Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ILMU LINGKUNGAN

TANAH LONGSOR DAN DAMPAKNYA TERHADAP


KEHIDUPAN MANUSIA

CLAUDI (112140155)
ZUKHRUFA AWALIA R (112140167)
KAISAR ILHAM (112140168)
ARIESTA REZA (112140169)
APRIN RIMPUNG (112140172)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2016
Proses Terjadinya Tanah Longsor

Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut. Air
yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut
menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka
tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti
lereng dan keluar lereng.
Jenis-Jenis Tanah Longsor
1. Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang
gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
2. Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok
Pergerakan Blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir
berbentuk rata. Longsoran ini juga longsoran translasi blok batu.
4. Runtuhan Batu
runtuhan Batu terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak
kebawah dengan jatuh bebas.umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga
menggantung, terutama didaerah pantai. Batu-batu yang besar yang jatuh dapat
menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanah
Rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya
berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat
dikenali. Setelah waktu yang cukup lama, longsor jenis rayapan ini bisa
menyebab-kan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
6. Aliran
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air.
Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air,
dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu
mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter,
seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat
menelan korban cukup banyak.
Gejala Umum Tanah Longsor

 Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.


 Biasanya terjadi setelah hujan.
 Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
 Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

Trangkil termasuk kedalam formasi kerek yang dilambangkan TM ( Tersier


Marine). Formasi kerek merupakan formasi endapan laut, mengandung fosil laut
seperti, Foraminifera dan juga terdapat kandungan kapur. Jenis tanah trangkil
adalah lempung ( grumusol/fertisol), tanah ini sangat lentur (plastis) dengan
indeks tinggi. Tanah jenis ini terasa licin karena banyak kandungan debu dan
liat.Tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut
lereng cukup tinggi memiliki potensi untuk terjadinya tanah longsor terutama
bila terjadi hujan. Selain itu tanah ini sangat rentan terhadap pergerakan tanah
karena menjadi lembek terkena air dan pecah ketika hawa terlalu panas.
Informasi yang didapat dari warga mengenai tanah longsor yang terjadi di Trangkil
pada tanggal 23 januari 2014 pukul 07.00, dipicu karena terjadi hujan deras pada
tanggal 22 januari. Pergerakan tanah ini mengakibatkan tembok-tembok retak
dan disusul dengan ambruknya tembok rumah. Pergerakan tanah terjadi pada tiap
harinya, karena tanah Trangkil adalah tanah lempung dan sebelumnya terjadi
hujan deras akan memicu pergerakan tanah yang cepat karena kelembekannya.

C. Dampak bencana tanah longsor


1. Korban jiwa
Kebanyakan bencana alam yang terjadi dinegeri ini memakan korban jiwa. Begitu
juga bencana tanah longsor. bencana tanah longsor memakan korban karena
biasanya terjadi pada saathujan deras. Sudah tentu pada saat hujan deras orang-
orang sedang berkumpul dirumah. Sedangkan itu bencana tanah longsor datang
tiba-tiba.
Masyarakat sulit menyelamatkan diri karena ketika tanah longsor datang mereka
langsung tertimbun tanah ataupun bebatua yang ada disekitar. Cara
mengevakuasi korbanpun tidak semudah yang kita bayangkan.para relawanpun
akan sangat berhati-hati mengevakuasi para korban.
Selain mereka kesulitan mengevakuasi, mereka juga harus waspada jika ada susulan
tanah longsor. bahkan ada yang sampai beberapa hari korban korban tanah
longsorbaru ditemukan. Namun terkadang ada pula korban tanah longsor yang
tidak ditemukan jasadnya Karen proses evakuasi yang begitu sulit. Denga
demikian bencana tanah longsor yang terjadi memakan korban jiwa.
2. Rusaknya infrastuktur
Tanah longsor juga mengakibatkan rusaknya infrstuktur yaitu pemukiman
penduduk. Pemukiman penduduk pastinya akan mengalami rusak yang
parah.bahkan tanah longsor juga mengakibatkan rusaknya jalan dan jembatan
yang menuju arah terjadinya tanah longsor. hal ini juga menjadi kendala pada
saat evakuasi korban.
Selain itu dampak dari tanah longsor yaitu rusaknya sarana kesehatan, pendidikan
dan tempat peribadatan. Jika dihitung materinya maka bencaa ini selain
memakan korban jiwa juga merugikan dalam hal materi terutama bagi
masyarakat sekirat tanah longsor.
3. Rusaknya sumber mata pencaharian warga
Yang dimaksud rusaknya sumber mata pencaharian warga yaitu kebanyakan warga
yang berada dilereng gunung mereka bekerja dibidang pertaian, peternakan,
pehutanan dan perkebunan. Dengan adanya bencana tanah longsor itu, sudah
tentu lahan yang mereka gunakan untuk becocok tanam, baternak, berkebun
rusak karena bancana tanah longsor ini.
Warga sekitar menjadi kehilangan mata pencaharianna sehari-hari. Selain lahan
mereka rusak merekapun tidak bisa menikmati hasil panennya. Bahkan bagi
peternak merekapun harus rela kehilangan hewan ternaknya.
4. Buruknya sanitasi lingkungan
Akibat tanah longsor menjadikan sanitasi lingkungan buruk. Terutama pada saat
bencana tanah longsor saluran air bersih menjadi terputus. Padahal air adalah hal
yang sangat mendukung kehidupan manusia atau sangat penting sekali.

D. Solusi terhadap bencana tanah longsor


Solusi terhadap bencana longsor melalui empat pilar utama :
1. Departemen pendidikan nasional
Departemen pendidikan nasional sudah semestinya tanggap dalam berbagai masalah
yang terjadi dimasyarakat, begitu pula dengan berbagai bencana yang terjadi.
Akhir-akhir ini banyak terjadi bencana tanah longsor yang disebabkan berbagai
hal, seperti hujan, penggundulan lahan, dan lain sebagainya. Adapun hal yang
dapat dilakukan pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan yaitu :
a) Pendidikan sekolah anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah seharusnya
sudah diberikan pengajaran mengenai pendidikan lingkungan hidup, dengan cara
penanaman sikap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, merawat atau
memelihara lingkungan, tidak menyebabkan kerusakan pada lingkungan
mengimplementasikan konservasi dalam bidang akademik, salah satunya dengan
cara menanamkan nilai-nilai spiritual, social, pengetahuan dan keterampilan,
serta disisipkan melalui perangkat pembelajarannya. Disamping itu diberikan
juga pengetahuan mengenai isu permasalahan lingkungan yang selanjutnya dapat
menggerakkan peserta didik untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan
datang.
2. Instansi Pemerintah

A. Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Peran Badan Penanggulangan Bencana dalam menanggulangi bencana diantaranya :
Pertama adalah menghilangkan atau secara signifikan mengurangi kemungkinan
terjadinya bencana. Jika hal ini tidak dapat dilaksanakan,
Kedua adalah mengurangi besarnya dampak dan keganasan bencana dengan
mengubah karakteristik ancaman, meramalkan atau mendeteksi potensi bencana
(sistem peringatan dini), atau mengurangi kerentanan dengan memperbaiki
unsur-unsur struktural dan non-struktural masyarakat. Bila bencana tidak dapat
terhindarkan lagi,
Ketiga adalah mempersiapkan pemerintah dan masyarakat untuk menghindari atau
merespon bencana dengan tepat dan efektif sehingga kerugian dapat
dikurangi. Strategi terakhir ini mencakup upaya meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk dengan secepatnya memulihkan diri setelah terjadi bencana
dan menguatkan diri untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di masa
depan. Jadi strategi penanggulangan bencana tidak terbatas pada tanggap darurat
dan pemulihan pasca bencana saja, tetapi juga meliputi upaya membangun
ketangguhan masyarakat untuk menghadapi ancaman bahaya bencana.

B. Balai Bumi Pekemahan


Balai Bumi Perkemahan menyediakan bibit-bibit yang dapat digunakan masyarakat
untuk menanam pada daerah yang berpotensi longsor, misalnya di lereng dekat
pemukiman atau rumah warga.
C. Lembaga Swadaya Masyarakat
Masyarakat bekerja sama dalam memelihara lingkungan, misalnya bersama-sama
menanam tanaman pada tanah yang berpotensi longsor dengan pohon yang akar-
akarnya kuat sehingga tetap menjaga kestabilan tanah, selain itu dapat juga
dibentuk terassering dan ditanami tanaman-tanaman yang dapat dikonsumsi
warga atau dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alamnya.

D.Lembaga hokum
Membentuk peraturan mengenai kewajiban menjaga lingkungan serta dibentuknya
peraturan yang memuat hukuman bagi masyarakat yang merusak lingkungan
baik itu menebang pohon secara liar, membuang sampah sembarangan, mengalih
fungsikan lahan, dan kegiatan lainnya yang berpotensi pada kerusakan
lingkungan.
A. Kesimpulan
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng. Proses terjadinya tanah longsor adalah air yang meresap ke dalam tanah
akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air
yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah
pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng. Gejala-
gejalanya yaitu Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah
tebing,Biasanya terjadi setelah hujan,Munculnya mata air baru secara tiba-
tiba,Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.

B. Saran
Ada beberapa tindakan perlindungan dan perbaikan yang bisa ditambah untuk
tempat-tempat hunian, antara lain :
 Perbaikan drainase tanah (menambah materi-materi yang bisa menyerap).
 Modifikasi lereng (pengurangan sudut lereng sebelum pembangunan)
 Vegetasi kembali lereng-lereng.
 Beton-beton yang menahan tembok mungkin bisa menstabilkan lokasi hunian.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.ksdasulsel.org/artikel/karhut/248-faktor-penyebab-tanah-longsor
http://www.ibnurusydy.com/geo-bencana/longsor/
http://www.anneahira.com/dampak-tanah-longsor.htm
http://intandita9d.blogspot.com/2010/12/dampak-tanah-
longsor.htmlhttp://intandita9d.blogspot.com/2010/12/dampak-tanah-longsor.html

Anda mungkin juga menyukai