Anda di halaman 1dari 16

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti

Rumah sakit merupakan suatu layanan masyarakat yang penting

dibutuhkan dalam upaya pemenuhan tuntutan kesehatan. Hal ini erat

berhubungan dengan tenaga kesehatan yang senantiasa mendampingi dan

melayani pasien sebagai konsumennya (Hasmoko, 2008). Sumber daya

manusia terbanyak yang berinteraksi secara langsung dengan pasien adalah

perawat, sehingga kualitas pelayanan yang dilaksanakan oleh perawat dapat

dinilai sebagai salah satu indikator baik atau buruknya kualitas pelayanan di

rumah sakit (Finarti et al., 2016). Pelayanan keperawatan di rumah sakit

merupakan faktor penentu bagi mutu dan citra rumah sakit di mata pasien,

keluarga, dan masyarakat. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang sangat

penting.

Kinerja perawat adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang

perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawabnya masing-masing, tidak melanggar hukum, aturan serta norma dan

etika, dimana kinerja yang baik memberikan kepuasan pada pengguna jasa.

Untuk aktivitas seorang perawat adalah mengumpulkan data kesehatan

mengenai pasien, membuat diagnosis menurut ilmu keperawatan,

menetapkan tujuan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan serta

evaluasi terhadap perawatan.

49
Berdasarkan teori Gibson bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja terdiri dari:

a. Variabel individu: kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan

demografi

b. Variabel psikologi: persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi

c. Variabel organisasi: sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur,

desain pekerjaan, kesempatan promosi dan supervisi

Kemampuan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kualitas pelayanan karena kemampuan kerja adalah keadaan intern diri

seseorang yang mengaktifkan dan mengarahkan tingkah lakunya kepada

sasaran tertentu. Kemampuan dan keterampilan kerja setiap orang

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan

merupakan bagian dari investasi sumber daya manusia. Dengan pendidikan

dan pelatihan seseorang dapat mempunyai suatu keterampilan dan

pengetahuan. Semakin tinggi tingkat pendidikan perawat dan pengalamannya

dalam megikuti pelatihan maka dapat diasumsikan lebih memiliki

pengetahuan yang lebih sehingga memiliki kemampuan yang lebih dalam

memberikan asuhan keperawatan.

Kemampuan kerja yang ada pada diri seseorang merupakan

kekuatan yang akan mewujudkan suatu perilaku dalam mencapai tujuan dan

kepuasan yang terdapat dalam dirinya pada rangkaian pekerjaan yang pada

akhirnya akan meningkatkan motivasi kerjanya sehingga berakibatkan pula

meningkatnya kualitas pelayanan tersebut. Perilaku bekerja perawat juga

50
sangat dipengaruhi oleh sikap dalam bekerja. Pada dasarnya, pegawai juga

dipengaruhi oleh pimpinannya itu sendiri, bagaimana seorang atasan selalu

membimbing, mengawasi dan memberikan arahan kepada bawahannya

sehingga kesealahan-kesalahan yang ada dapat segera diperbaiki untuk

memberikan kualitas pelayanan yang baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hasmoko (2008) di RS

Panti Wilasa Citarum Semarang, bahwa ada pengaruh sikap, pengetahuan

dan motivasi terhadap kinerja perawat.

Penelitian yang dilakukan Ilvyana Hasan dkk (2016) di RSUD

Labuang Baji Makassar menunjukkan bahwa ada pengaruh kemampuan,

motivasi dan supervisi terhadap kinerja perawat pelaksana.

Kerangka konsep penelitian ini menggunakan kerangka teori

Gibson (1997). Variabel yang ada dalam penelitian ini terdiri dari variabel

terikat (dependen) yaitu kinerja perawat dan variabel bebas (independen)

yang terdiri dari variabel kemampuan, sikap, motivasi dan supervisi.

51
B. Kerangka Teori

Variabel Individu :

1. Kemampuan

2. Demografi

3. Latar Belakang

Variabel Psikologis :

1. Persepsi

2. Sikap
Kinerja
3. Kepribadian

4. Belajar

5. Motivasi

Variabel Organisasi ;

1. Sumber Daya

2. Kepemimpinan

3. Imbalan

4. Struktur

5. Desain Pekerjaani

6. Kesempatan Promosi

7. Supervisi

8.
: Variabel independen

: Variabel dependen

Gambar 3.1. Kerangka Teori

Sumber : Gibson dkk (2000)

52
C. Kerangka Konsep

Pendidikan
- Jenjang pendidikan formal
terakhir yang ditempuh oleh
perawat

Pelatihan
- Pernah mengikuti
pelatihan keperawatan

Pengetahuan
- Pengertian perawat
- Teori keperawatan
- Asuhan keperawatan Kinerja Perawat
- Pengkajian keperawatan
Sikap - Diagnosis keperawatan
- Tanggapan atau pendapat - Perencanaan keperawatan
perawat terhadap tindakan - Tindakan keperawatan
asuhan keperawatan - Evaluasi keperawatan

Motivasi
- Gaji/upah
- Fasilitas
- Penghargaan
- Lingkungan kerja
- Hubungan interpersonal

Supervisi
- Pengajaran
- Bimbingan
- Observasi
- Evaluasi

Keterangan :

: Variabel independen

: Variabel dependen

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Peneliti

53
D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

1. Pendidikan

a. Definisi Operasional

Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh oleh

perawat dan memiliki ijazah dari pendidikan tersebut. Variabel

pendidikan menggunakan skala ordinal, hasil ukur dapat

dikelompokkan dalam kategori.

b. Kriteria objekif (UU. RI No. 20 Tahun 2003) :

1) Tinggi : jika jenjang pendidikan terakhir perawat minimal

DIII

2) Rendah : jika jenjang pendidikan terakhir perawat

maksimal SPK

2. Pelatihan

a. Definisi Operasional

Pelatihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pendidikan khusus atau pelatihan keperawatan yang pernah diperoleh

atau diikuti oleh perawat.

b. Kriteria Objektif

Ya : jika perawat pernah mengikuti pelatihan

Tidak : jika perawat tidak pernah mengikuti pelatihan

54
3. Pengetahuan

a. Definisi Operasional

Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah apa

saja yang telah diketahui dan dipahami oleh perawat dalam

menyelesaikan tugasnya dari segi Pengetahuan Komprehensif

berdasarkan standar asuhan keperawatan.

b. Skoring

1) Jumlah Pertanyaan 10 nomor

2) Pertanyaan yang diberikan mempunyai 2 pilihan jawaban

3) Kriteria penilaian dengan menggunakan skala Likert, yaitu

a) Benar = 1

b) Salah = 0

4) Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi


= 10 x 1
= 10
5) Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x skor terendah
= 10 x 0
=0
6) Range (R) = Skor tertinggi - skor terendah
= 10 - 0
= 10
7) Interval
Perhitungan interval dengan menggunakan rumus (Sudarto,

1999)

55
I=
K
10
Maka, interval =
2

=5

8) Skor Standar = 10 - 5
=5
c. Kriteria Objektif

Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria > 5

Kurang Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria < 5

4. Sikap

a. Definisi Operasional

Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respons

perawat yang bersifat positif maupun negatif dalam menerapkan

standar praktek keperawatan.

b. Skoring

1) Jumlah Pertanyaan 8 nomor

2) Pertanyaan yang diberikan mempunyai 4 pilihan jawaban

3) Kriteria penilaian dengan menggunakan skala Likert, yaitu

a) Sangat tidak setuju = 1

b) Tidak setuju = 2

c) Setuju = 3

d) Sangat setuju =4

4) Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi


=8 x 4

56
= 32
5) Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x skor terendah
=8 x 1
=8
6) Range (R) = Skor tertinggi - skor terendah
= 32 - 8
= 24
7) Interval

Perhitungan interval dengan menggunakan rumus (Sudarto,

1999)

R
I=
K
24
Maka, interval =
2

= 12

8) Skor Standar = 32 - 12
= 20
c. Kriteria objektif

Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria > 20

Kurang Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria <20

5. Motivasi

a. Definisi Operasional

Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan

dari dalam diri seorang perawat berdasarkan kebutuhan-

kebutuhannya.

Indikatornya :

57
1) Gaji/upah

2) Fasilitas

3) Penghargaan

4) Lingkungan kerja

5) Hubungan interpersonal

b. Skoring

1) Jumlah Pertanyaan 5 nomor

2) Pertanyaan yang diberikan mempunyai 4 pilihan jawaban

3) Kriteria penilaian dengan menggunakan skala Likert, yaitu

a) Sangat tidak setuju = 1

b) Tidak setuju = 2

c) Setuju = 3

d) Sangat setuju = 4

4) Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi


=5 x 4
= 20
5) Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x skor terendah
=5 x 1
=5
6) Range (R) = Skor tertinggi - skor terendah
= 20 - 5
= 15
7) Interval

Perhitungan interval dengan menggunakan rumus (Sudarto,

58
1999)

R
I=
K

15
Maka, interval =
2

= 7,5

8) Skor Standar = 20 - 7,5


= 12,5
c. Kriteria objektif

Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria > 12,5

Kurang Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria <

12,5

6. Supervisi

a. Definisi Operasional

Supervisi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses

kegiatan yang diberikan atasan kepada perawat dalam pelaksanaan

proses keperawatan.

Indikatornya :

1) Pengajaran

2) Bimbingan

3) Observasi

4) Evaluasi

b. Skoring

1) Jumlah Pertanyaan 8 nomor

59
2) Pertanyaan yang diberikan mempunyai 4 pilihan jawaban

3) Kriteria penilaian dengan menggunakan skala Likert, yaitu

a) Tidak pernah dilakukan = 1

b) Kadang dilakukan = 2

c) Sering dilakukan = 3

d) Selalu dilakukan =4

4) Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi


=8 x 4
= 32
5) Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x skor terendah
=8 x 1
=8
6) Range (R) = Skor tertinggi - skor terendah
= 32 - 8
= 24
7) Interval

Perhitungan interval dengan menggunakan rumus (Sudarto,

1999)

R
I=
K
24
Maka, interval =
2

= 12

8) Skor Standar = 32 - 12
= 20

60
c. Kriteria objektif

Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria > 20

Kurang Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria <20

7. Kinerja Perawat

a. Definisi Operasional

Kinerja perawat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

hasil kerja dari perawat yang dinilai berdasarkan kesehariaannya

dalam menyelesaikan tugasnya.

Indikatornya :

1) Pengkajian keperawatan

2) Diagnosis keperawatan

3) Perencanaan keperawatan

4) Tindakan keperawatan

5) Evaluasi keperawatan

b. Skoring

1) Jumlah Pertanyaan 21 nomor

2) Pertanyaan yang diberikan mempunyai 4 pilihan jawaban

3) Kriteria penilaian dengan menggunakan skala Likert, yaitu

a) Tidak pernah dilakukan = 1

b) Kadang dilakukan = 2

c) Sering dilakukan = 3

61
d) Selalu dilakukan = 4

4) Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi


= 21 x 4
= 84
5) Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x skor terendah
= 21 x 1
= 21
6) Range (R) = Skor tertinggi - skor terendah
= 84 - 21
= 63
7) Interval

Perhitungan interval dengan menggunakan rumus (Sudarto,

1999)

R
I=
K
63
Maka, interval =
2

= 31,5

8) Skor Standar = 84 - 31,5


= 52,5
c. Kriteria objektif

Baik : jika skor jawaban responden memenuhi kriteria > 52,5

Kurang Baik:jika skor jawaban responden memenuhi kriteria<52.5

E. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Null (Ho)

62
a. Tidak ada hubungan pendidikan terhadap kinerja perawat di

instalasi rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

b. Tidak ada hubungan pelatihan terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

c. Tidak ada hubungan pengetahuan terhadap kinerja perawat di

instalasi rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

d. Tidak ada hubungan sikap terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS RS Stella Maris Makassar tahun 2016

e. Tidak ada hubungan motivasi terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

f. Tidak ada hubungan supervisi terhadap kinerja perawat di

instalasi rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

2. Hipotesis Alternatif

a. Ada hubungan pendidikan terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

b. Ada hubungan pelatihan terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

c. Ada hubungan pengetahuan terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

d. Ada hubungan sikap terhadap kinerja perawat di instalasi rawat

inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

63
e. Ada hubungan motivasi terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

f. Ada hubungan supervisi terhadap kinerja perawat di instalasi

rawat inap RS Stella Maris Makassar tahun 2016

64

Anda mungkin juga menyukai