Anda di halaman 1dari 26

Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

TINJAUAN PEN DAH ULUAN


SIFAT DAN JENIS MATERIAL TANAH / BATUAN

Di alam, material yang ditemukan pada umumnya tidak homogen, tetapi


merupakan material campuran. Material yang terdapat di tempat asalnya
disebut material asli atau bank material. Bila sebagian material
dipindahkan maka volume material yang dipindahkan tersebut akan
menjadi lebih besar daripada vo lume material di tempat asalnya. Material
yang dipindahkan tersebut dikenal sebagai material lepas atau loose
material. Jika material lepas tersebut dipadatkan maka volume material
akan kembali menyusut, material ini disebut material padat atau
compacted material.

Hampir seluruh material yang telah dipadatkan mempunyai volume yang


lebih kecil daripada volume aslinya. Hal ini disebabkan karena pemadatan
dapat menghilangkan atau memperkecil ruang atau pori di antara butiran
material. Akan tetapi batuan pecah mempunyai volume tanah asli (bank
volume - Vb) hampir sama dengan volume tanah yang dipadatkan
(compacted volume ). Pasir dan lempung padat tertentu bahkan
mempunyai compacted volume lebih besar daripada bank volume.

Gambar : Ilustrasi perubahan kondisi material

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 1


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Dalam pengamatan dan perhitungan, Volume material asal (undisturbed)


biasanya diberi satuan bank cubic meters (bcm). Sedangkan volume
material yang dipindahkan atau mengalami perubahan bentuk, seperti
batuan yang diledakkan, (loose volume – Vl) diberi satuan loose cubic
meters (lcm). Adapun material yang dipadatkan diberi satuan compacted
cubic meters (ccm).

Untuk menunjukkan hubungan antara material dalam kondisi yang


berbeda-beda di atas, dikenal beberapa istilah berikut :

 Vloose 
• Percent Swell =  −1  x 100%
 Vundisturbed 
 V 
• Swell Factor =  undisturbed  x 100%
 Vloose 
 V 
• Shrinkage Factor =  1 − compacted  x 100%
 Vundisbturbed 

Kalau angka untuk shrinkage Factor tidak ada, biasanya dianggap sama
dengan percent swell.

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 2


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

WAKTU EDAR (CYCLE TIME)

Dalam pemindahan material, siklus kerja merupakan suatu kegiatan yang


dilakukan berulang. Pekerjaan utama di dalam kegiatan tersebut adalah
menggali, memuat, memindahkan, membongkar muatan, dan kembali ke
kegiatan awal. Seluruh kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh satu alat
atau oleh beberapa alat.

Setiap alat berat yang bekerja akan mempunyai kemampuan memindah


material per siklus. Siklus kerja adalah proses gerakan dari suatu alat dari
gerakan mulanya sampai kembali lagi pada gerakan mula tersebut.
Adapun waktu yang diperlukan untuk melakukan SATU siklus kegiatan di
atas disebut waktu siklus / edar atau cycle time (CT).

Gerakan yang dilakukan dalam satu siklus akan berbeda tergantung


kepada :
1. Jenis alat berat yang digunakan.
Misalnya :
• Dump-truck
Pemuatan – Pengangkutan – Penumpahan – Kembali
• Bull-dozer
Penancapan blade – penggusuran – Pengangkatan Blade – Memutar
• Excavator
Penggalian – Ayun bermuatan – Penumpahan – Ayun kosong
• Dragline
Pelemparan bucket – Pengerukan – Pengangkatan bucket – Ayun
bermuatan – Penumpahan – Ayun kosong
2. Jenis Kegiatan yang dilakukan
Misal : dozer untuk menggusur, memotong, mengepras atau menyuai
tinggi
3. Metoda kerja yang digunakan

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 3


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Misalnya : backhoe mengeruk tanah kemudian tanah tersebut dibuang


begitu saja, siklusnya akan berbeda kalau backhoe tersebut mengeruk
tanah kemudian tanah tersebut dimuat ke atas dumptruck atau
ditimbun ke stockpile dan/atau waste-dump.

Dari contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa siklus kerja terdiri


dari beberapa unsur.

Pertama adalah waktu muat atau loading time (LT). Waktu muat
merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat material
ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut. Nilai
LT dapat ditentukan walaupun tergantung dari : jenis tanah, ukuran unit
pengangkut (blade, bowl, bucket, dst.), metode dalam pemuatan, dan
efisiensi alat.

Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT). Waktu angkut
merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari
tempat pemuatan ke tempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari
jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat alat
kembali ke tempat pernuatan maka waktu yang dipeflukan untuk kembali
disebut waktu kembali atau return time (RT). Waktu kembali lebih singkat
daripada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan kosong.

Waktu pembongkaran atau dumping time (DT) juga merupakan unsur


penting dari waktu sikius. Waktu ini tergantung dari jenis tanah, jenis alat,
dan metode yang dipakai. Waktu pembongkaran merupakan bagian yang
terkecil dari waktu siklus.

Unsur terakhir adalah waktu manuver atau spotting time (ST). Pada saat
alat kembali ke tempat pemuatan adakalanya alat tersebut perlu antri
dan/atau memutar sampai alat diisi kembali.

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 4


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Dengan demikian Waktu edar dumptruck dapat dihitung dengan formula :

CT = LT + HT + DT + RT + ST

EFISIENSI ALAT

Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat


faktor yang mempengaruhi produktivitas alat yaitu efisiensi alat.
Efektivitas alat tersebut bekerja tergantung dari beberapa hai yaitu:

1) kemampuan operator pemakai alat,


2) pemilihan dan pemelihara an alat,
3) perencanaan dan pengaturan letak alat,
4) topografi dan volume pekerjaan,
5). kondisi cuaca,
6) metode pelaksanaan alat.

Dalam kenyataannya, penentuan besarnya efisiensi kerja sulit diukur,


tetapi dengan dasar pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang
mendekati kenyataan.

Tabel : Efisiensi kerja


Pemeliharaan Mesin
Kondisi
Baik Buruk
Operasi Alat Baik Sedang Buruk
sekali Sekali
Baik sekali 0.83 0.81 0.76 0.70 0.63
Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 0.60
Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 0.54
Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 0.45
Buruk sekali 0.52 0.50 0.47 0.42 0.32

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 5


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Gambar : Ilustrasi perbandingan efisiensi kerja

Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah
dengan menghitung berapa menit alat tersebut bekeda secara efektif
dalam satu jam, diformulasikan sebagai:

CT
ε = x 100%
CT + WT

Contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat bekerja adalah 45 menit
maka dapat dikatakan efisiensi alat adalah 45/60 atau 0,75 (75%).

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 6


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

PRODUKTIVITAS DAN DURASI PEKERJAAN

Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan, hal yang perlu diketahui


adalah volume pekerjaan dan produktivitas alat tersebut. Produktivitas
alat sendiri bergantung pada kapasitas dan waktu edar alat. Rumus dasar
untuk mencari produktivitas alat adalah:

Kapasitas
Pr oduktivita s =
CT

Umumnya waktu siklus alat ditetapkan dalam menit sedangkan


produktivitas alat dihitung dalam produksi/jam. Jika faktor efisiensi alat
dimasukkan maka rumus di atas menjadi.

60
Pr oduktivita s = Kapasitas x xEfisiensi
CT

Pada umumnya dalam suatu pekerjaan terdapat lebih dari satu jenis alat
yang dipakai. Sebagai contoh pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah.
Umumnya alat yang dipakai adalah excavator untuk menggali, loader
untuk memindahkan hasil galian ke dalam bak truck, dan truck digunakan
untuk pemindahan tanah. Karena ketiga jenis contoh alat tersebut
mempunyai produktivitas yang berbeda-beda, maka perlu diperhitungkan
jumlah masing-masing alat. Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk
mempersingkat durasi pekerjaan. Salah satu cara menghitung jumlah alat
adalah sebagai berikut :

1. Tentukan alat mana yang mempunyai produktivitas terbesar.


2. Asumsikan alat dengan produktivitas terbesar berjumlah satu unit.
3. Hitung jumiah alat jenis lainnya dengan seialu berpatokan pada alat
dengan produktivitas terbesar.

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 7


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

4. Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya, gunakan rumus:

Pr oduktivita sterbesar
Jumlahalat1 =
Pr oduktivita s alat1

Setelah jumlah masing-masing alat diketahui, selanjutnya perlu dihitung


durasi pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satu caranya dengan menentukan
berapa produktivitas total alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian
dengan menggunakain produktivitas total terkecil maka lama pekerjaan
dapat dicari dengan rumus:

Volumepe ker jaan


Durasi =
Pr oduktivita sterkecil

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 8


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

BULLD O ZER
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band)
• Pengukur waktu (Stop-watch)
• Kompas & GPS
• Tabel observasi

B. Data yang diamati


• Jarak gusur dan kondisi lapangan
• Jenis, sifat dan volume material yang digusur
• Waktu edar (CT)
• Dimensi blade
• Perpindahan transmisi

C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Ukur dimensi blade dari bulldozer
• Amati jenis material yang digusur
• Pada saat bulldozer bekerj a amati waktu edar dan catat hasil
pengamatan dalam tabel observasi. Pencatatan dilakukan saat
perpindahan gigi maju, mendorong, pindah gigi, mundur, dst.
• Sewaktu bulldozer selesai menggusur, ukur jarak antara titik awal
material berada dengan ujung tempat kerja bulldozer
• Lakukan beberapa kali pengamatan, sehingga dinyatakan hasil
pengamatan layak / representatif
• Hitung produktifitas dan efisiensi alat

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 9


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

D. Perhitungan Produksi

- Produksi per-siklus
q = L x H2 x a
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
L : Lebar blade (m)
H : Tinggi blade (m)
a : Faktor blade

Tabel : Faktor blade


Derajat Pelaksanaan Penggusuran Faktor
blade
Penggusuran Dapat dilakukan dengan blade penuh tanah
Ringan lepas : kadar air rendah, tanah berpasir tak 1.1 – 0.9
dipadatkan, tanah biasa, stockpile
Penggusuran Tanah lepas, tetapi tidak mungkin digusur
Sedang dengan blade penuh : Tanah bercampur 0.9 – 0.7
kerikil atau split, pasir, batu pecah
Penggusuran kadar air tinggi dan tanah liat pasir
Agak Sulit bercampur kerikil, tanah liat yang sangat 0.7 – 0.6
kering dan tanah asli
Penggusuran Batuan hasil ledakan, batuan berukuran
0.6 – 0.4
Sulit besar

- Waktu Edar
CT = FT + GCTR + RT + GCTF
dimana :
CT : Waktu edar (menit)
FT : Waktu mendorong / maju (menit)
GCTR : Waktu mengganti gigi mundur (menit)
RT : Waktu mundur (menit)
GCTF : Waktu mengganti gigi maju (menit)

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 10


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

- Produksi per-jam
q x 60 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (menit)
60 : Konversi jam -> menit
E : Efisiensi kerja

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 11


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Contoh Tabel observasi Bulldozer


Hari / Tgl : ___________________ Jam kerja : _________ s.d. _________
Operator : ___________________ Pengamat : ________________________
Tipe Alat : ___________________ Jenis Pekerjaan : __________________
Tipe Blade : ___________________ Dimensi blade : __________________
Fixed Time

menggusur

Catatan
Pindah gigi

Pindah gigi
mundur

Mundur
maju
No Mulai Delay Cycle
(WITA) Time Time

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 12


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

SH O VEL-
VEL- D O ZER DAN WHEEL-
WHEEL- LOADER
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band)
• Pengukur waktu (Stop-watch)
• GPS
• Tabel Observasi

B. Data yang diamati


• Jenis, sifat dan kondisi material
• Jarak perpindahan / pengangkutan material
• Waktu edar (CT)
• Dimensi bucket
• Pergerakan alat

C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Ukur dimensi bucket atau lihat spesifikasi alat bila tidak ada modifikasi
• Amati jenis material yang dikerjakan dan medan kerjanya
• Pada saat wheel-loader bekerja amati waktu edar dan catat hasil
pengamatan dalam tabel observasi. Pencatatan dilakukan saat
pemuatan, pengangkutan, penumpahan, kembali, dst.
• Saat pemuatan material, perhatikan faktor pengisian bucket
• Lakukan beberapa kali pengamatan, sehingga dinyatakan hasil
pengamatan layak / representatif

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 13


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

D. Perhitungan Produksi

- Produksi per-siklus
q = q1 x K
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
q1 : Kapasitas munjung (lihat spek. alat) (m3)
K : Faktor pengisian bucket

Tabel : Faktor bucket shovel-dozer dan wheel-loader


Kondisi Pemuatan Faktor
Pemuatan Pemuatan material dari stockpile atau dari
Ringan material yang telah dikeruk oleh ekskavator
lain, dengan tidak memerlukan lagi daya 1.0 – 0.8
gali dan bahan dapat munjung di dalam
bucket : pasir, tanah berpasir, tanah
colloidal berkadar air sedang, dsb
Pemuatan Pemuatan dari stockpile tanah lepas yang
Sedang lebih sukar dikeruk dan dimasukkan ke
dalam bucket tetapi dapat dimuat sampai
hampir munjung : pasir kering, tanah 0.8 – 0.6
berpasir, tanah bercampur tanah liat, tanah
liat, gravel yang belum disaring, pasir
padat,
Pemuatan Agak Pemuatan batu belah atau batu cadas belah,
Sulit tanah liat yang keras, pasir bercampur
gravel, tanah berpasir, tanah colloidal yang
liat, tanah liat dengan kadar air tinggi, 0.6 – 0.5
bahan tersebut ada pada stockpile sulit
untuk mengisi bucket dengan material-
material tersebut
Pemuatan Sulit Batu bongkah besar-besar dengan bentuk
tidak beraturan dengan banyak ruangan di
antara tumpukannya, batu hasil ledakan,
batu-batu bundar yang besar-besar, pasir 0.5 – 0.4
bercampur batu besar, tanah berpasir,
tanah campur lempung, tanah liat yang
tidak bisa dimuat-gusur ke dalam bucket

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 14


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

- Waktu Edar (lihat ilustrasi)

- Pada pemuatan melintang

D D1
CT = + +Z
F R
- Pada pemuatan bentuk V
- Pada muat-angkut

 D
CT =  2 x  + Z
 F
dimana :
CT : Waktu edar (menit)
D : Jarak angkut (m)
F : Kecepatan maju (m/menit)
R : Kecepatan mundur (m/menit)
Z : Waktu mengganti gigi persnelling (menit)

Gambar : ilustrasi jarak angkut

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 15


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

- Produksi per-jam
q x 60 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (menit)
60 : Konversi jam -> menit
E : Efisiensi kerja

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 16


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Contoh Tabel observasi Wheel Loader


Hari / Tgl : ___________________ Jam kerja : _________ s.d. _________
Operator : ___________________ Pengamat : ________________________
Tipe Alat : ___________________ Jenis Pekerjaan : __________________
Dimensi bucket : _____________
Fixed Time

Waktu pindah gigi

Waktu pindah gigi


Waktu tumpah

Wakt kembali

Delay Time

Cycle Time
Waktu maju
Waktu muat

Catatan
mundur
Mulai
No

maju
(WITA)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 17


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

EXCAVAT O R
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band)
• Pengukur waktu (Stop-watch)
• GPS
• Tabel Observasi

B. Data yang diamati


• Jenis, sifat dan kondisi material
• Jarak perpindahan / pengangkutan material
• Waktu edar (CT)
• Dimensi bucket
• Pergerakan alat

C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Ukur dimensi bucket atau lihat spesifikasi alat (bila tidak ada
modifikasi)
• Amati jenis material yang dikerjakan
• Pada saat excavator bekerja amati waktu edar dan catat hasil
pengamatan dalam tabel observasi. Pencatatan dilakukan saat
penggalian, ayun bermuatan, penumpahan, ayun kosong, dst.
• Pada saat observasi waktu edar, perhatikan pula isi bucket (peres atau
munjung? dan buat perkiraan volumenya relatif terhadap volume
bucket).
• Lakukan beberapa kali pengamatan, sehingga dinyatakan hasil
pengamatan layak / representatif

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 18


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

• Hitung produktifitas dan efisiensi alat


D. Perhitungan Produksi

- Produksi per-siklus
q = q1 x K
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
q1 : Kapasitas munjung (lihat spek. alat) (m3)
K : Faktor pengisian bucket

Tabel : Faktor bucket excavator


Kondisi Pemuatan Faktor
Pemuatan Menggali dan memuat material dari
Ringan stockpile atau dari material yang telah
dikeruk oleh ekskavator lain, yang tidak 1.0 – 0.8
memerlukan lagi daya gali dan bahan dapat
munjung di dalam bucket : pasir, tanah
berpasir, tanah colloidal berkadar air
sedang, dsb
Pemuatan Menggali dan memuat dari stockpile tanah
Sedang lepas yang lebih sukar untuk digali dan
dikeruk tetapi dapat dimuat sampai hampir
munjung : pasir kering, tanah berpasir,
0.8 – 0.6
tanah bercampur tanah liat, tanah liat,
gravel yang belum disaring, pasir padat,
dsb. atau menggali dan memuat gravel
langsung dari bukit-bukit gravel asli
Pemuatan Agak Menggali dan memuat batu pecah, tanah
Sulit liat yang keras, pasir bercampur gravel,
tanah berpasir, tanah colloidal yang liat,
0.6 – 0.5
tanah liat dengan kadar air tinggi, yang
telah ada di stockpile. Sulit untuk mengisi
bucket dengan material-material tersebut
Pemuatan Sulit Bongkahan, batuan besar dengan bentuk
tidak teratur dengan ruangan di antara
tumpukannya, batu hasil ledakan, batu-batu
bundar yang besar-besar, pasir bercampur 0.5 – 0.4
batu besar, tanah berpasir, tanah campur
lempung, tanah liat yang tidak bisa dimuat-
gusur ke dalam bucket

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 19


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

- Waktu Edar
CT = DgT + SLT + DpT + SET
dimana :
CT : Waktu edar (detik)
DgT : Waktu penggalian (detik)
SLT : Waktu ayun bermuatan (detik)
DpT : Waktu penumpahan material (detik)
SLT : Waktu ayun kosong (detik)

- Produksi per-jam
q x 3600 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (detik)
3600 : Konversi jam -> detik
E : Efisiensi kerja

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 20


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Contoh Tabel observasi Excavator


Hari / Tgl : ___________________ Jam kerja : _________ s.d. _________
Operator : ___________________ Pengamat : ________________________
Tipe Alat : ___________________ Jenis Pekerjaan : __________________
Material : ___________________ Dimensi bucket : __________________
Fixed Time

Waktu ayun

Waktu ayun

Catatan
Waktu gali

tumpah

kosong
Waktu
berisi
No Mulai Delay Cycle
(WITA) Time Time

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 21


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

D U M P-
P- TRUCK
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band / speedo-meter)
• Pengukur waktu (stop-watch)
• Kompas dan GPS
• Alat komunikasi (HT)
• Tabel Observasi

B. Data yang diamati


• Jenis, sifat dan kondisi material
• Jarak perpindahan / pengangkutan material
• Waktu edar (CT)
• Dimensi bucket yang mengisi material dan jumlah pengisian per bak
• Pergerakan alat

C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Pastikan anda telah mengetahui dimensi bucket yang bertugas mengisi
material ke dalam dump -truck
• Amati jenis material yang dikerjakan
• Pada saat excavator mengisi material ke dalam bak dump -truck, amati
jumlah pengisian bucket dan kondisi bucket (peres atau munjung).
Sambil mengamati hal tersebut, amati pula lama waktu pengisian dan
catat hasil pengamatan dalam tabel observasi.
• Pencatatan waktu dilakukan saat pengisian (loading time),
pengangkutan (hauling time), manuver untuk penumpahan (spotting
dumping time), penumpahan (dumping time), perjalanan kembali
(return time), manuver untuk pengisian (spotting loading time), dst.

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 22


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

• Lakukan beberapa kali pengamatan, sehingga dinyatakan hasil


pengamatan layak / representatif
• Hitung produktifitas dan efisiensi alat
• Agar data observasi ini dapat digunakan pula untuk mendapatkan
sinkronisasi alat, usahakan awal pengamatan waktu edar dump -truck
bersamaan dengan awal pengamatan waktu edar alat gali-muat.

D. Perhitungan Produksi

- Produksi per-siklus
q = n x q1 x K
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
n : Jumlah pengisian bak oleh bucket
q1 : Kapasitas munjung (lihat spek. alat) (m3)
K : Faktor pengisian bucket

- Waktu Edar
CT = LT + HLT + SDT + DT + RT + SLT
dimana :
CT : Waktu edar (detik)
LT : Waktu pemuatan material (detik)
HLT : Waktu pergi bermuatan (detik)
SDT : Waktu manuver sebelum menumpah (detik)
DT : Waktu menumpahkan material (detik)
RT : Waktu kembali tanpa muatan (detik)
SLT : Waktu manuver sebelum dimuati (detik)

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 23


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

- Produksi per-jam
q x 3600 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (detik)
3600 : Konversi jam -> detik
E : Efisiensi kerja

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 24


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

Contoh Tabel observasi Dump -truck


Hari / Tgl : ___________________ Jam kerja : _________ s.d. _________
Operator : ___________________ Pengamat : ________________________
Tipe Alat : ___________________ Jenis Pekerjaan : __________________
Material : ___________________ Dimensi bak : __________________
Fixed Time

Waktu manuver

Waktu kembali
Waktu tumpah

Wakt manuver
Waktu angkut

Delay Time

Cycle Time
Waktu muat

Catatan
Mulai

umpah
No

muat
(WITA)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 25


Buku Panduan Kuliah Lapangan II - Program Studi Teknik Pertambangan - FT Unlam

KESERASIAN KERJA
Keserasian kerja (Match Factor) merupakan suatu faktor penting yang
digunakan dalam penentuan jumlah alat angkut atau alat gali muat, agar
terjadi sinkronisasi kerja. Apabila jumlah antara alat gali muat sesuai
dengan alat angkut, akan tercapai efektivitas kerja yang optimal.
Untuk mendapatkan faktor keserasian antara alat gali muat dengan alat
angkut dapat digunakan rumus :
nH x CTL
Q =
nL x CTH
Dimana :
MF = Faktor keserasian
nH = Jumlah alat angkut
nL = Jumlah alat gali muat
CTL = Cycle time alat gali muat
CTH = Cycle time alat angkut

NHK-8401@Unlam.Bjb©2004 Buku Panduan Kuliah Lapangan II 2nd ed. - 26

Anda mungkin juga menyukai