Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANNISA MAYASARI

NIM : 1610113220002
MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI
(a) buatlah Neraca Akhir per 31 Desember 2018 jika menganut Cash Basis, dan buatlah
Neraca Akhir per 31 Desember 2018 jika menganut Accrual Basis.
 Cash Basic:
JURNAL UMUM:
1. 25 JANUARI 2018
Kas Rp 25.450.000,00
Penjualan Rp 25.450.000,00
Harga pokok penjualan Rp 21.000.000,00
Persediaan Barang dagang Rp 21.000.000,00

Biaya antar Rp 500.000,00


Kas Rp 500.000,00
2. 1 MARET 2018
Biaya Sewa Rp 24.000.000,00
Biaya akta sewa Rp 250.000,00
Kas Rp 24.250.000,00
3. Biaya gaji Rp 100.000,00
Kas Rp 100.000,00
PERUSAHAAN ABADI
NERACA AKHIR 31 DESEMBER 2018
CASH BASIS
Aktiva : Passiva :
Kas Rp 49.700.000,00 Utang Dagang Rp 7.500.000,00
Bank Rp 3.500.000,00 Modal Rp 121.700.000,00
Piutang Dagang Rp 750.000,00
Persedian Barang Dagang Rp 29.000.000,00
Gedung Rp 44.250.000,00

Jumlah Aktiva Rp 129.200.000,00 Jumlah Passiva Rp 129.200.000,00


 Acrual Basic:
JURNAL UMUM:
1. 25 JAN 2018
Kas Rp 25.450.000
Penjualan Rp 25.450.000
Biaya antar Rp 500.000
Kas Rp 500.000
Harga pokok penjualan Rp 21.000.000
Persediaan Barang dagang Rp 21.000.000
2. 1 MARET 2018
Sewa Dibayar Dimuka Rp 24.000.000
Biaya akta sewa Rp 250.000
Kas Rp 24.250.000
3. 31 DES 2018
Biaya sewa Rp 10.000.000
Sewa dibayar dimuka Rp 10.000.000
4. 31 DES 2018
Biaya gaji Rp 100.000
Kas Rp 100.000

PERUSAHAAN ABADI
NERACA AKHIR 31 DESEMBER 2018
ACCRUAL BASIS
Aktiva : Passiva :
Kas Rp 25.500.000,00 Utang Dagang Rp 21.500.000,00
Bank Rp 5.500.000,00 Modal Rp 83.500.000,00
Piutang Dagang Rp 750.000,00
Persedian Barang Dagang Rp 29.000.000,00
Gedung Rp 44.250.000,00

Jumlah Aktiva Rp 105.000.000,00 Jumlah Passiva Rp 105.000.000,00


(b) Buatlah analisis kekayaan perusahaan (entitas) dengan cara membandingkan antara
menurut konsep teori akuntansi positif dan konsep teori akuntansi yang normatif.
Prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah untuk
menjelaskan dan memprediksi praktik – praktik akuntansi. Pada teori akuntansi ini
kekayaan perusahaan dapat dilihat dari neraca yang dimiliki perusahaan, dimana pada
praktiknya ada terdapat dua metode pendekatan dalam neraca yaitu cash basic dan
accrual basic yang mana biasanya yang lebih rasional, lebih pasti dan lebih nyata yaitu
ada pada system pencatatan menggunakan metode accrual sehingga perusahaan lebih
suka memakainya serta pada system pencatatannya pun juga berbeda yang dikarenakan
accrual basic system pencatatannya yang terjadi pada saat terjadinya transaksi. Jadi
meski belum menerima ataupun mengeluarkan kas tetap terjadi pencatatan sedangkan
di cash basic system pencatatannya terjadi pada saat menerima dan mengeluarkan kas
sehingga kekayaan yang ada di suatu perusahaan itu jika memakai metode yang berbeda
bisa menghasilkan neraca yang sama atau yang berbeda. Konsep teori ekonomi
normatif yaitu lebih menjelaskan praktik akuntansi yang seharusnya berlaku atau
merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka tidak bisa diterima begitu saja, harus
dapat di uji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat sehingga dalam analisis
kekayaan perusahaan harus berdasarkan pengujian pengalaman yang pernah dilakukan
dan diiringi dengan teori yang kuat.

TEORI POSITIF TEORI NORMATIF


Teori akuntansi positif berupaya Teori Akuntansi Normatif yang berbentuk
menjelaskan sebuah proses, yang Praktik Akuntansi Berterima Umum (PABU)
menggunakan kemampuan, pemahaman, dan merupakan acuan teori dalam memberikan
pengetahuan akuntansi serta penggunaan jalan terbaik untuk meramalkan berbagai
kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk fenomena akuntansi dan menggambarkan
menghadapi kondisi tertentu dimasa bagaimana interaksi antar-variabel akuntansi
mendatang. dalam dunia nyata yang meruipakan Fungsi
pendekatan Teori Akuntasi Positif
Teori akuntansi positif pada prinsipnya Teori normatif merupakan pendapat pribadi
beranggapan bahwa tujuan dari teori yang subjektif, sehingga tidak dapat diterima
akuntansi adalah untuk menjelaskan dan begitu saja dan harus dapat diuji secara
memprediksi praktik-praktik akuntansi.. empiris agar memiliki dasar teori yang kuat

Teori akuntansi positif dapat memberikan Teori normative berusaha untuk


pedoman bagi para pembuat kebijakan membenarkan tentang apa yang seharusnya
dipraktekkan, misalnya pernyataan yang
akuntansi dalam menentukan konsekuensi menyebutkan bahwa laporan keuangan
dari kebijakan tersebut. seharusnya didasarkan pada metode
pengukuran aktiva tertentu

Teori akuntansi normatif lebih menjelaskan


Teori akuntansi positif untuk menjelaskan praktik akuntansi yang seharusnya berlaku.
dan memprediksi realitas praktik akuntansi
yang ada dalam masyarakat
Pendekatan Teori Akuntansi Normatif
menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai
Pendekatan Teori Akuntansi Positif art
menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai
Sains.
Teori normative yang didasarkan pada
Teori positif didasarkan pada premis bahwa premis bahwa manajer akan
individu selalu bertindak atasdasar motivasi memaksimumkan laba atau kemakmuran
pribadi (self seeking motives) dan berusaha untuk kepentingan perusahaan
memaksimumkan keuntungan pribadi.

Teori normative hanya menyebutkan


hipotesis tentang bagaimana akuntansi
seharusnya dipraktekkan tanpa menguji
hipotesis tersebut. teori normative lebih
berkonsentrasi pada :

 Penciptaan laba sesungguhnya (true


income)
Teori akuntansi positif berusaha menguji tiga  Pengambilan keputusan (decision
hipotesis berikut : usefulness)
Teori tersebut bersifat normative karena
 Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan didasarkan pada anggapan :
Hypothesis)
 Hipotesis hutang atau ekuitas (Debt/Equity
 Akuntansi seharusnya merupakan system
Hypothesis)
pengukuran.
 Hipotesis Cost Politik (Political Cost
 Laba dan nilai dapat diukur secara tepat.
Hypothesis)
 Akuntansi keuangan bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi.
 Pasar tidak efisien (dalam pengertian
ekonomi)
 Ada beberapa pengukur laba yang unik.

Perbedaan Teori Positif dan Teori Normatif

Anda mungkin juga menyukai