Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidik PAUD adalah tenaga profesional yang bertugas
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan melakukan evaluasi
hasil pembelajaran serta melakukan bimbingan, pengasuhan, dan perlindungan
terhadap anak didik. Sehingga pendidik PAUD seyogyanya menjalankan
tugasnya setelah kompetensi dan kualifikasinya terpenuhi lebih dahulu.
Pemerintah telah mengeluarkan standar pendidik paud sebagaimana
tercantum dalam Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 dan Permendikmas
nomor 55 tahun 2009, dimana disebutkan bahwa ada tiga tingkatan pendidik
PAUD yaitu: pengasuh, guru pendamping dan guru dengan masing- masing
kualifikasi dan kompetensi yang harus dipenuhi. Sesuai dengan kompetensinya
itu, maka masing- masing tingkatan pendidik itu memeliki kewewenangan dan
tanggung jawab yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya.
Namun harus diakui bahwa kenyataan di lapangan, terdapat pendidik
PAUD belum memiliki kualifikasi maupun kompetensi sebagaimana yang
diharapkan. Masih banyak pendidik PAUD yang hanya berpendidikan
menengah atas (SMA/SMK) bahkan tidak sedikit yang berpendidikan
menengah pertama (SMP/MTs) . Di sisi lain, kondisi di lapangan juga
menunjukkan banyak pendidik PAUD seperti itu sudah berperan sebagai guru
inti meski belum memiliki kualifikasi dan kompetensi, dan hanya mengandalkan
pengalaman semata.
Atas dasar kondisi tersebut, pemerintah melakukan upaya
peningkatan mutu layanan yang relevan dengan tuntutan masyarakat melalui
peningkatan kompetensi pendidik PAUD di kabupaten Tulungagung di bawah
koordinasi training provider HIMPAUDI Kabupaten Tulungagung Provinsi Timur
untuk menyelenggarakan Diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang
Tingkat Dasar). Program tersebut bertujuan untuk mempersiapkan pendidik
sebagai pengasuh dengan kompetensi standar. Di kabupaten Tulungagung
rangkaian kegiatan tersebut telah berlangsung sejak tanggal 6 Agustus s.d 11
Agustus 2018. Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan diklat tersebut sesuai
target waktu yang telah ditentukan maka bagi seluruh peserta Diklat Guru

1
Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) Tahun 2018 di kabupaten
Tulungagung dituntut untuk melaksanakan Tugas Mandiri selama 25 hari kerja
atau setara dengan 200 jam kegiatan. Termasuk didalamnya setiap peserta
diklat harus menyelesaikan dan menyerahkan laporan akhir.

B. Dasar hukum
1. Undang – Undang Dasar Tahun 1945
2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
3. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini.
10. Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa.

C. Tujuan
1. Secara umum untuk memenuhi tugas dan kewajiban sebagai peserta
Diklat Guru Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) Tahun
2018 yang dilaksanakan oleh training provider HIMPAUDI kabupaten
Tulungagung.
2. Secara khusus untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan setelah
menunaikan serangkaian tugas mandiri sebagai peserta Diklat Guru
Pendamping Muda (Diklat Berjenjang Tingkat Dasar) Tahun 2018.

2
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pemenuhan tugas sebagai peserta
diklat berjenjang tingkat dasar antara lain adalah:
1. Menemukan persepsi yang sama bagi semua pihak karena dalam
penyelenggaraan dan pelaksanaan diklat berjenjang ini memeliki arti
penting bahwa tuntutan kompetensi adalah hal mutlak yang harus dimiliki
oleh para pendidik PAUD.
2. Terkait dengan persepsi sebagaimana tersebut pada huruf (a) diharapkan
dapat meningkatkan mutu dan layanan pendidik paud sebagai pengasuh
dengan kompetensi standar yang ditandai dengan :
 Pemahaman konsep dasar pendidikan anak usia dini.
 Memahami tumbuh – kembang anak usia dini.
 Mengenal dan memahami anak berkebutuhan khusus.
 Mengetahui cara belajar anak usia dini melalui metodologi bermain.
 Memahami dan mampu menyusun rencana pembelajaran anak usia
dini.
 Mengerti dan mampu melakukan evaluasi pembelajaran anak usia dini.
 Mengerti pentingnya kesehatan dan pemberian gizi yang tepat bagi
anak usia dini.
 Mampu berkomunikasi dengan baik dalam proses pembelajaran dan
bimbingan (pengasuhan) terhadap anak usia dini.
 Memiliki etika dan karakter sebagai pendidik PAUD.
 Mampu melakukan pembelajaran dengan teman sejawat melalui
kunjungan belajar lokal maupun kelompok kerja gugus.

3
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI

A. Rencana dan Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri

Pelaksanaan rangkaian kegiatan tugas mandiri berlangsung selama

30 hari kerja atau setara 210 JPL, yang dilakukan mulai tanggal 18 Agustus

2018 sampai dengan 22 September 2018, dengan rincian rencana dan jadwal

kegiatan sebagai berikut:

TANGGAL
N JML
URAIAN PELAK- KETERANGAN
O HARI
SANAAN
1. Menyusun RPPM dan 4 18-21 Pembuatan Rencana

RPPH (penerapan Agustus Pembelajaran Mingguan

modul Perencanaan 2018 yang mencakup Rencana

Pembelajaran) Pembelajaran Harian selama

5 hari

2. Pelaksanaan kegiatan 10 23-31 Pelaksanaan Kegiatan

(penerapan modul Agustus Belajar Mengajar yang

Konsep Dasar PAUD) 2018 menekankan pada

pendekatan “Belajar melalui

Bermain”.

3. Penilaian 3 1-3 Penilaian Perkembangan


perkembangan September anak
(Penerapan modul 2018
evaluasi pembelajaran)
4. Advokasi Dana Desa 4 4-7 Mengkomunikasikan pihak
untuk keberlangsungan September terkait di lingkungan desa
upaya peningkatan 2018 terkait manfaat Diklat bagi
mutu guru PAUD (30 guru dan kemungkinan
JPL) adanya keterlibatan kepala
desa dalam menganggarkan
dana desa untuk kegiatan

4
peningkatan mutu guru
PAUD yang ada di desanya
5. Tugas pilihan : 1 8 Kegiatan pembiasaan hidup
2. Kegiatan September
pembiasaan hidup 2018 bersih dan sehat
bersih dan sehat
(Penerapan modul
Kesehatan dan
Gizi)

6. KBL (Kunjungan 1 9 Dilakukan dalam rangka


Belajar Lokal) September
2018 memperkuat hubungan

sosial antar peserta belajar

dan teman sejawat agar

saling mengevaluasi

dirisebagai bentuk

penerapan pengetahuan dan

ketrampilan yang dipelajari

pada tahap tatap muka.

7. Kegiatan di gugus 1 10 Dilakukan dengan menu


PAUD September
2018 kegiatan gugus yang telah

disiapkan (terlampir) sebagai

pentuk penguatan secara

berkala kepada peserta

pelatihan, sekaligus berbagi

pengetahuan kepada guru

lain anggota gugus yang

belum berkesempatan

mengikuti diklat

8. Penyusunan laporan 1 11 Melaporkan seluruh kegiatan


Tugas Mandiri September

5
2018 tugas mandiri dengan format

sederhanadan blanko-blanko

isian yang telah disediakan

untuk dilampirkan.

Namun, ternyata waktu yang kami perlukan untuk menyelesaikan


tugas mandiri ini tidak sampai 30 hari karena semua kegiatan berjalan lancar
dan kami dapat menyelesaikan tugas mandiri ini dalam waktu 25 hari.
Adapun rincian pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut :
TANGGAL
N JML
URAIAN PELAK- KETERANGAN
O HARI
SANAAN
1. Menyusun RPPM dan 2 18-19 Pembuatan Rencana

RPPH (penerapan Agustus Pembelajaran Mingguan

modul Perencanaan 2018 yang mencakup Rencana

Pembelajaran) Pembelajaran Harian selama

5 hari

2. Pelaksanaan kegiatan 10 20-29 Pelaksanaan Kegiatan

(penerapan modul Agustus Belajar Mengajar yang

Konsep Dasar PAUD) 2018 menekankan pada

pendekatan “Belajar melalui

Bermain”.

3. Penilaian 5 30 Penilaian Perkembangan


perkembangan Agustus anak
(Penerapan modul -
evaluasi pembelajaran) 3
September
2018

4. Advokasi Dana Desa 4 4-7 Mengkomunikasikan pihak


untuk keberlangsungan September terkait di lingkungan desa
upaya peningkatan terkait manfaat Diklat bagi

6
mutu guru PAUD (30 2018 guru dan kemungkinan
JPL) adanya keterlibatan kepala
desa dalam menganggarkan
dana desa untuk kegiatan
peningkatan mutu guru
PAUD yang ada di desanya
5. Tugas pilihan : 1 8 Kegiatan pembiasaan hidup
2. Kegiatan September
pembiasaan hidup 2018 bersih dan sehat
bersih dan sehat
(Penerapan modul
Kesehatan dan
Gizi)

6. KBL (Kunjungan 1 9 Dilakukan dalam rangka


Belajar Lokal) September
2018 memperkuat hubungan

sosial antar peserta belajar

dan teman sejawat agar

saling mengevaluasi

dirisebagai bentuk

penerapan pengetahuan dan

ketrampilan yang dipelajari

pada tahap tatap muka.

7. Kegiatan di gugus 1 10 Dilakukan dengan menu


PAUD September
2018 kegiatan gugus yang telah

disiapkan (terlampir) sebagai

bentuk penguatan secara

berkala kepada peserta

pelatihan, sekaligus berbagi

pengetahuan kepada guru

lain anggota gugus yang

belum berkesempatan

7
mengikuti diklat

8. Penyusunan laporan 1 11 Melaporkan seluruh kegiatan


Tugas Mandiri September
2018 tugas mandiri dengan format

sederhanadan blanko-blanko

isian yang telah disediakan

untuk dilampirkan.

B. Tugas Mandiri Terkait Modul (Wajib)

Tugas ini kami laksanakan di lembaga kami, KB ISLAM AL HIKMAH


yang beralamat di Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman, Kabupaten
Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.
Di sini kami melaksanakan kegiatan belajar mengajar terkait dengan
seluruh modul diklat guru pendamping muda dengan harapan kami dapat
mencapai kompetensi tersebut.
Tugas Mandiri terkait modul (wajib) tersebut adalah :
1. Penyusunan rencana kegiatan bermain/pengasuhan untuk 5 hari.
Modul yang kami terapkan adalah “Perencanaan Pembelajaran”, yaitu
menyusun rencana kegiatan bermain/pengasuhan di lembaga kami berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) sesuai dengan karakteristik
dan tahap perkembangan anak. RPPM yang kami buat adalah untuk
kegiatan belajar mengajar pada minggu ke 5 dan RPPH untuk hari Senin,
20 Agustus 2018; hari Selasa, 21 Agustus 2018; hari Senin, 27 Agustus
2018; Hari Selasa, 28 Agustus 2018; hari Rabu, 29 Agustus 2018. Karena
pada hari Rabu-Jum’at, 22-24 Agustus 2018 lembaga kami libur hari
Tasyrik.
2. Pelaksanaan kegiatan stimulasi/pengasuhan
Modul yang kami terapkan adalah “Cara Belajar Anak Usia Dini”, yaitu
melaksanakan kegiatan “belajar melalui bermain” di lembaga,

8
mengembangkan berbagai aktivitas yang dapat mendukung perkembangan
anak, antara lain bernyanyi, mendongeng/bercerita, serta gerak dan lagu.
3. Melakukan Penilaian Perkembangan Anak
Modul yang kami terapkan adalah “Penilaian Perkembangan Anak”. Kami
melakukan penilaian perkembangan anak dengan menggunakan ceklist,
catatan anekdot dan kumpulan hasil karya. Tugas penilaian perkembangan
anak dilakukan pada 5 anak dengan membuat daftar cara membantu anak
mencapai kemajuan dalam beberapa kompetensi, kemudian membuat
ceklis perkembangan yang terlihat dari hasil observasi.

Adapun tugas tersebut di atas kami laksanakan dalam format


terlampir.

C. Tugas Mandiri Terkait Modul (Pilihan)


Kami memilih “Kegiatan Pembiasaan Hidup Bersih Dan Sehat”yang
terkait dengan modul “Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini” untuk kami terapkan
dalam proses pembelajaran di lembaga. Kami membuat perencanaan untuk
meningkatkan beberapa aspek kesehatan, gizi, dan keamanan anak-anak di
lembaga. Perencanaan ini untuk satu kelas dengan melibatkan orang tua dalam
penyiapan makanan sehat.
Aktifitas yang dilakukan, antara lain :
1. Pembiasaan membawa bekal makanan
2. Menyusun kegiatan monitoring kesehatan anak bersama orangtua
3. Pembiasaan cuci tangan sebelum dan sesudah makan
4. Pembiasaan membersihkan lingkungan untuk memastikan keamanan dan
keselamatan anak

D. Tugas Kunjungan Belajar Lokal


Kunjungan Belajar Lokal adalah kegiatan tukar kunjung kelompok
guru PAUD sesama peserta diklat untuk mengamati praktek pembelajaran
PAUD, mengetahui kesesuaiannya dengan materi yang dipelajari dari diklat,
kemudian hasil pengamatan tersebut dibahas bersama, termasuk saling
berbagi tentang praktek pembelajaran yang dilaksanakan di layanan PAUD
masing masing Guru Tamu.

9
Adapun tentang kegiatan Kunjungan Belajar Lokal ini kami jabarkan
dalam format terlampir.

E. Tugas Pertemuan Gugus


Gugus PAUD dapat berfungsi menjadi ujung tombak terbinanya
kompetensi guru PAUD, baik yang telah mengikuti diklat maupun yang belum
mengikuti diklat, melalui pertemuan berkala yang direncanakan dengan baik
sesuai dengan kebutuhan anggota (guru dan tenaga kependidikan) gugus, dan
juga dapat saling berbagi berbagai pengalaman. Meningkatkan kompetensi
para guru di ruang lingkup yang lebih kecil (gugus), akan lebih menyenangkan
termasuk saling membantu dalam mempersiapkan rencana pembelajaran,
penataan ruang serta lingkungan, mengatasi berbagai tantangan secara
bersama sama, ataupun mempersiapkan dokumen-dokumen operasional
layanan yang dipersyaratkan oleh dinas/peraturan yang berlaku sebagai dasar
pengakuan terhadap layanan yang bersangkutan (misalnya izin operasional dll),
ataupun untuk mencari berbagai sumber dana agar dapat meningkatkan mutu
layanan.
Pada kegiatan gugus kali ini kami menyampaikan materi “Membuat
Alat Peraga Edukatif” dari kertas lipat sebagai bentuk penguatan atas ilmu yang
telah kami terima dalam diklat guru pendamping muda, sekaligus berbagi
pengetahuan kepada guru lain anggota gugus yang belum berkesempatan
mengikuti diklat.
Adapun laporan notulensi kegiatan gugus PAUD kami sampaikan
dalam format terlampir.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada akhirnya dengan segala kekurangan penyusun mampu
menyelesaikan Laporan Akhir ini sesuai target waktu yang telah ditentukan.

Dengan semangat dan komitmen yang kuat untuk terus menggali


wawasan dalam rangka meningkatkan kemampuan sebagai pendidik anak usia
dini, ternyata penyusunan laporan akhir ini telah memberi inspirasi bagi
penyusun, betapapun beratnya sebuah tugas apabila dilandasi kecintaan
terhadap sebuah profesi, akan terasa ringan.

Kesadaran bahwa pendidik sebagai agen pembaharuan harus


senantiasa melekat pada diri pendidik, maka tidak hanya menyebarluaskan ide-
ide pembaharuan saja, jauh lebih penting adalah pendidik harus menjadi
sumber dari ide-ide pembaharuan itu sendiri. Dengan menjadi peserta diklat
berjenjang penyusun merasa tertantang untuk terus menggali wawasan agar
pada saatnya nanti bisa menjadi sumber ide-ide pembaharuan.

B. Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidik peserta Diklat
Berjenjang ini, perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intens tidak hanya melalui
media online tetapi jauh lebih berhasil jika sosialisasi dilakukan secara manual
melalui lembaga- lembaga pendidikan yang ada secara langsung. Harus diakui
bahwa masih banyak tenaga pendidik yang masih belum mahir mengakses
media online.
Karena butuh banyak waktu, energi, dan biaya untuk mahir (baca:
bisa) mengakses media online, perlu diadakan pelatihan yang terus-menerus.
Dan untuk meningkatkan kompetensi pendidik pada tahap
selanjutnya semoga bantuan sosial dari pemerintah untuk diklat jenjang
selanjutnya dapat terus berlanjut.

11

Anda mungkin juga menyukai