SAP PHBS-done
SAP PHBS-done
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit
(................................) (.................................)
A. LATAR BELAKANG
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain : Air Bersih, Pembuangan
Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman, Pembuangan Sampah, Serangga dan Binatang
Pengganggu, Makanan dan Minuman,Pencemaran Lingkungan .(SUMBER: Yayan A.
Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya,salah satunya adalah kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan sehat. Dasar
Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena faktor perilaku
secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak
dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya
untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui
program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
B. ANALISIS SITUASI
1. Audien
a. Jumlah ±15 orang.
b. Latar belakang pendidikan adalah tidak sekolah, SD, SMP, dan SMA.
2. Penyuluh
Mampu mengkomunikasikan kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan metode dan media yang sesuai.
3. Ruangan
a. Cukup luas.
b. Penerangan dan ventilasi kondusif.
C. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien memahami tentang perilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audien dapat:
a. Menjelaskan definisi perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Menyebutkan 10 perilaku hidup bersih dan sehat.
c. Menyebutkan manfaat berperilaku hidup bersih dan sehat.
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan Metode Waktu
Kegiatan Penyuluh Peserta
Pembukaan 1. Salam pembukaan Memperhatikan dan Ceramah 5 menit
2. Perkenalan diri menjawab salam
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
4. Apersepsi tentang
perilaku hidup
bersih dan sehat
5. Kontrak waktu
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum kegiatan.
Pembuatan SAP
Persiapan peralatan untuk penyuluhan (leaflet, ppt, dan SAP)
2. Evaluasi Proses
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang 14
Peserta hadir tepat waktu ditempat penyuluhan
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
>80% peserta memahami materi penyuluhan terkait penyakit cholangitis.
F. MATERI
Langkah-Langkah
3) Membuang limbah sampah pada tempatnya
Pengelolaan limbah merupakan salah satu upaya kegiatan pencegahan
pengendalian infeksi di rumah sakit atau di fasilitas pelayanan kesehatan.
Limbah dari rumah sakit dapat berupa yang telah terkontaminasi atau tidak
terkontaminasi. Limbah yang tidak terkontaminasi, seperti kertas, kotak,
botol, wadah plastik dan sisa makanan, dapat dibuang dengan biasa.
Sedangkan limbah yang terkontaminasi dengan darah, nanah, urin, tinja,
jaringan tubuh lain, dan bahan bukan dari tubuh seperti bekas pembalut luka,
kasa, kapas, diperlukan penanganan lebih lanjut.
Limbah yang tidak terkontaminasi dikumpulkan ke dalam bak sampah
warna hijau yang telah dilapisi plastik hitam. Sedangkan limbah padat yang
terkontaminasi (bekas pembalut luka, kasa, kapas, dan lain-lain) dikumpulkan
dalam bak sampah warna kuning yang dilapisi plastik kuning, dan limbah tinja
dan urin dibuang di dalam Water Closet (WC).
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Mencuci tangan harus dilakukan dengan menggunakan air bersih dan sabun (lebih baik
sabun cair). Karena air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman
dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan penyakit. Sedangkan sabun
dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
Mencuci tangan harus dilakukan pada saat:
a. Setelah buang air besar.
b. Sebelum makan dan menyuapi anak.
c. Sebelum menyusui bayi.
d. Setiap kali tangan kita kotor (setelah : memegang uang, memegang binatang,
berkebun, dll)
e. Setelah menceboki bayi atau anak.
f. Sebelum memegang makanan.
Manfaat mencuci tangan, antara lain:
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
b. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Flu Burung, Flu H1N1 atau
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
c. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik.
Cara mencuci tangan yang benar:
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun (lebih baik sabun
cair).
b. Bersihkan telapak tangan, pergelangan tangan, selah-selah jari dan punggung tangan.
c. Setelah itu keringkan dengan lap bersih. (Depkes, 2009)
Aktivitas Fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran
tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.
Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan bisa berupa kegiatan sehari-hari yaitu: berjalan
kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun
tangga, membawa belanjaan. Bisa berupa olahraga, yaitu : push-up, lari ringan, bermain bola,
berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat.
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat
menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika lebih banyak waktu yang
digunakan untuk aktivitas fisik maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak. Jika kegiatan ini
dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.
Cara melakukan aktivitas fisik yang benar, yaitu:
a. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum terbiasa dapat dimulai
dengan beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap.
b. Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
c. Awali kegiatan aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.
d. Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai sedang.
e. Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, dapat dilakukan 30 menit setiap hari.
Keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur:
a. Terhindar dari Penyakit Jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker, Tekanan Darah Tinggi,
Kencing Manis, dll.
b. Berat badan terkendali.
c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.
d. Bentuk tubuh menjadi bagus.
e. Lebih percaya diri.
f. Lebih bertenaga dan bugar.
g. Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih baik.
Beberapa tips dalam beraktivitas fisik :
a. Jalan cepat : Perlu sepatu yang cukup enak dipakai agar kaki nyaman dan sehat.
b. Renang : Adalah latihan menyeluruh, lakukan berenang secepat mungkin dengan nafas yang
dalam.
c. Senam atau peregangan : sangat baik bagi otot-otot dan sendi-sendi yang kaku, juga
melenturkan otot serta melancarkan peredaran darah. (Depkes, 2009)
7) Tidak merokok di dalam ruangan.
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan
sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan
Carbon Monoksida (CO).
a. Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.
b. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker.
c. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa Oksigen, sehingga sel-sel
tubuh akan mati.
Perokok dibagi menjadi 2 yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang
yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang
dalam sehari. Atau orang yang mengisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar
coba-coba dan cara mengisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap
masuk ke dalam Paru-paru.
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau
orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Bahaya
perokok aktif dan perokok pasif:
a. Menyebabkan kerontokan rambut.
b. Gangguan pada mata, seperti katarak.
c. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
d. Menyebabkan penyakit Paru-paru kronis.
e. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
f. Menyebabkan Stroke dan Serangan Jantung.
g. Tulang lebih mudah patah.
h. Menyebabkan Kanker Kulit.
i. Menyebabkan Kemandulan dan Impotensi.
j. Menyebabkan Kanker Rahim dan Keguguran.
5. METODE PENYULUHAN
1. Metode penyuluhan langsung (ceramah dan tanya jawab)
2. Pendekatan perorangan
3. Metode kombinasi (melihat dan mendengarkan)
6. EVALUASI
1. Apa definisi dari perilaku hidup bersih dan sehat?
2. Apa saja perilaku hidup bersih dan sehat?
3. Apa saja manfaat berperilaku hidup bersih dan sehat?
7. REFERENSI
Depkes, RI, 2009. Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI