Anda di halaman 1dari 4

PENGUKURAN DENGAN MULTIMETER ANALOG

I. DASAR TEORI
Multimeter adalah alat test yang sangat berguna, dengan mengoperasikan sakelar banyak
posisi, meter dapat secara cepat dan mudah di jadikan sebagai voltmeter, sebuah ammeter atau
sebuah ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penetapan pada setiap mempunyai pilihan AC
atau DC. Beberapa multimeter kelebihan tambahan layaknya sebagai pengukur transistor dan
range untuk pengukuran kapasitansi dan frekuensi.[1] Multimeter terbagi atas 2 jenis yaitu
Multimeter analog dan Multimeter Digital. Pada modul ini kita akan membahas tentang
multimeter analog.
A. Pengertian Multimeter Analog
Multimeter Analog atau Multimeter Jarum adalah alat pengkur besaran listrik yang
menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan
probe. Analog tidak dii gunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen
tetapi kebanyakan hanya di gunakan untuk baik atau jjeleknya komponen pada waktu
pengukuran atau juga di gunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung
dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.[2]
B. Fungsi Multimeter Analog
1. Mengukur nilai Hambatan.
2. Mengukur nilai Dioda.
3. Mengukur nilai Transistor.
4. Mengukur tegangan AC.
C. Bagian – bagian Multimeter Analog
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero.
3. Saklar pemilih.
4. Lubang kutub.
5. Saklar pemilih polaritas.
6. Kotak meter.
7. Jarum penunjuk meter.
8. Skala.[5]
D. Penggunaan Multimeter Analog
Sebelum mengukur perhatikan posisi nol jarum set bila di perlukan dan baca spesifikasi dan
perhatikan penempatan meter yang benar. Sesudah itu saat membaca nilainya manfaatkan
cermin.[3]
E. Pengkuran Multimeter Analog
1. Pengukuran pada dioda.
a. Atur jangkah pada pilihan simbol Ohm( Ω ).
b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K ).
c. Hubungkan Probe Hitam pada Anado dan Probe Merah pada Katoda.
d. Pastikan bahwa pada layar jarum akan bergerak menuju nilai Resistansi rendah(forward).
e. Apabila pengukuran di balik Probe Hitam pada Katoda dan Probe Merah pada Anoda, Maka
pada layar jarum tidak akan bergerak (Reverse).
f. Begitulah sifat Dioda sebagai komponen semi konduktor.
( menghantarkan dalam satu arah/ forward bias/ bias maju, kalau pada posisi reverse bias/
bias terbalik maka dioda tidak dapat menghantarkan arus/ menghambat arus)
2. Pengukuran pada Resistansi.
a. Atur jangkah pada pilihan simbol Ohm ( Ω ).
b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K).
c. Tiap kali jangkah di pindah pada posisi Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K) maka harus selalu
melakukan calibrasi agar pengukuran resistansinya akurat.
d. Cara melakukan calibrasi pada pengukuran resistansi, Probe Merah & Hitam kita hubungkan
maka jarum akan menyimpang ke posisi Nol.
e. Apabila jarum belum sampai pada posisi Nol maka knop ADJ untuk Ohm Meter dapat di putar
untuk mengatur jarum supaya tepat pada posisi Nol.
f. Kalau knop ADJ Ohm Meter sudah di putar-putar tetapi tidak mau sampai pada posisi Nol
berarti batu baterai yang ada pada Multimeter harus di ganti.
g. Hubungkan Probe Hitam & Probe Merah pada resistor yang akan di ukur resistansinya(probe di
bolak balik tidak masalah).
h. Setelah Probe terhubung maka di layar Multimeter Jarum akan bergerak yang menunjukan nilai
resistansinya.
3. Pengukuran tegangan AC.
a. Atur jangkah pada posisi ACV.
b. Usahakan pengukuran pada skala yang paling besar supaya jarum Multitester menyimpangnya
tidak over apabila nilai tegangan belum di ketahui.
c. Hubungkan Probe Hitam dan Probe Merah pada rangkaian yang akan di ukur tegangannya
secara paralel(Probe di bolak balik tidak masalah karena pengukuran tegangan bolak balik/AC)
d. Hasil pengukuran dapat di lihat pada layar Multimeter Analog pada skala warna merah.
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Multimeter adalah suatu alat perhitungan yang berfungsi untuk mengukur tegangan,
hambatan dan arus serta untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen tertentu.
Dalam pratikum ini kita akan membahas Multimeter Analog.
Multimeter Analog selain di gunakan untuk menghitung besarnya nilai dari suatu
tegangan,hambatan dan arus, multimeter ini juga di gunakan untuk mengetahui baik atau
tidaknya suatu komponen seperti komponen dioda, kapasitor, dan transistor serta mengukur
tegangan AC 1 phasa.
Dalam perhitungan menggunakan multimeter analog kita harus melakukan kalibrasi
pada multimeter analog yang kita gunakan. Kalibrasi adalah mengembalikan kedudukan
jarum pada kedudukan nol, hal ini dilakukan agar perhitungan kita menjadi akurat. Baik
dalam pengukuran ohm meter, volt meter dan amp meter.
