Anda di halaman 1dari 6

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi IGD, Suprayitno E,

Kristanti AN (2018) mengenai gambaran minat ibu dalam memilih KB Implan di


Desa Karang Nangka Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep, menunjukan hasil
bahwa minat ibu dalam memilih KB implant termasuk kategori minat rendah. Faktor
yang paling mempengaruhi dalam rendahnya minat ibu yaitu kebutuhan dari dalam
yang merupakan kebutuhan berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. Selain itu
minat ibu yang rendah juga dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai kontrasepsi.
Retnawati SA dan Melinda (2018) menambahkan bahwa pengetahuan merupakan
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan tentang kontrasepsi dapat diperoleh oleh akspetor
KB dari tenaga kesehatan, buku, maupun informasi multimedia massa (Radio, TV,
Internet, majalah, surat kabar, dll). Yusnilasari dan Ariani DUS (2018) dalam
penelitiannya yang berjudul Hubungan Pengetahuan Akseptor KB terhadap
Pemakaian Kontrasepsi Implan di Kota Palembang tahun 2017 menambahkan
bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin banyak informasi
tentang alat kontrasepsi yang diperoleh sehingga akan lebih memahami tentang
kontrasepsi terutama mengenai keuntungan dan kerugian kontrasepsi yang dipilih
khususnya implant.
Lasut VM, Palandeng H, dan Bidjuni H (2014) dalam penelitiannya yang
berjudul Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan PUS tentang Alat
Kontrasepsi Implan di Wilayah Kerja Puskesmas Nuangan Bolaang Mongondow
Timur menyatakan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
pasangan usia subur tentang alat kontrasepsi implant. Pendidikan kesehatan ini
merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti,
tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan
kesehatan (Fitriani, 2011). Dalam penelitian tersebut juga dikemukakan hasil bahwa
beberapa faktor penyebab rendahnya akseptor KB implant dikarenakan kurangnya
pengetahuan responden tentang kontrasepsi tersebut, selain itu juga kurangnya
informasi dari tenaga kesehatan. Pada saat memberikan pelayanan KB mereka hanya
diberikan informasi lisan sehingga informasi yang didapatkan kurang efektif.
Sehingga diperlukannya pemberian informasi yang disertai penggunaan media bantu
seperti leaflet untuk memudah pemberian informasi pada pasangan usia subur dan
dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang kontrasepsi implant. Hal tersebut
didukung oleh Kumaladewi F dan Pelupessy (2018) dalam penelitiannya yang
berjudul Determinan Pengambilan Keputusan menjadi Akseptor Kontrasepsi Implan
menyatakan bahwa tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam memberikan
informasi tentang metode KB calon akkseptor yang dilalukan melalui konseling
menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) berKB. APBK adalah
lembar balik yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) dan telah
diadaptasi Indonesia untuk digunakan dalam konseling. Tenaga kesehatan yang
memegang peran adalah bidan. Bidan melakukan hal ini sesuai perannya secara
professional dan sesuai standar. Peran bidan sebagai konselor KB pasca persalinan
bertujuan agar masyarakat khususnya ibu setelah melahirkan tidak bingung
mengenai pemakaian KB setelah persalinan. Masih banyak perempuan mengalami
kesulitan didalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi.Hal ini tidak hanya
karena keterbatasan metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka
tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut.
Sebelum menggunakan implan harus digali informasi dari klien dan dari
berbagai sumber untuk mendapatkan data mengenai riwayat kesehatan, aspek sosial
budaya dan agama yang dapat mempengaruhi respon klien, serta dilakukan
pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan untuk memastikan apakah klien boleh atau tidak
boleh mengguanakan implant (Pinem, 2009).
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diberitahukan kepada klien
setelah pemasangan implant (Saifuddin, 2010)
1. Beritahu klien mungkin akan terasa sedikit perih, timbul memar, pembengkakan
dan kulit kemerahan pada daerah pemasangan selama beberapa hari namun
keadaan ini normal
2. Berikan petunjuk pada klien tentang perawatan luka insisi di rumah yaitu daerah
insisi tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam, sedangkan plester
dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).
3. Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan
yang wajar
4. Klien dapat segera melakukan pekerjaan rutin
5. Bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, rasa sakit yang
menetap selama beberapa hari maka segera kembali ke klinik
6. AKBK atau implant dapat bekerja setelah 24 jam pemasangan
7. Yakinkan bahwa klien dapat datang ke klinik setiap saat bila memerlukan
konsultasi
8. Beritahu klien bahwa jaringan ikat di lengan mungkin masih tetap terasa nyeri dan
akan menghilang beberapa bulan kemudian
9. Mengingatkan klien untuk control ulang 2 minggu setelah pemasangan KB implan
DAFTAR PUSTAKA

Arsyaningsih, N., Suhartono, & Suherni, T. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Konseling Keluarga Berencana Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim oleh Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Wiradesa
Kabupaten Pekalongan Tahun 2013. Jurnal Kebidanan, 3(6), 2–3.
Fatmasari, Y., Saraswati, L. D., Adi, M. S., & Udiyono, A. (2018). Gambaran
Penggunaan Kontrasepsi Hormonal pada Kejadian Hipertensi. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 6.
Hartanto, H. (2002). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Isfandari, S., Siahaan, S., Pangaribuan, L., Lolong, D. B., & Humaniora, P. (2016).
Kontribusi Penggunaan Kontrasepsi Hormonal terhadap Perbedaan Prevalensi
Hipertensi Perempuan dan Lelaki di Indonesia : Perspektif Jender Riskesdas
2013 AND MALE HYPERTENSIVE STATUS DIFFERENCE IN
INDONESIA : Buletin Penelitian Kesehatan, 44, 33–40.

Kumaladewi F, Pelupessy RA. 2018. Determinan Pengambilan Keputusan Menjadi


Akspetor Kontrasepsi Implan. Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (JIKI) Stikes
Maju. Vol. 8 No. 4.

Lasut, V. M., Palandeng, H., & Bidjuni, H. (2013). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
terhadap Pengetahuan PUS tentang Alat Kontrasepsi Implan di Wilayah Kerja
Puskesmas Nuangan Bolaang Mongondow Timur.
Lestari, I. P. (n.d.). HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE.
Pena, M. M., Maria, E., Maria, D., Tronchin, R., & Melleiro, M. M. (2013). The Use
of The Quality Model of Parasuraman, Zeithaml and Berry in, 47(5), 1227–
1232. https://doi.org/10.1590/S0080-623420130000500030
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa
Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual [pdf]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Pinem S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media: Jakarta

Pratiwi IGD, Suprayitno E, Kristanti AN. 2018. Gambaran Minat Ibu dalam Memilih
KB Implan di Desa Karang Nangka Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep.
Jurnal Ilmu Kesehatan. Vol. 3 No. 2.

Retnawati SA, Melinda. 2018. Hubungan Pengetahuan Akseptor KB dengan


Pemakaian Kontrasepsi Implan di Kampung Bulang Kota Tanjungpinang.
Jurnal Cakrawala Kesehatan. Vol. 9 No. 1.

Saifuddin, A. B. (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiknjosastro, H. (2010). Kontrasepsi. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Windarti, Y. (2015). Pengaruh Pengetahuan Akseptor dengan Pemilihan Kontrasepsi
Implant. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8, 124–130.

Yusnilasari, Ariani DUS. 2017. Hubungan Pengetahuan Akseptor KB terhadap


Pemakaian Kontrasepsi Implan di Kota Palembang Tahun 2017. Sriwijaya
Journal of Medicine. Vol. 1 No. 3.
MOHON KONSUL LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN STASE KELUARGA
BERENCANA/KESEHATAN REPRODUKSI

Nama Mahasiswa : Eli Setiyani

NIM : P1337424818010

Program Studi : Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Semarang

Nama Pembimbing : Ibu Isniana Nophi, S.Tr.Keb

Anda mungkin juga menyukai