Format Ap 4.
Format Ap 4.
DEFINISI
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah Institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian atau kecacatan. Dalam
melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan atau meminimalkan risiko baik
klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan berlangsung,
sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien.
Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam semua
bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi pelayanan yang efektif, efisien dan aman
bagi pasien itu diperlukan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi
pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya.
Selanjutnya kerjasama tim merupakan prasyarat untuk mencapai tujuan tersebut, dan
dilengkapi dengan komunikasi yang baik. Serta tidak dapat dipungkiri bahwa peranan dokter sangat
besar dan sentral dalam menjaga keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan berawal dan
ditentukan oleh dokter.
Sebagai instrumen monitoring dan evaluasi maka tidak kalah pentingnya faktor catatan medis
yang lengkap dan baik, dimana semua proses pelayanan terhadap pasien direkam secara real time
dan akurat. Sehingga apabila terjadi sengketa medis rekam medis ini benar benar dapat menjadi alat
bukti bagi rumah sakit bahwa proses pelayanan telah dijalankan dengan benar dan sesuai prosedur,
atau kalau terjadi sebaliknya dapat pula berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki proses
pelayanan yang ada.
1. Tujuan Umum :
Tercapainya mutu pelayanan yang baik disemua lini pelayanan dengan mencegah dan
meminimalisasi kejadian tidak diharapkan (KTD) dan kejadian nyaris cidera (KNC) serta
meningkatnya kepuasan pasien terhadap rumah sakit.
2. Tujuan khusus :
a. Adanya pedoman bagi seluruh staf rumah sakit (baik medis, keperawatan maupun
penunjang) dalam menerapkan pola operasional DPJP, sehingga terjadi persamaan
pengertian, keseragaman dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan.
b. Pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik sesuai kebijakan
dan SPM, SPO dan standar keselamatan pasien yang ditetapkan oleh Kemenkes dan
Komisi Nasional keselamatan pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi : IGD, Rawat Jalan,
Ruang Perawatan, Ruang Tindakan (OK ) dan sarana penunjang medis.
A. Definisi
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) : adalah dokter yang bertanggung jawab
sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien di Rumah Sakit Ar Royyan
2. DPJP Utama : adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan asuhan
medis bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.
3. DPJP Tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis pada seorang
pasien, yang oleh karena kompleksitas penyakitnya memerlukan perawatan bersama
oleh lebih dari 1 orang dokter.
BAB III
TALA LAKSANA
B. Penentuan DPJP :
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit (baik rawat jalan,
IGD maupun rawat inap) dengan mempergunakan cap stempel pada berkas rekam medis
pasien.
2. Cap stempel “ DPJP dr ...... “ untuk pasien yang dirawat oleh seorang dokter.
3. Cap stempel “ DPJP UTAMA dr ......” untuk pasien yang dirawat bersama beberapa dokter.
E. Rawat Bersama :
1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang/disiplin dan kompetensinya saja.
Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan multi disiplin, maka perlu dilakukan
rawat bersama.
2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain sesuai kebutuhan.
3. Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa cara antara lain;
a. Penyakit yang terberat, atau
b. penyakit yang memerlukan tindakan segera atau
c. dokter yang pertama mengelola pasien.
Dalam hal rawat bersama harus ada pertemuan bersama antara DPJP yang mengelola pasien dan
keputusan rapat dicatat dalam berkas rekam medis.
H. DPJP Utama di OK
Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan
pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai DPJP tambahan. Dalam melaksanakan tugas
mengikuti SOP masing-masing, akan tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery
check list (sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam medis.
DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarganya untuk bertanya
atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti. Karena keselamatan pasien di rumah sakit merupakan
prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Dalam melaksanakan fungsinya rumah
sakit harus pula mengendalikan atau meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang
mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan.
ASUHAN TERINTEGRASI DPJP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
/SPO-…./RSAR/
RS AR-ROYYAN 0 /
…/2018
Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit AR-ROYYAN
(Standar Prosedur ………………….
Operasional) 2018
Dr.H.A.Restu Iman,MKR,Sp.PD,KKV,Finacim
NIK. 140570.110.115
Pengertian Dokter yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang
pasien.
Tujuan Agar pengelola asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik sesuai
standar pelayanan dan keselamatan pasien
Kebijakan 1. Keputusan Direktur RS AR ROYYAN tentang kebijakan ………………
nomor : /SK/RSAR/…/2018
2. Keputusan Direktur RS AR ROYYAN tentang kebijakan………………
nomor : /SK/RSAR/…/2018
3. Keputusan Direktur RS AR ROYYAN tentang panduan ……………..
nomor : /SK/RSAR/…/2018
Prosedur 1. Tugas DPJP :
a. Mengelola asuhan medis (paket) seorang pasien sesuai standar pelayanan
medis yang meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik, periksaan penunjang
selanjutnya perencanaan pemberian terapi, tindak lanjut/follow up
(evaluasi asuhan medis) sampai rehabilitasi.
b. Melakukan konsultasi dengan disiplin terkait lain untuk meminta
pendapat atau perawatan bersama
c. Membuat rencana pelayanan dalam berkas rekam medis yang memuat
segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan termasuk pemeriksaan,
konsultasi, rehabilitasi pasien dan sebagainya
d. Memberikan penjelasan secara jelas kepada pasien dan keluarga tentang
rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien
termasuk kejadian yang tidak diharapkan
e. Memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajiban
terhadap rumah sakit dan bila diperlukan dibantu oleh staf
dokter/perawat/staf administrasi
f. Pemberian pendidikan/edukasi harus dicatat dalam rekam medis, bahwa
DPJP telah memberikan penjelasan
2. Pola Operasional DPJP Rawat Bersama
a. Cakupan pelayanan DPJP Rawat Bersama
Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan dibidang kompetensi dan
keahliannya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan disiplin
profesi lain harus dikonsulkan dan ditunjuk DPJP tambahan sesuai
kebutuhanDalam hal perawatan oleh lebih dari satu DPJP harus
ditentukan DPJP utama sebagai koordinator
b. Dalam hal rawat bersama lebih dari 2 DPJP harus ada pertemuan bersama
para DPJP minimal 1 kali
Prosedur c. DPJP utama/koordinator adalah :
1) DPJP utama/koordinator yaitu : dokter yang menangani penyakit yang
dinilai terberat dan mengancam nyawa serta pengelolaan paling kompleks
2) Pada kondisi tertentu dan harus kesepakatan bersama antar DPJP dan atau
atas keinginan pasien : DPJP utama/koordinator dapat dipegang oleh dokter
yang pertama kali memeriksa/menerima atau DPJP lain yang diminta pasien
3) Pada kasus sulit atau kasus luar biasa, DPJP utama/koordinator dapat
ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit/Ketua Komite Medik setelah melalui
rapat Komite Medik.
d. DPJP utama/koordinator harus memberikan penjelasan mengenai kewajiban
pasien yaitu :
1) Pasien dan keluarganya wajib memberi informasi yang jelas, benar dan
jujur tentang penyakit dan kondisi lain
2) Pasien dan keluarganya wajib mengetahui kewajiban dan tanggung
jawabnya.
3) Pasien dan keluarganya wajib mengajukan pertanyaan untuk hal-hal yang
tidak dimengerti
4) Pasien dan keluarganya wajib memahami dan menerima konsekuensi
pelayanan
5) Pasien dan keluarganya wajib mengikuti instruksi dan menghormati
peraturan rumah sakit
6) Pasien dan keluarganya wajib memperlihatkan sikap menghormati dan
tenggang rasa
7) Pasien dan keluarganya wajib memenuhi kebutuhan finansial yang
disepakati
Unit Terkait 1. Komite Medik
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Semua Dokter
5. Rekam Medis
MANAJER PELAYANAN PASIEN/CASE MANAGER
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
/SPO-…./RSAR/
RS AR-ROYYAN 0 /
…/2018
Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit AR-ROYYAN
SPO Tanggal Terbit
(Standar Prosedur ………………….
Operasional) 2018
Dr.H.A.Restu Iman,MKR,Sp.PD,KKV,Finacim
NIK. 140570.110.115
Pengertian Case manager merupakan fasilitator / mediator dalam mengkoordinasikan
perawatan yang diberikan kepada setiap pasien yang memiliki masalah yang
kompleks atau pasien yang membutuhkan perawatan intensif dengan pihak /
bidang terkait. Yang dimaksud dengan fasilitator / mediator dalam hal ini, yaitu
Ka.Tim. Ka.Tim merupakan perawat yang bertanggung jawab terhadap
assessment dan perkembangan pasien yang selanjutnya disebut Case Manager I.
Apabila Ka.Tim / Case Manager I berhalangan, maka perawat penanggung
jawab diganti oleh perawat yang bertugas saat itu atau disebut Case Manager II.
Pengertian Tindakan pencatatan di rekam medis yang dilakukan oleh para profesional
pemberi asuhan (PPA) secara kontinu sesuai kondisi perkembangan kesehatan
pasien
Tujuan 1. Catatan berfungsi sebagai bukti otentik atas tindakan medis dan non-medis
selama pasien dirawat di rumah sakit.
2. Catatan berfungsi sebagai bukti pelayanan yang berkesinambungan dan
berkolaborasi berdasarkan kondisi pasien.
Kebijakan 4. Keputusan Direktur RS AR ROYYAN tentang kebijakan ………………
nomor : /SK/RSAR/…/2018
5. Keputusan Direktur RS AR ROYYAN tentang kebijakan………………
nomor : /SK/RSAR/…/2018
6. Keputusan Direktur RS AR ROYYAN tentang panduan ……………..
nomor : /SK/RSAR/…/2018
Prosedur 1. Siapkan formulir catatan perkembangan pelayanan terintegrasi.
2. Isi / lengkapi formulir dengan tulisan yang dapat dibaca.
3. Formulir catatan perkembangan pelayanan terintegrasi meliputi :
a. Nomor Rekam Medis.
b. Nama Pasien.
c. Tgl lahir
d. Tanggal dan jam pembuatan catatan pelayanan pasien.
e. Tulis profesi yang melakukan pencatatan yaitu :
1) Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
2) Dokter lain yang terlibat.
3) Perawat.
4) Bidan.
5) Nutrisionis.
6) Fisioterapis.
7) Apoteker.
f. Tulis hasil pemeriksaan, analisis, dan tindak lanjut / implementasi.
g. Bubuhkan tanda tangan dan nama jelas penanggung jawab asuhan