Disusun oleh :
Kelompok 8/Perikanan A
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat dan
karunia-Nya Makalah Biologi Perikanan tentang “Kebiasaan Makanan dan Cara
Memakan Ikan” dapat diselesaikan dengan baik.
Pembuatan makalah ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran
mengenai kegiatan pembelajaran mata kuliah Biologi Perikanan di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran dan memberikan
pengetahuan yang lebih luas mengenai kebiasaan makanan dan cara memakan
ikan.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, penulis
menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan
makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami juga
khususnya.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vi
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan ......................................................................................... 1
1.3 Manfaat ....................................................................................... 2
II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kebiasaan Makanan .................................................................... 3
2.2 Rantai Makanan .......................................................................... 4
2.3 Kebiasaan Cara Memakan .......................................................... 4
2.4 Spesialisasi kebiasaan makanan.................................................. 4
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Alat Praktikum................................................................................. 16
2. Bahan Praktikum ............................................................................. 17
3. Prosedur kerja .................................................................................. 18
4. Kegiatan Praktikum ......................................................................... 19
5. Tabel kelompok ............................................................................... 20
6. Tabel kelas........................................................................................21
v
BAB I
PENDAHULUAN
3
4
(Sukya 2003). Pada waktu darah melalui insang, karbondioksida dilepaskan dan
oksigen diambil, hal ini mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi
darah ini melalui cabang-cabangnya keseluruh bagian tubuh.
1.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini yaitu:
1. Mengetahui perubahan laju kecepatan aliran darah pada ikan nilem pada
perlakuan yang diberi cairan alkohol yang secara tidak langsung dapat
mengetahui sistem peredaran dari ikan nilem dengan aquades sebagai kontrol.
2. Mengetahui perubahan laju kecepatan aliran darah pada ikan nilem pada
perlakuan yang diberi cairan nikotin yang secara tidak langsung dapat
mengetahui sistem peredaran dari ikan nilem dengan aquades sebagai kontrol.
1.3 Manfaat
3
4
Darah tersusun atas plasma darah dan sel darah. Sel darah mencakup eritrosit,
leukosit, dan trombosit. Sedangkan plasma darah yang mengandung sekitar 90% air
dan berbagai zat terlarut atau tersuspensi di dalamnya (Isnaeni, 2006).
2.2.1 Sistem Peredaran Darah Ikan
Sistem peredaran darah pada ikan air tawar dan air laut secara garis besar sama.
jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah faring. Jantung ikan terdiri dari
dua ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrakel). Jantung berisi darah yang sudah
dipakai yang berasal dari tubuh bagian depan dan belakang. Dari jantung
melalui bulbus artriosus darah mengalir ke insang. Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi
dalam arteri branchialis afferent dan arteri branchialis efferent dalam filament
insang. Selanjutnya melalui aorta dorsalis, darah menuju ke tubuh bagian depan dan
belakang.
Sama halnya dengan ikan nilem yang merupakan ikan air tawar sistem dari
peredaran ikan nilem adalah sistem peredaran tertutup yang memiliki peredaran darah
tunggal karena dalam sekali peredaran, darah ikan beredar melalui jantung sebanyak
satu kali. Darah yang beredar melalui pembuluh darah, oleh karenanya disebut sistem
peredaran darah tertutup.
Macam-macam pembuluh darah pada ikan:
1. Arteri merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan
berperan dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak
sebagai reservoir tekanan untuk mempertahankan aliran darah anatara sistol
bilik jantung.
2. Arterior merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan
dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh.
3. Kapiler merupakan pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara
darah dengan cairan jaringan.
4. Venula merupakan pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan
mengalirkan ke pembuluh darah vena.
6
5. Vena merupakan pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah
kecil dan berperan menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan
mengalirkan kembali kejantung.
2.2.2 Laju Alir Darah
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh mengandung CO2
kembali ke jantung melalui vena dari berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk
ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju
insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan empat pasang arteri aferen
brakialis. Pada arteri aferen brakialis, oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju
arteri aferen brakialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di
jaringan tubuh darah mengikat CO2. Dengan adanya sistem vena, darah dikembalikan
dari bagian kepala dan badan menuju jantung. Beberapa vena yang penting misalnya
vena cardinalis anterior, dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari tubuh
melewati hati) dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal).
Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu
kali melewati jantung (Pratiwi 2007).
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Alir Darah
1. Energi Kinetik (energi yang menyebabkan darah mengalir)
2. Energi Potensial (energi yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan
tekanan darah)
7
8
9
300
267
Laju Alir Darah (Kali/Menit)
250
203
200
150
100
73
50
0
Aquades Nikotin Alkohol
Perlakuan
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan diperlakuan satu dangan yang lain
menghasilkan nilai rata-rata yang berbeda dikarenakan bahan yang ditambahkan pada
setiap perlakuannya, pada perlakuan satu yaitu menggunakan aquades didapatkan
rata-rata dari tiga kali percobaan berada pada angka 203 Pada kondisi tersebut laju
peredaran darah pada benih ikan nilem relatif cepat dan konstan. Pada perlakuan ke
dua yaitu menggunakan bahan nikotin, pada percobaan ini kondisi laju peredaran
darah pada benih ikan nilem sangat cepat hal ini karena nikotin sendiri bersifat racun,
apabila nikotin ditambahkan pada pembuluh, maka nikotin tersebut akan dibawa oleh
aliran darah menuju otak dan bereaksi dengan otak maka otak akan memberikan
sinyal pada kelenjar adrenalin untuk mengeluarkan hormon-hormon adrenalin
sehingga mengakibatkan pembuluh darah menjadi kecil atau menyempit hal inilah
13
14
yang memicu jantung memompa darah lebih cepat dan pada akhirnya aliran darah
menjadi cepat sehingga di dapatkan data yang sangat besar dengan rata-rata angka
hingga 267 dari tiga kali percobaan. Pada perlakuan terakhir yaitu menggunakan
Alkohol, dari percobaan tersebut didapatkan hasil dengan nilai rata-rata 73, hal
tersebut dipengaruhi oleh pemberian alkohol pada tubuh ikan dikarenakan alkohol
sendiri memiliki sifat yang keras dan mematikan sistem syaraf sehingga
mengakibatkan aliran darah menjadi lambat dan laju peredaran darah pun menjadi
terhambat, bahkan jika kita menambahkan alkohol secara berlebihan dan dalam skala
besar itu akan berakibat besar pada ikan tersebut yaitu mengakibatkan sistem kerja
syaraf berhenti secara total dan membuat kematian pada ikan tersebut.
250
215
200
156
150
100
50
0
Aquades Nikotin Alkohol
Perlakuan
tambahan nikotin dihasilkan nilai rata-rata sebesar 255 kali permenit, Pada perlakuan
terakhir yaitu dengan penambahan alkohol dihasilkan data sebesar 156.
Jadi hal yang paling utama dalam percobaan praktikum pengaruh alkohol dan
nikotin terhadap laju aliran darah benih ikan nilem yaitu pada penambahan larutan
kimia yang digunakan (aquades, nikotin, dan alkohol) dari larutan tersebut yang
sangat berpengaruh terhadap laju peredaran darah benih ikan nilem yaitu pada
penambahan larutan nikotin karena merupakan zat yang beracun bagi sistem syaraf
dan peredaran darah yaitu dapat menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah yang
meingkat resistensi pembuluh darah perifer sehingga meningkatkan tekanan darah
selain itu nikotin dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan dalam pembuluh darah,
gangguan irama jantung, dan menyebabkan peningkatan daya lekat trombosit
(Admar, 2013). Pada percobaan ini pula alkohol juga sangat berpengaruh terhadap
kecepatan laju peredaran darah, penambahan alkohol pada tubuh ikan dapat
menyebabkan melambatkan laju peredaran darah, meskipun pada penggunaan alkohol
dalam jumlah kecil dapat mengakibatkan efek stimulasi ringan sehingga ketika di
tetesi alkohol laju aliran darah pada ikan nilem menjadi melambat karena adanya
pelebaran pembuluh darah atau yang biasa disebut fase dilatasi ikan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dalam percobaan kelompok yang kami lakukan membuktikan bahwa laju
peredaran darah pada ikan dapat dipengaruhi oleh larutan nikotin dan alkohol.
1. Pada penambahan alkohol laju peredaran darah pada ikan menjadi lambat hal
ini dikarenakan alkohol menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga laju
peredaran darah lebih lambat dari biasanya. Pada penambahan larutan aquades
tidak terjadi perubahan yang signifikan dikarenakan ikan tidak mendapatkan
pengaruh besar dari aquades sehingga perdaran darah nya normal.
2. Pada penambahan larutan nikotin terjadi perubahan laju peredaran darah yang
sangat signifikan dimana terjadi laju peredaran darah yang sangat cepat
dikarenakan nikotin mengandung zat racun yang dapat mempersempit
pembuluh darah sehingga detak jantung menjadi cepat dan laju peredaran
darah menjadi lebih cepat. Berbeda dengan penambahan aquades yang
cenderung normal seperti biasanya.
5.2 Saran
1. Praktikan masih belum teliti terhadap perhitungan yang mereka lakukan,
sehingga masih terjadi kesalahan. Praktikan seharusnya sudah memahami cara
untuk melakukan praktikum ini agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam
perhitungan laju aliran darah benih ikan nilem.
2. Praktikan masih belum memperlakukan dengan baik benih ikan nilem,
sehingga benih ikan nilem banyak yang stres dan menimbulkan kematian.
Untuk kedepannya diharapkan praktikan lebih memperhatikan lagi benih ikan
nilem agar tidak terjadi stres dan kematian.
15
DAFTAR PUSTAKA
Adrim, M dan Fahmi. 2010. Panduan Penelitian Untuk Ikan Laut. Pusat Penelitian
Oseanografi-LIPI, Jakarta
Pratiwi, D. A., Maryati, S., dan Srikini. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI.
Erlangga . Jakarta.
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
Saanin H. 1984. Taksonomi dan kunci identifikasi ikan. Jakarta : Bina Cipta.
Trewavas, F. 1982. Tilapias: Taxonomi and Speciation . In R.S.V. Dullin and R.H.
Low Mc. Connell ( Eds ). The Biology and Culture of Tilapias . ICLARM
Converence , Mamalia.
16
LAMPIRAN
15
Kapas
17
Air dimasukkan ke dalam wadah untuk tempat ikan dan ikan di masukan
kedalam wadah
Lakukan langkah 1 sampai 5 pada peda perlakuan yaitu dengan alkohol dan
nikotin
18
Pengaruh nikotin
Nikotin
Ikan ke Menit ke- Rata – rata
I II III
1 267 260 274 260
Pengaruh alkohol
Alkohol
Ikan ke Menit ke- Rata – rata
I II III
1 73 68 78 73
20