Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN POTENSI BAMBU

SEBAGAI BAHAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

Abito Bamban Yuuwono

Abstrak
Dewasa ini planet bumi sedang menghadapi anomali perubahan iklim yang cukup
mengancam kelangsungan kehidupan semua makluk di planet ini, sehingga semua pihak
dituntut untuk mampu menekan kegiatan yang menimbulkan emisi krbon dengan teknologi,
alat, maupun sistem yang lebih ramah lingkungan.
Penyumbang terbesar terjadinya global warming atau pemanasan global adalah
penggunaan bahan bakar minyak bumi atau bahan bakar fosil sebagai sumber energi
utama untuk menggerakan mesin-mesin industri, kendaraan bermotor, antara lain mobil,
motor, kereta api, kapal laut sampai dengan pesawat terbang yang jika diakumulasi
penggunaannya diseluruh dunia maka akan menjadi penyumbang sumber emisi karbon
yang terbesar, disamping hal tersebut percepatan terjadinya global warming ini dipicu
karena semakin menipisnya luasan hutan di muka bumi karena guna memenuhi berbagai
kepentingan dan tuntutan kebutuhan manusia sehingga dari tahun ke tahun semakin besar
hutan yang di babat sehingga berubah menjadi lahan pertanian, perkebunan bahkan jadi
kwawasan hunian.
Bertolak dari kondisi tersebut saat ini semua industri telah berlomba-lomba
mencari solusi teknologi yang ramah lingkungan, banyak negara telah mengemmbangkan
sumber-sumber energy alternatif yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil antara lain dengan solar cell, pembangkit listrik tenaga panas bumi,
PLTA, pembangkit listrik Tenaga Angin dsb.
Dunia Arsitektur merupakan penyumbang terjadinya percepatan global warming
karena setiap tahun dibangun puluhan juta rumah diseluruh muka bumi dan mayoritas
rumah -rumah ini dibangun dengan bahan dasar kayu sehingga secara otomatis
mempercepat terjadinya perusakan hutan karena kebutuhan sebagai bahan bangunan,
meskipun hutan yang dibabat dapat ditanami kembali namun butuh waktu yang sangat
lama untuk pulih, paling cepat 30 tahun, sedangkan kayu-kayu tertentu butuh sampai
ratusan tahun untuk pulih kembali menjadi hutan, dunia arsitektur juga tidak ketinggalan
dengan inovasi-inovasi barunya yang telah melahirkan banyak bangunan maupun
kawasan yang telah menerapkan konsep maupun teknologi arsitektur ramah lingkungan
Bambu dapat menjadi salah satu alternatif bahan bangunan yang ramah
lingkungan,yang dapat menggantikan kayu, karena bambu mudah untuk dibudidayakan,
dapat hidup dengan baik hampir disemua jenis tanah, mulai dari dataran rendah hingga
tinggi, dan relatif singkat untuk bisa dipanen dan setelahnya dapat dipanen secara terus-
menerus.

Kata kunci: Bambu, Bahan, Bangunan, Ramah, Lingkungan.

1. PENDAHULUAN bersama untuk mengurangi dan menekan


jumlah emisi karbon. emisi karbon
Pemanasan Global / Global
merupakan gas buang sisa proses
Warming telah menjadi permasalahan
pembakaran pada penggunaan bahan
bersama bagi seluruh negara-negara di
bakar fosil sebagai sumber energi untuk
dunia, sehingga seluruh negara-negara
menggerakkan mesin-mesin industri,
didunia berusaha membuat kesepakatan
kereta api, kapal laut, pesawat terbang, luasannya terus menyusut sampai jutaan
mobil, motor dan semua mesin yang hektar, sedangkan untuk mengembalikan
menggunakan bahan bakar fosil, menjadi hutan kembali minimal
disamping itu peningkatan emisi karbon diperlukan waktu 30 tahun bahkan untuk
ini juga dipicu oleh maraknya jenis-jenis tanaman tertentu (Kayu Ulin,
pembakaran hutan, perusakan hutan dan Bengkris, dan Jati) diperlukan waktu
pembabatan hutan / ilegal logging, sampai ratusan tahun untuk kembali
perubahan fungsi lahan yang semula menjadi hutan kembali.
