PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan pelaksanaan kegiatan program bina gizi masyarakat menuntut
peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pengenalan masalah dan
penyebab terjadinya masalah serta alternatif cara-cara pemecahan, yang meliputi :
perencanaan, pengolahan teknis dan administrasi serta penilaian program di daerah
pedesaan/ kelurahan.
Pengetahuan dan keterampilan dalam pengenalan masalah dan perencanaan
program gizi di tingkat kelurahan merupakan kebutuhan dan bekal yang sangat
penting bagi mahasiswa, sehingga diharapkan dapat mengelola program bina gizi
masyarakat.
Desa Pulau Gambar Dusun II dan III merupakan salah satu desa yang
terdapat di kecamatan serba jadi. Di desa pulau gambar dusun II dan III ini terdapat
2 posyandu . Di desa ini mahasiswa dapat memberikan intervensi sesuai dengan
masalah gizi yang ada di desa pulau gambar dusun II dan III.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir PKL mahasiswa mampu melaksanakan intervensi gizi secara
terpadu yang telah direncanakan di tingkat desa/ kelurahan, dengan
menggunakan potensi sumber daya yang ada serta memberdayakan
masyarakat setempat.
2. Tujuan Khusus
Pada akhir PKL mahasiswa mampu :
a. Menyusun POA Intervensi Gizi
b. Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dalam rangka
persiapan pelaksanaan kegiatan intervensi gizi.
c. Melatih/ menatar kader gizi sebagai pelaksanaan intervensi gizi di
desa.
d. Melaksanaan penyuluhan gizi secara individu, kelompok maupun
massa dengan berbagai metode.
e. Melaksanakan/ mendemonstrasikan teknologi tepat guna di bidang
pangan di desa.
1
f. Melaksanakan pembinaan keluarga sadar gizi (Kadarzi).
g. Melaksanakan pemantauan pertumbuhan/ kegiatan posyandu.
h. Melakukan advokasi gizi
i. Melakukan pameran gizi
j. Melakukan lomba-lomba, demo masak, screening gizi, sweeping paket
pertolongan gizi
k. Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan lintas program dan
lintas sektoral dalam intervensi gizi masyarakat desa.
l. Melakukan evaluasi kegiatan dan pembinaan usaha perbaikan gizi.
m. Menyusun dan menyajikan laporan pengelolaan dan penilaian program
intervensi gizi masyarakat.
C. Manfaat PKL
- Memahami kegiatan manajemen program gizi di wilayah kerja Dinas
Kesehatan kota,Puskesmas
- Tercapainya program gizi yaitu intervensi gizi secara terpadu yang
telah direncanakan di tingkat desa/ kelurahan, dengan menggunakan
potensi sumber daya yang ada serta memberdayakan masyarakat.
- Membantu pengetahuan masyarakat terhadap gizi dan penerapannya
- Lebih mendekatkan diri ke masyarakat
- Memahami masalah gizi tingkat keluarga secara langsung
- Memberikan intervensi gizi secara lansung dengan responden.
- Lebih memahami akibat dari terjadinya masalah gizi di masyarakat.
- Memberitahukan kegiatan intervensi gizi berguna untuk membantu
masyarakat yang memerlukan perhatian tentang gizi.
- Menunjukkan bahwa bahan makanan yang murah dan bergizi dapat
dijadikan sebagai sumber makanan yang mermanfaat bagi balita.
- Teknologi tepat guna untuk menunjukkan resep dari bahan yang ada
dan bernilai gizi baik.
2
BAB II
HASIL PENGUMPULAN DATA
3
Dari hasil penilaian berat badan menurut umur dengan kategori gizi kurang
2.5% , gizi baik 87.5% , dan balita dengan kategori gizi lebih 10.0% .
BERDASAKAN TB/U
No Karakteristik Frekuensi Persentase
1 Normal 89 87%
2 Pendek 9 9%
3 Sangat pendek 3 3%
4 Tinggi 1 1%
Total 102 100
Dari hasil pengukuran status gizi anak sekolah Ra Taski Arif, maka di
dapatkan status gizi dengan kategori anak sekolah Ra Normal 87.5% , anak sekolah
Ra pendek 9% , anak sekolah Ra sangat pendek 3% , dan anak sekolah Ra Tinggi
1% dari jumlah yang hadir di sekolah Ra Taski Arif 102 orang.
4
PRESENTASI STATUS GIZI ANAK SEKOLAH SD NEGERI 105390
BERDASARKAN BB/U
No Karakteristik Frekuensi Persentase
1 Gizi baik 102 75%
2 Gizi buruk 7 5%
3 Gizi kurang 24 18%
4 Gizi lebih 3 2%
Total 136 100
Dari hasil pengukuran status gizi anak sekolah dasar, maka di dapatkan
status gizi dengan kategori anak sekolah dasar gizi baik 75% , anak sekolah dasar
gizi buruk 5% ,anak sekolah dasar gizi kurang 18% dan anak sekolah dasar gizi
lebih 2% dari jumlah yang hadir di sekolah dasar 136 orang.
BERDASARKAN TB/U
No Karakteristik Frekuensi Persentase
1 Normal 115 85%
2 pendek 20 14%
3 Sangat pendek 1 1%
Total 136 100
Dari hasil pengukuran status gizi anak sekolah dasar, maka di dapatkan
status gizi dengan kategori anak sekolah dasar Normal 85% , anak sekolah dasar
pendek 14% dan anak sekolah dasar sangat pendek 1% dari jumlah yang hadir di
sekolah dasar 136 orang.
1) Masalah Posyandu
Jumlah posyandu yang ada di desa pulau gambar dusun II dan III Posyandu,
terdiri dari:
1. Posyandu Dahlia, Dusun II
2. Posyandu kemangi Dusun III
Dan semua posyandu tersebut masih aktif sampai saat ini. Menurut letak dan
dan jumlah balita yang dilayani sudah cukup dan tidak perlu menambah lagi.
Kelengkapan alat posyandu yang tersedia di desa Pulau Gambar Dusun II dan III ini
belum memadai.
5
Kelengkapan sarana :
No Sarana Lengkap Tidak Lengkap
1. KMS
2. Form Laporan
3. Form Pencatatan
4. SKDN
5. Kapsul Vitamin A
6. Kapsul Fe
2) Masalah Kader
Jumlah seluruh kader dari ke 2 posyandu di atas adalah 7 orang dan Seperti
jadwal posyandu yang terlampir pada tabel di atas setiap bulannya setiap kader
posyandu balita maupun lansia selalu aktif datang dalam mejalankan tugasnya
sebagai kader seperti penimbangan menggunakan dacin,untuk pengisian KMS
kader juga telah memahami bagaimana caranya pengisian KMS serta beberapa
orang kader juga telah mampu menjelaskan informasi isi KMS kepada beberapa ibu
yang belum memahami bagaimana KMS itu. Kader tidak pernah melaksanakan
penyuluhan pada meja 4 posyandu. Dalam 1 tahun terakhir ini kader sudah pernah
pernah mendapat pelatihan kader dari dinas.
Saat kegiatan MMD kader tidak ikut dan ketika dilakukan penyegaran
pelatiham kader semua kader datang dan ikut serta dalam pelatihan.
6
3). Kadarzi
7
BAB III
HASIL PKL DAN PEMBAHASAN
8
4) Sasaran : kepala lurah, kepala lingkungan, aparat desa,kader
posyandu, masyarakat desa setempat
5) Kegiataan yang didikusikan : Tentang POA (seperti Penyuluhan di sekolah &
posyandu, Demo masak & TTG,Penyegaran kader,lomba balita sehat)
6) Hambatan MMD : kader tidak datang
7) Metode Pelaksanaan : metode ceramah
8) Tempat : Ruang kantor kelurahan desa pulau gambar
9) Waktu : selasa 7 Maret 2017 , 09.00 WIB
B.Posyandu
1) Latar Belakang
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Konsep posyandu
berkaitan erat dengan keterpaduan. Keterpaduan yang dimaksud meliputi
keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas
penyelenggara, aspek dana, dan sebagainya.
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun
keberadaannya dimasyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu
pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan
upaya pemberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi
terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga
bertujuan untuk meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui
peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu.
Manfaat kegiatan posyandu secara umum memperoleh kemudahan untuk
mendapatkan informasi dan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan
AKI dan AKB, memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak, efisiensi dalam mendapatkan
pelayanan terpadu kesehatan dan sektor lain yang terkait.
2) Tujuan
1. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:
a. Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau
pertumbuhannya
b. Bayi diberi ASI sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI eksklusif)
9
c. Bayi umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI
d. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.
e. Kelurga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak
f. Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan seimbang
g. Keluarga memanfaatkan perkarangan sebagai warung hidup/menigkatkan
gizi keluarga
2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga :
a. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
b. Persalinan ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
c. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kegidupan sehari-hari
d. Keluaga makan buah dan sayur setiap hari
e. Rumah bebas jentik dan nyamuk
3. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dengan penyakit
yang
dapat dicegah dengan imunisasi, sehingga keluarga :
a. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD, dan Malaria
b. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Bentuk Rejan, Tetanus dan
Campak
4. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur
(PUS) :
a. Menjadi peserta KB
b. Dapat memlilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang
cocok dan tepat penggunaan
5. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman
pangan melalui pemnfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma
berperan aktif, sehingga :
a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak
(unggas, sapi, kambing)
b. Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan
pangan lokal dengan pemanfaatan pekarangan rumah.
3) Sasaran
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah
bayi baru lahir, bayi, balita, ibu hamil, ibu nifas, PUS.
10
4) Metode Pelaksanaan Posyandu
1. Pendaftaran balita
Balita didaftar dalam pencatatan balita
Meminta buku KIA/ KMS pada ibu. Untuk balita yang baru pertama kali
ditimbang dan tidak mempunyai KMS, berikan KMS sesuai dengan
jenis kelamin. Isi olomnya secara lengkap, nama balita dicatat, pada
secarik kertas dan diselipkan pada KMS. Bagi balita yang tidak
mempunyai KMS karena hilang, pencatatan sementara menggunakan
SIP Posyandu.
Ibu dipersilahkan membawa balita menuju ke tempat penimbangan
2. Penimbangan Balita
a. Mempersiapkan Dacin
Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti pelana rumah atau
kusen pintu atau dahan pohon atau penyangga kaki yang kuat
Letakkan bandul geser pada angka nol, jika ujung kedua paku timbang
tidak dalam posisi lurus, maka timbangan perlu ditera atau diganti
dengan yang baru
Atur posisi angka pada batang dacin sejajar dengan mata penimbang
Pastikan bandul geser berada pada angka nol
Pasang sarung timbang/celana timbang/ kotak timbang yang kosong
pada dacin
Seimbangkan dacin yang telah dibebani dengan sarung timbang/
celana timbang/ kotak timbang dengan memberi kantung plastik
berisikan pasir/ batu diujung batang dacin sampai kedua jarum diatas
tegak lurus
b. Menimbang Balita
Masukkan balita kedalam sarung timbang dengan pakaian seminimal
mungkin dan geser bandul sampai jarum tegak lurus
Baca berat badan balita dengan melihat angka diujung bandul geser
Catat hasil penimbangan dengan benar dikerts/ buku bantu dalam
kg/ons
Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung/
celana/ kotak timbang
11
3. Pencatatan Balita
Pada penimbangan pertama, isilah kolom identitas yang tersedia pada
KMS/ Buku KIA
Cantumkan bulan lahir dan bulan penimbangan anak
Pindahkan hasil penimbangan dari secarik kertas ke KMS
Letakkan titik berat badan dan buat garis pertumbuhan anak
Hubungkan titik berat badan bulan lalu dengan bulan ini
Catat setiap kejadian yang dialami anak
Isi kolom ASI, Imunisasi, dan vitamin A bila diberikan
Salin semua data dari KMS/ Buku KIA pada SIP
b. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan posyandu yang telah kami lakukan yaitu :
1. Tgl. 13 maret 2017
2. Tgl. 16 maret 2017
6) Kegiatan Posyandu
1. Menyebarluaskan hari buka posyandu melalui pertemuan warga setempat
2. Mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu
3. Mempersiapkan sarana posyandu
4. Melakukan pembagian tugas antar kader
5. Kader berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya
6. Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan
12
C.Latihan Penyegaran Kader
Agar Posyandu dapat berjalan dengan baik, mutlak dibutuhkan partisipasi aktif
masyarakat. Salah satu bentuk konkrit partsipasi masyarakat ini, ialah berupa
tersedianya tenaga sukarela yang berasal dari masyarakat setempat. Tenaga
sukarela ini disebut Kader Gizi.
Kader adalah tenaga sukarela tanpa pamrih yang merasa terpanggil atau
dipercaya oleh warga atau pimpinan desa untuk memajukan masyarakat di
lingkungannya. Sebagai salah satu syarat menjadi syarat menjadi seorang kader,
diharuskan mengikuti pelatihan kader pembangunan kesehatan.
Dalam kesempatan ini, pelatihan yang diberikan adalah pelatihan penyegaran
kader gizi. Pelatihan penyegaran ini dilaksanakan berhubungan dengan banyaknya
masalah-masalah kesehatan gizi yang muncul akhir-akhir ini sehingga menuntut
para kader untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal.
Dimana seorang kader harus mampu menjadi fasilitator dan motivator bagi anggota
masyrakat. Sehingga dengan pelatihan penyegaran kader dapat menciptakan kader-
13
kader yang mempunyai potensi dan kesadaran yang tinggi akan masalah kesehatan
gizi yang muncul ditempat tinggalnya.
IV. MATERI :
1. Pertumbuhan anak
2. Makanan Sehat
3. Kesehatan mata
4. Kurang Darah
5. Diare
V. SASARAN : Kader desa pulau gambar dusun II dan III Kec. Serba
jadi serdang bedagai
14
Kader susah untuk dihubungi
Menentukan waktu dan jadwal yang tepat bagi kader
Banyak kader yang tidak bisa hadir untuk pelatihan penyegaran kader
Banyak kader yang sibuk dalam hal pekerjaan dan aktifitas di rumah
sehingga mengalami kendala untuk hadir
X. LAMPIRAN
A. ABSEN
C. Penyuluhan Gizi
1) Latar belakang
Politeknik Kesehatan Medan merupakan unit pelaksana teknis dilingkungan
Kementrian Kesehatan yang melaksanakan pendidikan professional program
Diploma di bidang kesehatan, salah satunya program D III jurusan Gizi. Program
Studi D III Gizi Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan sebagai salah
satu lembaga pendidikan gizi di Provinsi Sumatera Utara, selalu mencari inovasi
dalam menerjemahkan kurikulum pendidikan agar dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas dengan harapan dapat berkontribusi secara nyata dalam pergizian
khususnya di provinsi Sumatera Utara.
Penyuluhan gizi adalah suatu usaha untuk meningkatkan status gizi
masyarakat dengan cara mengubah perilaku masyarakat ke arah yang baik sesuai
dengan prinsip ilmu gizi, yaitu meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui
peningkatan pengetahuan gizi dan makanan yang menyehatkan. Menyebarkan
15
konsep baru tentang informasi gizi kepada masyarakat. Penyuluhan gizi di lakukan
di berbagai kegiatan lapangan seperti di posyandu, di perwiritan, dan lansia.
Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah/diskusi oleh mahasiswa kepada
sasaran yang ada di Desa Pulau Gambar.
Manfaat penyuluhan gizi adalah membantu invividu, keluarga dan masyarakat
secara keseluruhan berperilaku positif sehubungan dengan pangan dan gizi.
Megubah perilaku konsumsi makanan yang sesuai dengan dengan tingkat
kebutuhan gizi, sehingga pada akhirnya tecapai status gizi yang baik.
2) Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu merencanakan dan melaksanakan penyuluhan gizi.
Tujuan Khusus :
- Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang gizi
- Untuk mengetahui perilaku konsumsi makanan pada masyarakat
- Untuk mengevaluasi pengaruh penyuluhan gizi terhadap masyarakat
- Untuk menganalisis informasi tentang makanan yang sehat dan bergizi
3) Pelaksanaan Penyuluhan
16
Pertama
9 Kurang darah Murid SD Sekolah Dasar
Vitamin
Kesehatan mata
Penanggulangan
diare
10 5 Februari 2016 Penanggulangan Murid TK PAUD
diare
Gizi Seimbang
Menggosok gigi
4) Strategi pelaksanaan :
1. Mengajak masyarakat untuk diskusi.
2. Mengumpulkan masyarakat untuk mendengarkan penyuluhan
5) Proses Penyuluhan :
No Kegiatan pelatihan Peran Peserta
17
4. Leafleat
5. Poster
6. Timbangan
7. Microtoice
Latar Belakang :
18
200 ml sari bayam
Minyak goreng
Garam
Cara Membuat:
Campurkan ¼ terigu dan garam aduk rata
Buat bundaran di tengah tepung tambahkan 1 butir telur aduk rata
Tambahkan minyak secukupnya dan sari bayam sedikit demi sedikit aduk hingga
kalis
Lalu cetak di cetakan mie yang kecl atau besar
Lalu rebus setengah masak agar tidak ceat basi
Sajikan
19
19 HARTINI Dusun VIII
20 ASMA Dusun VIII
21 CUCUN Dusun II
22 SUARSI Dusun XIV A
23 YENI Dusun XIV B
24 MISIYEM Dusun III
25 SRI HENDRA YANTI Dusun VII
26 ASIAH Dusun IX
27 NGADIAH Dusun V
D. Pendistribusian Vit. A
1. Tujuan Kegiatan :
Optimalisasi Pencapaian Target atau Cakupan distribusi Vitamin A
2. Latar Belakang :
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan
disimpan dalam hati,tidak dapat dibuat tubuh sehingga harus dipenuhi dari
luar ( esensial),berfungsi untuk pengelihatan ,pertumbuhan dan meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap penyakit (Depkes RI,2005).Pada Anak Balita
akibat KVA ( Kekurangan Vitamin A) akan meningkatkan kesakitan dan
kematian,mudah terkena penyakit infeksi seperti diare,radang paru-
paru,pneumonia,dan akhirnya kematian.akibat lain yang berdampak serius
dari KVA adalah buta senja dan kebutaan.data WHO 1995 menunjukkan
Indonesia adalah salah satu Negara di Asia yang tingkat pemenuhan
terhadap Vitamin A tergolong rendah.
Departemen Kesehatan sendiri gencar melakukan program
Penanggulangan kekurangan vitamin A dengan pemberian Vitamin A pada
Bulan Februari dan Agustus dimana diberikan Vitamin A merah pada Usia 1-5
tahun dan Vitamin A biru pada usia 6-11 Bulan yang diharapkan dapat
menurunkan bahaya kebutaan secara signifikan .
3. Metode Pelaksanaan :
Kunjungan kerumah saat kadarzi dan Kunjungan ke PAUD
Saat Melakukan Posyandu
20
Memberikan Kapsul Vitamin A warna Merah pada Balita,Warna Biru pada
bayi
Mencatat Pemberian pada Formulir Pencatatan yang sudah dibuat
Melaporkan Hasil sweeping distribusi kepada Puskesmas
4. Jumlah dan daftar nama sweeving Vitamin A (Lampirkan daftar Nama)
21
8 Apika 12/11/2012 Posyandu
22
garam mengandung cukup yodium mencapai 62,3 %,yang mengonsumsi
garam kurang mengandung yodium sebesar 14,0%.Berkaitan dengan itu
Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, mengeluarkan surat Edaran
Nomor : JM.03.03/BV/2195/09 tertanggal 3 Juli 2009,mengenai percepatan
penanggulangan Gangguan Akibat Kurang Yodium yang antara lain
mengintrusikan Kepada seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar
meningkatkan Kerjasama dengan Instansi terkait dalam peningkatan garam
beryodium dan menghentikan suplementasi kapsul minyak yodium pada
sasaran (WUS,Ibu hamil,ibu menyusui dan anak SD/MI).Hal ini diperkuat
dengan peraturan Menteri dalam negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang
pedoman penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di
Daerah.salah satu dai 8 indikator perbaikan gizi yang harus dicapai pada
Tahun 2014 yaitu 90% rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
dengan kandungan yodium cukup.oleh karena itu program penanggulangan
GAKY difokuskan pada peningkatan konsumsi garam beryodium.untuk
meningkatkan konsumsi garam beryodium tersebut perlu pemantauan garam
beryodium di rumah tangga dalam rangka penanggulangan GAKY melalui
konsumsi garam beryodium dengan kandungan yodium cukup.
3. Metode Pelaksanaan:
Pengetesan garam beryodium dilakukan pada saat mengumpulkan data (
KADARZI)
Cara Pengetesan : Ambil ½ sdt garam,kemudian teteskan 2-3 tetes dengan
Air singkong kemudian tambahkan cuka 1 sdm ,amati perbuhan warna yang
terjadi,bila terjadi warna biru warnanya makan semakin banyak kandungan
iodium nya (berkisar 30-40 ppm),sebaliknya bila tidak terjadi perubahan
warna biru maka kadar iodiumnya semakin rendah/berkurang artinya tidak
sesuai dengan anjuran Depkes.
4. Jumlah dan daftar nama yang mengkonsumsi garam beryodium (Berapa
Persen) dan Jenis garam yang dikonsumsi (Lampirkan nama
keluarga,hasil,dan jenis garamnya)
(dari 20 kepala keluarga terdapat 1 kepala keluarga yang hasil pengetesan
garam nya tidak berwarna atau sekita 99,9% garam konsumsi keluarga sudah
mengandung Yodium)
23
F. Lomba Cerdas Cermat
Nama Kegiatan : Cerdas Cermat Pengetahuan Gizi
Tujuan :
Metode Pelaksanaan :
- Melakukan penyuluhan
- Menyampaikan materi penyuluhan
- Memberikan test berupa soal cerdas cermat
- menilai hasil tes
- memberikan pertanyaan lanjutan
- memberikan penilaian terhadap peserta
- memilih pemenang cerdas cermat
Sasaran :
24
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN
25
D.Cuci bahan makanan sebelum dimasak, menjaga kebersihan makanan,selalu
minum air yang dimasak sampai matang
5. Cara menolong penderita Diare
A.Membawa ke posyandu
B.Berikan ASI atau susu formula
C. Istirahat yang cukup,berikan bubur
D.Berikan cairan yang banyak atau oralit dan bawa ke puskesmas
6. Bagaimana tanda awal kekurangan Vitamin A?
14. Vitamin yang sangat berperan dalam pembentukan hemoglobin ( sel darah merah)
adalah
26
a.Vit A c. Vit C
b.Vit B d.Vit D
15. Makanan sumber zat Besi yang baik dikonsumsi penderita anemia ialah?
a.Sayuran bergas,keju c.Singkong
b.Sayuran hijau,Hati,Telur d.Pisang
16. Pada usia berapa MP-ASI diberikan pada bayi ?
a. 6 – 12 bulan
b. 6 – 24 bulan
c. Sejak lahir
d. Balita
e. Batita
17. Pada usia berapa telur, ikan dan hati dan daging belum boleh diberikan ?
a. 0 – 6 bulan
b. 6 – 7 bulan
c. 10 – 12 bulan
d. 13 – 24 bulan
18. Apa saja bentuk MP-ASI ?
a. Makanan lumat, makanan lembik, makanan keluarga
b. Makanan hewani, makanan nabati, makanan campur
c. Karbohidrat, protein, lemak
d. Buah, sayur, bubur
19. Berapa kali MP-ASI diberikan ?
a. 1 kali sehari
b. 2 -3 kali sehari
c. 3 kali sehari
d. 4 – 5 kali sehari
20. Apa itu IMD ?
a. Institusi Menyusui Dini
b. Inisiasi Menyusui Deteksi
c. Inisiasi Menyusui Dini
d. Inisiasi Menata Dini
Kunci jawaban terlampir
LAMPIRAN MATERI
27
dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih
banyak atau membawa anak ke sarana/fasilitas pelayanan kesehatan.
Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat
imunisasi tepat waktu dan lengkap, serta mendapatkan kapsul Vitamin A
secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Bagi Kader : KMS digunakan untuk mencatat berat badan dan pemberian
kapsul Vitamin A serta hasil penimbangan. Hasil penentuan status
pertumbuhan anak dalam KMS dapat digunakan oleh kader sebagai dasar
untuk melakukan rujukan bila anak diketahui mengalami gangguan
pertumbuhan. KMS juga dapat digunakan kader untuk memberikan pujian
pada ibu yang berat badan anaknya naik, serta untuk mengingatkan ibu agar
menimbangkan anaknya diposyandu pada bulan berikutnya.
B. MAKANAN SEHAT UNTUK ANAK BALITA
1. Apa itu Inisiasi Menyusu Dini (IMD) ?
Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan mulai
(inisiasi) menyusu sendiri segera setelah lahir (dini) dengan meletakkan
bayi menempel di dada atau perut ibu, bayi dibiarkan merayap mencari
puting ibu dan menyusu sampai puas. Proses ini berlangsung minimal
satu jam pertama sejak bayi lahir.
2. Manfaat IMD
IMD membantu menghangatkan bayi, memberi kan perlindungan alamiah
bagi bayi, membentuk kekebalan tubuh bayi, serta mengurangi
perdarahan setelah persalinan pada ibu
3. Makanan Pendamping ASI
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi,
diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi gizi
selain dari ASI.
C. KESEHATAN MATA
1. Vitamin A Untuk Balita
Vitamin A Bersumber Dari Sayur-Sayuran Berwarna Hijau
Seperti : Bayam, Daun Katuk, Serta Buah-Buahan Segar Bewarna Cerah
Seperti Pepaya, Tomat, Wortel, Mangga, Dan Dari Sumber Hewani
Seperti Telur, Hati, Ikan
2. Apa Akibat Kekurangan Vitamin A?
Menurunnya Daya Tahan Tubuh Terhadap Serangan Penyakit
Penyakit Mata Yang Disebut Xeropthalmia Bila Tidak Ditangani Dapat
Mengakibatkan Kebutaan
3. Pemberian Kapsul Vitamin A
Bayi Umur 6-11 Bulan Diberi Kapsul Vitamin A Biru Pada Bulan Februari
Atau Agustus
Anak Umur 12-59 Bulan Diberi 1 Kapsul Vitamin A Merah Bulan Februari
Dan Agustus
D. ANEMIA (KURANG DARAH)
Anemia adalah suatu keadaan kurang darah dimana kadar hemoglobin
dan jumlah sel darah merah lebih rendah dari normal,sebagai akibat dari
kekurangan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk sel
darah merah.
28
Bagaimana Tanda anemia atau kurang darah ?
- Mata Berkunang-kunang
- Lemah
- Lesu
- Cepat lelah dan Mengantuk
- Kuku dan wajah Pucat
E. Diare
1. Apa itu Diare ?
Diare adalah berak (buang air besar) encer atau bahkan dapat berupa air
saja lebih sering dari biasanya (lebih dari 3 kali?hari)
2. Penyebab dan Bahaya Diare
Penyebab
Kuman (bakteri,virus)
Keracunan Makanan
Alergi
Tidak tahan terhadap makanan tertentu
Bahaya Diare
Penderita kehilangan cairan tubuh
Penderita merasa lesu dan lemas
Penderita dapat meninggal akibat kehilangan cairan tubuh bila tidak
segera ditolong (mengganti cairan yang hilang)
II. Hasil Evaluasi
Kegiatan Pelatihan Penyegaran Kader berjalan dengan lancar
Kader yang hadir sebanyak 8 orang dari setiap 4 lingkungan
Para kader antusias mendengar penyuluhan dan pelatihan dari narasumber
Para kader dapat mengikuti materi dengan baik
Kegiatan cerdas cermat berjalan dengan lancar
Para kader menjawab soal cerdas cermat dengan baik
Pengetahuan kader dalam menjawab soal cerdas cermat masih perlu
ditingkatkan
D. Penyuluhan Gizi
Evaluasi dalam kegiatan penyuluhan gizi:
1. Partisipasi masyarakat yang masih kurang dalam kehadiran saat penyuluhan.
2. Kurangnya kesadaran/antusias masyarakat dalam mendengarkan
penyuluhan.
3. Pengetahuan masyarakat masih kurang.
29
F. Pendistribusian Vit. A
Nama Kegiatan : Sweeving Vitamin A
Instrumen Evaluasi : Formulir Pemantauan Status Gizi
Hasil Evalausi : Masih ada beberapa rumah tangga yang tidak membawa
anak balita ke Posyandu dan tidak mendapatkan suplemen Vitamin A
G. Pengetesan Garam Konsumsi Rumah Tangga
Nama Kegiatan : Pengetesan Garam Konsumsi Rumah Tangga
Instrumen Evaluasi : Formulir Pemantauan Status Gizi
Hasil Evalausi : terdapat 1 rumah tangga yang tidak mengonsumsi garam
beryodium
H. Lomba Cerdas Cermat
Instrumen Evaluasi :
- Menggunakan Kuesioner Pertanyaan
- Menggunakan Pertanyaan Langsung
Hasil Evaluasi :
- Masih Banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab
- Penyuluhan belum sepenuhnya di paham
30
BAB V
MASALAH DAN HAMBATAN
31
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1) Masalah Gizi yang terdapat di desa pulau gambar dusun II dan III :
- Status gizi anak balita berdasarkan BB/TB dengan kategori kurus 7,5% .
- Status gizi anak balita berdasarkan TB/U dengan kategori sangat pendek dan
pendek terdapat 2.5%.
- Status gizi anak balita berdasarkan BB/U dengan kategori Gizi sangat kurang
dan gizi kurang terdapat 2.5% anak balita.
- Status gizi anak Sekolah Paud, dengan kategori sangat kurus 3,8%.
- Status gizi anak Sekolah Dasar dengan kategori gizi kurang 17.6 %.
2) Pelaksanaan Kegiatan Posyandu berjalan lancar.
3) Pelaksanaan Kegiatan Latihan Penyegaran Kader terlaksana dengan lancar.
4) Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan Gizi dilakukan di Sekolah, Masyarakat,
dan Keluarga Binaan.
5) Pelaksanaan Kegiatan TTG berjalan dengan lancar.
6) Pelaksanaan pendistribusian vitamin A dilakukan di posyandu, dan sekolah
7) Pengetesan Garam beryodium dilakukan di 30 rumah keluarga binaan.
8) Lomba Cerdas Cermat telah dilaksanakan, dan pemenang lomba Juara I dari
posyandu dusun II , Juara II Dusun III, dan Juara III dari dusun II Poskeskel.
9) Lomba Balita Sehat telah terlaksanan dengan baik.
B. SARAN
- Lebih meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
terutama kesehatan balita dan ibu hamil.
- Menyarankan agar semua ibu yang memiliki balita wajib posyandu.
- Melakukan penyuluhan gizi disetiap posyandu.
32
33