Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

Oleh Mahasiswa Profesi Ners

Universitas Brawijaya Malang

STIKes Maharani Malang

D3 Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang


Tahun 2018

LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Di Ruang 14 RSUD Dr.Saiful Anwar Malang

Oleh :
Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit

Universitas Brawijaya Malang

STIKes Maharani Malang

D3 Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang


Mengetahui,
Kepala Ruangan 14 Pembimbing Klinik

(................................) (.................................)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


Hari/Tanggal : Kamis, 15 November 2018
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang 14 Rsud Dr. Saiful Anwar Malang
Sasaran : Keluarga Pasien Ruang 14
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Brawijaya Malang, STIKes
Maharani Malang, D3 Keperawatan Universitas Jember

A. LATAR BELAKANG
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain : Air Bersih, Pembuangan
Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman, Pembuangan Sampah, Serangga dan Binatang
Pengganggu, Makanan dan Minuman,Pencemaran Lingkungan .(SUMBER: Yayan A.
Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya,salah satunya adalah kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat. Dasar
Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena faktor perilaku
secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak
dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya
untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui
program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

B. ANALISIS SITUASI
1. Audien
a. Jumlah ±15 orang.
b. Latar belakang pendidikan adalah tidak sekolah, SD, SMP, dan SMA.
2. Penyuluh
Mampu mengkomunikasikan kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan metode dan media yang sesuai.
3. Ruangan
a. Cukup luas.
b. Penerangan dan ventilasi kondusif.

C. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat.

2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien dapat:
a. Menjelaskan definisi perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Menyebutkan 10 perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Menyebutkan manfaat berperilaku hidup bersih dan sehat.

D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan Metode Waktu
Kegiatan Penyuluh Peserta
Pembukaan 1. Salam pembukaan Memperhatikan dan Ceramah 5 menit
2. Perkenalan diri menjawab salam
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
4. Apersepsi tentang
perilaku hidup
bersih dan sehat
5. Kontrak waktu

Penyajian Penyampaian materi: Mendengarkan dan Ceramah dan 10 menit


1. Menjelaskan memperhatikan leaflet
definisi perilaku
hidup bersih dan
sehat.
2. Menjelaskan 10
perilaku hidup
bersih dan sehat.
3. Menjelaskan
manfaat berperilaku
hidup bersih dan
sehat.
Penutup 1. Memberi Bertanya dan Ceramah dan 5 menit
kesempatan audien menjawab tanya jawab
untuk bertanya
2. Memberikan
pertanyaan
3. Menyimpulkan isi
materi penyuluhan
4. Salam penutup

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum kegiatan.
 Pembuatan SAP
 Persiapan peralatan untuk penyuluhan (leaflet, ppt, dan SAP)

2. Evaluasi Proses
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 14
 Peserta hadir tepat waktu ditempat penyuluhan
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil
>80% peserta memahami materi penyuluhan terkait penyakit cholangitis.
F. MATERI

1. DEFINISI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Setiap rumah tangga
dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan (Depkes, 2009).

2. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Di RUMAH SAKIT


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yaitu :
1) Menggunakan air bersih.

Air dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,


membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya. Oleh
karena itu, air yang digunakan harus bersih, agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari
sakit.
Syarat-syarat air bersih:
Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara lain (dapat dilihat,
dirasa, dicium dan diraba) :
a. Air tidak berwarna harus bening/jernih.
b. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran
lainnya.
c. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit,
harus bebas dari bahan kimia beracun.
d. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.
e. Manfaat menggunakan air bersih:
f. Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan,
penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
g. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
Cara menjaga kebersihan sumber air bersih:
a. Jarak letak sumber air dengan septic tank dan tempat pembuangan sampah, paling
sedikit 10 meter.
b. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar.
c. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunannya agar
tidak rusak, seperti lantai sumur sebaiknya tidak kedap air dan tidak boleh retak, bibir
sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.
d. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di sekitar sumber air, dan
dilengkapi dengan saluran pembuangan air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak
berlumut, pada lantai/dinding sumur. Ember/gayung pengambil air harus tetap bersih
dan tidak diletakkan di lantai (ember/gayung digantung di tiang sumur). (Depkes,
2009)

2) Etika Batuk dan Bersin


Kebiasaan batuk dan bersin yang salah
a. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum
b. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat
batuk dan bersin
c. Membuang ludah batuk di sembarang tempat
d. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang tempat
e. Tidak mengunakan maskkekr saat flue atau batuk

Cara batuk dan bersin yang benar


Hal-hal yang yang diperlukan
a. Lengan baju
b. Tissue / sapu tangan
c. Sabun dan air
d. Gel pembersih tangan
e. Masker

Langkah-Langkah
3) Membuang limbah sampah pada tempatnya
Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan pencegahan
pengendalian infeksi di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan.
Limbah dari rumah sakit dapat berupa yang telah terkontaminasi atau tidak
terkontaminasi. Limbah yang tidak terkontaminasi, seperti kertas, kotak,
botol, wadah plastik dan sisa makanan, dapat dibuang dengan biasa.
Sedangkan limbah yang terkontaminasi dengan darah, nanah, urin, tinja,
jaringan tubuh lain, dan bahan bukan dari tubuh seperti bekas pembalut luka,
kasa, kapas, diperlukan penanganan lebih lanjut.
Limbah yang tidak terkontaminasi dikumpulkan ke dalam bak sampah
warna hijau yang telah dilapisi plastik hitam. Sedangkan limbah padat yang
terkontaminasi (bekas pembalut luka, kasa, kapas, dan lain-lain) dikumpulkan
dalam bak sampah warna kuning yang dilapisi plastik kuning, dan limbah tinja
dan urin dibuang di dalam Water Closet (WC).
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Mencuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun (lebih baik
sabun cair). Karena air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sedangkan sabun
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
Mencuci tangan harus dilakukan pada saat:
a. Setelah buang air besar.
b. Sebelum makan dan menyuapi anak.
c. Sebelum menyusui bayi.
d. Setiap kali tangan kita kotor (setelah : memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll)
e. Setelah menceboki bayi atau anak.
f. Sebelum memegang makanan.
Manfaat mencuci tangan, antara lain:
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
b. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Flu Burung, Flu H1N1 atau
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
c. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik.
Cara mencuci tangan yang benar:
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun (lebih baik sabun
cair).
b. Bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, selah-selah jari dan punggung tangan.
c. Setelah itu keringkan dengan lap bersih. (Depkes, 2009)

6 langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :


1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
Berikut ini 5 momen cuci tangan

5) Makan buah dan sayur setiap hari.

Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena :


a. Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur metabolisme energi, pertumbuhan dan
pemeliharaan tubuh.
b. Mengandung serat yang tinggi.
Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur dan buah:
a. Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata.
b. Vitamin D untuk kesehatan tulang.
c. Vitamin E untuk kesuburan dan awet muda.
d. Vitamin K untuk pembekuan darah.
e. Vitamin C meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
f. Vitamin B mencegah penyakit beri-beri.
g. Vitamin B12 dapat meningkatkan nafsu makan.
Manfaat serat yang ada di dalam sayur dan buah:
Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang berguna untuk memelihara
usus. Serat tidak dapat dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga dan
dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi dapat menunda pengosongan
lambung sehingga orang menjadi tidak cepat lapar. Manfaat makanan berserat, yaitu :
a) Mencegah Diabetes.
b) Melancarkan buang air besar.
c) Menurunkan berat badan.
d) Membantu proses pembersihan racun.
e) Membuat awet muda.
f) Mencegah Kanker.
g) Memperindah kulit, rambut dan kuku.
h) Membantu mengatasi Anemia.
i) Membantu perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
Banyak sayur dan buah dalam sehari yang harus kita makan:
a. Sayur harus dimakan 2 porsi setiap hari, dengan ukuran satu porsi sama dengan satu
mangkuk sayuran segar atau setengah mangkuk sayuran matang. Sebaiknya sayuran dimakan
segar atau dikukus, karena jika direbus cenderung melarutkan vitamin dan mineral.
b. Buah-buahan harus dimakan 2-3 kali sehari. Contohnya, setiap kali makan setengah mangkuk
buah yang diiris, satu gelas jus atau satu buah Jeruk, Apel, Jambu Biji atau Pisang. Makanlah
berbagai macam buah karena akan memperkaya variasi zat gizi yang terkandung dalam buah.
(Depkes, 2009)

6) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Aktivitas Fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa kegiatan sehari-hari yaitu: berjalan
kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun
tangga, membawa belanjaan. Bisa berupa olahraga, yaitu : push-up, lari ringan, bermain bola,
berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat
menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu yang
digunakan untuk aktivitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak. Jika kegiatan ini
dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.
Cara melakukan aktivitas fisik yang benar, yaitu:
a. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai
dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap.
b. Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
c. Awali kegiatan aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.
d. Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai sedang.
e. Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, dapat dilakukan 30 menit setiap hari.
Keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur:
a. Terhindar dari Penyakit Jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker, Tekanan Darah Tinggi,
Kencing Manis, dll.
b. Berat badan terkendali.
c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
d. Bentuk tubuh menjadi bagus.
e. Lebih percaya diri.
f. Lebih bertenaga dan bugar.
g. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
Beberapa tips dalam beraktivitas fisik :
a. Jalan cepat : Perlu sepatu yang cukup enak dipakai agar kaki nyaman dan sehat.
b. Renang : Adalah latihan menyeluruh, lakukan berenang secepat mungkin dengan nafas yang
dalam.
c. Senam atau peregangan : sangat baik bagi otot-otot dan sendi-sendi yang kaku, juga
melenturkan otot serta melancarkan peredaran darah. (Depkes, 2009)
7) Tidak merokok di dalam ruangan.

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan
sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan
Carbon Monoksida (CO).
a. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.
b. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker.
c. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa Oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati.
Perokok dibagi menjadi 2 yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang
yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang
dalam sehari. Atau orang yang mengisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar
coba-coba dan cara mengisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap
masuk ke dalam Paru-paru.
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau
orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Bahaya
perokok aktif dan perokok pasif:
a. Menyebabkan kerontokan rambut.
b. Gangguan pada mata, seperti katarak.
c. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
d. Menyebabkan penyakit Paru-paru kronis.
e. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
f. Menyebabkan Stroke dan Serangan Jantung.
g. Tulang lebih mudah patah.
h. Menyebabkan Kanker Kulit.
i. Menyebabkan Kemandulan dan Impotensi.
j. Menyebabkan Kanker Rahim dan Keguguran.

Cara berhenti merokok:


Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu : Berhenti Seketika, Menunda dan Mengurangi.
Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut :
a. Seketika
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat, mungkin perlu bantuan
tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat Adiktif
b. Menunda
Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama 7
hari
c. Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan jumlah yang
sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan (Depkes, 2009).

3. MANFAAT MENERAPKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


Manfaat ber-PHBS:
1) Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2) Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3) Anggota keluarga giat bekerja.
4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan
dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

4. MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN


1. Leaflet

5. METODE PENYULUHAN
1. Metode penyuluhan langsung (ceramah dan tanya jawab)
2. Pendekatan perorangan
3. Metode kombinasi (melihat dan mendengarkan)

6. EVALUASI
1. Apa definisi dari perilaku hidup bersih dan sehat?
2. Apa saja perilaku hidup bersih dan sehat?
3. Apa saja manfaat berperilaku hidup bersih dan sehat?

7. REFERENSI

Depkes, RI, 2009. Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai