Glaukoma PDF
Glaukoma PDF
OLEH KELOMPOK 7
1. ASBULLAH (1811165805)
4. FITRIANA (1811165848)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN GLAUCOMA” tepat pada waktunya.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai
kesempurnaan makalah berikutnya.
Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1. 1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1. 2 Tujuan…………………………………………………………………….. 1
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………… 17
3.1 SIMPULAN……………………………………………………………….. 17
3.2 SARAN…………………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebirauan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata
glaucoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi saraf optikus,
24,72%, pterigium 8,79%, katarak 7,40%, konjungtivitis 1,74%, parut kornea 0,34%,
glaucoma 0,40%, retinopati 0,17%, strabismus 0,12%. Prevalensi dan penyebab buta
kedua mata adalah lensa 1,02%, glaukom dan saraf kedua 0,16%, kelainan refaksi
(Sidharta Ilyas, 2004). Diperkirakan di Amerika Serikat ada 2 juta orang yang
penglihatan, dan hamper 70.000 benar-benar buta, bertambah sebanyak 5.500 orang
buta tiap tahun. Untuk itu kali ini penulis memusatkan pada pencegahan dan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1
2. Mampu menjelaskan bagaimana etiologi, patofisiologi dan terapinya,
2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 DEFINISI
TIO (Tekanan Intra Okuler), penggaungan, dan degenerasi saraf optik serta defek
tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh
saraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata. (Sidarta Ilyas, 2010)
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini
disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola
mata akan membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di
belakang bola mata yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah
Glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya. Pada galukoma akut yaitu timbul pada
mata yang memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik depan yang sempit pada kedua
mata. Pada glukoma kronik yaitu karena keturunan dalam keluarga, DM Arteri
osklerosis, pemakaian kartikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif dan
3
a. Glaukoma Sudut Terbuka
mata. Timbulnya kejadian dan kelainan berkembang secara lambat. Disebut sudut
dan saluran yg berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejala awal
biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan peningkatan TIO dan sudut ruang
anterior normal. Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang
timbul.
humor aqueous mengalir ke saluran schlemm. Pergerakan iris ke depan dapat karena
peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior atau lensa yang
mengeras karena usia tua. Gejala yang timbul dari penutupan yang tiba- tiba dan
meningkatnya TIO, dapat berupa nyeri mata yang berat, penglihatan yang kabur dan
terlihat hal. Penempelan iris menyebabkan dilatasi pupil, bila tidak segera ditangani
4
2. Glaukoma Sekunder (Secondary Glaucoma)
trauma, arthritis maupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang
mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Karena itu tekanan
pada mata harus diukur teratur bila sedang menggunakan obat-obatan tersebut.
kelahiran, biasanya disebabkan oleh sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata
tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya tekanan bola mata meningkat terus dan
menyebabkan pembesaran mata bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka
terhadap cahaya.
5
4. Glaukoma Absolut
kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Pada
glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan
eksvasi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit.
a. Glaukoma akut
penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intra okuler yang meningkat mendadak
sangat tinggi.
b. Glaukoma kronik
Penyakit mata dengan gejalah peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi
1. Aqueus humor
2. Vitreus humor
6
Cairan albumin berwarna keputih-putihan seperti agar-agar yang berada
dibelakang mata, mulai dari lensa hingga retina. (Evelin C Pearce: 317). Dalam hal ini
ciran yang mengalami gangguan yang dihubungkan dengan penyakit glaukoma adalah
aqueus humor, dimana cairan ini berasal dari badan sisiari mengalir kea rah bilik
anterior melewati iris dan pupil dan diserap kembali kedalam aliran darah pada sudut
antara iris dan kornea melalui vena halus yang dikenal sebagai saluran schlemm. (
Evelin C. Pearce : 317). Secara normal TIO 10-21 mmHg karena adanya hambatan
abnormal terhadap aliran aqueus humor mengakibatkan produksi berlebih badan silier
50-70 mmHg.
2.5 ETIOLOGI
intraokular), baik akibat produksi cairan mata yang berlebihan, maupun akibat
terhalangnya saluran pembuangan cairan tersebut. Tekanan ini dapat merusak serabut
saraf retina atau jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan saraf optik
yang menghubungkan mata ke otak juga. Hingga kini, belum jelas kenapa produksi
cairan mata bisa berlebihan atau kenapa saluran pembuangannya bisa tersumbat.
1. Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah
belakang kepala.
2. Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan
7
4. Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat.
7. Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat
penglihatan.
11. Tekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat normal.
2.7 PATHWAY
8
2.8 MANIFESTASI KLINIS
1. Glaucoma sudut lebar berkembang dengan pelan dan biasanya asimtomatik sampai
onset kehilangan jarak pandang. Kerusakan jarak pandang termasuk konstriksi jarak
interminttent (seperti pandangan kabur dengan halus sekitar cahaya dan biasanya,
sakit kepala). Tahap akut memiliki gejala berhubungan dengan kornea berawan,
edematous; nyeri pada ocular; mual, muntah dan nyeri abdominal; dan diaphoresis.
1. Pemeriksaan lapang pandang : Hal ini penting dilakukan untuk mendiagnosis dan
25 mmHg)
glaukoma.
4. Tes Provokatif : Digunakan dalam menentukan tipe glaukoma jika TIO normal atau
6. Perimetri
Kerusakan nervus optikus memberikan gangguan lapang padangan yang has pada
glaucoma. Secara sederhana, lapang pandang dapat diperiksa dengan tes konfrontasi
9
7. Pemeriksaan ultrasonotrapi
Adalah gelombang suara yang dapat digunakan untuk mengukur dimensi dan struktur
okuler.
2.10 PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
asetanolamid 500 mg dilanjutkan dengan 3 x 500 mg, solusio gliserin 50% 4x 100-
150 ml dalam air jeruk, penghambat beta adrenergik 0,25 – 0,5% 2 x 1 dan KCl x 0,5
g. Diberikan pula tetes mata kortikosteroid dan antibiotik untuk mengurangi reaksi
inflamasi. Untuk bentuk primer, diberikan tetes mata pilokarpin 2% tiap ½ - 1 jam
pada mata yang mendapat serangan dan 3x1 tetes pada mata disebelahnya. Bila perlu
2. Operasi
(TIO) dan keadaan matanya. Bila TIO tetap tidak turun segera dilakukan operasi.
Sebelumnya diberikan infus manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Bila jelas
menurun operasi ditunda sampai mata lebih tenang dengan tetap mematau TIO. Jenis
pada sebelahnya.
Harus dicari penyebabnya pada bentuk sekunder dan diobati yang sesuai.
Dilakukan operasi hanya bila perlu dan jenisnya tergantung penyebab. Misalnya pada
hifema dilakukan parasentesis pada kelainan lensa dan pada uveitis dilakukan
10
2.11 KOMPLIKASI
Komplikasi glaukoma pada umumya adalah kebutaan total akibat tekanan bola
mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Kondisi mata pada kebutan yaitu kornea
terlihat keruh, bilik mata dangkal, pupil atropi dengan ekskavasi (penggaungan)
glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit. Mata dengan kebutaan
neovaskularisasi pada iris yang dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Pengobatan
kebutaan ini dapat dilakukan dengan memberikan sinar beta pada badan siliar
bola mata karena mata sudah tidak bisa berfungsi dan memberikan rasa sakit.
3. Ketahui penyebab dan gejala akan glaucoma dan diskusikan dengan tenaga
5. Gunakan kacamata untuk pemanjanan yang lama pada sinar matahari. Jangan
pernah secara langsung melihat pada matahari untuk periode yang lama.
1. Pengkajian
11
a. Identitas / Data Biografi : Berisi nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan keterangan
yang sering terjadi pada pasien dengan katarak adalah penurunan ketajaman
penglihatan.
c. Riwayat penyakit dahulu : Adanya riwayat penyakit sistemik yang di miliki oleh
pasien seperti DM, hipertensi, pembedahan mata sebelumnya, dan penyakit metabolic
(galukoma) kaji riwayat keluarga apakah ada riwayat diabetes atau gangguan sistem
vaskuler, kaji riwayat stress, alergi, gangguan vasomotor seperti peningkatan tekanan
vena, ketidakseimbangan endokrin dan diabetes, serta riwayat terpajan pada radiasi,
steroid/toksisitas fenotiazin.
Kriteria hasil:
Intervensi:
12
Rasional : Untuk mengidentifikasi kemajuan atau penyimpanan dari hasil yang
diharapkan.
Kriteria Hasil:
lanjut.
Intervensi:
penglihatan.
13
4) Lakukan tindakan untuk membantu pasien yang mengalami keterbatasan
ke subjek yang terlihat, perbaiki sinar suram, dan masalah penglihatan malam.
Rasional: Memisahkan badan siliar dari sclera untuk memudahkan aliran keluar
aquos humor.
Kriteria Hasil:
1) Pasien tampak rileks dan melaporkan ansitas menurun sampai tingkat dapat
diatasi.
Intervensi:
1) Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri/timbul nya gejala tiba-tiba dan
potensial siklus insietas, dan dapat mempengaruhi upaya medik untuk mengontrol
TIO.
14
Rasional: Menurunkan ansiets b/d ketidak tahuan/harapan yang akan datang dan
masalah.
Kriteria Hasil:
Intervensi:
obat yang harus dihindari, contoh : midriatik, kelebihan pemakaian steroid topikal.
15
Rasional: Penyakit ini dapat di kontrol dan mempertahankan konsistensi program
obat adalah kontrol vital. Beberapa obat menyebabkan dilatasi pupil, peningkatan
kesehatan berat.
Rasional: Pola hidup tenang menurunkan respon emosi thd stres, mencegah
perubahan okuler yang mendorong iris kedepan, yang dpt mencetuskan serangan
akut.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Glaukoma berasal dari kata Yunani “glaukos” yang berarti hijau kebirauan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata
glaucoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi saraf optikus,
3.2 SARAN
penyakit glaukoma. Semoga pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya terhadap
tulisan yang telah dibuat ini. Karna kritikan adalah suatu alat yang bisa mengukur
sampai dimana keberhasilan kita di buat, semakin banyak masukan dan kritikan,
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alodokter.com/glaukoma
https://id.m.wikipedia.org/wiki/glaukoma
http://www.academia.edu/10981656/askep_glaukoma
Nurarif, Amin dkk. (2015). Aplikasi NANDA NIC-NOC JILID 2. Yogyakarta : Media
Action
18