Pada pratikum ini kita harus bisa mengukur sebuah resistor dan mengetahui baik atau
tidaknya suatu komponen dioda, transistor PNP dan NPN dan kapasitor polar dan bipolar.
Resistor adalah terminal dua komponen elektornik yang menghasilkan tegangan pada
terminal yang sebanding dengan arus listrik. Komponen resistor termasuk ke dalam
komponen pasif yaitu komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Pada
komponen resistor biasanya terdapat 4 warna. 3 warna sebagai nilai dan 1 warna sebagai
toleransi. Apabila kita ingin mengukur besarnya nilai dari suatu komponen resistor terlebih
dahulu kita harus mengatur tombol putar pada multimeter yang kita gunakan sesuai dengan
kapasitas nilai dari resistornya, setelah itu lakukan kalibrasi supaya dapat menghasilkan nilai
yang baik. Sedangkan untuk pemasangan probenya kita dapat memasangnya secara bolak
balik.
Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama sebagai
penyearah. Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda sebagai kutub positif dan kutub
katoda sebagai kutub negatif. Pada pratikum yang kami lakukan kami menggunakan dioda
jenis 1N4007. Pengecekan dioda dilakukan untuk mengetahui baik atau rusaknya dan bocor
atau tidaknya skomponen dioda tersebut. Sebelum melakukan pengecekan pada sebuah dioda
kita harus mengatur tombol putarnya pada x1. Setelah itu kita lakukan kalibrasi pada
multimeter analog, kemudian atur probe hitam ke anoda dan probe merah ke katoda untuk
mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen setelah itu atur probe hitam ke katoda dan
probe merah ke anado untuk mengetahui bocor atau tidaknya komponen dioda tersebut.
Selanjutnya pada pratikum ini kita juga mengukur komponen kapasitor, nama lain
dari komponen kapasitor adalah condensator. Sama hal nya dengan komponen resistor,
komponen kapasitor termasuk ke dalam komponen pasif yaitu komponen yang bekerja tanpa
memerlukan arus panjar. Kapasitor menurut polaritasnya terbagi atas dua yaitu kapasitor
polar dan kapasitor bipolar.
Perbedaan kapasitor polar dan bipolar adalah pada kapasitor polar memiliki polaritas
positif dan negativ sehingga dalam pemasangannya maupun pengukurannya harus
memperhatikan kaki – kakinya. Sedangkan pada kapasitor bipolar tidak sehingga dalam
pemasangannya maupun pengukurannya dapat di ukur dan di pasang bolak balik.
Dalam pengecekan komponen kapasitor kita hanya untuk mengetahui baik atau
tidaknya komponen kapasitor. Cara pengecekannya sama dengan pengecekan dioda yang
berbeda pada komponen kapasitor kita dapat mengatur probe sesuai dengan keinginan kita.
Dalam pratikum ini kita juga melakukan pengecekan pada transistor. Transistor
adalah suatu komponen alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya transitor memiliki 3 terminal yaitu basis,emitor dan kolektor.
Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan
tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output Kolektor. Transistor terbagi atas 2 jenis yaitu transistor PNP (positif negatif positif)
dan transistor NPN (negatif positif negatif).
Dalam pegecekan transistor sama halnya dengan pengecekan kapasitor tetapi yang
berbeda adalah pada transistor PNP letak probe hitam di hubungkan pada kaki emitor atau
kaki kolektor sedangkan probe merah di hubungkan pada kaki basis. Sedangkan pada
transistor NPN letak probe hitam di hubungkan pada kaki basis sedangkan pada probe merah
di hubungkan pada kaki emitor dan kolektor.
Pada pengukuran tegangan 1 phasa kita atur tombol putar pada posisi 500 ACV,
setelah itu kita lakukan kalibrasi. Letakkan probe pada lobang stop kontak dan lihatlah
nilainya pada display multimeter. Setelh kita mengetahui nilai pada multimeter kita
masukkan ke dalam rumus yang telah di beritahukan supaya mendapatkaan nilai dari hasil
pengukurannya.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN.
1. Multimeter dapat di operasikan dengan sakelar banyak posisi, meter dapat di ubah menjadi
Ampmeter, Voltmeter dan Ohmmeter secara cepat dan mudah.
2. Multimeter analog biasanya di gunakan untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu
komponen di karenakan apabila mengukur nilai suatu komponen, multimeter analog kurang
akurat dalam hasil pengukurannya.
3. Kalibrasi adalah cara yang di lakuakan untuk mengembalikan kedudukan jarum pada
kedudukan nol.

B. SARAN.
1. Sebelum kita melakukan pengukuran ataupun pengecekan suatu komponen, kita harus
melakukan kalibrasi terlebih dahulu.
2. Apabila kita ingin mengukur suatu tegangan kita harus mengatur tombol putar pada posisi
ACV.
3. Berhati-hati dalam penggunaan multieter, di karenakan apabila kita salah dalam mengatur
tombol putar dapat mengakibatkan rusaknya multimeter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai