SKIZOFRENIA PARANOID
F 20.0
Oleh:
Pembimbing
dr. H. Achyar Nawi Husin, Sp.KJ
0
LAPORAN PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.H
Usia : 26 tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Banjar
Bangsa : Indonesia
A. KELUHAN UTAMA
Gelisah
Autoanamnesis
cokelat dan celana kain hitam panjang. Pasien ditanyakan identitas menjawab.
Pasien dapat mengetahui waktu pagi/siang/sore, tempat dan orang dengan baik.
Kontak mata dan verbal baik dan pasien kooperatif. Pasien datang dibawa oleh ibu
1
pasien. Pasien mengeluh gelisah, dan merasa ketakutan. Pasien juga sering
takut kepada mantan suaminya dikarenakan saat masih menikah suami pasien
apabila suami melihat pasien mengobrol dengan teman laki-lakinya, pasien pun
ketakutan sehingga ketika melihat suami, pasien lari. Pasien bercerai ± 5 bulan
yang lalu. Pasien bercerai karena sudah tidak tahan dengan perilaku suami, dan
disekitar pasien ± 1 bulan yang lalu sebelum pindah ke rumah ibu pasien, dan
sempat ditolong warga. Pasien riwayat berobat dengan keluhan bicara dan tertawa
Alloanamnesis
sering berbicara dan tertawa sendiri. Selama di rumah ibu, pasien tidak keluar
rumah. Pasien makan dan minum dengan baik, pasien juga mampu mengurus
dirinya sendiri. Pasien bersama dengan orang tua sejak 2 minggu yang lalu
tanggal 4 Januari 2019 karena pasien mengalami percobaan bunuh diri. Saat itu
pasien menggunakan kain kerudung yang diikat dan digantung ke leher namun
2
Sejak tahun 2016, dengan keluhan yang sama yaitu pasien pernah merasa
ada yang mengejarnya dan akan dibunuh. Pasien juga merasa mendengar
seseorang berteriak ke pasien dan melihat bayangan sekilas yang lewat melintas di
depan pasien. Pasien juga sering merasa takut keluar rumah sejak suami pasien
sering meneriaki pasien ketika belum bercerai sehingga setiap kali anak pasien
berangkat sekolah akan diantar dan dijemput oleh ibu pasien. Pasien pernah di
bawa ke poli RSUD Ansari Saleh Banjarmasin dan mendapat obat tablet putih
seperti parasetamol, tablet berwarna merah gelap dan tablet orange besar yang
Pasien sekarang sering gelisah, dan tidak bisa tidur. Pasien juga lebih
sering melamun, kadang berbicara dan tertawa sendiri. Pasien juga merasa seperti
ada baying-bayang, dan mantan suami pasien yang terus mengikuti pasien.
Pasien pernah berobat di RS Ansari Saleh pada 3 tahun yang lalu karena
keluhan yang sama. Keadaan pasien membaik, namun setelahnya pasien tidak
Pasien adalah anak tunggal dan dilahirkan secara normal dirumah. Pasien
keguguran.
3
Riwayat tumbuh kembang baik seperti anak seusianya, tidak ada riwayat
kejang.
Guilt
Data tidak ditemukan. Pasien tidak ingat dan keluarga tidak tahu.
5. Riwayat School Age/ Masa sekolah (6-12 tahun) Industry Vs
Inferiority
Pasien bersekolah seperti anak umumnya sambil membantu ibu untuk
memberesi rumah.
6. Fase umur 12- 18 tahun, Fase Remaja Identity Versus role Diffusion
hanya anaknya saja yang di beri uang. Suami pasien juga memiliki
4
yang pasien tanpa tahu asalnya. Pasien juga melihat bayangan di rumah,
8. Riwayat Pendidikan
Pasien hanya tamatan SMP. Pasien tidak ingin melanjutkan karena ingin
berkerja sendiri.
9. Riwayat Perkerjaan
Pasien mulai bekerja sejak usia 15 tahun setelah lulus SMP untuk
Setelah menikah pasien tidak lagi bekerja karena diminta oleh suami
hanya tinggal dirumah. Pasca bercerai, pasien juga tidak lagi bekerja
karena sering merasa ketakutan dan tidak aman jika keluar rumah. 10.
Riwayat Perkawinan
Pasien pernah menikah pada usia ±19 tahun dan bertahan selama 7 tahun,
dan bercerai ±5 bulan yang lalu, selama pernikahan pasien telah dikaruniai
1 anak.
11. Riwayat Keagamaan
Pasien shalat dan mengaji di rumah dari dulu hingga sekarang. Sejak sakit
Pasien tidak keluar rumah karena merasa dikejar seseorang sehingga tidak
5
15. Riwayat penggunaan waktu luang
Pasien bertugas membersihkan dan menjaga rumah. Hingga saat ini peran
E. RIWAYAT KELUARGA
Genogram:
Keterangan:
= Perempuan
= Penderita
= Laki-laki
= Meninggal
Penderita tinggal serumah dengan orang tuanya dan juga anak pasien.
Pasien tinggal dirumah yang terbuat dari kayu dengan jumlah kamar 3 buah
6
G. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
2. Kesadaran
Compos mentis
Normoaktif
4. Pembicaraan
Kooperatif
6. Kontak Psikis
3. Keserasian : Serasi
7
4. Empati : dapat dirabarasakan
G. FUNGSI KOGNITIF
2. Orientasi
- Waktu : baik
- Tempat : baik
- Orang : baik
- Situasi : baik
3. Konsentrasi : baik
4. Daya Ingat :
Segera : baik
H. GANGGUAN PERSEPSI
8
2. Depersonalisasi : Pasien merasakan ada yang salah dengan
tubuhnya.
I. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
2. Isi Pikir
J. PENGENDALIAN IMPULS
Baik
K. DAYA NILAI
L. TILIKAN
Terganggu, derajat 4
Dapat dipercaya
9
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
1. STATUS INTERNUS
Gizi : cukup
bening.
Thoraks:
Perkusi :
- pulmo : sonor
Auskultasi :
10
- pulmo : vesikuler
Abdomen :
Inspeksi : Simetris
Perkusi : timpani
2. STATUS NEUROLOGIKUS
Alloanamnesa:
Gelisah, pasien sering merasa ada bayang-bayang, dan juga mantan suami
11
Pasien mengeluhkan dikejar oleh seseorang sehingga takut keluar
rumah.
Pasien merasa ada bisikan dan suara yang tidak diketahui dari
mana sumbernya
Pasien pernah berobat dengan keluhan yang sama 3 tahun yang lalu
di poliklinik jiwa RSUD H.Moch Ansari Saleh namun tidak
melanjutkan pengobatan rutin.
Autoanamnesa:
Afek : luas
Tilikan : derajat 4
12
5. AKSIS V : GAF scale 70 - 61
1. ORGANOBIOLOGIK
Tidak bermasalah
2. PSIKOLOGIK
3. SOSIAL/KELUARGA
VIII. PROGNOSIS
Pendidikan : sedang
Ekonomi : baik
Organobiologik : baik
13
Kesimpulan : Dubia ad malam
Medikamentosa :
Trihexyphenidyl 2 mg 3x1
X. DISKUSI
diagnostik dari PPDGJ III, pada penderita ini dapat didiagnosa sebagai skizofrenia
gambaran utama yaitu adanya halusinasi. Halusinasi yang ada adalah auditorik
pasien ketakutan .
Prognosis untuk penderita ini adalah dubia ad malam, karena dilihat dari
yang buruk, serta usia saat menderita yang buruk. Tujuan umum pengobatan
14
gejala dan hal-hal yang berkaitan dengan kemunduran fungsi, dan memberikan
dukungan untuk mencapai taraf hidup yang terbaik. Obat antipsikosis, aktivitas
ingat)
klorpromazin 3x100 mg/hari yang merupakan obat anti psikotik yang berguna
berupa perilaku agresif yang membahayakan diri sendiri atau orang lain, serta
untuk mengurangi keluhan mendengar atau melihat sesuatu yang tidak nyata. 4
15
pasca sinaptik neuron di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem
Parkinson: tremor, bradikinesia, rigiditas. Efek samping ini ada yang cepat dan
ditolerir oleh pasien, ada yang lambat, dan ada yang sampai membutuhkan obat
simptomatis untuk meringankan penderitaan pasien. Selain itu, pada pasien juga
memeriksa fungsi hati (SGOT, SGPT) dapat juga dari pemeriksaan fisik, tanda
ikterik, palpasi hepar. Pada pasien ini tidak didapatkan tanda-tanda hepatotoksik
dengan pemeriksaan psikologi terlebih dahulu, sehingga bisa dipilih metode yang
suram dan pesimis terhadap masa depan anaknya yang tanpa seorang ayah,
16
hubungan sosial. Pada pasien ini dianjurkan untuk mendapat terapi antidepresi
meningkatkan aktivitas reseptor serotonin. Efek samping obat anti depresi adalah
insomnia).
setelah 2-3 minggu namun bila keluhan menetap, obat diteruskan dengan dosis
yang sama. Efek samping obat antidepresi lainnya adalah atropine toksik sindrom
maka perlu diazepam 10mg bila kejang, prostigmine 0,5-1,0 mg (im) untuk
antikolinergik, dapat diulangi setiap 30-40 menit sampai gejala mereda, dan
17
DAFTAR PUSTAKA
Desember 2017.
18