Anda di halaman 1dari 7

AKUATIK-Jurnal Sumberdaya Perairan 1

Volume 5 Nomor 2. Tahun 2011 ISSN 1978 -1652

KAJIAN PERAN STRATEGIS PELABUHAN PERIKANAN


TERHADAP PENGEMBANGAN PERIKANAN LAUT
Study of Fishing Port Toward Marine Fisheries Development

ERNANI LUBIS

Abstract
Fishing port has very important role toward the development of marine fisheries, since fishing port is the economic center from
landed fish until the fish to be marketed in the port. The purpose of this study was to determine how far the strategic role of the
fishing port to the development of marine fisheries and fishing industries through qualitative descriptive methods. Fishing port
as a center of economic activity of fishing in Indonesia, the conditions are very limited. Currently the number of fishing ports
incomparable to vast potential of fisheries and the vast marine areas especially in eastern Indonesia. The condition of existing
facilities at fishing port most unfit or sub-standard so it is difficult to expect domestic and foreign investors to come invest.
Undeveloped fishing port in Indonesia is also due to weak management capabilities along with weak policy support and legal
instruments. The strategic role of fishing port to marine fisheries would still not optimal. It indicated, among others, are still
not done with good handling of the catch in the fishing port which result in decreased quality and selling price; still not
companies that invest in industrial processing because of limited facilities and poor management and availibility of raw
materials that are not continoues

Keywords : fishing port, role, marine fisheries

PENDAHULUAN menangkap ikan dari daerah penangkapan (contoh adanya


fasilitas pendaratan ikan yang aman dan pemeliharaan
Pelabuhan perikanan sangat penting kapal); untuk hasil tangkapan yang telah didaratkan di
perannya terhadap perikanan laut, karena pelabuhan perikanan (contoh adanya kegiatan penanganan,
pelabuhan perikanan merupakan center pengolahan dan pemasaran ikan dan untuk pengembangan
perekonomian mulai saat ikan didaratkan pasca kegiatan industri perikanan.
penangkapan dari fishing ground-nya sampai awal Adapun tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui
ikan dipasarkan di pelabuhan perikanan. peran strategis pelabuhan perikanan terhadap
Meningkatnya produksi hasil tangkapan antara lain pengembangan perikanan laut yang meliputi kapal-kapal
karena masih besarnya potensi sumberdaya ikan penangkap ikan dan hasil tangkapan; peran pelabuhan
yang ada di laut, semakin meningkatnya kebiasaan perikanan terhadap pengembangan industri perikanan.
penduduk untuk makan ikan; semakin
berkembangnya industri perikanan dan juga karena METODE
semakin meningkatnya pendapatan penduduk per
kapita. Hal-hal tersebut di atas merupakan faktor- Analisis peran strategis pelabuhan perikanan ini
faktor yang memicu meningkatnya usaha dilakukan berdasarkan pada hasil-hasil penelitian yang
pemanfaatan sumberdaya ikan di laut sehingga telah dilakukan, pengalaman dalam studi lanjutan dan
berpeluang untuk meningkatkan produksi hasil dengan tunjangan beberapa literatur baik level nasional
tangkapan yang didaratkan. Peningkatan produksi maupun internasional.
hasil tangkapan tersebut perlu kiranya diimbangi
dengan pembangunan ataupun pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN
pelabuhan perikanannya yang menjadi pusat
pendaratan dan pemasaran hasil tangkapan ikan. 1 Peran Pelabuhan Perikanan terhadap Aktivitas
Namun berdasarkan pada beberapa penelitian Perikanan Laut
antara lain menurut Lubis et al. (1999) bahwa Peran pelabuhan perikanan terhadap perikanan laut
sebagian besar pelabuhan perikanan di Indonesia dapat diartikan bahwa pelabuhan perikanan penting
(70%) ternyata masih belum berfungsi optimal dan keberadaannya untuk memberikan pelayanan terhadap
belum dilengkapinya dengan fasilitas yang kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan serta hasil
memadai dan modern yang menunjukkan bahwa tangkapan yang didaratkan.
sebagian besar pelabuhan perikanan yang ada
belum berkembang. Perlu kiranya berbagai 1) Peran Pelabuhan Perikanan terhadap Kapal-kapal
pemikiran dan analisis untuk mencari solusi Penangkapan Ikan
mengingat pembangunan suatu pelabuhan Peran pelabuhan perikanan terhadap kapal-kapal
perikanan memerlukan investasi yang tidak sedikit. penangkapan ikan adalah terkait dengan fungsinya sebagai
Peran strategis pelabuhan perikanan dalam tempat yang aman bagi kapal-kapal yang datang untuk
perikanan laut adalah juga untuk mendorong mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan.
keberadaan industri perikanan di pelabuhan Dalam hal ini pelabuhan harus menyediakan dermaga,
perikanan, tidak hanya berskala lokal tetapi juga kolam pelabuhan dengan kedalaman yang cukup agar
regional dan internasional. Fungsi utama pelabuhan kapal besar dapat bergerak leluasa. Berdasarkan hasil
perikanan adalah berkaitan dengan pelayanan jasa- penelitian Direktorat Jenderal Perikanan, 2000 bahwa
jasa untuk kapal-kapal yang telah selesai cukup banyak pelabuhan perikanan yang dangkal
AKUATIK - KAJIAN PERAN STRATEGIS PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP 2
PENGEMBANGAN PERIKANAN LAUT
Study of Fishing Port Toward Marine Fisheries Development ISSN 1978 -1652

perairannya akibat sedimentasi khususnya


pelabuhan perikanan yang berada di muara sungai.
Hal tersebut akan menghambat kapal untuk masuk
ke kolam pelabuhan sehingga kapal harus
menunggu pasang agar bisa bersandar di dermaga.
Dermaga hendaknya juga harus cukup kapasitasnya
untuk menampung kapal-kapal yang masuk.
Dermaga yang sudah tidak sesuai lagi dengan
kapasitasnya menjadikan kapal-kapal melakukan
antrian ketika merapat sehingga berpengaruh pada
hasil tangkapan ikan. Rambu-rambu navigasi yang
cukup juga harus disediakan oleh pelabuhan untuk
keamanan kapal-kapal yang akan masuk dan keluar Benar Salah
pelabuhan.
Suatu kapal tentunya akan memerlukan Gambar 1. Posisi pemberian es terhadap ikan dalam boks
pemeliharaan secara teratur mengenai badan kapal berlapis
dan peralatannya untuk menjamin kelayakan
berlayar lagi di laut, misalnya adanya bagian- Proses penanganan merupakan suatu hal yang
bagian kapal yang perlu dibersihkan, diperbaiki, penting untuk hasil tangkapan ikan segar mulai saat ikan
atau dicat kembali. Dengan demikian pelabuhan didaratkan di pelabuhan perikanan sampai selama
perikanan haruslah melengkapi fasilitasnya untuk transportasi pendistribusian menuju hinterland-nya.
hal-hal tersebut, terutama pelabuhan perikanan Penanganan ikan harus cepat dilakukan untuk
berskala besar juga dapat melengkapinya dengan memperlambat kebusukan. Salah satu keberhasilan
fasilitas untuk memperbaiki peralatan-peralatan pengelolaan pelabuhan perikanan adalah pendaratan ikan
elektronik. harus dapat dilakukan secara cepat dan penseleksian ikan
yang cermat. Demikian halnya dalam hal pengangkutan
menuju hinterland yaitu harus dilakukan dengan cepat dan
2) Peran Pelabuhan Perikanan terhadap Hasil tepat, agar tingkat kesegarannya dapat dipertahankan.
Tangkapan Menurut Clucas dan Ward (1996) bahwa hal-hal prinsip
yang perlu diperhatikan selama penanganan ikan mulai
Pelabuhan perikanan sangat berperan saat pembongkaran sampai pengangkutan ke TPI atau ke
penting dalam penanganan hasil tangkapan yang hinterland : pengontrolan suhu ikan selama penanganan
didaratkan. Hasil tangkapan ikan yang didaratkan agar selalu dingin; penanganan dilakukan dengan cepat
haruslah ditangani dengan sebaik-baiknya agar dan tepat; memperkecil sentuhan fisik secara langsung
tidak menurun mutunya. Oleh sebab itu pelabuhan dengan ikan; menghindari sengatan langsung sinar
perikanan harus dapat memberikan jasa-jasanya matahari pada tubuh ikan dan memperkecil terjadinya
untuk memberikan penanganan hasil tangkapan. kontaminasi terhadap ikan.
Jasa-jasa tersebut adalah :
(1) Penanganan untuk mempertahankan mutu Hasil tangkapan yang tidak terjual dalam jumlah
ikan dan memberikan nilai tambah terhadap besar pada hari itu maka berpeluang ikan tersebut untuk
produksi hasil tangkapan yang didaratkan; diolah agar dapat memberikan nilai tambah. Dengan
Pelabuhan perikanan hendaknya mampu demikian pelabuhan perikanan hendaknya dapat menarik
memberikan jasa terkait penanganan mutu hasil investor untuk berinvestasi dalam pengolahan ikan. Di
tangkapan didaratkan, dengan kata lain ketika ikan pelabuhan perikanan yang berskala sedang sampai besar,
didaratkan dalam kualitas baik, pelabuhan harus umumnya sudah terdapat perusahaan industri perikanan
dapat menyediakan jasa penanganan yang baik mulai dari pemindangan, pengasapan, pengasinan, bakso
sampai saat ikan dijual ke konsumen. Penanganan dan naget ikan sampai pengalengan ikan.
yang dilakukan antara lain dengan memasukkan
ikan ke dalam cool room sesaat setelah didaratkan (2). Mampu melakukan pembongkaran secara cepat dan
agar terjaga mutunya, atau memberikan es penseleksian ikan secara cermat;
secukupnya. Perlu diperhatikan teknik pemberian
es terhadap ikan dalam boks fiber atau basket. Ikan merupakan komoditi yang bersifat perishable
Menurut (Anonimous, 1987) bahwa pemberian es atau mudah membusuk sehingga perlu dilakukan
ke dalam suatu box yang berlapis hendaknya jarak pembongkaran cepat dan penseleksian secara cermat.
antara sekat dengan tinggi lapisan ikan sekecil Faktor-faktor yang memperlambat pembongkaran adalah
mungkin; es yang digunakan adalah es curah. tertundanya waktu bongkar, baik karena terjadinya antrian
Seandainya yang digunakan adalah basket tunggal bongkar di pelabuhan, pendangkalan kolam pelabuhan
atau tidak berlapis maka es dituang pada setiap sehingga kapal harus berlabuh jauh dari pantai dan
lapisan ikan. menghendaki pengangkutan secara manual ke tepi pantai
atau TPI dan juga faktor keterbatasan fasilitas bongkar
seperti crane. Keterlambatan waktu bongkar akan
mengakibatkan turunnya mutu ikan atau produksen harus
mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli es sebagai

Volume 5. Nomor 2. Tahun 2011


AKUATIK - KAJIAN PERAN STRATEGIS PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP 3
PENGEMBANGAN PERIKANAN LAUT
Study of Fishing Port Toward Marine Fisheries Development ISSN 1978 -1652

pengawet. Demikian halnya penseleksian ikan banyak hal seperti tidak akuratnya hasil penelitian, baik
harus dilakukan secara cermat agar terseleksi bagi pengambil keputusan/pemerintah terhadap
dengan baik menurut spesies, ukuran dan kualitas pengembangan pelabuhan maupun bagi akademisi dalam
ikan tersebut. Harga jual akan berbeda menurut rangka program penelitiannya. Dalam hal perencanan
spesies, ukuran maupun kualitas. pengembangan produksi perikanan, pemerintah juga
memerlukan data statistik perikanan yang akurat. Oleh
(3). Mampu memasarkan ikan yang karena itu kegiatan mengumpulkan data perikanan
menguntungkan baik bagi nelayan maupun semakin penting dan perlu mendapat perhatian yang serius
pedagang melalui aktivitas pelelangan ikan; dari berbagai pihak terkait. Peranan data dan informasi
sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi
Pelabuhan perikanan sebagai pusat hasil pembangunan.
ekonomi perikanan merupakan satu komponen
penting dalam sistem perikanan laut yang perlu Bagi pihak swasta, data hasil tangkapan yang tidak
dimanfaatkan, diorganisir dan dikelola dengan benar dari pelabuhan akan mengacaukan perkiraan
sebaik-baiknya. Pelelangan ikan merupakan suatu investasi di bidang industri perikanan dan banyak lagi
aktivitas utama terpenting di pelabuhan perikanan lainnya. Dalam arti kesimpulan-kesimpulan yang diambil
sehingga perlu dikelola secara optimal, karena dalam berbagai hal terkait dengan hasil tangkapan, akan
aktivitas ini berpengaruh terhadap penerimaan hasil meragukan bahkan mendapatkan kesimpulan tidak benar.
penjualan nelayan; yang pada tahap selanjutnya, Pendataan yang benar adalah mendata seluruh hasil
menentukan berapa besaran pendapatan nelayan tangkapan dari setiap kapal yang mendaratkan ikannya di
(nelayan pemilik dan nelayan buruh). Pelelangan pelabuhan melalui penimbangan di Tempat Pelelangan
ikan merupakan satu-satunya mekanisme Ikan/TPI dan tidak berdasarkan pada perkiraan.
pemasaran ikan yang bertujuan untuk mendapatkan Selain terhadap hasil tangkapan ikan, pelabuhan
harga yang layak baik bagi nelayan maupun pada perikanan juga berperan penting terhadap pengguna yaitu
pedagang. Namun sayang sekali aktivitas lelang ini sebagai pusat dan tukar menukar informasi antar para
semakin tidak terlaksana di banyak pelabuhan pengguna di pelabuhan; mampu meningkatkan pendapatan
perikanan Indonesia. para pengguna di pelabuhan antara lain dengan adanya
pelaksanaan pelelangan ikan dan tersedianya bahan
Berdasarkan hasil survei tahun 2010, perbekalan yang lebih murah dibanding di luar pelabuhan;
terdapat 968 pelabuhan perikanan/PP dan mampu menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi para
Pangkalan Pendaratan Ikan/PPI di Indonesia; pengguna untuk beraktivitas di pelabuhan atau kapal yang
Sebagian besar PP/PPI tersebut baru dimanfaatkan akan masuk pelabuhan terhindar dari gelombang tinggi
secara minimal dalam memasarkan hasil tangkapan atau juga terhindar dari aktivitas para premanisme.
melalui pelaksanaan pelelangan ikan sehingga Menurut Yusuf, 2005 bahwa pelaksanaan pelelangan ikan
berdampak terutama minimalnya pendapatan akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan
nelayan. Menurut Lubis et al, 2005, 40 % dari PP pendapatan nelayan karena harga yang terbentuk lebih
dan PPI di Pantai Utara Jawa, tidak lagi baik. Pengoptimalan aktivitas pelelangan ikan tentunya
melaksanakan pelelangan ikan dalam memasarkan akan mengoptimalkan juga pemanfaatan TPI yang ada.
hasil tangkapannya. Hal ini selain berpengaruh
Pelabuhan selanjutnya akan berdampak pada
pada harga jual juga pada mutu ikan.
beragamnya kondisi sosial budaya masyarakat di suatu
Dampak mekanisme pemasaran tanpa lelang wilayah karena keheterogenan penduduknya akibat
mengakibatkan peran bakul/tengkulak untuk terjadinya urbanisasi. Pembangunan dan pengoperasian
menekan harga ikan semakin besar sehingga harga pelabuhan akan berpeluang untuk penerapan tenaga kerja
jual ikan dari nelayan menjadi tidak layak. Nelayan baik dari lingkungan sekitar maupun dari luar daerah. Oleh
hanya berperan sebagai penerima harga (price sebab itu kita dapat melihat betapa beragamnya suku dan
taker) karena posisi tawar yang lemah atau bahkan budaya di suatu kota pelabuhan.
tidak berperan sama sekali. Beberapa penelitian
mengemukakan bahwa salah satu hal yang Dampak positif berkembangnya pelabuhan akan
mengurangi pendapatan nelayan adalah belum memacu berkembangnya suatu wilayah berkaitan dengan
optimalnya pengelolaan penjualan hasil tangkapan aktivitas kepelabuhanan perikanan dan aktivitas ekonomi
nelayan di pelabuhan perikanan karena dalam terkait seperti berkembangnya aktivitas transportasi,
memasarkan hasil tangkapannya nelayan masih industri terkait (penangkapan ikan pengolahan ikan,
terikat pada tengkulak. pemasaran ikan) dan juga pertokoan terkait kebutuhan para
nelayan dalam melakukan penangkapan ikan; para
(4). Mampu melakukan pendataan produksi hasil pedagang serta konsumen lainnya.
tangkapan yang didaratkan secara akurat
melalui sistim pendataan yang benar; 2 Peran Strategis Pelabuhan Perikanan terhadap
Pengembangan Industri Perikanan
Pendataan hasil tangkapan adalah pertama
kali dilakukan di pelabuhan perikanan sehingga Pelabuhan perikanan sangat berperan terhadap
tidak akuratnya pendataan di pelabuhan akan pengembangan industri perikanan di pelabuhan.
mencerminkan ketidakakuratan data secara Keuntungan dari industri perikanan yang berlokasi di
nasional. Hal tersebut akan berimplikasi pada pelabuhan akan menghemat biaya transportasi darat

Volume 5. Nomor 2. Tahun 2011


AKUATIK - KAJIAN PERAN STRATEGIS PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP 4
PENGEMBANGAN PERIKANAN LAUT
Study of Fishing Port Toward Marine Fisheries Development ISSN 1978 -1652

khususnya apabila produknya ditujukan untuk Adanya atau berkembangnya industri di suatu
pasar ekspor. pelabuhan tentu akan berdampak juga dalam
Produksi hasil tangkapan yang didaratkan di meningkatkan perekonomian kota/kabupaten sehingga
pelabuhan perikanan sering berlimpah pada musim dapat menambah pendapatan asli daerah. Hal tersebut
puncak sehingga sering merugikan nelayan karena dapat dicapai antara lain melalui peningkatan usaha
turunnya nilai jual. Berdasarkan hasil penelitian transportasi; penyediaan bahan kebutuhan bagi para
pada tahun 1998, kasus yang terjadi adalah nelayan pengguna di pelabuhan dan berkembangnya aktivitas
sampai membuang hasil tangkapannya ke laut perbankan.
ketika musim puncak karena kurangnya fasilitas di
Indonesia menduduki ranking ke 14 dari 216 negara
pelabuhan perikanan yang dapat menampung
di dunia untuk ekspor, Dengan kata lain Indonesia masih
kelebihan ikannya baik itu cold storage maupun
cukup diperhitungkan. Dengan demikian semakin penting
usaha industri pengolahan ikan seperti yang
peranan pelabuhan, baik itu pelabuhan niaga maupun
terdapat di Pelabuhan Perikanan Pantai Kupang
pelabuhan perikanan, sebagai tempat awal pendistribusian.
(Lubis et al, 1999). Menurut Permen Kelautan dan
Berdasarkan data tahun 1998 bahwa pelabuhan niaga
Perikanan Nomor Per.16/Men/ 2006 tentang
mendominasi ekspor hasil perikanan (98 %), sisanya
Pelabuhan Perikanan bahwa pelabuhan perikanan
diekspor melalui pelabuhan perikanan dan pelabuhan
khususnya tipe samudera dan nusantara hendaknya
udara. Sampai saat ini kondisi tersebut masih tetap.
dapat merangsang timbulnya perusahaan industri
Aktivitas ekspor hasil perikanan melalui
perikanan sehingga perlu menyediakan bahan
transportasi laut sering menimbulkan permasalahan
bakunya.
mengingat besarnya biaya transportasi darat dari lokasi
Perusahaan industri pengolahan ikan yang
pelabuhan perikanan ke pelabuhan niaga yang jaraknya
berlokasi di suatu pelabuhan perikanan atau
seringkali berjauhan. Sebagai contoh negara-negara di
sekitarnya umumnya menggunakan sebagian atau
Eropa, Prancis misalnya lokasi antara pelabuhan niaga
keseluruhan bahan bakunya dari pelabuhan
(port de commerce) dan pelabuhan perikanan (port de
tersebut. Ketersediaan bahan baku secara kontinu
pêche) serta pelabuhan wisata (port de plasance) dan port
diperlukan agar pengusaha mendapatkan kepastian
de transmanche sering dirancang berdekatan, sehingga
dalam usahanya. Apabila bahan baku yang ada
tidak perlu biaya transportasi darat yang besar (Gambar 1).
masih belum mencukupi, maka perusahaan harus
mendatangkan bahan baku dari daerah lain.
Menurut Chaussade (1984) bahwa suatu pelabuhan
perikanan industri harus disertai dengan
keberadaan sektor pengolahan yang mengawali
pemberian nilai tambah terhadap hasil tangkapan
yang didaratkan. Pada tahun 2010 Pelabuhan
Perikanan Industri Lorient (pelabuhan perikanan
terbesar kedua Prancis dilihat dari volume
produksi) dari 26.000 ton ikan yang didaratkan
telah dapat mengolah sekitar 100.000 ton melalui
270 perusahaan pengolahan yang ada di pelabuhan
tersebut dimana bahan bakunya selain berasal dari
pelabuhan tersebut juga dari Negara-negara
tetangga (Port de Peche Lorient, 2010). Secara
ekonomi, pelabuhan perikanan mempunyai andil
penting dalam memasarkan hasil tangkapan yang
didaratkan baik lokal, nasional maupun ekspor. Gambar 2. Lay out Pelabuhan Perikanan Boulogne-sur-
Perusahaan-perusahaan pengolahan ikan yang Mer (Prancis)
berlokasi di pelabuhan perikanan akan lebih efisien Sumber : Pelabuhan Perikanan Boulogne-sur-Mer, 2004
secara ekonomis ketika produknya akan diekspor
karena dapat mengurangi biaya transportasi darat.
Menurut R. Bintarto yang dikutip Indriyanto
(2005), pelabuhan mempunyai empat arti. Pertama, Saat ini belum banyak perusahan industri
arti ekonomis karena pelabuhan mempunyai fungsi pengolahan ikan yang berinvestasi di pelabuhan perikanan.
sebagai tempat ekspor impor dan kegiatan ekonomi Beberapa diantaranya karena kurangnya bahan baku yang
lainnya yang saling berhubungan sebab akibat. berasal dari pelabuhan. Menurut Lubis dan Sumiati (2011)
Kedua, arti budaya karena pelabuhan menjadi bahwa produksi hasil tangkapan PPN Palabuhanratu dalam
tempat pertemuan berbagai bangsa, sehingga menunjang industri pengeolahan masih terbatas, hanya
kontak-kontak sosial budaya dapat terjadi dan beberapa jesni ikan yang hasil proyeksinya menunjukkan
berpengaruh terhadap masyarakat setempat. Ketiga, peningkatan sampai tahun 2017 yaitu cakalang, tongkol,
arti politis karena pelabuhan mempunyai nilai tuna, peperek, jangilus, layaran dan pedang-pedang.
ekonomis dan merupakan urat nadi negara, maka Sebaliknya di Negara-negara Eropa, sebanyak 150
harus dipertahankan. Keempat, arti geografis perusahaan industri pengolahan telah terkonsentrasi di
karena keterkaitannya dengan lokasi dan syarat- pelabuhan perikanan, sebagai contoh Pelabuhan Perikanan
syarat dapat berlangsungnya suatu pelabuhan. Boulogne-sur-Mer telah menjadi pusat pengolahan ikan

Volume 5. Nomor 2. Tahun 2011


AKUATIK - KAJIAN PERAN STRATEGIS PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP 5
PENGEMBANGAN PERIKANAN LAUT
Study of Fishing Port Toward Marine Fisheries Development ISSN 1978 -1652

terbesar di Eropa. Ikan yang diolah tidak hanya terlibat langsung. Menurut Pane, 2008 bahwa salah satu
berasal dari hasil tangkapan yang didaratkan di kegiatan mempertahankan mutu ikan yang penting di
pelabuhan tersebut tetapi juga mengimpor dari pelabuhan perikanan adalah pemindahan ikan yang tidak
negara-negara tetangga. mengakibatkan rusaknya mutu : dari kapal ke dermaga dan
Faktor-faktor yang menjadi semakin dari dermaga ke TPI sampai saat sebelum didstribusikan.
pentingnya peran pelabuhan perikanan ini adalah Pada proses pemindahan tersebut penting penggunaan es
karena luasnya perairan Indonesia dan masih cukup dan basket yang bersih. Hasil tangkapan yang didaratkan
besarnya potensi sumberdaya ikan yang ada. Luas di banyak pelabuhan perikanan Indonesia, sebagian
perairan Indonesia termasuk ZEE nya adalah 5,8 didiamkan saja tanpa ada penanganan yang baik, misalnya
juta km2 atau menempati urutan ke 3 setelah dengan pemberian es atau diletakkan di tempat
Amerika Serikat dan Australia. Potensi sumberdaya penyimpanan yang berpendingin.
ikannya sebanyak 6,8 juta ton, yang telah Pada dasarnya kualitas dan jumlah pelabuhan
dieskploitasi sekitar 50 %. Di perairan ZEE (Laut perikanan yang tersedia saat ini masih belum mencukupi
Pacific, Lautan Hindia, Laut Timor dan Arafura, dan penyebarannyapun belum merata dibandingkan
Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi) terdapat potensi dengan potensi yang ada antara Kawasan Indonesia Barat
besar ikan tuna yang mempunyai nilai ekonomis (80%) dan Kawasan Indonesia Timur (20 %). Pelabuhan-
tinggi. pelabuhan perikanan yang ada masih belum dilengkapi
Volume produksi perikanan laut Indonesia dengan fasilitas yang memadai baik dalam jenis, kapasitas
meningkat rata-rata 2,2 % per tahun dan nilainya maupun mekanisasinya (crane, vessel lift). Berdasarkan
rata-rata 11,39 % selama periode 2005-2009. hasil penelitian Lubis et al, 1999 bahwa pelabuhan
Ekspor perikanan menurun rata-rata 13,3 % namun perikanan di Indonesia pengelolaannya masih belum
demikian nilainya meningkat rata-rata 6,17 % pada optimal. Belum optimalnya fungsi pelabuhan perikanan
periode tahun yang sama. Total hasil ekspor antara lain karena sebagian fasilitas yang ada sudah rusak
perikanan laut sekitar 95 % dari total hasil dan tidak diperbaiki dalam jangka waktu yang lama;
perikanan nasional. Dengan semakin meningkatnya kapasitasnya sudah tidak mencukupi lagi sehingga perlu
permintaan ikan dunia, maka akan semakin diperluas atau dilakukan mekanisasi terhadap fasilitas
besarnya peluang ekspor ikan dari Indonesia. yang ada; beberapa fasilitas yang ada tidak digunakan
Indonesia sebagai negara eksportir utama produk karena memang belum diperlukan atau sebaliknya sudah
perikanan juga mengalami berbagai kasus saatnya diperlukan suatu fasilitas tetapi belum tersedia
penolakan produk. Berdasarkan data yang dilansir sampai jangka waktu yang lama.
oleh RASSF, sejak tahun 2003 sampai 2008, sering Investasi yang ditanamkan untuk pembangunan
kali ditemukan kasus detension terhadap produk pelabuhan perikanan cukup besar sehingga keberhasilan
perikanan yang diekspor ke uni Eropa, meskipun operasionalnya harus pula diperhatikan walaupun
kecenderungannya mulai menurun sebagai akibat diketahui bahwa pengusahaan pelabuhan termasuk yang
kompleksitas program sanitasi dan persyaratan sifatnya slow yielding atau pengembalian investasi
mutu dari negara tujuan ekspor. Selain itu tidak memerlukan waktu cukup yang lama. Di sebagian besar
harmonisnya standar dan sistem yang digunakan pelabuhan perikanan di Indonesia, pendapatan yang
pada negara tujuan ekspor juga menghambat dihasilkan belum dapat menutupi biaya operasionalnya
perdagangan internasional. Bahkan data terakhir atau setidaknya bisa seimbang, hal ini dikarenakan
per Mei 2009 masih belum ditemukan notifikasi pengelola masih mementingkan fungsi publik atau fasilitas
terhadap produk perikanan Indonesia ke Uni Eropa. tidak dikomersialkan seperti halnya apabila pelabuhan
Dengan demikian diperlukan pengontrolan mutu dikelola oleh swasta. Dengan semakin pentingnya peran
ikan selain di kapal juga di pelabuhan perikanan. pelabuhan perikanan terhadap aktivitas perikanan laut
Negara Uni Eropa, berdasarkan EU Regulation No. maka pemerintah dalam hal ini sebagai pengelola terus
853/2004 tentang specific hygiene rules for food memperhatikan pembangunan, pengelolaan dan
and animal origin dan Keputusan Menteri Kelautan pengembangannya.
dan Perikanan No. Kep.01/MEN/2007 tentang Pelabuhan yang mengacu pada konsep ekonomi,
Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil disamping berfungsi sebagai tempat/ pusat tukar menukar
Perikanan bahwa kapal penangkap dan pengangkut atau keluar masuknya barang perdagangan, juga menjadi
ikan yang hasil tangkapannya menjadi bahan baku salah satu syarat sifat kosmopolitannya suatu wilayah atau
produk perikanan yang akan diekspor ke UE harus kota karena adanya dampak ekonomi yang ditimbulkannya
memenuhi persyaratan sanitasi dan higiene dan (Indriyanto, 2005). Dari konsep ini diperoleh pengertian
wajib terdaftar/ teregistrasi. Menurut Le Ry (2005) bahwa ada hubungan antara hinterland dengan aktivitas
dalam Lubis et al. (2010) bahwa telah ada suatu pelabuhan. Dengan kata lain, bagi wilayah
peraturan Uni Eropa sejak 22 Juli 1991 tentang hinterland maupun foreland, pelabuhan berfungsi dalam
aktivitas penangkapan ikan, yaitu Hygiene rules for menawarkan volume perdagangan dan menarik kapal-
fisherman on board; [2] Conditions for kapal bagi perdagangan dari dan ke daerah pedalaman.
preservation of fish on board; [3] Conditions for Operasionalisasi pelabuhan pada hakekatnya merupakan
handling on shore; [4] Conditions for processing sebuah sistem. Sistem tersebut terdiri dari beberapa
and packing. Menurut Diatin et al., 2006 bahwa subsistem dan di dalamnya juga didukung oleh
selain penerapan Hazard Analysis and Critical subsubsistem yang lebih kecil. Kesemuanya ini
Control Point (HACCP) agar kualitas produk dapat berlangsung dalam hubungan yang saling kait mengait dan
ditingkatkan, juga perlu kedisiplinan pekerja yang didukung oleh net of transportation yang menghubungkan

Volume 5. Nomor 2. Tahun 2011


AKUATIK - KAJIAN PERAN STRATEGIS PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP 6
PENGEMBANGAN PERIKANAN LAUT
Study of Fishing Port Toward Marine Fisheries Development ISSN 1978 -1652

pelabuhan dengan daerah hinterland baik jalan datang berinvestasi. Belum berkembangnya pelabuhan
kereta api maupun jalam raya. perikanan di Indonesia disebabkan lemahnya dukungan
Munurut Christopher yang dikutip perangkat hukum. Pelabuhan tidak secara spesifik diatur
Indriyanto (2005), pendekatan sistem terhadap dalam UU No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran ataupun
pelabuhan mempunyai elemen-elemen anatomi PP No.70 Tahun 1996 tentang Pelabuhan. Pengaturan
yaitu: 1) Hubungan antara hinterland dengan pelabuhan perikanan hanya pada tingkat Keputusan
foreland; 2) Port facilties, yaitu pengungkapan Menteri No 16/2006 (Nugroho, 2009).
terhadap unsur-unsur yang berkaitan dengan Dengan demikian melihat semakin pentingnya
transpor pada tingkat regional, nasional, dan peran pelabuhan perikanan dalam menunjang
internasional/ global; 3) Industri pelabuhan, artinya pengembangan perikanan laut, baik terhadap pengelola,
melihat pelabuhan sebagai sistem industri yang pengguna, kualitas hasil tangkapan maupun terhadap
terdiri dari sub-sub sistem. Tujuan dari pendekatan pengembangan ekonomi wilayah, maka sudah seharusnya
ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas pengembangannya perlu ditingkatkan baik terhadap
pelabuhan dalam proses ekonomi dan memahami penyebaran jumlah, pengelolaan maupun kebutuhan
hubungan antara pelabuhan dengan perkembangan fasilitasnya.
sosial ekonomi masyarakat. Transformasi sosial
ekonomi masyarakat khususnya masyarakat yang DAFTAR PUSTAKA
tinggal di sekitar pelabuhan dan masyarakat kota
pada umumnya merupakan akibat langsung dari Anonimous. 1987. La Pêche Hauturière. Bretgne Qualité
aktivitas pelabuhan. Manajemen yang baik Mer. Lorient. France
terhadap hal ini akan memberikan dampak positip
bagi meningkatnya kegiatan ekonomi di sekitar Chaussade, J. Les Difficulties de la Pechê Industrielle en
pelabuhan terutama sektor ekonomi kecil dan France : l’Exemple du Port de Lorient. NOROIS.
informal. Keberadaan pedagang kaki-lima, Revue Geographique de l’Ouest et des Pays de
pedagang souvenir, pembangunan museum, rumah l’Atlantique Nord Vol. 31 No. 121 : 141-154
makan sea food yang khas, dan sebagainya akan Clucas I.J. dan Ward A.R. 1996. Post Harvest Fisheries
membawa perubahan sosial ekonomi masyarakat Development : A Guide Handling, Preservation,
dan pada gilirannya pendapatan pelabuhan dan Processing and Quality. United Kingdom. Natural
pendapatan daerah juga mengalami peningkatan. Resources Institute. 428 pp.
Seperti halnya hasil penelitian Yusuf, H. et al, 2005
bahwa pembangunan dan pengembangan Diatin, I., N. Farmayanti, Z.E. Lesmana, 2006. Analisis
pelabuhan perikanan Lempasing mempunyai Biaya Kegagalan Internal Pengendalian Mutu
dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja Produk Udang Beku (Frozen Srimp) pada PT DEF,
dan pendapatan masyarakat sekitarnya. Muara Baru Jakarta. Bulletin Ekonomi Perikanan.
Indonesia sejauh ini telah berperan baik Vol VI. No. 2 : 30-41
dalam perikanan dunia, namun masih sangat
http://www.caplorient.com/Port-de-peche-de-
terbuka peluang untuk dapat dioptimalkan. Data
Lorie.5718.0.html. Port de Peche de Lorient-
tahun 2004 menunjukkan bahwa Indonesia adalah
Keroman, 2010.
negara dengan produksi perikanan tangkap terbesar
ke-4 dunia setelah China, Peru, Amerika Serikat,
dan Chili. Namun dari sisi jumlah, produksi Lubis, E., A.B. Pane, A.R. Sam 1999. Pola Pengelolaan
Indonesia masih terbilang kecil, yakni 5,05% dari Pelabuhan Perikanan yang Efisien dan Efektif di
total perikanan tangkap dunia yang mencapai 95 Wilayah Perairan Laut Jawa dan Laut Cina Selatan.
juta ton. Beberapa permasalahan yang dihadapi Laporan Penelitian RUT IV. DRN. Jakarta
oleh sektor perikanan dan kelautan yang harus
dicarikan solusinya, antara lain ketidakseimbangan Lubis, E, A.B. Pane, Y. Kurniawan, J. Chaussade, P.
pemanfaatan SDI antar Wilayah Pengelolaan Pottier dan C. Lamberts. 2005. Atlas Perikanan
Perikanan (WPP) karena armada perikanan tangkap Tangkap dan Pelabuhan Perikanan di Pulau Jawa.
nasional yang masih didominasi armada skala Kerjasama antara PK2PTM-LPPM-IPB dengan
kecil; belum optimalnya dukungan infrastruktur Université de Nantes dan CNRS-Nantes. France.
pelabuhan perikanan baik dari sisi jumlah maupun
kelengkapan fasilitas dan rendahnya dukungan Lubis, E dan E.S. dan M. Nirmalanti. 2010. Penanganan
lembaga keuangan dan akses nelayan terhadap Selama Transportasi Terhadap Hasil Tangkapan
permodalan. Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Samudera
Pelabuhan perikanan sebagai pusat aktivitas Nizam Zachman : Aspek Biologi dan Teknis.
ekonomi perikanan tangkap di Indonesia Jurnal Mangrove.Vol.10. No.1 :1-7.
kondisinya sangat terbatas. Saat ini jumlah Lubis dan Sumiati. 2011. Pengembangan industri
pelabuhan perikanan tak sebanding dengan potensi Pengolahan Ikan dari Produksi Hasil Tangkapan di
perikanan dan luas wilayah laut yang ada PPN Palabuhanratu. Jurnal Teknologi dan
khususnya di Indonesia Timur. Kondisi fasilitas Manajemen Perikanan Laut. Vol. II. No. 1 : 39-49
yang ada di pelabuhan perikanan kebanyakan tidak
layak atau di bawah standar sehingga sulit Nugroho. T. 2009. Rekonstruksi Kebijakan Kelautan.
mengharapkan investor domestik dan asing untuk Artikel Harian Kompas November 2009.

Volume 5. Nomor 2. Tahun 2011


AKUATIK - KAJIAN PERAN STRATEGIS PELABUHAN PERIKANAN TERHADAP 7
PENGEMBANGAN PERIKANAN LAUT
Study of Fishing Port Toward Marine Fisheries Development ISSN 1978 -1652

Pane, A.B. 2008. Basket Hasil tangkapan dan Yusuf, H., K. Moedikdjo, M.S. Saeni dan L.I. Nasution.
keterkaitannya dengan Mutu Hasil 2005. Dampak Pembangunan Pelabuhan Perikanan
Tangkapan dan Sanitasi di TPI PPN terhadap Penterapan Tenaga Kerja dan Pendapatan
Palabuhanratu. Jurnal Ilmu Pertanian Masyarakat. Buletin Ekonomi Perikanan Vol. VI.
Indonesia Vol. 13 No. 3 : 150-157 No. 1 : 57-64.
Permadi, A.; M. Wahyuni; D. R. Monintja;
Sunarya dan A.G. Purnomo. 2007.
Kebijakan Keamanan Pangan Produk
Perikanan: Faktor-faktor Penyebab
Penggunaan Formalin oleh Pengolah Ikan
Tradisional : Studi Kasus Pantai Utara Jawa
Barat, DKI Jakarta dan Banten. Bulletin
PSP Vol XVI No. 2: 201-2015.

Volume 5. Nomor 2. Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai