Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kelompok 3
Amanda Bilbina
Anggi Syahfitri
Rizky Alfahri
Firza Fahrezi
Agung Syahputra
Wiby
Bagus
Ari Pratama
Rian Dermawan
Anggi Syahputra

Kelas : VII 3

SMP NEGERI TERBUKA 38 MEDAN


2018 / 2019
NASKAH DRAMA KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA (KDRT)
PROLOG

Pada sebuah desa hiduplah keluarga kecil yang harmonis mereka memiliki 3 orang anak yaitu
Rio, Rika, Ana. Namun keharmonisan itu terganggu setelah kedua orang tua mereka bertengkar.

Ana, Rio : Assalamu’alaikum bunda kami pulang….

Bunda yang sedang duduk diruang tamu tidak memperdulikan kepulangan Rio dan Ana, Rio dan
Ana pun bingung dengan sikap Bundanya yang beberapa hari ini begitu acuh.

Ana : Kenapa Bunda gak jawab salam kita ya?

Rio : Tidak tahu kak, mungkin Bunda sedang sibuk.

Ana : kakak kok belum pulang ya?

Rika sampai dirumah, dan langsung masuk tanpa memberi salam. Melihat Bundanya juga tak
perduli maka Rika pun berlalu melewati Bundanya yang sedang asyik dengan Hpnya,

Bunda : Rika, belikan Bunda pulsa di nomor Bunda!

Rika : Iya.. (sambil pergi keluar rumah)

Ana dan Rio menunggu Rika kembali karena kondisi perut mereka yang sedang lapar..

Rika : Sudah Bun (sambil berlalu pergi tanpa memberi Bunda uang kembalian)

Bunda : Mana kembaliannya?

Rika : Rika ambil kan biasanya Bunda gak pernah tanya!

Bunda : Kamu mau jadi pencuri yah, belajar ngambil uang gak izin. Mau jadi apa kamu?
(Bunda mencubit lengan Rika hingga biru)

Rika berusaha menghindar dan masuk ketempat adik-adiknya berada, menghapus air matanya
agar tidak terlihat oleh adik-adiknya. Ana dan Rio memeluk Rika karena tak tahan menahan
lapar mereka, karena di meja makan tidak ada makanan. Akhirnya mereka hanya duduk bertiga
di depan rumah sambil menangis.

Ayah : Assalamu’alaikum ayah pulang... (melihat anak-anaknya di depan rumah sambil


menangis) loh kalian kenapa disini? Kenapa gak didalam nonton TV?

Rio : Bagaimana kami mau makan sementara tidak ada makanan apapun di meja…
Ayah : Bunda kalian mana?

Ana : Ayah, sudah beberapa hari setelah ayah berangkat ibu tidak pernah menyiapkan
makanan, kami hanya makan ketika ada penjual yang lewat. Bunda tidak lagi
seperti dulu ayah, bunda suka marah-marah bahakan kak Rika baru” dipukul
karena mengambil uang pulsa ibu.

(ayah memandang Rika yang sedang duduk terdiam).

Ayah mulai merasa penasaran apa saja yang membuat istrinya tidak lagi memperdulikan
anaknya, ayah masuk kerumah dan melihat istrinya keasyikan main Hp.

Ayah : Ehem, ternyata seperti ini perlakuanmu pada anak-anak jika aku tidak dirumah?

Bunda : (Terkejut dan menyimpan HPnya) apa yang kamu katakan? Saya sudah
mengurus mereka. Biarkan mereka belajar mandiri jangan terlalu memanjakan
mereka!

Ayah : Mereka ini masih kecil, belum bias melayani kebutuhan mereka sendri, aku
sudah mendengar semua perlakuanmu terhadap anak-anak selaama aku tidak
dirumah!

Bunda : (Menatap pada anak-anak) mereka masih kecil jangan didengarkan!

Ayah mengambil tangan Rika dan memperlihatkan luka bekas pukulan yang dibuat oleh bunda
saat Rika tidak mengembalikan uang sisa membeli pulsa.

Ayah : Apa bukti ini kurang jelas?

Bunda : Biarkan saja untuk pelajaran agar mereka tidak terbiasa mengambil uang
sembarangan! Kamu Rika jangan coba-cobauntuk mengambil lagi sisa uang
kembalian jika ibu nyuruhmu belanja! Jika kamu ulangi bukan hanya lenganmu
yang biru bahkan tanganmu bisa ibu patahkan!

Ayah : Cukup (menampar Bunda), kamu keterlaluan! Anak-anak ini tidak salah mereka
hanya perlu diberikan arahan, kamu sebagai seorang Ibu harusnya mendidik
mereka dengan baik, bukan dengan kekerasan!

Bunda pun berniat untuk meninggalkan rumah akhirnya bunda mengemas pakaiannya dalam
koper dan ingin pergi dari rumah. Namun Rio bergegas lari untuk meminta tolong pada penasihat
keluarga yang kebetulan sedang lewat didepan rumah. Belum sempat Bunda keluar dari rumah
penasihat keluarga pun datang.

Penasihat : Apa yang terjadi dirumah ini? Hingga anak kalian keluar dengan menagis
meminta tolong?
Ayah : Tidak ada yang terjadi pak, hanya pertengkaran kecil yang dibesar-besarkan.

Bunda : Pertengkaran kecil kau katakan? Aku lelah harus setiap hari mengurus rumah
dan mengurus anak.

Penasihat : Sudah-sudah hal ini seharusnya tidak dilakukan didepan anak-anak. Lihat anak
kalian menjadi sedih dan akan menimbulkan trauma pada psikisnya. Anak-anak
kalian masih sangat kecil untuk melihat hal seperti ini, sebagai orang tua kalian
harus mampu menahan emosi dan ego masing-masing. Apakah kalian ingin
melihat anak kalian menjadi seorang yang pemurung, tidak suka bergaul karena
rasa trauma yang mereka alami akibat pertengkaran yang kalian lakukan! Setiap
masalah bisa dibicarakan secara baik-baik.Tidak perlu dengan kekerasan! Dalam
hukum Negara kita tindak KDRT telah diatur dalam UU No.23 Tahun 2004,
pelakunya akan dipenjara selama 5 tahun dan denda sebesar Rp. 15.000.000 Pasal
44 ayat 1 untuk KDRT yang terhitung ringan. Lalu jika hal ini sampai kekantor
polisi bagaimana kondisi anak-anak kalian? Memiliki seorang ayah mantan Napi?
Begitu?

Ayah : (Menyesali perbuatannya) tidak pak, sayamenyesaldenganperbuatansayaKarena


terbawa emosi melihat anak-anak diperlakukan tidak seperti biasanya.

Penasihat : Lalu bagaimana dengan Ibu? Apakah masih ingin pergi dari rumah ini? Tidak
semata-mata permasalahan ini salah dari Bapak, tetapi mungkin Ibu juga salah
karena sudah menjadi kewajiban Ibu untuk mengurus rumah, suami dan anak-
anak. Boleh saja kita memiliki aktivitas yang padat diluar rumah tapi urusan
rumah tetaplah menjadi prioritas utama yah bu?

Ibu : Iya pak, terimakasih atas nasihatnya. Maafkan saya ya yah… (sambil meminta
maaf kepada ayah). Maafkan Bunda juga yah nak karena telah memukul kalian
hanya karena masalah kecil (sambil memeluk anak-anak)

Ayah : Iya bu. Ayah juga minta maaf karena perlakuan ayah yang tidak bisa menahan
emosi ayah.

EPILOG

Akhirnya Ayah dan Bunda saling memafkan, dan anak-anak mulai tersenyum kembali karena
merasa bahagia. Rumah tangga mereka pun kembali menjadi harmonis.

Pertengkaran dalam rumah tangga merupakan bumbu terindah ketika pertengkaran itu dapat
menumbuhkan rasa cinta yang semakin kuat tanpa harus terjadi kekerasan secara fisik maupun
psikis. Cintai keluarga Anda dan berikan yang terbaik untuk keluarga…

Anda mungkin juga menyukai