ABSTRACT
Background: The increasing number of refill drinking water depot does not guarantee the needs of the community
drinking water that meets the quality requirements because of many drinking water that produced by the depot did
not conform to the quality requirements. The aim of this study was to discuss the importance of the supervision of
the implementation of drinking water depot.
Method: This studies is a literature review that using various reference sources to support the content of subject.
Result: The quality of drinking water that produced by depot that does not conform to the standards can indicate
that weak supervision in management of drinking water depot. Management system approach is important applied
in carrying out supervision of depot management by owner and government, so that supervision can be run
effectively and efficiently.
Conclusion: Optimized supervision of drinking water depot operation is an important factor in the success depot
producing drinking water that meets quality standard.
Keywords: depot. drinking water, supervision, quality standard
ABSTRAK
Latar Belakang: Meningkatnya jumlah depot air minum isi ulang tidak menjamin terpenuhinya kebutuhan
masyarakat akan air minum yang memenuhi syarat kualitas karena banyak depot yang memproduksi air minum yang
tidak memenuhi kualitas yang dipersyaratkan. Tujuan studi ini adalah membahas pentingnya pengawasan terhadap
penyelenggaraan depot air minum.
Metode: Metode penulisan ini adalah studi literatur yang menggunakan berbagai sumber referensi untuk
mendukung isi pokok bahasan.
Hasil : Kualitas Air minum yang tidak memenuhi standar yang diproduksi depot menunjukkan lemahnya
pengawasan dalam penyelenggaraan depot air minum. Pendekatan sistem manajemen penting diterapkan dalam
melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan depot oleh pengusaha depot dan pemerintah sehingga
pengawasan dapat berjalan efektif dan efisien.
Kesimpulan: Pengawasan yang optimal terhadap penyelenggaraan depot air minum menjadi faktor penting dalam
keberhasilan depot memproduksi air minum yang memenuhi standard kualitas.
Kata Kunci: depot, air minum, pengawasan, standar kualitas
63
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Virlita, Destriatania, Febry, Persepsi Kebiasaan Konsumsi Serat pada Remaja SMP dan SMA ● 64
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi air 2. Unit pengolahan air (water treatment) yang
minum dari depot, diantaranya terjadinya terdiri dari :
penyakit diare, seperti yang telah dibuktikan oleh a) Prefilter
hasil penelitian Thomasia (2012) bahwa ada Alat ini berfungsi menyaring partikel
hubungan signifikan antara Escherichia coli pada kasar.
depot air minum isi ulang dengan kejadian diare b) Karbon filter
pada balita di Kecamatan Dom Aleixo Kabupaten Alat ini berfungsi sebagai penyerap bau,
Dili tahun 2012 (p=0,02; OR =8,55).9 rasa, warna, sisa khlor dan bahan organik.
Bertolak dari permasalahan ini maka c) Filter lain
perlu dibahas aspek pentingnya pengawasan Filter ini berfungsi sebagai saringan halus
terhadap penyelenggaraan depot air minum. berukuran maksimal 10 micron,
Kajian ini ditulis menggunakan teknik studi dimaksudkan untuk memenuhi
literature yang memanfaatkan berbagai sumber persyaratan tertentu.
referensi untuk mendukung isi pokok bahasan. d) Alat desinfektan yang berfungsi untuk
Untuk memperkuat fakta uraian, digunakan data- membunuh kuman patogen.
data tersier yang didapat dari literature cetak 3. Alat pengisian, berfungsi memasukkan air
maupun elektronik seperti jurnal. minum kedalam wadah.
Kajian ini diharapkan menjadi bahan Proses pengolahan air minum isi ulang
masukan bagi pengelola depot air minum dalam terdiri dari penampungan air baku, penyaringan,
memproduksi air minum, pemerintah khususnya desinfeksi/sterilisasi dan pengisian. Proses
instansi terkait yang melakukan pengawasan pengolahan air minum pada intinya harus dapat
terhadap penyelenggaraan depot air minum, serta menghilangkan semua jenis polutan baik
masyarakat sebagai konsumen sekaligus pencemar fisik kimia maupun pencemar
pemerhati penyelenggaraan depot air minum. biologi.11
Virlita, Destriatania, Febry, Persepsi Kebiasaan Konsumsi Serat pada Remaja SMP dan SMA ● 66
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
manusia memiliki peran yang sama dalam Penempatan petugas sesuai bidang
mencapai tujuan perusahaan walaupun ada keilmuan dan kualifikasi pendidikan
perbedaan level, sehingga jika terjadi menjadi salah satu penentu tercapainya
pengabaian terhadap salah satu bagian dari petugas pengawasan yang efektif dan
sumber daya tersebut maka akan efisien. Selain itu pemeliharaan petugas
berimplikasi serius terhadap terhambatnya juga hal yang sangat penting, diantaranya
pencapaian tujuan organisasi.12 pelatihan dan pengembangan, penilaian
Pengawasan depot air minum secara kinerja, insentif atau reward, kesemuanya
eksternal oleh dinas kesehatan dilakukan ini dapat meningkatkan kinerja petugas
oleh sumber daya manusia yang telah dalam melakukan pengawasan depot air
ditetapkan secara terstruktur berdasarkan minum.
aturan atau kebijakan pemerintah. Petugas b. Dana (Money)
pengawasan depot air minum pada dinas Dana merupakan anggaran yang
kesehatan yang menangani langsung dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
pengawasan depot air minum berada di program. Aspek keuangan berperan
seksi penyehatan lingkungan sedangkan penting dalam terlaksananya program
petugas pengawasan dari puskesmas pengawasan depot air minum, dalam hal
berada di seksi sanitasi. Keseluruhan ini pemerintah tentu harus
petugas yang terlibat pada pengawasan mengalokasikan anggaran keuangan
depot air minum ini memiliki peranan yang untuk pelaksanaan pengawasan tiap
sama pentingnya sebagai ujung tombak tahunnya, tanpa keuangan yang terencana
dalam pelaksanaan penyelenggaraan dengan baik, tidak akan berjalan program
pengawasan depot air minum. pengawasan, padahal pengawasan harus
Menurut Stoner manajemen sumber ketat dilakukan sebab kecenderungan
daya manusia merupakan suatu prosedur untuk terjadinya produksi air minum dari
yang berkelanjutan untuk memasok suatu depot yang tidak sesuai standar akan
organisasi atau perusahaan dengan orang- berpotensi besar. Biaya yang diperlukan
rang yang tepat untuk ditempatkan pada sehubungan dengan pelaksanaan
posisi dan jabatan yang tepat pada saat pengawasan depot air minum dibebankan
organisasi memerlukannya.13 Terwujudnya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
sumber daya manusia atau petugas Daerah (APBD).10
pengawasan depot air minum yang Biaya pada program pengawasan
produktif, efektif dan efisien ditentukan depot air minum ini dialokasikan untuk
oleh keberhasilan manajemen sumber daya berbagai keperluan diantaranya biaya
manusia. Sumber daya manusia yang pengadaan sarana dan prasarana, biaya
efektif dapat diartikan sebagai petugas maintenance sarana dan prasarana seperti
yang mampu melakukan pekerjaan yang biaya kalibrasi alat-alat laboratorium,
benar, efisien maksudnya pekerja yang perawatan alat transportasi dan
mampu melakukan sesuatu dengan benar.12 komunikasi, perawatan software dan
Hal penting di sini adalah hardware. Alokasi biaya lainnya adalah
bagaimana mendapatkan dan memelihara untuk pelaksanaan di lapangan seperti
orang yang tepat sebagai petugas biaya transportasi petugas dan
pengawas depot air minum baik di dinas pemeriksaan air baku di laboratorium
kesehatan kota maupun di puskesmas. kesehatan lingkungan dinas kesehatan.
Virlita, Destriatania, Febry, Persepsi Kebiasaan Konsumsi Serat pada Remaja SMP dan SMA ● 68
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program penyehatan kualitas air merupakan salah dengan mengalokasikan keseluruhan sumber
satu tugas pokok dari seksi penyehatan daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah
lingkungan di samping pengawasan kualitas ditetapkan sebelumnya berdasarkan kerangka
lingkungan, penyehatan kawasan umum dan kerja organisasi. Jadi pengorganisasian
penyehatan sanitasi makanan dan minuman. merupakan proses pengaturan sumber daya
Perencanaan dana merupakan aspek manusia dan sumber daya lainnya dalam
penting yang harus dilakukan secara matang mencapai tujuan organisasi. Shcermerhon (1996)
untuk dapat terlaksananya program pengawasan menyebutkan pengorganisasian terdiri dari
depot air minum dengan efektif. Perencanaan pembagian pekerjaan, penugasan, pengalokasian
dana atau biaya untuk alokasi pelatihan SDM, sumber daya dan koordinasi pekerjaan.17
sarana, prasarana dan operasional yang berasal Pengorganisasian merupakan salah satu
dari APBD biasanya dilaksanakan pada awal komponen penting dalam pelaksanaan
tahun. pengawasan depot air minum. Adanya
Perencanaan waktu dalam hal ini pembagian tugas (job description) yang jelas
menyangkut perencanaan waktu pelaksanaan untuk setiap tenaga yang terlibat dalam
pengawasan dan waktu pelaporan hasil pengawasan depot air minum dilaksanakan oleh
pengawasan penyelenggaraan depot air minum. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK)
Dalam hal ini perlu dilakukan aturan yang tegas dengan pelaksana kegiatan Sub bidang Kesehatan
bagi petugas pengawas agar menyampaikan Lingkungan.
laporan hasil kegiatan pengawasannya dengan
tepat waktu. Pelaksanaan (Actuating)
Sarana dan prasarana penunjang mestinya Pelaksanaan (actuating) merupakan
harus direncanakan dengan baik seperti usaha untuk menciptakan kerja sama diantara
laboratorium kesehatan lingkungan, kendaraan pelaksana kegiatan untuk tercapainya tujuan
operasional, komputer dilengkapi printer, dan alat organisasi dengan efektif dan efisien.
komunikasi serta sarana lainnya yang dapat Pelaksanaan sebagai salah satu fungsi manajemen
menunjang kelancaran kegiatan pengawasan bertujuan untuk:13
depot air minum. Pada lampiran Peraturan 1) Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 2) Meningkatkan kapabilitas dan keterampilan
Tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan petugas
tenaga sanitarian, disebutkan bahwa pemerintah 3) Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai
kabupaten/kota melengkapi sanitarian yang apa yang menjadi tanggung jawabnya
bertugas dengan peralatan kesehatan lingkungan 4) Organisasi dapat berkembang lebih dinamis
khususnya untuk kualitas air yaitu water Pengawasan terhadap depot meliputi
contamination monitoring test kit, water quality penggunaan air baku, proses produksi, mesin dan
GPS multi parameter, simple water test kit, waste peralatan, serta perdagangannya dilakukan secara
water test kit, dan water test kit for berkala atau sewaktu-waktu diperlukan.10
microbiology.18 Pengawasan terhadap depot air minum
mencakup beberapa aspek yakni aspek sanitasi
Pengorganisasian (Organizing) lingkungan diantaranya kebersihan lingkungan
pengolahan, bangunan, tempat cuci tangan,
Pengorganisasian merupakan fungsi
pembuangan sampah dan saluran pembuangan
manajemen yang berhubungan dengan
limbah, aspek personal hygiene karyawan, dan
pembagian tugas. Pengorganisasian dilakukan
kualitas bakteriologis pada depot.14 Pengawasan
Virlita, Destriatania, Febry, Persepsi Kebiasaan Konsumsi Serat pada Remaja SMP dan SMA ● 70
