Anak 1 bulan, putih di tengah mata, setelah di lakukan pemeriksaan, diagnosanya katarak
kongenital. Operasi katarak sebaiknya aman di lakukan :
a. 6-8 bulan
b. Setelah 1 th
c. Setelah 2 th
d. Setelah 5 th
e. Sebelum usia pendidikan
Jawaban : A
Operasi katarak kongenital dibutuhkan sesegera mungkin untuk memastikan bahwa
penglihatan cukup jelas sehingga memungkinkan perkembangan normal dari sistem
indera penglihatan bayi. Beberapa ahli mengatakan waktu yang optimum untuk
pembedahan katarak adalah antara 6 minggu hingga tiga bulan sejak lahir.
2. Pria 5 tahun, mata gatal, merah, sekret jernih. Slit lamp papilla di konjungtiva tarsal
superior dan inferior. Keluhan ini kambuh-kambuhan. Riwayat keluarga dengan penyakit
atopik. Diagnosis :
a. Vernal conjunctivitis
b. Atopic conjunctivitis
c. Acute conjunctivitis
d. Flictenularis conjunctivitis
e. Follicle conjunctivitis
Jawaban : A
Konjungtivitis vernalis adalah terutama mengenai konjungtiva tarsal superior.
Pertumbuhan papil yang besar. Jaringan ikat memberikan warna putih susu kebiruan
sehingga konjungtiva tampak buramdan tidak berkilau. Ptosis mekanik dan dan dalam
kasus berat di sertai erosi epitel kornea.
3. Seorang pasien datang dengan keluhan gangguan penglihatan sejak lama. Dari
pemeriksaan didapatkan penurunan visus, pada pemeriksaan oftalmoskop adanya dot blot
hemorrge, hard exudates, cotton wall patches, dan adanya neovaskularisasi. Dari
pemeriksaan diatas diagnosisnya adalah?
A. Retinopati Diabetik
B. Retinopati Hipertensi
C. Katarak
D. Keratitis
E. Ulkus Kornea
Jawaban: A. Retinopati Diabetik
4. Dimanakah dibawah ini yang bukan termasuk kelainan mata merah virus menurun?
A. Keratitis
B. Ulkus Kornea
C. Uveitis
D. Pterigium
E. Endoftalmitis
Jawaban: D. Pterigium
5. seorang anak 15 hari di bawa ibunya ketempat praktik dokter. Didapatkan mata
mengeluarkan cairan mukupurulen berwarna kehijauan. Pada pemeriksaan hapusan
pengecatan giemsa dan ditemukan inclusion body. Penyebab kelainan pada anak tersebut
adalah ?
a. N. gonorrhea
b. Chlamidia trachomatis
c. Candida albican
d. Klebsiella sp
e. Staphylococcus aureus
Jawaban : B
Pembahasan : Sekret mukupurulen, Kehijauan, inclusion body (+)
1. Seorang laki-laki 50 tahun dating dengan keluhan mata terasa nyeri mendadak sejak 1
hari yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan kabur dan saat melihat cahaya seperti
pelangi. Pada pemeriksaan ditemukan visus hand movement, blefarospasme, kornea
edema, COA dangkal, iris dan pupil dilatasi sedang, lensa jernih, reaksi fundus positif
dan TIO 36 mmHg. Kontraindikasi terapi pada pasien ini?
a. Gliserol
b. Manitol
c. Pilokarpin
d. Midriatik
e. Asetazolamid
Pembahasan:
- Diagnosa: glaucoma akut
- Terapi:
Asetazolamid Hcl 500 mg, dilanjutkan 4x250 mg/hari
KCl 0,5 gr 3x/hari
Timolol 0,5% 2x1 tetes/hari
Tetes mata kombinasi kortikosteroid + antibiotic 4-6x 1 tetes sehari
Terapi simptomatik
Rujuk segera ke dokter spesialis mata/pelayanan kesehatan tingkat
sekunder/tersier setelah diberikan pertolongan pertama tersebut
2. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dating ke poli mata dengan keluhan pandangan kabur
sejak 5 hari yang lalu, saat ini pasien sedang dalam fase pengobatan herpes zoster, terapi
yang diberikan pada pasien tersebut adalah?
a. Levofloxacin tetes mata
b. Betamethasone tetes mata
c. Itraconazole oral 2x100 mg
d. Acyclovir salep mata
e. Acyclovir oral 5x800 mg
Pembahasan:
- Diagnosis: keratitis Viral
- Terapi:
Artificial tears
Jika fluorosens test (-) → lesi di stroma → kortikosteroid topical
Jika fluorosens test (+) → acyclovir salep mata
Pasien wanita 55 tahun datang dengan keluhan mata kiri tiba- tiba kabur sejak 3 jam yang lalu.
Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, mual dan muntah. Pasien tidak mempunyai riwayat
hipertensi. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan mata kanan merah, injeksi silier, bilik mata
depan dangkal, VOD 6/6, VOS 1/60, TIO mata kiri 49 mmHg. Terapi yang tepat untuk kasus
diatas adalah
a. Acetazolamid oral
b. Steroid Topikal
c. Timolol 0,5%
d. Antibiotik Topikal
e. Trabekulektomi
PERBEDAAN AKUT KRONIS
•
Keluhan utama Penurunan penglihatan
mendadak
• Penurunan lapang pandang
progresif
• Mata merah
• Nyeri kepala + muntah • Berjalan sering nabrak, seperti
melihat terowongan/tunnel vision
• Mata pegal mudah lelah
•
Pemeriksaan
fisik •
CI, PCI
Edema kornea
• TIO bisa meningkat bisa normal
•
Terapi Asetazolamid HCl 500
mg (Loading Dose),
• Timolol 0,5% tetes mata (β-
blocker)
dilanjutkan 4 x 250
mg/hari • Latanaprost (Prostaglandin
• Timolol 0,5%, Pilokarpin Analog/PGA)
•
2% topikal
Simptomatik
• KIE
Seorang perempuan, berusia 18 tahun, datang ke dokter dengan keluhan sejak kecil mata kirinya
juling. Riwayat memakai kacamata sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan oftalmologi
didapatkan VOD 6/7 cc C- -0,25 90° 6/6; VOS 1/60 pinhole tetap dan tidak dapat dikoreksi. Tes
Hirschberg : OD : tepat di tengah pupil OS : sinar jatuh di limbus bagian medial, Segmen
anterior dan posterior ODS : dalam batas normal. Apakah kelainan yang diderita pasien ini ?
a. ExotroptaOS
b. Esotropia OS
c. HypotropiaOS
d. Hypertropia OS
e. Astigmat myop ODS
Suatu keadaan dimana kedudukan kedua bola mata tidak ke satu arah sehingga sumbu
penglihatan tidak bertemu pada satu titik fiksasi
Gejala: Mata lelah (astenopia), kabur atau melihat ganda (diplopia), sering menutup sebelah mata
Klasifikasi: Esotropia (Strabismus Konvergen/ juling ke dalam) dan Eksotropia (Strabismus
Divergen / juling ke luar)
Pemeriksaan Tes Hirschberg, Krimsky, Uji Tutup Mata
1. Laki-laki berusia 75 tahun mengeluh matanya kabur sejak 2 tahun. Seperti melihat asap.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan nukleus lensa berada dibawah. Stadium kataraknya
adalah..
a. Insipien
b. Imatur
c. Matur
d. Hipermatur
e. Absoult
Jawaban: D
Pada kasus diatas yang terjadi adalah katarak jenis senilis dimana terjadi pada usia
tua. Penentuan stadium bisa ditentukan dengan tingkat kekruhan lensa maupun
shadow test. Kekeruhan sebagian dengan shadow test positif menandakan imatur,
keruh total shadow test negatif menandakan stadium matur, dan stadium
hipermatur ditemukan di nukleus lensa berada dibawah dengan shadow test
pseudopositif.
2. Laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan utama penglihatan kabur. Apabila membaca
lama pusing. Pemeriksaan visus sentral natural OD 5/20 dan OS 5/5. Pemeriksaan
segmen anterior tenang. Usulan pemriksaan selanjutnya adalah..
a. Pemeriksaan funduskopi
b. Pemeriksaan tekanan intaokuli
c. Refraksi
d. Siklopegik dan dilakukan reftraksi ulang
e. Tes pin hole
Jawaban: E
Untuk mengetahui apakah ada kelainan yang menyebabkan penurunan visus
tersebut berasal dari media penglihatan atau tidak maka dilakukan tes pin hole.
Tes prinsip ini adalah memfokuskan cahaya yang masuk ke pupil. Pada penderita
kelainan refraksi, melalui tes pin hole ini akan ada perbaikan visus. Pada kelainan
organik media penglihatan, melalui tes pin hole ini, visus tidak ada perbaikan
1. Seorang perempuanberusia 63 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan mata kiri
penglihatan turun mendadak disertai rasa nyeri sejak 30 menit yang lalu. Pada
pemeriksaan opthalmologi didapatkan mata kiri didapatkan visus 1/∞, udem palpebra,
hiperemi konjungtiva, sekret konjungtiva, udem kornea, bilik mata berkabut penuh
denganflare, cell, dan hipopion. Pada pemeriksaan USG didapatkan vitritis. Pada mata
kanan visus 6/7.5, dalam batas normal. Pasien mempunyai riwayat OS pseudofakos post
operasi ECCE 5 hari yang lalu.Apakah diagnosis yang mungkin pada pasien ini:
A.Uveitis anterior
B.Panuveitis
C.Endoftalmitis
D.Selulitis
E.Vitritis
Pembahasan:
Mata kiri turun mendadak disertai mata merah sejak 30 mnit :
1.Sifat akut
2.Lokalisir unilateral
3.DD: mata merah visus turun mendadak: keratitis, ulkus kornea, uveitis anterior
(iridosiklitis), glaukoma akut, panoftalmitis, endoftalmitis, panuveitis, vitrisis.
a) Keratitis: peradangan pada kornea sehingga kornea menjadi keruh. Gejala klinis: mata
mrah, berair, nyeri, silau. Klasifikasi: keratitis pungtata,(gejala klinis sama) Pemeriksaan
oftalmologi (PO): bintik-bintik pada fluroscein. Kratitis marginal, keratitis baktri,
keratitis virus dan jamur.
b) Ulkus kornea: hilangnya jaringan kornea sampai bagian stroma. Etiologi: trauma,
pemakaian lensa mata, penggunaan kortikosteroid topikal, imunodefisiensi. Klasifikasi:
ulkus kornea tipe sentral dan ulkus kornea marginal. Gejala klinis: mata merah ditempat
lokasi,
c) Endoftalmitis: pradangan pada seluruh bola mata
d) Uveitis: peradangan pada badan uvea. Uveitis dibedakan menjadi uveitis anterior (iris
dan badan siliaris/ iridosiklitis) dan uvitis anterior mengenai koroid. Klasifikasi uvitis
anterior dibedakan menjadi:
1) Berdasarkan penybab: uveitis ndogen dan eksogen
2) Berdasarkan patologi anatomi: uvitis granulomatosa (epitel dan makrofag,mutton fat)
dan uvitis non-granulomatosa ( limfosit dan sel plasma) Gejala klinis: bisa bersifat akut
dan kronik, lokalisis hanya satu mata, mata merah, lakrimasi, mata nyeri, fotofobia dan
penglihatan menurun P.O: visus turun,efek tyndall + sel flare, hipopion jarang.
Pengobatan: 1. Stroid topikal (tappering off)
1. Laki-laki berumur 50 tahun dating dengan keluhan kedua penglihatam menurun perlahan
seperti tertutup asap. Pemeriksaan visus OD 1/300, OS 2/60. Pemeriksaan shadow test
OD (-), OS (+). Tindakan yang paling tepat untuk mata kanan
a. Antioksidan oral
b. Operasi pengangkatan lensa
c. Tetes mata pencegah katarak
d. Dilakukan pemantauan
e. Pemakaian kaca mata
Pembahasan :
Pasienb mengeluhkan penglihatan seperti tertutup asap menunjukan suatu
kekeruhan oleh katarak. Pemeriksaan shadow test pada mata kanannya negative
menunuukkan stadium katarak matur dan sudah indikasi untuk ekstraksi (pengangkatan
lensa)
Indikasi Ekstraksi katarak :
1) Pada bayi : kurang dari 1 tahun
Bila fundus tak terlihat. Bila masih dapat dilihat katarak dibiarkan saja
2) Pada umur lanjut
a) Indikasi kilnis : Jika katarak menimbulkan penyulit aveitis atau
glaucoma,meskipun visus masih bias untuk bekerja, dilakukan operasi
juga, setelah keadaan menjadi tenang
b) Indikasi visual
Katarak Monokuler :
- Bila sudah masuk ke dalam stadium matur
- Bila visus pasca bedah sebelum dikoreksi, lebih baik daripada sebelum
operasi
Katarak Binokuler
- Bila sudah masuk ke dalam stadium akhir
- Bila visus, meskipun telah dikoreksi, tidak cukup untuk melakukan
pekerjaan sehari-hari
- Batas pada orang buta hutuf 5/50, pada orang terpelajar 5/20
a. Diplopia monokular
b. Diplopia binokular
c. Ablasio retina
d. Retinitis pigmentosa
e. Heminopsia bitemporal
Penjelasan :
Diplopia
Diplopia adalah gejala dimana pasien melihat dua tampilan dari satu objek
(penglihatan ganda)
• Hal ini dapat terjadi ketika satu mata ditutup (diplopia monokuler),atau hanya ketika
keduamataterbuka (diplopia binokuler)
• Etiologi : >>strabismus
1. Babe usia 40 tahun mengeluh mata merah disertai rasa pegal di mata kan sejak 3 hari
yang lalu. Riwayat trauma disangkal. Tajam penglihatan 20/20. Pemeriksaan mata kanan
terdapat pelebaran pembuluh darah di episkelra bagian temporal yang berkurang dengan
fenilefri. COAdan TIA dalam batas normal.
apa diagnose pada pasien ini?
a. Episkleritis
b. Skleritis
c. Pterygium
d. Pingueculum
e. Konjungtivitis
Jawaban : A
Pembahasan : Episkleritis
Etiologi : Peradangan rekuren jinak dari episklera termasuk kapsula Tenon tanpa
keterlibatan sclera dibawahnya, idiopatik, berhubungan dengan gout, rosacea dan
psoriasis.
Tanda dan gejala : mata merah karena vasodilatasi, nyeri ringan pada saat
penekanan bola mata, sensasi benda asiang.
Terapi : Vasokonstriktor topical seperti Fenilefrin 2,5% → pembuluh darah akan
mengecil, kortikosteroid topical, kompres dingin
2. Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun diantar oleh ibunya dengan keluhan pandangan
kabur. Pada pemeriksaan terdapat penurunan tajam penglihatan. Setelah dilakukan
koreksi OD dengan S (-0,75) C (-0,75) visis menjadi 6/6 dan OS dengan S (-0,75)
C (-0,5) visus menjadi 6/6. Keluhan yang dialami pasien adalah?
a. Astigmatisme miopi simpleks
b. Astigmatisme miopi kompositus
c. Astigmatisme hipermetropi simpleks
d. Astigmatisme hipermetropi kompositus
e. Astigmatisme mixtus
Jawaban : B
Pembahasan :
A. miopi simpleks : C (-) saja
A. miopi kompositus : S (-), C (-)
A. hipermetropi simpleks : C (+) saja
A. hipermetropi kompositus : S (+), C (+)
A. mixtus : S (-), C (+) / S (+), C (-)
1. Anak 1 bln, putih di tengah mata, stlh dilakukan pemeriksaan diagnosisnya Katarak
Kongenital. Operasi katarak sebaiknya k apan dilakukan ?
a. 6-8 bln
b. b. Setelah usia 1 thn
c. c. Setelah usia 2 thn
d. d. Setelah usia 5 thn
e. e. Sebelum usia pendidikan
Jawaban : A
Pembahasan :
Operasi katarak kongenital dibutuhkan sesegara mungkin untuk memastikan bahwa pengelihatan
cukup jelas sehingga memungkinkan perkembangan normal dari sistem indera pengelihatan bayi.
Beberapa ahli mengatakan waktu yang optimum untuk pem bedahan katarak adalah antara enam
minggu hingga tiga bulan sejak kelahiran bayi.
2. Pria 5th, mata gatal, merah, sekret jernih. slit lamp --> pappilla di konjungtiva tarsal
superior dan inferior. Keluhan ini kambuh-kambuhan. riwayat keluarga dgn penyakit
atopik. Diagnosis ?
a. vernal conjunctivitis
b. Atopic conjunctivitis
c. Acute conjunctivitis
d. Flictenularis conjunctivitis
e. Follicle conjunctivitis
Jawaban : A
Pembahasan :
konjngtivitis vernalis à terutama mengenai konjungtiva tarsal superior, pertumbuhan papil yang
besar ( Cobble Stone ). Jaringan ikat memberikan warna putih susu kebiruan sehingga
konjungtiva tampak buram dan tidak berkilau “pseudomembran milky white”. Ptosis mekanik
dan dalam kasus berat disertai erosi epitel kornea. Hiperplasia jaringan ikat meluas ke atas
membentuk giant papil bertangkai dengan dasar perlekatan yang luas.
3. Pria 50th, mata merah, nyeri, keluar air mata. pada pemeriksaan ditemukan ulkus kornea
peripheral diagnosis?
a. Bacterial ulcer
b. Herpetic ulcer
c. Geographican ulcer
d. Fungal ulcer
e. Mooren's ulcer
Jawaban : E
Pembahasan :
Ulkus Mooren adalah suatu ulkus menahun superfisial yang dimulai dari tepi kornea, dengan
bagian tepinya bergaung dan berjalan progresif tanpa kecenderungan perforasi. Lambat laun
ulkus ini akan mengenai seluruh kornea.Merupakan tukak kornea idiopatik unilateral ataupun
bilateral. Pada usia lanjut, sering disertai rasa sakit dan merah. Penyakit ini sering terdapat pada
wanita usia pertengahan. Pasien terlihat sakit berat dan 25% mengalami bilateral.
4. wanita 40th, penurunan penglihatan sejak 3hr yll disertai nyeri, mata merah berair
didiagnosis dr.umum sebagai pasien TBC. pemeriksaan --> injeksi siliar, flare bilik
mata depan (+), keratic presipitat (+). diagnosis?
a. uveitis akut
b. Vitritis
c. Choroiditis
d. Endophtalmitis
e. Pars planitis
Jawaban A
Pembahasan :
Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris,korpus siliaris,dan koroid) dengan berbagai
penyebabnya. Keluhan subyektif adalahnyeri , terutama di bulbus okuli, sakitnya spontan atau
pada penekanan di daerah badan siliar, sakit kepala di kening yang menjalar ke temporal,
fotofobia, lakrimasi, gangguan visus dan bersifat unilateral. Riwayat yang berhubungan dengan
uveitis adalah usia, kelamin, penggunaan obat-obatan untuk penyakit tertentu atau narkoba, serta
penyakit infeksi menular (seperti Tbc) ,per nah terserang uveitis sebelumnya, trauma tembus
mata atau pembedahan.Pada pemeriksaan fisik didapatkan visus umumnya normal atau
berkurang sedikit, konjungtiva bulbi, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar, serta kornea keruh
karena udem dan keratik presipitat. Keratik presipitat merupakan kumpulan sel-sel yang
menempel pada endotel kornea, biasanya di bagian bawah.
Grade Flare Cells
0 tidak ada tidak ada
1+ flare tipis atau lemah 5-10 /lapang pandang
2+ Flare tingkat sedang (Iris & lensa secara 10-20/lapang pandang masih tampak)
3+ kekeruhan lebih berat (Iris dan lensa 20-50/lapang pandang diselimuti keruh
1. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke Poli Umum dengan keluhan penglihatan
kabur saat membaca jarak dekat. Keluhan tidak disertai penglihatan kabur saat melihat jauh.
Pada pemeriksaan oftalmikus mata kanan dan kiri 6/6. Beberapakah kekuatan lensa untuk
kelainan ini ?
a. S + 1.00 D
b. S + 1.50 D
c. S + 2.00 D
d. S + 2.50 D
e. S + 3.00 D
Jawaban : C
Pembahasan :
Jika pungtum proksimum letaknya jauh dari jarak baca seseorang (> 35 cm), maka orang itu
dinamakan presbiopia. Presbiopia umumnya timbul mulai umur kira-kira 40 tahun. Agar
punctum proksimum letaknya lebih dekat, daripada jarak baca maka perlu diberi bantuan adisi
S+. untuk orang Indonesia dapat dipakai table :
40 tahun : S + 1.00
45 tahun : S + 1.50
50 tahun : S + 2.00
55 tahun : S + 2.50
60 tahun : S + 3.00
Dst S + 3.00
Referensi :
Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum dan Mahasiswa Kedokteran
2. Seorang perempuan berusia 42 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mata merah.
Keluhan disertai dengan nyeri dan keluar air mata. Dari pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80 kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit dan
suhu 36,6oC. Pada pemeriksaan ditemukan ulkus kornea peripheral. Apa diagnosis yang tepat
pada keluhan tersebut ?
a. Bacteria ulcer
b. Fungal ulcer
c. Herpetic ulcer
d. Mooren’s ulcer
e. Geographican ulcer
Jawaban : e
Pembahasan :
Ulkus Mooren merupakan ulkus kronik yang biasanya mulai dari bagian perifer kornea berjalan
progresif kea rah sentral tanpa adanya kecenderungan untuk perforasi. Gambaran khasnya yaitu
terdapat tepi tukak bergaung dengan bagan sentral tanpa adanya kelainan dalam waktu yang agak
lama. Tukak ini berhenti jika seluruh permukaan kornea terkenai.
1. Seorang perempuan 35 tahun datang ke praktik dokter dengan keluhan nyeri pada mata
kanan dan pandangan silau. Mata kiri tidak ada keluhan. Pemeriksaan oftalmolotik
dijumpai VOD 6/60, hiperemis, fotofobia, mutton fat (+), flare (+), cell (+). VS 6/6.
Diagnosis kasus tersebut adalah?
a. Uveitis
b. Keratitis
c. Blefaritis
d. Endoftalmitis
e. Glaukoma akut
Jawaban : A
diagnosia Uveitis
keluhan : mata merah, berair, nyeri dan silau saat melihat cahaya.
Pemeriksaan fisik pada soal ditemukan motton fat (+) atau keratic presipitat(+), itu
khas pada uveitis. Flare (+) dan cell (+).
1. Seorang laki-laki 40 tahun datang dengan keluhan kedua mata terasa mengganjal sejak 6
bulan yang lalu. Keluhan ini disertai mata merah. Tidak ada keluhan mata kabur dan
tidak ditemukan kotoran pada mata. Pada pemeriksaan fisik ditemukan selaput pada
konjungtiva nasal mulai tepi limbus sampai menutupi kornea 0.3 mm. Pasien bekerja
sebagai petani. Pemeriksaan penunjang tes sonde (-). Apakah diagnosa yang paling
mungkin ?
a. Pterygium
b. Pseudopterygium
c. Chalazion
d. Pingeikula
e. Blefaroconjunctivitis
2. Pasien perempuan usia 30 tahun datang dengan keluhan mata kanan kabur dan silau
terutama saat melihat cahaya. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu terakhir . Pemeriksaan
ophthalmologi OD ditemukan injeksi konjungtiva, injeksi silier , keratik presipitat, sel dan
flare di COA. Pemeriksaan OS tidak idapatkan kelainan. Diagnosis pada pasien adalah?
a. Keratitis
b. Iridosiklitis
c. Endoftalmitis
d. Panuveitis
e. Glaukoma
PEMBAHASAN:
Jawaban (D) Panuveitis
mata kanan kabur dan silau
Injeksi konjungtiva, injeksi silier , keratik presipitat, sel dan flare di COA
Panuveitis: melibatkan seluruh uvea (seluruh gejala muncul)
Klasifikasi uveitis:
1. Seorang laki-laki 20 tahun mengeluh mata kanannya terkena gram saat menggerinda 1
jam yang lalu. Pemeriksaan visus OD normal, pemeriksaan segmen anterior OD
didapatkan injeksi konjungtiva dan perikornea serta corpus alienum gram pada
konjungtiva di tepi limbus. Tatalaksana awal yang paling tepat adalah?
a. Tutup mata dengan perban
b. Irigasi dengan Nacl 0,9%
c. Ekstraksi corpus alienum
d. Tetesi antibiotic topical
e. Rujuk ke spesialis mata
Pembahasan:
Gejala Faktor resiko Terapi komplikasi
Nyeri Pekerja gerinda Anestesi topikal Ulkus
2. Wanita 17 tahun datang dengan keluhan benjolan di kelopak atas mata kiri selama 2
bulan, nyeri (-), merah (-), visus 20/30, dengan pinhole 20/20. Pemeriksaan fisik teraba
massa 1x1 cm mobile. Tindakan untuk kasus tersebut adalah?
a. Eksisi
b. Insisi
c. Ekstirpasi
d. Eksisi luas
e. Observasi
Pembahasan:
Pada kasus di atas, kita diagnosa dengan kalazion, dengan tanda-tanda pembengkakan
pada kelopak mata, tanpa disertai adanya nyeri, mata merah, dan penurunan visus.
Keluhan ini disebabkan penyumbatan kelenjar meibom yang menyebabkan
granuloma pada lempeng tarsal. Dan terapi yang dilakukan adalah insisi kuretase dari
permukaan konjungtiva.