Proposal Warung Size M REVISI BUIN
Proposal Warung Size M REVISI BUIN
AN
DENGAN DIAGNOSA GAGAL GINJAL KRONIS
DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
TANGGAL 1 – 4 DESEMBER 2018
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. AN
Umur : 55 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Mendoyo Dauh Tukad
Tanggal Masuk : 1 Desember 2018
Tanggal Pengkajian : 1 Desember 2018
No. Register : 102020
Diagnosa Medis : Gagal ginjal kronis
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya sudah sering dirawat di RSU Negara
untuk melakukan pengobatan.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat dan
debu.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3 x sehari dengan porsi
cukup dengan menu nasi, lauk daging atau ikan dan
sayur, habis 1porsi dan minum air putih ± 5gelas/hari
( 1200 ml).
Saat sakit : Pasien mengatakan makan 3x/hari dengan porsi
cukup dengan menu bubur dari rumah sakit , makan
habis setengah piring dari porsi yang diberikan,
minum dibatasi 2 gelas /hari ± (400 ml), BB 80kg.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB teratur, 1 x sehari disetiap
pagi hari dengan feses lembek, tidak disertai darah
Saat sakit : Pasien mengatakan BAB teratur, 1x sehari dengan
konsistensi feses lembek, warna kecoklatan
2) BAK
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK lancar 6 x sehari, urine
berwarna jernih kekuningan tidak disertai darah dan
pus.
Saat sakit : Pasien mengatakan BAK tidak lancar, air kencing
keluar hanya sedikit.Dower Catheter terpasang di
IGD pukul 08.00 wita dengan produksi urin 120
ml/4jam.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan tinggal bersama keluarga dan dapat berhubungan
dengan baik dengan setiap anggota keluarga baik sebelum maupun saat
sakit.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan telah memiliki 2 orang anak, dan
sudah tidak berhubungan seksual dengan istrinya
karena usia yang sudah tua.
Saat sakit : Pasien mengatakan telah memiliki 2 orang anak, dan
tidak berhubungan seksual dengan istrinya karena
usia yang sudah tua dan dalam kondisi sakit.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien melakukan persembahyangan secara Hindu diatas tempat tidur.
Pasien mengatakan sakit yang dialaminya merupakan cobaan yang
diberikan oleh Tuhan dan tetap mencoba menerima serta iklas
menghadapinya, namun pasien mengatakan merasa lelah menjalani
pengobatan karena tidak kunjung sembuh.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Composmetis
GCS : verbal : 5 Psikomotor : 5 Mata : 4
c. Keadaan fisik
1. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala normocephalic, warna rambut hitam,
ketombe tidak ada
Palpasi : Tidak nyeri kepala , benjolan tidak ada
2. Mata
Inspeksi : Posisi mata sejajar, konjungtiva anemis, tidak ada
ikterik pada sklera, ada reflek pupil terhadap cahaya
pinpoint.
Palpasi : Nyeri pada mata tidak ada, tidak ada benjolan
3. Telinga
Inspeksi : Liang telinga ada serumen, aurikula tidak ada lesi,
tidak ada kemerahan, tidak ada pembengkakan
Palpasi : Nyeri telinga tidak ada, benjolan tidak ada
6. Leher
Inspeksi : Tidak ada jaringan parut, tidak ada massa, tidak ada
kemerahan, tidak ada luka.
Palpasi : Nyeri tidak ada, benjolan tidak ada, denyut karotis
teraba
7. Toraks (Paru)
Inspeksi : Bentuk dada normochest, warna kulit pada dada sama
dengan warna kulit lain, tidak ada luka, tidak ada
sianosis
Palpasi : Nyeri tidak ada, benjolan tidak ada, tidak ada fraktur
iga, taktil fremitus seimbang.
Perkusi : Pada perkusi paru suara yang dihasilkan sonor
Auskultasi : suara nafas bronkovesikuler, frekuensi 38 x/menit, ada
suara nafas tambahan ronchi (+/+).
8. Toraks (Jantung)
Inspeksi : Ada thrill, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, batas jantung kiri
ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2
sternal kanan dan ics 5 axila anterior kanan,
Perkusi : Pada perkusi jantung suara yang dihasilkan redup
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2, tidak ada suara tambahan,
murmur tidak ada.
10. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, warna kulit abdomen sama dengan
warna kulit lain, tidak ada pembesaran, terdapat
ascites, tidak ada luka.
Auskultasi : Bising usus 10 x/menit, terdengar gelombang
peristaltik.
Perkusi : suara perkusi timpani di bagian atas dan dullness
dibagian samping.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan , tidak ada pembesaran hati.
11. Genetalia
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada ruam, tidak ada pendarahan,
tidak ada kutil, tidak ada wasir.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan.
12. Integumen
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, terdapat edema pada kulit
ekstremitas atas dan bawah, tidak terdapat sianosis,
tidak ada luka, kulit tampak pucat, turgor kulit kurang
elastis.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan.