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
dilakukan saat kegiatan berlangsung, dalam hal KKP dilakukan dengan mengirimkan laporan
ini perlu segera dilakukan perbaikan jika pengawasan kualitas air minum berdasarkan
seandainya ditemukannya penyimpangan pada laporan penyelenggara air minum dan hasil
pelaksanaan kegiatan pengawasan. pengawasan eksternal kepada bupati/walikota
Program pengawasan depot air minum setempat.19
tidak hanya sampai pada tahap controlling tetapi
juga perlu dilakukan evaluasi terhadap Output
keseluruhan komponen pada program Output didefinisikan sebagai hasil
pengawasan depot air minum. Evaluasi dalam hal langsung dari suatu sistem.15 Output atau hasil
ini dimaksudkan terhadap output yang tentu diharapkan mencapai standard yang telah
dilaksanakan setelah kegiatan selesai untuk ditetapkan di awal. Ketika pencapaian hasil tidak
mengetahui apakah output, effect atau out come sesuai dengan standard yang ditetapkan maka
program sudah sesuai dengan target yang telah perlu adanya evaluasi sehingga dapat dilakukan
ditetapkan sebelumnya.15 umpan balik (feedback), untuk memperbaiki atau
Evaluasi pada program pengawasan depot melengkapi setiap komponen dalam sistem.
air minum dilakukan dengan membandingkan Hasil yang diharapkan dari pengawasan depot air
realisasi masukan (input), keluaran (output) dan minum adalah tercapainya pengawasan yang
hasil (outcome) terhadap rencana dan standar optimal terhadap penyelenggaraan depot air
kegiatan pengawasan depot air minum yang telah minum isi ulang. Tercapai atau tidaknya
ditetapkan sebelumnya untuk mengetahui tingkat pengawasan yang optimal terhadap
keberhasilan atau tingkat capaian dari program penyelenggaraan depot perlu dievaluasi sehingga
pengawasan depot air minum serta sebagai dasar dengan demikian dapat diberikan feedback untuk
penetapan rencana tindak lanjut. perbaikan berbagai unsur dalam sistem
Pencatatan dan pelaporan kegiatan pengawasan.
pengawasan eksternal dan internal air minum
perlu dilakukan oleh pihak penyelenggara Out come
maupun dinas kesehatan kabupaten/kota dan Out come merupakan hasil atau dampak
KKP. Penyelenggara air minum wajib mencatat tidak langsung dari proses suatu sistem.15.
setiap kegiatan yang menyangkut pengawasan Tercapainya pengawasan yang optimal terhadap
internal diantaranya rencana pengambilan dan depot air minum akan menimbulkan dampak
pengujian sampel air minum, detail setiap data positif bagi tercapainya produksi air minum yang
sampel, inspeksi sanitasi dan pengujian sampel aman dengan kualitas yang memenuhi syarat.
air minum. Dinas kesehatan kabupaten/kota dan Peningkatan jumlah depot yang memproduksi air
atau KKP juga harus melakukan pencatatan minum yang memenuhi standard kualitas tentu
terhadap hasil kegiatan pengawasan eksternal akan berbanding lurus dengan peningkatan
dalam hal ini inspeksi sanitasi dan pengujian jumlah masyarakat yang dapat mengakses air
sampel air minum. Penyelenggara air minum minum yang syarat dengan kesehatan.
melaporkan hasil pengujian sampel air minum di Peningkatan akses masyarakat akan air minum
titik terjauh unit distribusi setiap bulan, temuan yang memenuhi standard kualitas akan
hasil pengawasan internal, penjelasan ringkas berpengaruh positif dalam penurunan angka
tentang area yang bermasalah dan tindakan kesakitan pada kejadian water borne disease.
perbaikan yang dilakukan kepada kepala dinas
kesehatan kabupaten/kota. Sementara pelaporan
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan atau
Virlita, Destriatania, Febry, Persepsi Kebiasaan Konsumsi Serat pada Remaja SMP dan SMA ● 72
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat