RANGKAIAN TRANSISTOR
A. TUJUAN
B. LANDASAN TEORI
83
Dari gambar 6.3 diperoleh bahwa :
1
𝑉𝐶𝐸(𝑞) = 2 𝑋𝑉𝐶𝐶 (6.2)
𝑉𝐶𝐸(𝑞)
𝐼𝐶(𝑞) = 𝐼𝐸 = 𝑅𝐶+𝑅𝐸 (6.3)
𝑅𝐵1
𝑉𝐵𝐵 = (𝑅𝐵1+𝑅𝐵2) 𝑋 𝑉𝐶𝐶 (6.4)
Bila untaian bias masuk kita ganti dengan nilai untai bersifat thevenin
maka berlaku hubungan :
𝑉𝐵𝐵 = 𝐼𝐵. 𝑅𝐵 + 𝑉𝐵𝐸 + 𝐼𝐸. 𝑅𝐸 (6.5)
Kita dapat menemukan R B dan selanjutnya dengan menggunakan
persamaan ini, RB1 dan RB2
Dapat di hitung asal IB (q) dan BE diketahui.
2. Penguat Emittor Ditanahkan
Sesuai namanya, penguat emitor ditanahkan (common emittor), kaki
emitter dari transistor dalam rangkaian penguat dihubungkan dengan tanah
(groun AC) Basis-Emittor berada dalam keadaan bias maju.
Ada dua cara menghubungkan emitter ke ground yaitu secra
langsung dan secara tidak langsung dengan kapasitor seperti gambar 6.3
84
common emittor sering digunakan sebagai penguat tegangan. Analisa
penguat rangkaian dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian
eqivalen dengan parameter hibrid, parameter T dan sebagainya, namun
dalam percobaan ini analisa penguat hanya dilakukan dengan mengukur
tegangan masukan dan tegangan keluaran penguat, dengan demikian
penguatan penguat dapat dihitung dengan rumus :
𝑉𝑜
𝐾𝑣 = 𝑉𝑖
85
masing-masing bahan tipe P dan N, maka arus rekombinasi hole-elektron tidak
akan mengalir. Sehingga pada saat transistor tidak diberi tegangan bias, maka
arus tidak akan mengalir(surjono, 2007).
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika paling penting
dan sangat berperan dalam teknologi rangkaian terintegrasi. Terdapat dua jenis
transistor berdasarkan muatan penghantar listriknya yaitu bipolar dan unipolar.
Sesuai dengan susunan bahan yang digunakan transistor bipolar terdiri dari dua
tipe yaitu npn dan pnp (Debataraja,2011).
No JU
Alat dan bahan Fungsi NST
.
tempat merangkai -
1. Papan rangkaian -
komponen elektronika
15 V
2. Catu daya Sebagai sumber tegangan 0,1 V
- Untuk mengukur arus 0.1 mA 1000 A
– Untuk mengukur
3. Multimeter digital
tegagan 0.1 mV 1000 V
86
D. PROSEDUR KERJA
87
5. Mengukur tegangan basis emitter, dengan cara menempelkan probe
merah multimeter pada kaki basis transistor dan menempelkan probe
hitam multimeter diantara resistor basis 2 dan resistor emittor.
6. Mengukur tegangan colektor emittor dengan cara menempelkan probe
merah multimeter pada kaki kolektrol dan menempelkan probe hitam
multimeter pada kaki emittor.
7. Mengukur tegangan pada resistor yang dihubungkn pada kaki emittor,
dengan cara menempelkan probe merah multimeter pada kaki 1 dari
RE dan menempelkan probe hitam multimeter pada kaki 2 dari RE.
8. Mencatat hasil pengukuran.
E. DATA PENGAMATAN
1. Common emitter
a. Rangkaian NPN
Tabel 6.2 Data pengamatan untuk rangkaian NPN
NO Vin (volt) Vout(volt)
1 0,4 0,217
2 0,8 0,2174
3 1,2 0,2122
4 1,6 0,2124
5 2,0 0,2166
6 2,4 0,222
7 2,8 0,2294
8 3,2 0,2373
9 3,6 0,2373
10 4 0,2465
88
b. Rangkaian PNP
Tabel 6.3 Data pengamatan untuk rangkaian PNP
NO Vin (volt) Vout(volt)
1 0,4 4,67
2 0,8 5,37
3 1,2 6,12
4 1,6 6,64
5 2,0 7,21
6 2,4 7,63
7 2,8 8,06
8 3,2 8,47
9 3,6 8,84
10 4 8,94
Ic = 12,1 mA
Vbe = 08,71 V
Vce = 0,926 V
Vee = 31,0 Ma
89
F. ANALISIS DATA
1. common emitter
a. rangkaian NPN
Vin = 0,4V
Vout = 0,217V
𝑉𝑜𝑢𝑡
Kv = 𝑉𝑖𝑛
0,217
= 0,4
= 0,5425
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel 6.4
Berikut;
90
Gambar 6.6 Grafik hubungan antara Vin terhadap Vout rangkaian NPN
b. Rangkaian PNP
Vin = 0,4V
Vout = 4,67V
𝑉𝑜𝑢𝑡
Kv = 𝑉𝑖𝑛
4,67
= 0,4
= 11,675
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel 6.5
Berikut;
NO Vin(volt) Vout(volt) Kv
1 0,4 4,67 11,675
2 0,8 5,37 6,71
3 1,2 6,12 5,10
91
4 1,6 6,64 4,15
5 2 7,21 3,60
6 2,4 7,63 3,18
7 2,8 8,06 2,80
8 3,2 8,47 2,65
9 3,6 8,84 2,45
10 4 8,94 2,25
Gambar 6.7 Grafik hubung antara Vin terhadap Vout rangkaian PNP
c. Menentukan arus
𝑉𝐵𝐵−𝑉𝐵𝐸−(𝐼𝐸 .𝐼𝐸)
IB = 𝑅𝐵
Dimana ;
𝑅𝐵1𝑋𝑅𝐵2
RB = 𝑅𝐵1+𝑅𝐵2
100𝑘Ω𝑥200𝑘Ω
= 100𝑘Ω+200kΩ
= 66,667 kΩ
Sehingga;
92
8−8,71−(0,0121−560)
IB = 66,667
= -0,00011229 A
= 8 VOLT
1. Secara teori
VCE = ½ VCC
= ½ . 12
= 6 Volt
2. secara praktek
VCE = 9, 26 volt
b. menentukan arus Ic
- secara teori
Ic = IE = 0,0121 A
- Secara praktek
𝑉𝐶𝐸
Ic = 𝑅𝐶 +𝑅𝐸
9,26
= 27000𝛺+560𝛺
93
= 0,0003359941 A
𝑅𝐵1
VBB = 𝑅𝐵1+𝑅𝐵2 𝑋 𝑉𝐶𝐶
200𝑘Ω
= 100𝑘Ω+200kΩ 𝑋 12
= 8 Volt
G. PEMBAHASAN
94
transistor akan menghasilkan arus (arus yang berada diantara emiter dan
kolektor) maka arus pada basis tidak minus. Adapun ketidaksesuaian dengan
teori ini disebabkan dari adanya kerusakan pada alat praktikum yang di gunakan.
Yang seharusnya RE pada analisis kecil, berubah menjadi lebih besar dari yang
seharusnya, menyebabkan nilai IB sangat kecil dibawah 0.
Percobaan yang kedua yaitu common emiter. Ada dua tipe transistor
yang digunakan yaitu NPN dan PNP. Tujuannya adalah untuk menentukan
penguatan tegangan transistor. Pertama pada transistor, PNP digunakan
rangkaian NPN pada kit, kemudian menghubungkan masukan dan keluaran
tegangan dengan menggunakan multimeter. Selanjutnya menghubungkan kit
dengan sumber tegangan AC, menekan tombol power dan mulai mengukur
tegangan masukan dan tegangan keluaran transistor dengan menggunakan
multimeter, setiap kenaikan 0,4 volt. Berdasarkan grafik Transistor NPN,
semakin besar tegangan masukan yang diberikan maka semakin besar pula
tegangan keluaran yang dihasilkan. Hal ini berbanding lurus dengan penguatan
tegangan resistor.
Sedangkan pada grafik PNP ketika diberikan tegangan masukan yang
sama besarnya seperti pada transistor NPN, menghasilkan tegangan keluaran
yang tinggi kemudian menurun, tinggi, dan menurun lagi. Grafik yang diperoleh
tidak sesuai dengan teori yang semestinya. Berdasarkan teori seharusnya untuk
untuk tegangan out yang dihasilkan dari tinggi kerendah sehingga grafiknya
berbanding terbalik dengan grafik NPN.
H. KESIMPULAN
1. Adapun cara kerja dari rangkaian bias transistor bipolar common emitter
yaitu bekerja dengan muatan elektron yang berbeda yaitu bekerja sebagai
pembawa elektron bermuatan positif dan pembawa elektron bermuatan
negatif
95
2. Pada rangkaian NPN semakin besar tegangan masukan semakin besar pula
tegangan keluarannya sedangkan pada rangkaian PNP semakin besar
tegangan yang diberikan maka semakin kecil tegangan keluarannya.
96