Kedalaman
2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mencari kedalaman suatu lapisan
dengan menggunakan metode grafis dan matematis.
(a) (b)
Gambar 2.1
Kedalaman Lapisan pada Topografi Miring
d = s . tg δ
d = kedalaman
s = jarak titik pengukuran terhadap
singkapan perlapisan
δ = kemiringan lapisan (dip)
b. Pengukuran tegak lurus jurus perlapisan, topografi miring:
1. dip searah dengan slope:
d = s . (cos σ . tg δ – sin σ)
σ = kemiringan lereng (slope)
2. dip berlawanan dengan slope:
d = s . (cos σ . tg δ + sin σ)
c. Pengukuran tidak tegak lurus jurus lapisan:
1. dip searah dengan slope:
d = s . (cos σ . tg δ . sin γ – sin σ)
A = sudut antara lintasan pengukuran dengan jurus lapisan
2. dip berlawanan dengan slope:
d = s . (cos σ . tg δ . sin γ + sin σ)
2. Cara Grafis
Pengukuran kedalaman cara grafis menggunakan aligment diagram,
Prosedur pencariannya juga sama. Perbedaannya hanya pada skala yang
digunakan. Gambar 2.2 digunakan bila pengukuran horisontal dan tegak lurus
jurus. Apabila tidak tegak lurus jurus maka digunakan. Gambar 2.3
Gambar 2.2 Palmer alignment diagram. Diagram ini hanya digunakan untuk jarak terhadap
singkapan (diukur dari titik yang ingin diketahui kedalaman lapisan batuannya) pada
bidang horisontal yang diukur tegak lurus jurus perlapisan. Jarak terhadap singkapan
600 m dan dip 200, maka kedalaman lapisan pada titik tersebut adalah 220 m.
Gambar 2.2 tersebut juga dapat digunakan bila permukaan tanah memiliki
kemiringan, dengan syarat jarak lereng pengukuran diukur tegak lurus terhadap jurus
perlapisan. Dip (kemiringan lapisan) ditambah (atau dikurang) slope angle (sudut
lereng). Jika kemiringan lapisan memiliki arah yang berlawanan terhadap kemiringan
lereng, kemiringan lereng ditambahkan terhadap kemiringan lapisan (dip + slope).
Jika kemiringan lapisan memiliki arah yang sama dengan kemiringan lereng, maka
kemiringan lereng dikurangkan dari kemiringan lapisan (dip – slope).
Gambar 2.3. Mertie alignment diagram. Diketahui kemiringan lapisan (dip) yang
berlawanan arah kemiringan lereng (slope), sudut antara jurus dan arah pengukuran
500, dip 400, sudut lereng (slope) 250 dan lebar singkapan 1100 m. Kedalaman lapisan
batuan adalah 900 m.
2.4 Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1. Singkapan batu pasir memiliki jarak terhadap singkapan sebesar 50 m
diukur secara tegak lurus pada topografi datar dengan kedudukan N 60°
C. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, praktikan menyimpulkan bahwa
Kedalaman adalah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (umumnya permukaan bumi)
kearah bawah terhadap suatu titik, gambar atau bidang. Menghitung ketebalan lapisan
ada beberapa cara, diantaranya:
Menghitung secara matematis
Alignment diagram
Secara grafis
Dengan cara perhitungan matematis, yang perlu diperhatikan adalah
kemiringan lereng, kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu.
Pada permukaan horisontal, kedalaman lapisan (d) dapat dihitung dengan rumus:
D = m tag δ
Dimana:
M = jarak tegak lurus dari singkapan ketitik tertentu
δ = ketinggian lapisan
Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang dipakai adalah
kemiringan semu
D = m [sin σ = cos σ tan δ]
m = jarak
σ = kemiringan lereng
δ = kemiringan lapisan