Disusun untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Kerja Praktek (TKB – 4702)
1606100042
TENGGARA TIMUR
NIM: 1606100042
Menyetujui Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan Dosen Pembimbing
Dr.Herry Z. Kotta,S.T,M.T
NIP: 19690710 199703 1 001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
praktek dengan judul: Pengamatan Produktivitas Alat Gali Muat (Excavtor) Tipe
Kobelco Sk200 Pada Kuari Clay PT. Sarana Agra Gemilang KSO. PT.Semen
kuliah kerja praktek pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan
Teknik Universitas Nusa Cendana. Mengingat laporan ini dapat selesai disusun
berkat bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan ini penulis
4. Manajer Departemen Mining Pak Fandy, Pak Mario, Ibu April, Ka Ebi, Ka
Anton, Pak Darius, Paman Samudin, Pak Kahar serta operator yang lain, Para
Mekanik dan Admin yang telah menuntun dan mengarahkan serta meluangkan
5. Bapa Uka, Mama Rambu, Ka Conny, Intan, Arthur, Anes, Teo Ora, dan Fen
iii
masing dalam bentuk moril maupun materil penulis dalam kegiatan kerja
6. Keluarga Besar Chrome16 yang tidak mampu disebutkan satu persatu namun
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka
dari itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
yang kelak akan menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan
selamat membaca dan tetap semangat, semoga laporan in dapat dijadikan referensi
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.4 Tujuan...........................................................................................................3
1.5 Manfaat.........................................................................................................3
v
2.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah Kerja Praktek.............................................8
2.5.1 Geomorfologi.......................................................................................10
vi
4.2.2 Persiapan Peralatan dan Perlengkapan Lapangan................................27
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar 2. 1 Peta Lokasi Kesampaian PT Sarana Agra Gemilang KSO PT. Semen
Kupang................................................................................................8
Gambar 2. 2 Peta Wilayah Kerja PT Sarana Agra Gemilang KSO PT. Semen
Kupang................................................................................................9
29
viii
DAFTAR TABEL
34
34
35
35
1
BAB I
PENDAHULUAN
pembangunan pada daerah tersebut, terutama di NTT yang semakin hari kian
pesat. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan pasar akan bahan
bangunan, salah satunya dalam industri pembangunan adalah semen. Semen yang
menjadi kebutuhan pasar industri pembangunan ini disuplai oleh industri semen
baik milik negara ataupun swasta. Industri semen memiliki peran dalam
dengan upaya Kementerian BUMN dan PT. Perusahaan Pengelola Aset telah
mengadakan Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT. Sarana Agra Gemilang
dengan PT. Semen Kupang karena mengingat akan dukungan ketersediaan sumber
daya yang memadai dan kebutuhan semen yang makin tinggi sebagai penunjang
ketersediaan material utama pembuatan semen pada industri ini, yakni batu kapur
sendiri untuk pemenuhan bahan baku pembuatan semen. Selain sumber daya yang
memadai, KSO yang dilakukan dengan PT. Sarana Agra Gemilang juga didukung
dengan peralatan alat berat dan perubahan teknis yang mendukung proses
produksi semen jadi lebih baik, dan juga mampu menyerap tenaga-tenaga kerja
2
yang dalam hal ini sumber daya manusia yang tersedia di Nusa Tenggara Timur
juga.
berkualitas karena adanya alat-alat berat yang disediakan oleh PT.Sarana Agra
Gemilang. Namun, produktivitas alat-alat berat yang ada dan beberapa faktor
pada perusahaan. Karena begitu banyak kajian teknis produktivitas tentang alat
berat dan berbagai data tentang suatu kegiatan penambangan seperti data
perhitungan waktu kerja efektif alat muat, perhitungan kemampuan produksi alat
Tipe Kobelco SK200 pada Kuari Clay PT. Sarana Agra Gemilang KSO PT.Semen
karena kegiatan kerja praktek dengan judul di atas memiliki korelasi dengan teori
3
1.2 Rumusan Masalah
2. Apakah dengan alat gali muat yang tersedia dapat memenuhi target yang
ditentukan ?
Adapun batasan masalah dalam tugas kerja praktek ini antara lain:
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah produksi alat gali muat alat angkut yang
digunakan,
tersedia
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari tugas kerja praktek ini antara lain:
4
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari tugas ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan dan
2. Bagi Akademisi
Tugas kerja praktek ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan
3. Bagi Penulis
Tugas kerja praktek ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
BAB II
TUNJAUAN UMUM
5
2.1 Profil Perusahaan
jatuh bangun dan banyak perjuangan untuk bisa sampai ke tahap ini. PT.
skala kecil pada saat itu. Pada tanggal 1 April 1984, PT. Semen Kupang
Pemerintah (PP) No. 4 Tahun 1991. Setelah berubah status, perusahaan ini
1998 melalui optimalisasi kapasitas Cement Mill dari 180.000 ton menjadi
BUMN dan PT. Perusahaan Pengelola Aset telah diadakan Kerja Sama
6
Operasi dengan PT. Sarana Agra Gemilang sehingga PT. Semen Kupang
industri kimia hilir dan semen. PT. Sarana Agra Gemilang relatif baru di
bidang industri semen, tetapi perusahaan ini telah merekrut sumber daya
pertahun dan sejalan dengan tuntutan pasar akan kebutuhan semen baik
domestik maupun global maka PT. Sarana Agra Gemilang akan terus
Kupang No. 114A/ KEP/ HK/ 2009, tentang perpanjangan Izin Usaha
batu kapur yang diusahakan menempati area seluas 22.6 Ha. Sedangkan,
7
berdasarkan SI (Surat Instruksi) Walikota Kupang No. 117/ KEP/ HK/
utama yaitu batu gamping dan tanah liat yang diusahakan oleh PT. Sarana
Agra Gemilang KSO PT. Semen Kupang (Persero) seluas 42,6 Ha.
Saat ini, kegiatan operasi yang dijalankan oleh PT. Sarana Agra
PT. Sarana Agra Gemilang yang telah disetujui pada tanggal 1 September
2009. Sedangkan, peran dari PT. Semen Kupang hanya sebagai pengontrol
8
Lokasi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT Sarana Agra Gemilang
KSO PT. Semen Kupang memiliki luas area sebesar 22 Ha. Secara
9
Sumber: Mining Department, PT. Sarana Agra Gemilang KSO. PT. Semen Kupang (2020)
Kota Kupang memiliki iklim tropis basah dan kering sesuai dengan
dengan iklim ini, suhu rata-rata relatif konstan sepanjang tahun, rata-rata
sekitar 28oC, suhu tidak pernah melebihi 42,0°C (108,0°F) dan tidak
dengan musim hujan mulai dari bulan November hingga April, dan
musim kemarau yang meliputi enam bulan tersisa. Kota Kupang melihat
curah hujan terberat antara Desember dan Maret. Pada kota ini dapat
dilihat rata-rata sekitar 1.550 mm curah hujan per tahun. Hal ini
10
menunjukan bahwa pada musim hujan Mining Department mengalami
ideal yaitu dekat dengan lokasi bahan baku, jauh dari pemukiman
sumber energi listrik. Oleh karena itu, lokasi penambangan PT. Sarana
baik; telah terdapat jalan concrete dengan kondisi cukup baik. Sedangkan
2.6.1 Geomorfologi
11
kering yang sering dijumpai pada daerah utara sampai selatan. Sebagian
batugamping ini ditutupi oleh lapisan tanah penutup dengan tebal 0,5 m,
Morfologi ini terbentuk oleh endapan alluvial terdiri dari lumpur lanau
Sumber: Mining Department, PT. Sarana Agra Gemilang KSO. PT. Semen Kupang (2020)
12
batu gamping napalan. Setempat-setempat berkembang pula batu
gamping terumbu dengan permukaan kasar dan berongga. Di
bagian bawah biasanya menunjukkan pelapisan yang hampir datar
atau terungkit sedikit yaitu 3o-5o, sedangkan di bagian atas
perlapisan tersebut tidak terlihat. Satuan ini membentuk topografi
yang agak menonjol berupa bukit memanjang dengan puncak-
puncak yang hampir datar. Singkapan tertinggi didapatkan pada
ketinggian sekitar 1300 meter diatas permukaan laut disekitar
Lakudirun, sebelah timur Atambua. Fasies batu gamping napalan
yang terdapat di dalam satuan ini mengandung fosil-fosil yang
berumur Plistosen (N 23) dan kelihatannya saling terikat dengan
Qac.