13. Ekstermitas
1). Atas
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada dislokasi, rentang gerak
normal, tidak ada pembengkakan, tidak terdapat
sianosis pada ujung jari, edema pada kedua tangan.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, tidak ada
peradangan.
2). Bawah
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada dislokasi, rentang gerak
normal, tidak ada pembengkakan, tidak ada fraktur,
gaya berjalan lambat, terdapat edema pada kedua kaki.
Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada benjolan, tidak ada
peradangan.
14. Neurologis
Status mental dan emosi
Pasien mengatakan sejak sakit lebih mudah merasa emosi. Pasien tidak
memiliki gangguan mental atau kejiwaan.
Pemeriksaan refleks
1. Biceps : Fleksi pada perkusi 2
2. Triceps : Ekstensi pada perkusi 2
3. Achilles percussion : Plantar fleksi pada perkusi 2
4. Knee percussion : Ekstensi pada perkusi 2
5. Babinsky : Kelima jari kaki plantar fleksi
6. Kaku kuduk : Dagu dapat menyentuh dada
7. Brudsinsky I : Saat dagu di tekuk tidak muncul rasa nyeri
8. Brudsinsky II : Saat kaki kanan fleksi kaki kiri ikut fleksi
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Ph : 7.2
HCO3 : 28 mEq/L
PaCO2 : 48 mmHg
PaO2 : 55mmHg
SaO2 : 88%
BUN/SC : 144/66 (30/1.5)
Na : 156 (135 – 145)
Hb : 8 gr/dl (n. pada laki – laki 14 – 16 gr/dl)
5. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS Perubahan Gangguan Pertukaran
1. Pasien mengeluh merasa membrane – Gas
sesak, saat bernafas terasa membrane alveolar
berat.
DO
1. RR : 38x/menit
2. HR : 110x/menit
3. Tampak penggunaan otot
bantu nafas
4. Auskultasi paru : ronchi
(+/+)
5. PH 7.2
6. HCO3 28 mEq/L
7. PaCO2 48 mmHg
8. PaO2 55 mmHg
9. SaO2 88%
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane – membrane
alveolar ditandai dengan pasien mengeluh merasa sesak, saat bernafas terasa berat,
RR : 38x/menit, HR : 110x/menit, tampak penggunaan otot bantu nafas, auskultasi
paru : ronchi (+/+), pH 7.2, HCO3 28 mEq/L, PaCO2 48 mmHg, PaO2 55 mmHg,
SaO2 88%.
Minggu, 1 III Setelah dilakukan tindakan 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling
Desember keperawatan 3x24 jam percaya percaya sebagai dasar
2018 diharapkan keputusasaan 2. Bantu klien untuk interaksi yang
dapat teratasi dengan merencanakan dan terapeutik antara
kriteria hasil : meninjau kembali tujuan perawat dan klien
1. Klien akan hidup berhubungan 2. Meningkatkan
menunjukkan dengan objek harapan semangat hidup
emosional yang sehat 3. Menggali bersama klien melalui rencana
dan menggambarkan untuk mencari faktor mengenai tujuan
persepsi diri positif yang dapat menyebabkan hidup
2. Klien mengungkapkan keputusasaan. 3. Bertujuan mengatasi
keyakinan, keinginan 4. Mendorong klien untuk berbagai faktor
untuk hidup, alasan menjalin hubungan penyebab
untuk hidup. terapeutik dengan orang keputusasaan
3. Klien mengungkapkan yang berarti. 4. Menjalin hubungan
semangat untuk hidup 5. Ajari pengenalan dengan orang yang
4. Klien mampu terhadap realita dengan berarti bagi klien
memandang kematian meninjau situasi dan dapat menumbuhkan
sebagai bagian dari membuat rencana yang semangat hidup
siklus hidup manusia. mungkin dilakukan. 5. Membantu pasien
6. Motivasi pasien untuk untuk memahami
berpikir positif dan kondisi penyakit saat
berikan reinforcement ini
positif 6. Memberi umpan
balik positif untuk
mengingkatkan
motivasi klien.
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
I
Pukul 09.20 Mengkaji keperluan suction S:-
dengan melakukan auskultasi O : pada auskultasi paru : ronchi (+/+),
untuk mendeteksi adanya namun tidak ditemukan adanya secret
creacles dan rhonchi di jalan pada jalan nafas, tidak tilakukan tidakan
nafas suction
I
Pukul 09.30 Melakukan kolaborasi dalam S:-
pemeriksaan laboratorium: O : PH 7.2
Analisa Gas Darah HCO3 28 mEq/L
PaCO2 48 mmHg
PaO2 55 mmHg
SaO2 88%
Pukul 10.15 II Memonitor lokasi dan luas S : pasien mengatakan kedua tangan dan
oedema anasarka kakinya masih bengkak
O : tampak edema pada kedua tangan dan
kaki. Pada abdomen tampak asites,
suara perkusi timpani di bagian atas
dan dullness dibagian samping.
II
Pukul 14.00 Mengkolaborasi dalam S:-
pemeriksaan laboratorium: O : hasil pemeriksaan BUN/SC 144/66,
Elektrolit (Na dan ureum) Na 156
BUN/SC
II
Pukul 15.00 Mengkolaborasi dalam S:-
pemberian obat : O : obat furosemid 2.5 mg/jam
furosemid 2.5 mg/jam spironolacton 100 mg/24 jam sudah
spironolacton 100 mg/24 jam diberikan, tidak tampak reaksi alergi
Pukul 16.00 III Membina hubungan saling S: pasien mengatakan merasa lelah
percaya menjalani pengobatan dan ingin
segera mati.
\ O: pasien mau menceritakan masalahnya,
saat diajak berbicara kontak mata
pasien kurang.
III
Pukul 17.00 Meningkatkan semangat hidup S : pasien mengatakan sudah lelah
melalui rencana mengenai menjalani pengobatan dan ingin
tujuan hidup segera mati
O : pasien tampak gelisah
III
Pukul 18.00 Menggali bersama klien untuk S : pasien mengatakan pasien merasa
mencari faktor yang dapat putus asa karena merasa sudah tidak
menyebabkan keputusasaan. berguna lagi bagi keluarga
O: pasien tampak gelisah, nadi :
110x/menit
Pukul 19.00 III Mendorong klien untuk S: pasien mengatakan memiliki hubungan
menjalin hubungan terapeutik yang baik dengan keluarga terutama
dengan orang yang berarti. anak pertamanya.
O : pasien tampak ditemani oleh anaknya
III
Pukul 19.20 mengajari pengenalan S : pasien mengatakan dirinya lemah dan
terhadap realita dengan tidak berdaya bisa dan merasa sudah
meninjau situasi dan membuat lelah menjalani pengobatan.
rencana yang mungkin O: pasien tampak gelisah
dilakukan.
I,II
Pukul 19.30 Memonitor tanda – tanda vital S:-
O : TD : 140/80 mmHg
RR : 35x/menit, suhu : 36.5˚c
HR : 100x/menit
III
Pukul 20.00 Memotivasi pasien untuk S : pasien mengucapkan terimakasih dan
berpikir positif dan berikan berusaha untuk tidak hanya
reinforcement positif memikirkan mengenai kematian.
O : pasien tampak lebih rileks
II
Senin, 2
Memonitor intake dan output S:-
Desember 2018
cairan O : Terdapat ketidakseimbangan antara
Pukul 08.00
cairan masuk dan cairan keluar
dengan perhitungan balance cairan
sebagai berikut.
Input :
Infuse 500cc
Minum 400cc
Obat injeksi 2160cc
AM 400 cc
Output :
Urine 720 cc
IWL 1200 cc
Total = intake – output
= 3.460 – 1920 = + 1540cc
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl No
No Evaluasi Ttd
Jam Dx
1 Selasa, 4 I S : pasien mengatakan masih merasa sesak
Desember O : RR : 35x/menit, HR 100x/menit, tampak penggunaan otot
2018 bantu pernafasan, auskultasi paru ronchi (+/+), Ph 7.3, HCO3
Pukul 08.00 26, PaCO2 46, PaO2 80, SaO2 90%, TD 140/90 mmHg
WITA A : tujuan belum tercapai, masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi :
1. Monitor tanda – tanda vital
2. Monitor pola nafas
3. Berikan posisi untuk memfasilitasi ventilasi yang memadai
4. Monitor adanya suara nafas abnormal
5. Kaji keperluan suction dengan melakukan auskultasi untuk
mendeteksi adanya creacles dan rhonchi di jalan nafas
6. Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium: Analisa Gas
Darah
7. Kolaborasi dalam pemberian obat:
CaCO3 500 mg/8 jam
3 Selasa, 4 III S :.pasien mengatakan masih merasa tidak berdaya dan lelah
Desember menjalani pengobatan, pasien mengatakan dirinya lemah
2018 dan tidak berguna bagi keluarganya.
Pukul 08.00 O : pasien tampak lebih rileks, kontak mata baik.
WITA A : tujuan belum tercapai, masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi :
1. Bantu klien untuk merencanakan dan meninjau kembali
tujuan hidup berhubungan dengan objek harapan
2. Menggali bersama klien untuk mencari faktor yang dapat
menyebabkan keputusasaan.
3. Mendorong klien untuk menjalin hubungan terapeutik
dengan orang yang berarti.
4. Ajari pengenalan terhadap realita dengan meninjau situasi
dan membuat rencana yang mungkin dilakukan.
5. Motivasi pasien untuk berpikir positif dan berikan
reinforcement positif
DAFTAR PUSTAKA