Anda di halaman 1dari 5

Angga Septiandi Ibrahim

201763042

S1 Teknik Pertambangan

1. Pengertian seismik

Survey seismic merupakan salah satu kegiatan eksplorasi minyak dan gas
yang menggunakan metode geofisika dengan pemanfaatan penjalaran gelombang
dibawah permukaan menggunakan sumber getar dan penerima getar yang
dibentang diatas permukaan tanah. Sumber getar menghasilkan gelombang pantul
didalam tanah dan dipantulkan kembali ke permukaan oleh lapisan-lapisan batuan
yang akan diterima penerima getar. Hasilnya berupa penampang lapisan batuan
bawah permukaan yang berguna untuk mencari sumberpotensi cadangan minyak
dan gas. Kegiatan survey seismic tidaklah mudah, kegiatan ini memerlukan kerja
sama dan komunikasi yang baik antara company adalah pihak yang memberikan
pekerjaan kepada pihak main contractor. Gelombang seismik disebut juga
gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel medium terjadi akibat interaksi
antara gaya gangguan (gradien stress) malawan gaya-gaya elastik. Dari interaksi
ini muncul gelombang longitudinal, gelombang transversal dan kombinasi
diantara keduanya. Apabila medium hanya memunculkan gelombang longitudinal
saja (misalnya di dalam fluida) maka dalam kondisi ini gelombang seismik sering
dianggap sebagai gelombang akustikDalam eksplorasi minyak dan gas bumi,
seismik refleksi lebih lazim digunakan daripada seismik refraksi. Hal tersebut
disebabkan karena siesmik refleksi mempunyai kelebihan dapat memberikan
informasi yang lebih lengkap dan baik mengenai keadaan struktur bawah
permukaan.

2. Pengambilan Data Seismik


Penyelidikan seismik dilakukan dengan cara membuat getaran dari suatu
sumber getar. Getaran tersebut akan merambat ke segala arah di bawah
permukaan sebagai gelombang getar. Gelombang yang datang mengenai lapisan-
lapisan batuan akan mengalami pemantulan, pembiasan, dan penyerapan. Respon
batuan terhadap gelombang yang datang akan berbeda-beda tergantung sifat fisik
batuan yang meliputi densitas, porositas, umur batuan, kepadatan, dan kedalama
batuan. Galombang yang dipantulkan akan ditangkap oleh geophone di
permukaan dan diteruskan ke instrument untuk direkam. Hasil rekaman akan
mendapatkan penampang seismik.

Tahapan Survey Seismic.

Secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut .

Gambar diagram tahapan survey

Terdapat dua macam metoda dasar seismik yang sering digunakan, yaitu seismik
refraksi dan seismik refleksi.

 Seismik refraksi (bias)

Metoda seismik refraksi mengukur gelombang datang yang dipantulkan


sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi
umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan
batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masing-
masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari
horison-horison geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu
penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan
pertama dari bantalan batuan cadas.

Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari
posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini,
gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break) diabaikan, sehingga
sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan. Parameter jarak (offset)
dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat gelombang dalam medium.
Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta fisis yang ada di dalam
material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.

 Seismik refleksi
Metoda seismik refleksi mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara
untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan
kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horison
geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang.Metoda seismic
repleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan
sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah. Seismic refleksi hanya
mengamati gelombang pantul yang datang dari batas-batas formasi geologi.
Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni:
Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.
Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang
diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah
gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di
bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo
sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang
medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang
direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang
dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras
parameter elastisitas medium.
3. Pengolahan Data Seismik

Tujuan dari pengolahan data seismik adalah untuk memperoleh gambaran


yang mewakili lapisan-lapisan di bawah permukaan bumi. Beberapa tahapan
yang biasa dilalui didalam pengolahan data seismik:

a. Edit Geometri
Data sebelumnya di-demultiplex dan mungkin di-resampel kemudian di-
sorting didalam CDP (common depth point) atau CMP (common mid point).
Informasi mengenai lokasi sumber dan penerima, jumlah penerima, jarak antara
penerima dan jarak antara sumber di-entry didalam proses ini.

b. Koreksi Statik
Koreksi statik dilakukan untuk mengkoreksi waktu tempuh gelombang
seismik yang ter-delay akibat lapisan lapuk atau kolom air laut yang dalam.

c. Automatic Gain Control (AGC)


Kompensasi amplitudo gelombang seismik akibat adanya divergensi muka
gelombang dan sifat attenuasi bumi.

d. Dekonvolusi (Pre-Stack)
Dekonvolusi dilakukan untuk meningkatkan resolusi vertikal (temporal)
dan meminimalisir efek multiple.

e. Analisis Kecepatan (Velocity Analysis) dan Koreksi NMO


Analisis kecepatan melibatkan semblance, gather, dan kecepatan konstan
stack. Informasi kecepatan dari velocity analysis digunakan untuk koreksi NMO
(Normal Move Out)

f. Pembobotan tras (TraceWeighting)

Teknik ini dilakukan untuk meminimalisir multiple yang dilakukan dalam


koridor CMP sebelum stacking. Proses ini menguatkan perbedaan moveout antara
gelombang refleksi dengan multiplenya sehingga dapat mengurangi kontribusi
multiple dalam output stack.
g. Stack
Penjumlahan tras-tras seismik dalam suatu CMP tertentu yang bertujuan
untuk mengingkatkan rasio sinyal terhadap noise. Nilai amplitudo pada waktu
tertentu dijumlahkan kemudian dibagi dengan akar jumlah tras.

h. Post-Stack Deconvolution
Dekonvolusi mungkin dilakukan setelah stacing yang ditujukan untuk
mengurangi efek ringing atau multipel yang tersisa.

i. Migrasi(F-KMigration)

Migrasi dilakukan untuk memindahkan energi difraksi ke titik asalnya.


Atau lapisan yang sangat miring ke posisi aslinya. Mingrasi memerlukan
informasi kecepatan yang mungkin memakai informasi kecepatan dari velocity
analysis. Gambar dibawah menunjukkan karakter rekaman seismik sebelum dan
sesudah migrasi. Dan akirnya Data Output

Sumber :
EPI. 2017. https://id.scribd.com/document/345578961/Pengertian-seismik
(diakses pada tanggal 22 Februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai