strategis mungkin dapat dibuat kapan pun.

2.5 Pengendalian Tugas


Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi
melibatkan kinerja dari tugas individual sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam proses
pengendalian manajemen.

Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat ilmiah; yaitu, keputusan optimal atau
tindakan yang tepat perlu diambil untuk membawa kondisi di luar kendali kembali kondisi
yang diinginkan dapat diprediksikan dalam menghasilkan produk, jumlah jam kerja karyawan,
dan jumlah kas yang dikeluarkan.

2.5.1 Perbedaan Antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen


Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen
adalah banyak sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah, sementara pengendalian manajemen
melibatkan perilaku para manajer, dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaan –
persamaan. Dalam pengendalian manajemen, para manajer berinteraksi dengan manajer
lainnya dalam pengendalian tugas, manusia tidak terlibat sama sekali (sebagaimana dalam
beberapa proses produksi yang terotomatis), atau interaksinya adalah antara seorang manajer
dan nonmanajer. Dalam pengendalian manajemen, fokus terletak pada unit organisasional;
sementara pada pengendalian tugas fokus terletak pada tugas spesifik dilakukan oleh unit – unit
organisasional ini. Pengendalian manajemen berkaitan dengan aktivitas para manajer yang
didefinisikan secara luas dalam memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis
secara umum. Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas – tugas tertentu, yang sebagian
besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali pertimbangan untuk melaksanakannya.

2.5.2 Dampak Intenet Terhadap Manajemen.


Pengaruh internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Kemudian apa
yang merupakan pengaruh internet atas pengendalian manajemen dalam sebuah organiasai ?
Sistem pengendalian manajemen meliputi informasi dan organiasai memerlukan sebuah
infrastruktur untuk meproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastrktur tersebut,
sehingga membuat pemrosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebuh cepat, dengan
kesalahan yang lebih sedikit. Pada situs ewb, seorang manager dapat mengumpulkan data
dalam jumlah yang amat besar, menyimpan serta menganalisis data tersebut dengan format
yang berbda dan mengirimkannya ke setipa orang dalam organisasi. Para manajer juga
menggunakan informasi ini untuk mengubah laporannya secara pribadi.
Internet menfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang
efisien dan efektif, tetapi internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang
melibatkan pengedalian manajemen. Hal ini disebabkan karena penerapan strategi melalui
pengedalian manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial, sehingga tidak dapat
diotomatisasikan secara penuh. Ketersediaan akses proses secara elektronis ke data base hanya
memberikan kontribusi kecil pada penilaian (Judgement) yang diperlukan untuk mendesain
dan mengoperasikan suatu system pengendalian yang optimal.
Penilaian tersebut meliputi :
1. Memahami nilai relatif dari pentingnya keanekaragaman dan terkadang bersaing dalam
tujuan yang mendorong individu untuk bertindak (misal prestasi pribadi dibandingkan
prestasi bersama, penciptaan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham daripada diri
sendiri dan sebagainya).
2. Penyelarasan tujuan dari beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional dan departemen-
departemen yang akan dinilai.
4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang spesifik untuk keseluruhan organiasasi.
5. Menjelaskan variable kunci yang akan diukur dalam penilaian kontribusi individual
terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja actual relatif ukuran standar dan pembuatan kesimpulan tentang
kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produkstif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.

Secara ringkas, meskipun internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi,


namun elemen fundamental dari pengendalian manajemen – informasi apa yang dikumpulkan
dan bagaimana menggunkannya – pada dasarnya melibatkan perilaku dan oleh karenanya tidak
dapat digantikan dengan pendekatan formulasi semata.

Anda mungkin juga menyukai