hutan yang merupakan paru-paru yang
mengolah karbon menjadi oksigen Bambu merupakan salah satu
namun berubah menjadi lahan bahan bangunan yang telah di gunakan
perkebunan, pertanian, maupun menjadi sebagai bahan bangunan sejak zaman
perumahan, sehingga semakin nenek moyang kita, meskipun lebih
menipisnya hutan dan meningkatnya ramah lingkungan namun dengan
penggunaan bahan bakar fosil berbagai kelebihan dan kekurangannya
menyebabkan terjadinya akselerasi dewasa ini penggunaan bambu sebagai
terjadinya pemanasan global / Global bahan bangunan tidak berkembang
Warming. sepesat seperti pada penggunaanbahan
bangunan dari kayu.
Dewasa ini semua negara
berlomba-lomba untuk menemukan dan 2. PERMASALAHAN
menerapkan teknologi ramah lingkungan Bagaimanakah mengembangkan
disegala bidang, mulai pembangunan dan mengolah potensi bambu dengan
pembangkit-pembangkit listrik tenaga segala kelebihan dan kekurangannya
surya, tenaga angin, tenaga panas bumi supaya dapat menjadi bahan bangunan
dll. yang selama ini mayoritas yang lebih berkualitas dan ramah
pembangkit listrik menggunakan sumber lingkungan.
tenaga dari batu bara, maupun bahan
bakar fosil, kemudian untuk kereta api, 3. TUJUAN
mobil dan motor dikembangkan Meningkatkan kualitas bambu
menggunakan tenaga listrik, maupun dengan mengembangkan segala potensi
tenaga air (hidrogen) dsb. yang ada supaya dapat menjadi bahan
bangunan yang kekinian dan ramah
Dunia Arsitektur juga tidak
lingkungan
ketinggalan dimana terus dikembangkan
penggunaan struktur dan bahan 4. TINJAUAN PUSTAKA
bangunan yang ramah lingkungan, 4.1. Jenis-jenis Bambu
selama ini setiap tahun diseluruh dunia Bambu termasuk kedalam jenis
telah dibangun puluhan juta rumah tanaman rumput-rumputan dengan
hunian yang mayoritas menggunakan rhizoma dependen, Bambu termasuk
bahan bangunan dari kayu, sehingga salah satu tanaman beruas yang
dunia arsitektur selama ini menjadi salah memiliki pertumbuhan paling cepat,
satu penyebab terjadinya percepatan dalam sehari bambu dapat tumbuh
peningkatan jumlah emisi karbon sepanjang 60 cm bahkan lebih ter-
diatmosfer bumi yang menjadi penyebab gantung pada kondisi tanah dimana
terjadinya pemanasan global, karena pohon bambu tumbuh, (Duryatmo 2000)
pembabatan hutan sebagai bahan bambu disebut juga buluh, aur, eru, dan
bangunan jumlahnya sangat besar, pring. diseluruh dunia terdapat 75 genus
sehingga tiap tahun luasan hutan didunia
yang terdiri atas 1500 Spesies menurut daerah iklim dengan empat musim,
peneliti ahli botani Lopez & Shanley secara geografis. Tanaman bambu dapat
2004, sedangkan di wilayah indonesia tumbuh di wilayah antara 50°LU hingga
terdapat 10 genus yang terdiri dari 125 47°LS, yang meliputi daerah barat India
spesies menurut Peneliti bambu hingga pegunungan Himalaya, daerah
indonesia berlian & Rahayu, Asia Tenggara hingga Asia Timur,
berdasarkan sistem percabangan daerah Afrika, Australia dan Amerika,
rimpangnya genus tersebut dapat hanya benua Eropa saja yang tidak
dikelompokkan menjadi dua: pertama memiliki spesies asli tanamn bambu.
Genus yang berakar rimpang yang
4.4. Peranan Bambu dalam
tumbuh secara simpodial antara lain
Kehidupan Manusia
Genus bambusa, dendrocalamus,
gigantochloa dan schizostachyum, Bambu memiliki peranan yang
Kedua adalah Genus berakar rimpang sangat penting dan kompleks serta tidak
yang tumbuh secara Monopodial/ lepas dari kehidupan manusia, disadari
horizontal dan bercabang secara lateral, maupun tidak dalam kehidupan sehari-
sehingga menghasilkan rumpun tersebar hari manusia sering kali bersentuhan
antara lain: Genus arundinaria, bambu dengan bambu, karena bambu memiliki
ada yang masih tumbuh liar dihutan- fungsi yang sagat beragam pada
hutan yang belum diketahui manfaatnya, kehidupan manusia antara lain:
namun juga sudah banyak jenis bambu
yang memiliki nilai ekonomis yang A. Sebagai sumber makanan
sangat tinggi, antara lain bambu petung, Tunas muda dari Bambu bisa
bambu ori, bambu apus, bambu wulung, diambil sebagai bahan makanan,
bambu hijau, bambu tutul, bambu daunnya dapat sbagai pembungkus
kuning, bambu cendani dan lain makanan, batangnya dapat juga dipakai
sebagainya. sebagai wadah untuk menanak nasi,
sebagai sumber nira/tuak. Selain sebagai
4.2. Klasifikasi Ilmiah Bambu sumber makanan manusia, bambu juga
Secara ilmiah bambu dapat menjadi sumber makanan beberapa jenis
dikategorikan ke dalam klasifikasi hewan seperti Panda Cina, Lemur
ilmiah sbb: Kerajaan : Plantae, Ordo: Madagaskar, Gorila Afrika, Sppanse,
Poales, Famili: Poaceae, Upfamili: gajah, dll.
Bambusoideae, Super Bangsa:
Bambusodae, Bangsa: Bambuseae, pada B. Sebagai Bahan Baku Alat-alat
beberapa jenis tanaman bambu dapat Rumah Tangga
tumbuh hingga ketinggian 30 Meter Bambu sejak dulu telah banyak
dengan diameter batang antara 15-20cm, dimanfaatkan untuk membuat alat-alat
dan dapat bertahan hidup hingga suhu - rumah tangga, karena selain banyak
29°Celcius. tersedia melimpah juga mudah untuk
dibuat, praktis dan efisien contohnya
4.3. Diversitas seperti keranjang besar maupun kecil,
Secara umum Tanaman Bambu cikrak, kursi, almari, tangga, bakul
dapat tumbuh mulai dataran rendah tempat nasi, kranjang buah, tali
hingga tinggi, bahkan beberapa jenis tambang, ornamen ataupun hiasan
bambu dapat mempertahankan rumah dsb. yang semua barang tersebut
kelangsungan hidupnya dengan baik di dapat dibuat dari bahan baku bambu.
C. Sebagai Bahan Bangunan 5.1. Kelebihan Bambu Sebagai Bahan
Dalam pembangunan Rumah- Bangunan
rumah tradisional di Indonesia mayoritas 1. Bambu melimpah dimana-mana
tidak terlepas dari unsur bambu dalam sehingga murah dan mudah
penggunaan material bangunannya, baik didapatkan dibandingkan material
bambu sebagai bahan pagar pekarangan, lain.
Dinding rumah , atap, plafond, bahkan 2. Bambu sangat mudah dibudi-
sebagai rangka utama struktur bangunan. dayakan, dapat tumbuh pada daerah
Dimana hal ini didasarkan pada yang kurang baik, pertumbuhannya
ketersediaan bahan yang melimpah, cepat dan umurnya pendek sehingga
murah, praktis dan juga efisien, dan hal
tidak perlu menunggu terlalu lama
ini selama berabad-abad yang lalu
untuk memanen.
sudah teruji kemampuan serta
kualitasnya namun dewasa ini mulai 3. Tanaman bambu akan terus tumbuh
ketinggalan persaingan dengan material- melalui tunas-tunas baru setelah
material bangunan yang lain seperti batang yang tua-tua ditebang, dan
kayu, baja dan baja ringan. akan segera pulih kembali dalam
waktu 1 tahun. Hal ini sangat
D. Fungsi- fungsi Lain berbeda dengan kayu yang mem-
butuhkan waktu hingga 30 tahun
Fungsi-fungsi lain bambu dalam untuk kembali menjadi hutan
kehidupan manusia antara lain sebagai setelah ditebang.
senjata untuk melawan penjajah. Bambu
runcing, alat transportasi / Rakit, sebagai 4. Pengerjaannya mudah, praktis dan
perancah pengganti skafoldind, pada tidak memerlukan teknologi Tinggi.
massa sebagai sabuk hijau.
5. Dapat digunakan dengan berbagai
5. PEMBAHASAN variasi kebutuhan, sehingga meski
bahannya satu jenis namun dapat
Potensi bambu sebagai material menghasilkan varian bentuk yang
bahan bangunan memang masih sangat sangat beragam.
terbuka lebar untuk terus dikembangkan,
namun bahan bangunan tentu bambu 5.2. Kelemahan Bambu Sebagai
juga tidak lepas dari berbagai kelebihan Bahan Bangunan
maupun kekurangannya. Sehingga kita
Sebagai material yang mengan-
dituntut untuk terus berinovasi dalam
dung banyak kelebihan bambu tetap
mengembangkan pola-pola struktur dan
memiliki kelemahan kelemahan dan
pengolahan bambu akhirnya menjadi
keterbatasan yang harus dicermati guna
alternatif bahan bangunan yang lebih
mendapatkan solusi yang lebih baik.
baik, sehingga akan lebih banyak
Berikut adalah beberapa kelemahan
dimanfaatkan dimasa mendatang.
bambu:
Disamping itu kita juga selalu dituntut
untuk mengatasi berbagai kelemahan 1. Bambu memiliki rongga didalam
bambu, sehingga dapat menjadi material batang dan beruas-ruas, sehingga
bangunan yang lebih berkualitas. mudah pecah karena kembang susut
oleh perubahan cuaca, temperatur
maupun kadar airnya. Sehingga guna
mengantisipasi hal ini material
bambu perlu diawetkan sebelum perubahan warna bambu menjadi sangat
digunakan, disamping hal tersebut gelap, waktu perendaman cukup lama
kejadian bambu pecah ini akan tidak bisa disingkat, jika diangkat
sering kita jumpai terutama pada sebelum minimal 8 bulan hasilnya
simpul-simpul pembebanan pada kurang maksimal, terjadi bau yang tidak
rangkaian struktur yang terbuat dari enak meskipun sudah dikeringkan
bambu, sehingga diperlukan setelah perendaman masih butuh waktu
modifiasi pada titik-titik simpul lama untuk benar-benar menghilangkan
pembebanan dengan dilapis material baunya.
logam. Sehingga pembagian beban
lebih merata dan stabil.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Bambu yang sudah terpasang  Bambu merupakan salah satu
sebagai material bangunan sering- bahan bangunan yang ramah
kali kita jumpai dimakan serangga lingkungan dibandingkan bahan
bubuk/ngengat, sehingga diperlukan kayu, karena waktu tumbuh
lapisan anti serangga. bambu hingga panen jauh lebih
singkat idealnya antara usia 3
3. Material bambu kurang tahan
Tahun Maksimal 7 Tahun adalah
terhadap perubahan cuaca terutama
usia bambu yang kualitasnya
yang terkena sinar matahari dan
baik untuk dipanen, dan hutan
hujan secara langsung, sehingga
bambu akan puih kembali semula
perlu tindakan pengawetan dan
hanya perlu waktu 1 tahun,
setelah itu di coating agar bisa
sehingga bambu jauh lebih
menghambat penyerapan air.
ramah lingkungan dibandingkan
kayu yang memerlukan waktu
5.3. Pengawetan Bambu
panen miimal 30 tahun bahkan
Terdapat banyak cara dalam lebih, dan hutan baru bisa pulih
mengawetkan bambu baik secara setelah 30 tahun dan hutan
tradisional maupun modern, dan dengan bambu akan tetap lebat meskipun
cara alami maupun secara kimia, namun habis dipanen.
di sini hanya akan kita bahas cara
 Hutan bambu dapat dipanen
pengawetan secara alami karena lebih
terus-menerus secara kontinyu
ramah lingkungan dan sudah terbukti
setelah 5 tahun pertama, karena
bisa bertahan sampai dengan diatas 50
bambu terus akan beranak pinak
tahun, bahkan di atas 100 tahun, bahkan
sedangkan kayu harus dilakukan
dari pengalaman penulis pernah
penanaman kembali setelah
menjumpai struktur bambu yang masih
penebangan untuk bisa
bertahan dengan baik sampai dengan
mengembalikan menjadi hutan.
usia diatas 250 tahun. Cara pengawetan
bambu secara alami yang telah teruji  Budidaya bambu tidak menuntut
dan terbukti dari para leluhur kita adalah lahan yang bagus, tidak
dengan cara perendaman pada air memerlukan perawatan yang
mengalir selama 8 bulan sampai dengan rumit, dan masih dapat tumbuh
12 bulan. Namun jika kesulitan baik pada tanah-tanah yang
mendapatkan air mengalir dapat juga kurang kritis dan kurang subur.
dilakukan pada air yang berhenti. Ada
 Guna meningkatkan kualitas
beberapa kelemahan antara lain: terjadi
sebagai bahan bangunan maka
diperlukan langkah pengawetan 7. DAFTAR PUSTAKA
agar bambu lebih kuat, tahan
lama, dan aman terhadap Ching, Francis DK., 1979. Architecture:
terjadinya perubahan cuaca. Form, Space and Order,
 Pengawetan Bambu ada berbagai diindonesiakan oleh Ir. Paulus
cara baik secara tradisional Hanoto Adjie 1985 Arsitektur:
maupun modern, dengan cara Bentuk, Ruang dan
alami maupun kimiawi. namun Susunannya. Penerbit PT.
cara pengawetan secara kimiawi Erlangga, Jakarta.
tidak disarankan karena kurang Departemen Pendidikan dan
ramah lingkungan. Kebudayaan. Daerah Istimewa
 Pengawetan bambu secara alami Yogyakarta 1983. Arsitektur
yang paling baik adalah dengan Tradisional Daerah Istimewa
cara perendaman di air selama 8 Yogyakarta.
bulan s/d 12 bulan usahakan
Perendaman pada air mengalir, Internet Wikipedia
namun jika terpaksa pada air
berhenti jg tidak apa-apa, ini Majalah Image
merupakan cara yang ramah
Majalah Asri
lingkungan karena bebas dari
bahan kimia, namun cara ini Ronald, Arya., 1988. Manusia dan
memiliki kelemahan yaitu warna Rumah Jawa, Penerbit Juta
bambu berubah jadi gelap dan Yogyakarta.
memakan waktu yang cukup
lama. cara pengawetan lainnya Rapoport, Amos., 1986. House Form
juga dapat dilakukan dengan and Culture. Prentice-Hall Inc.
pengasapan, maupun dioven Englewood Cliffs NJ.
namun cara ini sedikit kurang
ramah lingkungan karena Tjahjono, Gunawan. Indonesian
membutuhkan bahan bakar dan Heritage, Arsitektur penerbit
menimbulkan polusi asap dan Buku Antar Bangsa , Grolierin
hasil pengawetannyapun tidak International. Inc.
sebagus dibandingkan dengan
cara pengawetan perendaman. Biodata Penulis:
 Bambu yang digunakan sebagai Abito Bamban Yuuwono, Lahir di
tiang pancang pada tanah yang Karanganyar, 06 Januari 1975, Alumni
selalu basah oleh air, maka akan S1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
sangat awet bahkan kekuatannya Universitas Tunas Pembangunan
tetap bertahan dengan baik. Surakarta (1998), Pasca Sarjana (S2)
Magister Teknik Arsitektur Universitas
 Pada penggunaan bambu pada
Diponegoro Semarang (2007), dan
struktur-struktur bangunan
Pengajar Program Studi Arsitektur
bentang lebar dan tinggi maka
Fakultas Teknik Universitas Tunas
tiap titik-titik simpul
Pembangunan Surakarta (1998-
pembebanan sebaiknya dilapisi
Sekarang)
logam guna meratakan
pembebanan sehingga lebih
stabil dan dapat menghindari
bambu menjadi pecah.

Anda mungkin juga menyukai