Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

Teknologi Bahan dan Kontruksi

Rifqy Mamduh Maladzi

21010113120109
PENGGUNAAN BETON PADA BANGUNAN

Rifqy Mamduh Maladzi

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRAK

Beton merupakan bahan bangunan yang sering dipakai dewasa ini. Beton adalah bahan
yang diperoleh dari mencampur semen, pasir, agregat kasar (koral atau batuh pecah), air
yang mengeras menjadi benda padat. Bahan pembuat beton yang relatif mudah dicari
merupakan salah satu faktor kenapa beton menjadi bahan favorit. Di sisi lain, beton sering
digunakan karena kekuatannya yang relatif tinggi dibandingkan bahan lainnya. Beton juga
merupakan bahan bangunan yang memiliki fleksibilitas tinggi jika dilihat dari fungsinya,
karena beton dapat digunakan sebagai apa saja, seperti kolom struktur, kolom praktis, balok,
rangka kuda-kuda, dinding, pondasi, tiang listrik, dll. Namun dewasa ini karena pembuatan
beton sangat mudah dan bahan yang didapat sangat mudah hal ini salah dimanfaatkan oleh
para kontraktor di Indonesia. Mulai dari mengganti bahan dengan kualitas yang buruk hingga
mengurangi jumlah bahan yang dipakai sehingga menghasilkan keuntungan yang besar.
PENDAHULUAN

Bangunan sudah ditemukan bertahun-tahun sebelum masehi, dan terus mengalami


perkembangan sampai akhir hayat nanti. Perkembangan disektor bangunan memerlukan
waktu yang cukup lama namun pasti. Mulai dari bangunan pertama yang hanya terbuat dari
batu besar yang ditumpuk menjadi sebuah bangunan, kemudian berkembang menjadi
bangunan kayu, dan hingga di zaman sekarang yang sedang popular adalah bangunan dengan
bahan utama beton.

Beton adalah merupakan bahan campuran dengan proporsi yang tepat antara semen,
agregat halus, agregat kasar, dan air secukupnya. Campuran ke empat bahan ini dapat
menciptakan bangunan yang kokoh dan relatif tahan lama, mulai dari pembuatan pondasi,
kolom, balok, dinding, hingga kuda-kuda bangunan sekarang banyak yang menggunakan
bahan dasar beton karena relatif murah dan tahan lama.

Namun di Indonesia masih butuh perhatian lebih di sektor pembangunan, karena apa?
Karena meskipun Indonesia merupakan negara yang kaya raya dan memiliki sumber daya
yang melimpah, masih banyak terdapat kecurangan-kecurangan yang terjadi di sektor
pembangunan terutama. Yang menjadi masalah adalah kurangnya pengetahuan tentang
pembangunan di masyarakat umum, sehingga kecurangan yang dilakukan oleh oknum-
oknum terntentu dapat berjalan dengan mulus tanpa hambatan, oleh karena itu saya dalam hal
ini akan membahas bagaimana proporsi bangunan yang tepat dan mutu yang bagus bagi
sebuah bangunan, terutama beton pada bangunan, sehingga masyarakat sendiri dapat
melakukan pengawasan pada sebuah proyek pembangunan.

PEMBAHASAN

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari
kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen
Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan.


Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi,
mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton
digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan
penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau
tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti


beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton
berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll. Saat ini
beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.

Bahan-bahan pembuat beton seperti yang sudah disebutkan diatas, semen merupakan
bagian terpenting dalam pembuatan beton. Semen mempersatukan pasir, kerikil, air menjadi
satu kesatuan. Yang kita kenal dengan nama semen sebetulnya adalah portland sement (p.c).
Sementara agregat adalah bahan penentu yang sangat berpengaruh pada kuat tekan beton itu
sendiri.semakin bagus mutu agregat yang digunakan semakin bagus pula mutu beton yang
didapat.

Komposisi bahan dalam pembuatan beton yang biasa digunakan adalah 1:2:3 yaitu, 1
untuk volume semen, 2 untuk volume pasir atau agregat halus, dan 3 untuk volume kerikil
atau agregat kasar. Sementara besi/baja yang digunakan untuk beton bertulang disesuaikan
dengan kebutuhan. Misal untuk membuat beton bertulang untuk kolom bangunan 2 lantai
dengan bentang yang ditahan adalah 6 meter ke kanan dan 4 meter ke kiri maka dapat
digunakan besi sebanyak 6 x x, yaitu 6 batang di setiap sisi kolom (2 sisi).

Selain komposisi pembuatan beton, hal yang perlu diperhatikan adalah kekurangan
dan kelebihan penggunaan beton pada bangunan, yaitu antaralain :

Kelebihan dari beton adalah:

 Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal,
kecuali semen Portland.
 Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk
rendah
 Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan
terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
 Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.
 Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan
ukuran seberapapun tergantung keinginan .

Kekurangan dari beton adalah:

 Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu
perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
 Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah
sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar
untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
 Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu
dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu.
 Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan
air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
 Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail,
terutama pada struktur tahan gempa.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari beberapa ilustrasi dan pembahasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa
penggunaan beton pada bangunan merupakan sebuah terobosan yang sangat sensasional
dalam dunia pembangunan, selain barangnya mudah didapat, beton merupakan barang yang
murah dan merupakan bahan yang memiliki kekuatan tinggi.

2. Saran

Untuk memperlancar kemajuan negara dalam sektor pembangunan dapat digunakan


beton dengan mutu yang tinggi dan untuk kontraktor yang terkait supaya tidak mengurangi
kualitas yang sudah ditentukan agar hasil yang didapat memuaskan dan tahan lama seperti
yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan dan Margaret. 2002. Diktat Teori Soal dan Penyelesaian Konstruksi Beton Jilid 1.
Jakarta: Delta Teknik Group.

Wahyudi dan Syahril A. Rahmi.1997. Struktur Beton Bertulang.Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

http://kontruksibangunan-kb1.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-beton-pada-
konstruksi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Beton

http://ilmu-konstruksi.blogspot.com.

http://www.voaindonesia.com.

Anda mungkin juga menyukai