Anda di halaman 1dari 12

FAK FAK

Nama kelompok :

 Angga Septiandi Ibrahim


 Josan Satria Diondi
 Muhammad Arman Salam
 Achmad Yulianto
FAK FAK
Fakfak adalah salah satu kabupaten tertua yang ada di propinsi papua
barat.mengenal system bahasa yang ada di kabupaten fakfak,fakfak sendiri terdiri dari
dua suku besar yaitu suku Mbaham dan suku Matta begitu juga dengan bahasa,suku fak
fak sendiri menggunakan dua bahasa yaitu bahasa yang di gunakan oleh suku Mbaham (
bahasa Mbaham ) dan suku MAtta (menggunakan bahasa IHA ) namun di samping kedua
suku besar tersebut terdapat juga suku-suku kecil dengan bahasa mereka
sendiri.kebanyakan mereka suku-suku kecil tersebut mereka yang mendiami daerah
pesisir kabupaten fakfak,perbedaan bahasa oleh suku-suku kecil tersebut dapat terjadi
karena pembagian wilayah menurut Petuanan atau Raja – raja.

Sistem Bahasa
PETUANAN FAKFAK

Berikut nama petuanan dengan bahasa nya masing-masing


Petuanan Raja Fatagar menggunakan bahasa Onin
Petuanan Raja Rumbati menggunakan bahasa Rumbati
Petuanan Raja Patippi menggunakan bahasa Patippi (distrik Patippi )
Petuanan Raja Wertuar ( Distrik Kokas ) menggunakan Bahasa Iha dan
Bahasa kokas (bahasa Sekar )
Petuanan Pikpik-Sekar Menggunakan bahasa iha dan bahasa Sekar ( bahasa
Kokas )
Petuanan Arguni kokas Menggunakan bahasa Arguni kokas.
FAK FAK
Sistem kepercayaan masyarakat adat di kabupaten fakfak ( suku Mbaham-Matta ) sejak
zaman dahulu hingga kini masyarakat masih mempercayai Arwah para leluhur yang di percaya
hingga saat ini masih ada.dan selalu menjaga mereka,bagi mereka arwah leluhur tersebut itu
selalu ada dan mendiami atau menjaga tempat-tempat yang di anggap keramat oleh warga
masyarakat misalnya : Pohon – Pohon besar yang di anggap berpenghuni oleh arwah nenek
moyang,ataupun sungai dan danau yang di anggap mistis.
Namun dewasa ini masyarakat yang sudah menerima peradaban dan memiliki keyakinan
Agama seperti masyarakat di papua barat lainya yaitu : Islam,Kristen Katholik dan Kristen
Prostestan

Sistem religi dan kepercyaan


SISTEM SOSIAL DAN KEKERABATAN

FAK FAK
Masjid tua Patimburak,yang merupakan jejak penyebaran Agama Islam di Tanah
Papua.dan juga menjadi simbol kekerabatan antar masyarakat di fakfak,hal tersebut dapat
terlihat dari Desain artektur baguanan Masjid.

Bila di kaji dari aspek social dan kekerabatan maka suku fakfak adalah contoh dan teladanya. bagi
masyarakat yang lain yang ada di papua atau Indonesia pada umumnya,betapa tidak sebab kalau ki berbicara mngenai
kekerabatan maka di fakfak di kenal dengan istilah “ SATU TUNGKU TIGA BATU “ apa itu satu tungku tiga
batu.filosofinya adalah masyarakat suku fakfak walaupun mereka berbeda keyakinan namun mereka tetap satu leluhur
atau mempunyai nama besar atau marga yang sama misalnya ada Marga A yang beragama Islam tapi ada juga
saudaranya marga A yang beragama Kristen Katholik dan Kristen Protestan.
Begitu juga dengan system social lainya contohnya jika saudara mereka yang muslim ingin membangun
masjid maka saudara mereka yang beragama Kristen prostestan dan katholik harus hadir,begitu juga ketika
pembangunan Gereja maka saudara yang muslim juga harus hadir.
Toleransi beragama di fakfak itu selalu terjaga hingga kini sebab dengan perbedaan tersebut telah mentatkan
mereka semenjak zaman nenek moyang mereka.
FAK FAK

Suku fakfak adalah suku yang mendiami


dataran tinggi di selatan pulau papua,maka
sebagian besar masyarakatnya bermata
pencahrian sebagai petani, berkebun dan
nelayan masyarakat adat menggantungkan
hidupnya dari hasil kebun,sebab komoditas
utama dari kabupaten fakfak adalah Buah pala
yang di ketahui itu merupakan rempah-rempah
yang di cari oleh bangsa barat semenjak zaman
dahulu

sistem mata pencaharian hidup


System keamanan

FAK FAK

System keamanan suku masyarakat fakfak adalah di setiap


kampun ada yang namanya wakil kampung dan kapitan itu merupakan
jabatan adat bagi mastarakat kampung misalnya kapitan (jabatanya
sama dengan kepala kampong) serta wakil dan orang tua tujuannya agar
dapat menyelesaikan maslah yang muncul dalam masyarakat internal
suku tersebut di kampung dengan cara-cara adat hal tersebut telah
berjalan turun temurun hingga saaat ini. Jika naik ke tingkat yang lebih
tinggi juga ada yang namanya Raja di setiap petuanan dan juga
Wernemen atau wakil raja.
sistem kepemimpinan

FAK FAK

Suku fakfak atau suku Mbaham-Matta pempunyai system


kepemimpinan yang terstruktur mulai dari setiap petuanan yang di
kepalai oleh Raja kemudian Wernemen ( wakil raja ) kemudian di
setiap kampung ada yang namanya Kapitan (kepala kampung
sekaligus menjabat sebagai kepala perang ) serta Wakil dan Orang
Tua ( fungsinya adalah sebagai penasehat dalam hal penyelesaian
masalah adat.itu adalah jabatan-jabatan adat oleh suku fakfak yang
ada di kabupaten fakfak.
sistem kesenian

FAK FAK
Kesenian suku fak fak, masyarakat fak fak
mempunya beberapa tarian-tarian seperti Tari
Sawat,tari Lakadinding tari itu sering di gunakan untuk
tari penyabutan tamu – tamu yang datang dan tari
Tum’or itu merupakan tarian perang
SISTEM KEKERABATAN

FAK FAK
Sistem kekerabatan yang ada adalah sistem kekerabatan menurut marga atau fam fam
dalam suku Mbaham. Sistem kekerabatan ini masih ada hingga kini dan dipegang teguh baik
oleh orang orang Suku Mbaham maupun Suku Matta di bagian barat atau ujung jasirah
Mbaham. Sistim kekerabatan ini merupakan system politik kuno bagi suku Mbaham, dimana ada
kelompok marga yang dianggap paling tua atau Nen dalam bahasa Matta ada kelompok marga
yang berada di golongan tengah, dan ada juga yang dianggap paling terakhir atau bungsu.
Ada juga pengelompokan didalam satu marga, sesuai dengan struktur keturunan dari nenek
moyang marga tertentu didalam marga atau Fam itu sendiri.
Struktur keturunan disini dimaksudkan adalah sebagai contoh marga memiliki satu
moyang yang kemudian moyang tadi memiliki keturunan misalnya tiga orang anak hingga kini
keturunan dari tiga orang tadi terbagi menjadi tiga golongan besar karena mereka telah memiliki
banyak keturunan. Dan didalam pengelompokan struktur sesuai marga ada tiga kelompok yaitu
golongan pertama, golongan tengah, dan yang paling bungsu.
System perkawinan

FAKFAK
Dalam sistem perkawinan pada suku-suku asli difakfak selalu ditandai dengan
pembayaran mas kawin yang jumlahnya ditentukan sesuai dengan kesepakan kedua belah
pihak, yaitu pihak laki-laki dan perempuan. Seringkali pembayaran mas kawin kurang
dipahami oleh semua orang sehingga makna pembayaran mas kawin menjadi pembicaraan
sinis atau negativ, bahkan sering dikatakan perempuan fakfak itu mahal harganya atau juga
ajang menunjukan siapa yang kaya (du piat) yang bisa membayar mas kawin anak laki-
lakinya yang mengambil anak perempuan orang lain. Ada pula pandangan negativ terhadap
perempuan, bahwa perempuan dalam budaya fakfak menduduki tempat yang rendah yaitu
posisinya hanya didapur, dikebun, bekerja untuk suami dan anak-anak makan, melayani
suami, tidak punya hak bicara, hak kepemilikan, dll sebab sudah lunas dibayar, hal ini
merupakan pelecehan terhadap budaya fakfak. Simbol Budaya berikut ini memberikan makna
bagi seorang perempuan dalam kultur/budaya Fakfak.
FAKFAK
1. Mas Kawin.... Pembayaran mas kawin bukan berarti seorang perempuan dibeli atau dijual dengan harga yang mahal dan
sudah lunas dibayar. Perempuan fakfak dihargai bukan dengan sejumlah mas dan uang yang kadang sampai ratusan juta
rupiah. Namun perempuan fakfak dihargai karena sejumlah simbol yang melekat pada dirinya misalnya: Tombor kahrang
(bagai seorang putri dengan kelengkapan kabari propror ) yang diambil dan masuk dalam keluarga besar laki-laki yang
diharapkan dari rahimnya akan lahir generasi baru yang berkualitas. Mas kawin adalah simbol pengikat hubungan
kekerabatan, mas kawin tersebut tidak akan hilang begitu saja tetapi akan berputar dalam satu sistem kekerabatan yaitu
bahwa pada suatu saat anak perempuan yang dilahirkan dari rahim Tombor kahrang akan kawin lagi dengan anak laki-laki
dari saudara jauh Tombor kahrang maka harta tersebut akan kembali lagi (Uwet du napit) tidak tergantung pada besar
kecilnya mas kawin yang dibayarkan.
2. Ndo wahenema, Seorang perempuan (tombor kahrang) sebelum mengikuti prosesi perkawinan perlu diperlengkapi oleh
pihak keluarga perempuan dengan Kabari propror,... adalah noken/dari warna-warni yang disulam dari kulit kayu oleh ibu-
ibu terampil, didalamnya berisi lopa-lopa(dompet) yang juga dianyam dari daun nipa dalam jumlah yang banyak
membentuk noken yang indah digantungkan pada kepala atau leher tombor kahrang. Isi noken mengadung filosofi tentang
tanggung jawab yang dipikul seorang perempuan fak-fak yang sungguh berat. Sebagai bank keluarga yang perlu dijaga
kredibilitasnya, dapat menyimpan dan menggandakan uang hingga dapat berbunga...... tugas berat inilah maka seorang
perempuan fakfak dihargai.
3. Tombor mag/tombor wah/kupang wah, adalah proses pembayaran mas kawin yang merupakan tanggung jawab kedua belah
pihak, baik pihak laki-laki maupun pihak perempuan. (Sakeos.Iha)

Anda mungkin juga menyukai