13
Truncorotaloides topilensis, Globigerina angulizuturalis,
Globorotalta peripheroacuta, Globigerina nephentes,
Globorotalia tumida, Globigerinoides ruben, Globigerinoides
extremus dan Globoquadrina altispira (P. Siregar, Direktorat
Geologi, 1975).
14
sisipan dalam napal. Di lokasi tipe keterbatasan formasi ini
sekitar 700 m.
pada PT. Sarana Agra Gemilang KSO PT. Semen Kupang dilakukan secara
15
Kegiatan pembongkaran dan penguraian dilakukan setelah
material.
Kobelco SK 220.
16
Material yang sudah diangkut dari lokasi quarry kemudian
2.7.1.5 Pengolahan
crusher.
utama pada penambangan quarry clay dan limestone adalah kinerja alat
angkut dan muat yang digunakan dan curah hujan serta akibatnya
17
BAB III
DASAR TEORI
excavator terbagi menjadi dua macam: back hoe dan power shovel.
1) Power Shovel
Merupakan alat gali yang digerakkan oleh mesin uap, mesin diesel, atau
juga dengan motor listrik ukuran alat ini ditentukan oleh ukuran bucket yang
2) Back Hoe
18
Merupakan alat gali yang menggunakan tekanan hydraulic untuk
menggerakkannya. back hoe menggali material dari arah atas ke bawah, atau
Secara umum konstruksi excavator terdiri dari attachment, upper structure, dan
b. Mesin/engine,
c. Swing motor,
a. Track frame adalah komponen yang terdiri dari center frame, crawler
19
frame, front idler, sprocket, track rollers, carrier rollers yang menjadi
material semakin sulit untuk digali hal ini akan mengurangi produktivitas
20
Faktor keserasian alat gali-muat dan alat angkut didasarkan pada
d) Keahlian operator
Pada kegiatan penambangan di kuari clay PT. SAG KSO PT.Semen Kupang
digunakan jenis excavator back hoe dengan tipe Kobelco Sk200, yang
menggerakkannya.
Tahap kerja yang dapat dilakukan oleh excavator kobelco Sk200 dalam kegiatan
overburden)
truck
21
ditentukan oleh jenis material dan jenis penggalian (penggalian
Waktu swing adalah waktu yang dihitung sejak bucket penuh dan siap
memutar kearah dump body dump truck sampai posisi bucket siap
dan dump truck. Lamanya waktu ini ditentukan oleh posisi dump truck,
bila posisi dump truck yang dimuati jauh maka waktu memutar ini akan
lebih lama.
22
Gambar 3.4. Waktu tumpah
lagi.
5. Waktu Tunggu
Waktu ini juga tergantung pada jenis alat angkut, kemampuan alat
pengangkutan untuk berputar, dan jarak serta kondisi jalan pada lokasi
penggalian
23
Gambar 3.6. Waktu Tunggu
yang bersangkutan. Mungkin ada penyebab lain yang tidak dapat dihindari, antara
dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja produktif
Perbandingan antara jam kerja sesungguhnya (jam kerja produktif) dengan jam
kerja yang dijadwalkan. Dari hasil persentase ini kita bisa melihat apakah sudah
tercapai jam dari penjadwalan jam kerja alat yang direncanakan, dengan rumus
sebagai berikut:
We
Ek = x 100 %
Wt
24
Keterangan:
diatas, untuk menentukan besarnya nilai efisiensi kerja yang sangat dipengaruhi
kondisi operasional peralatan dapat dilakukan dengan melihat Tabel 3.1. Tiap
kondisi kerja memiliki nilai efisiensi atau tingkat efisien yang berbeda, sehingga
berikut ini adalah tingkatan kondisi operasional kerja yang dengan nilai efesiensi
Berat jenis atau density adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material.
mengangkat galian, mengangkut dan lain sebaginya akan dipengaruhi oleh berat
jenis material tersebut. Perusahaan telah melakukan analisis terhadap berat jenis
Berat jenis ini ditentukan oleh perusahaan berdasarkan hasil uji laboratorium QC
25
Pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan volume
material apabila material tersebut digali atau dipindahkan dari tempat aslinya.
apabila material tersebut diganggu dari bentuk aslinya dengan cara digali,
pula dengan perubahan dari bobot isi (density) material atau dengan kata lain
yang masih alami dan belum mengalami gangguan teknologi, dalam keadaan
bucket dan sebagainya. Material yang tergali dari tempat asalnya, akan mengalami
26
Sumber: Caterpillar Article(www.cat.com)
Besarnya nilai faktor isian mangkuk (bucket fill factor) tergantung dari
jenis material yang akan digali. fill factor adalah angka perbandingan antara
volume nyata atau kapasitas nyata mangkuk alat muat dengan volume atau
27
kapasitas teoritis bucket alat muat sesuai dengan spesifikasi alat muat yang
Faktor
Jenis Pekerjaan Kondisi Kerja
Bucket
Ringan Menggali dan memuat dari stock 1,0-0,8
room dan stockpile atau material yang
telah dikeruk oleh excavator lain yang
tidak membutuhkan daya gali dan
dapat dimuat munjung.
Sedang Menggali dan memuat dari stock 0,8-0,6
room atau stockpile, dengan kondisi
tanah yang sulit digali dan dikeruk
akan tetapi dapat dimuat hampir
munjung.
Agak Sulit Menggali dan memuat batu pecah, 0,6–0,5
tanah liat yang keras, pasir dan kerikil
yang telah dikumpulkan, sulit mengisi
bucket dengan material tersebut.
Menurut Darmansyah Nabar (1998: 68), waktu siklus (cycle time) adalah
waktu yang diperlukan untuk merampungkan satu siklus pekerjaan. Waktu siklus
(cycle time) terdiri dari dua jenis, yaitu waktu tetap (fixed time) dan waktu tidak
28
Jadi waktu edar total adalah penjumlahan waktu tetap dan waktu variabel.
Yang termasuk kedalam waktu tetap adalah waktu pengisian atau pemuatan
dan mengganti gigi dan percepatan, sedangkan yang termasuk waktu variabel
Keterangan:
CT : cycle time
tl : waktu gali
td : waktu buang
karena kaitannya dengan target produksi yang harus dicapai oleh perusahaan.
Interaksi antara target produksi dengan produksi per unit alat mekanis/berat akan
menentukan jumlah alat yang harus dibeli sesuai dengan kapasitas, jenis material
29
Untuk mengetahui produktivitas alat gali muat, kita dapat menghitung
q × SF × FF × γ × E
Q=
CT
Keterangan:
E = efisiensi kerja
SF = swell factor
FF = faktor pengisian
BAB IV
30
METODE KERJA PRAKTEK
Kerja prakek dilakukan selama satu bulan mulai dari tanggal 03 Februari
2020 sampai 03 Maret 2020. Secara terperinci dapat dilihat pada table jadwal
Bulan ke 1
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4
Pengamatan keadaan
1
lapangan
Pengambilan data primer
2
dan sekunder
3 Pengolahan data
Metode yang penulis gunakan dalam kerja praktek ini terdiri dari tiga
tahapan yaitu:
digunakan sebagai acuan berasal dari buku, karya tulis ilmiah, dan search internet.
31
Sebelum kegiatan kerja praktek dilakukan alangkah baiknya terlebih
b. Alat tulis ( buku dan pulpen ), digunakan untuk mencatat data-data yang
diperoleh di lapangan.
d. Perlengkapan alat pelindung diri seperti helm, safety shoes, dan masker
lapangan.
32
Bagan 4. 1 Alir Kerja Praktek
Mulai
Pengambilan Data
Mengolah Data :
Perhitungan Produktivitas Excavator
Kesimpulan
Selesai
BAB V
33
5.1 Alat Gali Muat (Excavator)
5.1.1. Ketersediaan Alat Gali Muat (Excavator)
KSO PT.Semen Kupang kini menggunakan alat gali muat (excavator) tipe
Kobelco SK200 dengan spesifikasi dan sistem kerja yang dapat dilihat pada
catalog Kobelco SK200 hydraulic excavator yang telah terlampir pada halaman
lampiran, dan keadaan alat saat bekerja dan kondisi kerja yang dilakukan oleh alat
seperti yang yang dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut ini :
Gambar 5. 1 Excavator Kobelco SK200 Yang Digunakan Dalam Kegiatan Penambangan Clay
Alat gali muat ini bekerja optimal pada kegiatan penambangan kuari clay,
dengan operator yang bekerja dengan jam efektif bekerja selama 7 jam kerja,
dalam satu kali siklus edar excavator atau dalam satu ret dumptruk jumlah
34
1) Efisiensi Kerja
Tingkat efisensi kerja oleh alat gali muat excavator Kobelco Sk200 yang
dimiliki perusahaan saat ini dapat dilihat dari kondisi operasional alat selama
sebagai berikut :
We
Ek = x 100 %
Wt
7
Ek = x 100 %
8
Ek = 0.87
35
material yang telah dikeruk oleh
excavator lain yang tidak
membutuhkan daya gali dan
dapat dimuat munjung.
Sesuai rumus maka dapat diketahui waktu edar excavator yang berkerja
CT =¿)
CT =0,3menit
= 19,5 detik
36
DIGGING
DIGGING
WAKTU
WAKTU TUNGGU
TUNGGU
SWING ISI
SWING ISI
SWING
SWING KOSONG
KOSONG
TUMPAH MATERIAL
TUMPAH MATERIAL
spesifikasi alat yang terlampir pada halaman lampiran yang ada maka dapat
q =0,8 (bcm)
CT =0,3 menit
FF =1,0
E = 0,87
γ = 1,43 m3
37
q × FF × E
Q=
CT
Q = 139,2 Lcm/jam
Q=¿199 Ton/jam
Dengan target produksi dari perusahaan sebesar 250 ton/hari dan hasil dari
kuari clay dengan menggunakan Excavator Tipe Kobelco tipe Sk200 ini sudah
Di karenakan kondisi pada kuari clay yang tidak memungkinkan bekerja pada saat
musim hujan, maka perusahaan menetapkan agar bekerja selama 6 bulan saja
dalam 1 tahun yaitu pada saat musim kemarau. Akan tetapi produksi tersebut juga
disiapkan untuk produksi selama 1 tahun atau disiapkan juga untuk musim hujan.
38
Untuk melihat apakah dari hasil produksi tersebut dapat digunakan dalam 1
181.090ton
=696,5 ton /hari
260 hari
362.180ton
=1.393 ton/hari
260 hari
Jadi, dapat dilihat hasil produksi dalam 6 bulan ang akan digunakan atau disiapkan
BAB VI
39
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
kerja praktek yang terangkum dalam bab ini adalah sebagi berikut:
efesiensi kerja, berat jenis dari material clay serta kaitannya dengan faktor
pengisian mangkuk ( bucket fill factor) dan waktu edar ( cycle time), maka
sanggat memadai.
2. Dari hasil perhitungan produktivitas alat gali muat diperoleh 199 Ton/jam
dan target yang ditentukan perusahaan yaitu 250 ton/hari dan dikarenakan
kondisi pada kuari clay yang tidak memungkinkan bekerja pada saat
saja dalam 1 tahun yaitu pada saat musim kemarau. Akan tetapi produksi
tersebut juga disiapkan untuk produksi selama 1 tahun atau disiapkan juga
181.090ton
=696,5 ton /hari
260 hari
362.180ton
=1.393 ton/hari
260 hari
Jadi, dapat dilihat hasil produksi dari Excavator Tipe Kobelco tipe Sk200 dalam 6
bulan yang akan digunakan atau disiapkan untuk 1 tahun sudah sangat memadai.
40
DAFTAR PUSTAKA
Fathomi,Redha. 2015. Bandung. Produktivitas Alat Muat dan Alat Angkut Pada
Kegiatan Coal Gettig Pit 3 PT Sarolangunn Bara Prima Kecamtan
Mandiangan, Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. .
https://www.academia.edu
https://www.catallday.com/articles8/challenges/staying-profitable/reference-
tables-to-help-estimate-eearthwork-volume
41
LAMPIRAN
42
Data Cyle Time Excavator Kobelco SK200
Menggali Material Swing terisi muatan Menumpahkan Material Swing Kosong cycle time
7.87 5.89 2.42 5.85 22.03
5.92 5.98 3.15 4.08 19.13
7.43 5.43 3.4 5.63 21.89
5.2 4.87 3.99 3.5 17.56
10.64 4.63 2.62 4.23 22.12
6.13 5.55 4.41 4.2 20.29
6.48 5.83 1.94 4.15 18.4
6.35 4.5 3.42 5.95 20.22
6.65 3.82 2.23 4.35 17.05
4.99 4.73 3.09 5.44 18.25
6.88 5.34 3.12 4.97 20.31
12.15 3.44 4.21 5.56 25.36
7.34 6.19 3.93 3.4 20.86
6.74 6.08 2.93 3.66 19.41
8.16 7.22 3.27 6.53 25.18
5.61 4.69 3.43 4.87 18.6
6.76 6.46 3.55 4.06 20.83
7.14 4.97 3.46 5.27 20.84
6.3 6.11 3.49 5.58 21.48
6.11 4.34 4.27 4.24 18.96
5.75 5.81 3.12 4.68 19.36
8.27 4.95 4.25 4.57 22.04
5.32 5.8 4.71 4.3 20.13
8.57 4.95 2.87 3.35 19.74
9.14 3.51 3.28 4.8 20.73
6.83 5.28 4.8 6.83 23.74
8.72 5.35 4.73 5.68 24.48
8.08 3.87 2.7 5.34 19.99
6.9 5.08 3.44 5.17 20.59
6.12 5.54 2.11 4.46 18.23
5.25 5.7 1.83 5.19 17.97
5.77 4.01 3.58 5.15 18.51
5.02 5.32 2.48 4.53 17.35
5.23 5.02 2.21 3.74 16.2
8.71 5.14 2.27 5.53 21.65
5.7 6.05 4.5 11.15 27.4
9.04 5.57 3.4 4.66 22.67
6.73 5.06 3.96 4.62 20.37
7.38 4.94 4.06 4.44 20.82
7.35 6.2 2.43 3.71 19.69
6.29 6.08 1.9 5.74 20.01
4.84 5.3 2.36 4.12 16.62
6.74 4.52 2.06 4.48 17.8
7.29 3.87 2.4 5.15 18.71
6.41 6.05 3.24 4.04 19.74
5.81 5.62 2.07 4.64 18.14
5.78 6.09 1.7 5.2 18.77
6.75 6.77 4.58 3.97 22.07
6.54 5.14 3.1 4.23 19.01
9.77 5.75 3.4 4.2 23.12
6.78 5.24 3.16 3.44 18.62
7.67 5.68 2.22 5.56 21.13
7.2 5.12 3.53 5.46 21.31
5.65 4.14 3.24 4.1 17.13
3.95 5.21 2.56 3.51 15.23
4.72 4.52 3.86 3.83 16.93
8.53 4.73 2.13 4.43 19.82
6.28 5.3 3.76 4.22 19.56
9.27 5.41 2.69 4.3 21.67
7.59 6.52 2.13 4.78 21.02
7.29 6.92 3.66 2.75 20.62
7.45 5.53 1.85 4.9 19.73
9.48 5.75 2.14 4.76 22.13
7.84 7.01 3.22 4.84 22.91
6.92 5.86 2.08 5.04 19.9
8.43 5.69 3.08 4.03 21.23
7.08 6.66 2.35 4.55 20.64
7.31 6.04 3.09 4.52 20.96
8.78 5.05 2.28 4.11 20.22
8.23 4.11 1.76 4.18 18.28
8.38 4.05 2.07 4.42 18.92
7.51 5 2.39 4.53 19.43
7.76 5.04 2.28 4.84 19.92
7.42 5.45 2.41 4.41 19.69
6.7 4.99 3.27 3.58 18.54
6.98 6.1 2.01 4.25 19.34
4.65 3.98 2.4 4.43 15.46
6.28 5.77 2 4.13 18.18
6.94 5.56 2.98 2.93 18.41
10.2 5.78 2.26 5.41 23.68
3
6.93 5.64 2.69 5.15 20.41
8.14 5.28 1.92 4.36 19.7
8.23 5.24 3.37 5.86 22.7
6.55 5.35 2.22 4.49 18.61
8.69 6.65 1.7 4.58 21.62
5.77 5.45 2.27 4.4 17.89
6.31 4.63 2.18 3.73 16.85
5.59 4.86 2.89 3.34 16.68
5.76 4.37 4.91 2.99 18.03
6.26 3.59 3.33 3.22 16.4
3.93 3.6 2.44 3.61 13.58
5.57 2.88 2.83 3.28 14.56
6.96 5.11 2.90 4.53 19.42
0505
6 5151
3.49 7777
2.23 8787
3.61 15.33
4.39 3.14 2.3 3.03 12.86
4.97 2.18 3.34 4.91 15.4
4.02 3.02 1.92 3.79 12.75
4.6 3.13 2.57 3.88 14.18
4.58 3.47 2.19 3.23 13.47
6.65 3.81 1.84 4.45 16.75
Keterangan Foto 1 : keadaan Stockpile sementara clay yang digunakan apabila keadaan tidak
memungkinkan untuk dilakukan penambangan clay pada kuari clay langsung sehingga hanya
Keterangan Foto 3, dan 4 : Keadaan stockpile clay berada dekat dengan crusser sehingga ketika mesin
crusser sedang berjalan clay dapat langsung dimasukan kedalam hooper atau menggunakan bantuan
kuari clay dapat dilihat keadaan jalan yang kurang baik serta tidak landai. Karena sebelumnya curah
hujan yang turun sangat deras mengakibatkan lokasi berlumpur sehingga dump track yang beroperasi
Keterangan Foto 9 dan 10: kegiatan Produksi yang sedang dilakukan oleh excavator pada kuari
clay dapat dilihat sudut swing yang diambil untuk mengali material dan menumpahkannya ke dump
truck sangat besar yaitu 180o ini mempengaruhi lamanya waktu edar alat gali muat tersebut.
Penggalian dengan kedalaman tertenyu juga dilakukan untuk mendapatkan clay yang berwarna abu-
abu dengan mengupas top soil berwarna merah dan rumayan tebal dan dalam keadaan lembab atau
setengah basah menyebabkan operator bekerja keras dan tentunya hati-hati untuk mendapatkan hasil
yang baik .