Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
tak lupa panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaika makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi seluruh
kalangan masyarakat.

Makalah yang berjudul Alat Alat Concreting ini disusun dengan maksud
untuk membahas berbagai macam alat yang digunakan pada saat proses concreting.

Kami menyadari segala kekurangan dan kekhilafan dalam makalah ini, oleh
karena itu dengan penuh kerendahan hati kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Semoga tugas makalah kami dapat bermanfaat dan
membuka wawasan seluasluasnya khususnya bagi yang memanfaatkan makalah
kami ini.

Bandung, Desember 2018

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Landasan teori…………………………………………………………….
1.2 ……………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Concreting…………………………………………………….
2.2 Alat-alat Concreting……………………………………………………..
2.2.1 Concrete Mixer Truck……………………………………………
2.2.1.1 Cara Kerja Concrete Mixer Truck…………………………
2.2.1.2 Jenis Concrete Truk Mixer……………………………….
2.2.1.3 Kapasitas Produksi Concrete Mixer Truk…………………
2.2.1.4 Keuntungan dan Kerugian Concrete Mixer Truck……………
2.2.2 Concrete Pump…………………………………………………..
2.2.2.1 Jenis Concrete Pump…………………………........................
2.2.2.2 Fungsi Concrete Pump……………………….........
2.2.2.3 Kapasitas Produksi Concrete Pump……………………….........
2.2.2.4 Keuntungan dan Kerugian Concrete Pump…………………
2.2.3 Concrete Paver…………………………………………………………
2.2.3.1 Cara Kerja Concrete Pump………………………………………
2.2.3.2 Kapasitas Produksi Concrete Pump ………………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Concreting


Concreting merupakan salah satu tahap pelaksanaan dalam pekerjaan
pembetonan, yaitu saat pelaksanaan penuangan beton segar ke dalam
cetakan/acuan, umumnya pekerjaan ini yang disebut pengecoran oleh tenaga
kerja di proyek

2.2 Alat – Alat Concreting


2.2.1 Concrete Mixer Truck
Concrete mixer truck adalah merupakan kendaraan yang digunakan
untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton
kelokasi proyek dimana selama dalam pengangkutan mixer terus berputar
dengan kecepatan 8-12 putaran permenit agar beton tetap homogen serta tidak
mengeras.

2.2.1.1 Cara Kerja Alat


Cara kerja alat ini adalah dalam drum terdapat bilah-bilah baja, ketika
dalam perjalanan menuju lokasi proyek, drum ini berputar perlahan yang
berlawanan dengan arah jarum jam sehingga adukan mengarah kedalam.
Perputaran didalam bertujuan agar tidak terjadi pergeseran ataupun
pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen. Dengan demikian mutu
beton akan selalu terjaga sesuai dengan kebutuhan rencana.
Apabila sampai pada lokasi pekerjaan dan pengecoran berlangsung.
Kemudian arah putaran drum dibalikan searah dengan arah jarum jam dan
kecepatan putaran diperbesar sehingga adukan beton keluar. Proses
pengiriman beton ready mix diatur dengan memperhatikan jarak, kondisi lalu
lintas, cuaca dan suhu sebab dapat mempengaruhi waktu dalam pelaksanaan
pekerjaan pengecoran.
Secara Umum Sebuah Concrete mixer berfungsi untuk menggabungkan
semen secara agregat seperti pasir atau kerikil, dan air untuk membentuk
beton . Sebuah Concrete mixer menggunakan drum berputar untuk
mencampur komponen. Untuk volume yang lebih kecil biasa menggunakan
mixer beton portabel sehingga beton dapat dibuat di lokasi konstruksi.

Concrete Mixer Truck

2.2.1.2 Jenis Concrete Truk Mixer


Berikut adalah jenis-jenis dari turk mixer:
1. Truk Mixer Mini (Truck Minimix concrete).
Truk Mixer mini memiliki volume muat cor beton per satu kali jalan 3 m³.
Tipe truk ini lebih fleksibel untuk semua medan jalan, sempit ataupun
menanjak.
2. Truk Mixer Standar (Readymix concrete).
Truk Mixer Standar digunakan untuk mengangkut beton cor dari Pabrik
Beton (Batching Plant) ke lokasi pengecoran dengan daya angkut per
truknya untuk satu kali jalan 7 m³. Memuat lebih banyak 4 m³ dari tipe
Truk Mini. Kekurangan dari truk ini tidak bisa mengakses jalan sempit
dan menanjak.
2.2.1.3 Kapasitas Produksi Concrete Mixer Truk
Kapasitas produksi beton dengan concrete mixer tidak sebesar produksi
beton dengan batching plant. Kapasitas produksi concrete mixer sangat
tergantung pada ukuran wadah pencampurnya dan waktu yang digunakan
untuk memasukkan bahan material campuran beton seperti semen portland,
agregat kasar atau kerikil, pasir, dan air.
Pada umumnya wadah pencampur memiliki kapasitas antara 0,3 m3
sampai dengan 0,8 m3. Itu artinya campuran beton yang dihasilkan adalah 0,3
m3 sampai dengan 0,8 m3 untuk setiap kali produksi. Jika kita asumsikan
total waktu yang dibutuhkan untuk memuat material, mengaduk, dan
menuangkan campuran beton adalah 30 menit untuk satu kali produksi maka
dapat dikatakan kapasitas produksi concrete mixer perjamnya adalah kurang
lebih 1 m3.
Data sesuai dengan spesifikasi teknis alat, contoh:. Kapasitas
mencampur
V = Cp = 500 liter.
𝑣𝑥𝐹𝑥60
Kapasitas produksi /jam, Q =
100𝑥 𝑇𝑠
2.2.1.4 Keuntungan dan Kerugian Concrete Mixer Truck
Keuntungan menggunakan concrete mixer adalah:
1. Biaya produksi relatif rendah
2. Mudah dioperasikan sehingga tidak memerlukan operator khusus
3. mudah dalam perawatan dan perbaikannya
4. campuran yang dihasilkan lebih homogen atau merata jika
dibandingkan dengan campuran yang dihasilkan dengan
pencampuran manual.
5. mudah dipindah pindah, sehingga dapat langsung ditempatkan
dilokasi pekerjaan.

Sedangkan kekurangan concrete mixer adalah:


1. Tidak cocok untuk pekerjaan yang memerlukan beton dalam
volume yang besar, karena kapasitas produksinya yang kecil
2. Tidak cocok untuk campuran beton mutu tinggi

2.2.2 Concrete Pump


Concrete pump adalah sebuah mesin/alat yang digunakan untuk
menyalurkan adonan beton segar dari bawah ke tempat pengecoran yang
tinggi atau tempat pengecoran yang letaknya sulit dijangkau oleh truck mixer.
Struktur beton bertulang banyak dipilih untuk bangunan tingkat tinggi, maka
diperlukan alat-alat konstruksi yang dapat menunjang proses pembangunan
tersebut.
Concrete pump jenis mobile berupa alat pompa beton yang menjadi satu
kesatuan dengan truk sehingga lebih mudah untuk berpindah tempat.
Sedangkan concrete pump jenis fixed berupa alat pompa beton yang biasanya
dalam posisi menetap.
2.2.2.1 Jenis Concrete Pump
Berikut adalah jenis dari concrete pump:
1. Mobile Concrete Pump
Jenis pertama pompa beton (concrete pump) yang terpasang pada truk.
Jenis ini menggunakan lengan robot remote control yang disebut boom untuk
menempatkan beton dengan akurat. Pompa Boom digunakan pada sebagian
besar proyek-proyek konstruksi karena mampu memompa pada volume yang
sangat tinggi dan hemat tenaga kerja.

Mobile Concrete Pump.


2. Fixed Concrete Pump
Concrete pump jenis fixed digunakan untuk menyalurkan beton dari
bawah ke lokasi pengecoran yang memiliki ketinggian lebih dari 5 lantai, hal
ini dikarenakan mobile concrete pump tidak dapat menjangkau ketinggian
tersebut. Penggunaan concrete pump jenis fixed untuk pengecoran dengan
ketinggian 5 lantai kebawah kurang efektif dari segi instalasi pipa
penyalur. Concrete pump jenis fixed (Gambar 2) membutuhkan instalasi
pipa penyalur beton dari lantai dasar ke tempat pengecoran, hal ini
membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga dibandingkan dengan concrete
pump jenis mobile.
Fixed Concrete Pump.

2.2.2.2 Fungsi Conrete Pump


Concrete pump jenis mobile berupa alat pompa beton yang menjadi
satu kesatuan dengan truk sehingga lebih mudah untuk berpindah tempat.
Sedangkan concrete pump jenis fxed berupa alat pompa beton yang biasanya
dalam posisi menetap.
1. Pompa standar/ concrete pump standard: jenis pekerjaan peruntukan
banguan-bangunan rendah seperti Rumah tingga, ruko, mall dan lain-lain
yang ketinggian bangunannya di bawah 20 meter dan pemakaian pipa beton
di bawah 60 meter concrete pump yang digunakan adalah concrete pump
yang bar betonnya atau concrete pressure nya antara 4 mpa atau 40 bar s/d
7 mpa atau 70 bar.
2. Pompa longboom/ concrete pump longboom: jenis pekerjaan peruntukan
untuk bangunan-bangunan tinggi seperti perkantoran ruko lantai 5 s/d 7
lantai yang ketinggian bangunanya diatas 20 meter concrete pump yang
digunakan adalah concrete pump yang bar betonnya atau concrete
presurenya antara 8 mpa atau 80 bar s/d 40 mpa atau 400 bar, peruntukan
concrete pump yang digunakan tergantung dari seberapa tinggi bangunan
gedung tersebut.
3. Pompa kodok/ forteble : jenis pekerjaan untuk bangunan-bangunan seperti
proyek dam/bendungan, subway pelabuhan, jety, pondasi PLN, pondasi
menara telephone dan gang/ jalan sempit yang tidak bisa dilalaui mobil
pribadi yang jangkauan horizontalnya / mendatar dari 120 meter samapai
170 meter.
4. Pompa mini/ kecil / concrete pump mini : concrete pump dari jepang yaitu
truck mini concrete pump alat tersebut peruntukannya untuk bangunan-
bangunan yang jalannya sempit dan ada portal yang hanya bisa dilalau
mobil cold desel alat tersebut cocok untuk retail artinya untuk bangunan
rumah tinggal ketinggian 1 s/d 2 lantai tetapi areanya terdapat di gang.

2.2.2.3 Kapasitas Alat Concreting Pump


Concrete pump Data sesuai dengan spesifikasi teknis. Pada umumnya
produksi pompa beton bervariasi antara 10 dan 100 cuyd / jam, tergantung
dari tipe pompa yang dipakai, ukuran pipa pengecor, dan faktor efisiensi
alat.

2.2.2.4 Keuntungan dan Kerugian dari Concrete Pump


Keuntungan Memakai Concreting Pump
1. Cost efficiency (lebih hemat)
2. Lebih Rapi
3. Hemat waktu
4. Kualitas beton lebih terjaga
Kerugian Memakai Concreting Pump
1. Harga sewa mahal
2. Suara Bising Mesin
2.2.3 Concrete Paver
Pavers berfungsi untuk menghampar beton ready mix yang fungsinya
seperti pada pekerjaan asphalt finisher. Alat ini menggunakan sistem
“slipform” dan digunakan dalam proses pengecoran jalan raya beton (“rigid
pavement”) secara menerus dengan jaminan kualitas, kemiringan, dan
kerataan sesuai dengan titik yang ditentukan dengan sangat akurat. Selain itu
Concrete Pavers merupakan alat-alat mesin untuk membuat rigid jalan beton
/ rigid lantai beton, lapangan parkir mobil dan pesawat terbang, basement
beton, lantai pabrik dan lantai gudang yang membutuhkan kerataan.
Concrete paver dapat mencetak beton dalam ukuran tertentu lebih
seragam tetapi pergerakannya sangat lambat.

2.2.3.1 Cara kerja Concrete Paver


Pertama menyebarkan beton ditempatkan pada lokasi di depan auger,
kemudian auger mengatur perataan beton ke sisi tamper bar, dengan dibantu
vibrator yang terpasang pada unit alat tersebut. Hidrolik vibrator
mengkonsolidasikan beton, dan bar tamper mendorong agregat besar di
bawah permukaan. Selanjutnya concrete masuk ke finishing pan yang
kemudian diatur leveling serta perataannnya secara otomatis.
Unit Concrete Paving ini memiliki unit penggerak yang terdiri dari
track system, dimana ada yang menggunakan 2 track, 3 track dan 4 track
system tergantung dari tipe mesin dan kebutuhan medan kerjanya.
Sistem kontrol elektronik dari mesin ini dapat mengatur hydraulic
sytem yang menggerakkan seluruh unit, mengatur operasi track system,
leveling dari finishingpan dan steering system.
Concrete paver

2.2.3.2 Kapasitas Produksi Concrete Paver


Berikut adalah kapasitas dari concrete paver:
 Kapasitas lebar penghamparan, b = 1,00 – 2,50 m,
 Kecepatan penghamparan, v = 0,00 – 7,00 m/menit,
 Tebal hamparan maksimum, tmax = 300 mm
 Tenaga mesin, Pw = 105 HP
 Track Crawler: 4
 Konsumsi bahan bakar: 19,7 liter / jam.
BAB III
PENUTUP

3.1 Sipmpulan
Terdapat 3 alat yang dapat memper,udah pekerjaan pembetonan
diantaranya adalah concrete mixer truck, concrerte pump, dan concrete paver.
Ketiga alat tersebut memiliki kegunaan yang berbeda-beda, Concrete mixer
truck berfungsi untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat
pencampuran beton ke lokasi proyek dimana selama dalam pengangkutan
mixer terus berputar agar beton tetap homogen serta tidak mengeras.
Concrete Pump berfungsi untuk menyalurkan adonan beton segar dari
bawah ke tempat pengecoran yang tinggi atau tempat pengecoran yang
letaknya sulit dijangkau oleh truck mixer.
Sedangkan Concrete Paver berfungsi menghampar beton ready mix
yang fungsinya sama seperti pada pekerjaan asphalt finisher.

Anda mungkin juga menyukai