Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA ISEN MULANG


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI-IPA/2
Pertemuan Ke : 5
Pokok Bahasan : Hidrolisis Garam
Sub Pokok Bahasan : Jenis Garam dan Reaksi Hidrolisis
Alokasi Waktu : 2x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya

B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam
tersebut

C. INDIKATOR
 Menjelaskan pengertian hidrolisis dan hidrolisis garam
 Menjelaskan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis
 Menjelaskan jenis-jenis garam yang terbentuk dalam hidrolisis garam

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat:
 Menjelaskan pengertian hidrolisis dan hidrolisis garam
 Menyebutkan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis
 Menyebutkan jenis-jenis garam yang terbentuk dalam hidrolisis garam

E. URAIAN MATERI PEMBELAJARAN


Pengertian Hidrolisis dan Hidrolisis Garam
Hidrolisis berasal dari kata hidro dan lisis. Hidro artinya air, sedangkan lisis artinya
penguraian. Jadi, hidrolisis adalah reaksi penguraian dalam air. Hidrolisis garam adalah
reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan ion negatif. Ion-ion tersebut
akan bereaksi dengan air membentuk asam (H3O+) dan basa (OH-) asalnya.
Ciri-ciri Larutan Garam
Larutan garam yang dapat terhidrolisis menunjukkan ciri-ciri tertentu. Misal,
perubahan warna kertas lakmus untuk menunjukkan harga pH tertentu. Ciri-ciri tersebut
menunjukkan sifat larutan garam.
Jenis-jenis Garam yang Terbentuk dalam Hidrolisis Garam
Jika suatu garam dianggap merupakan hasil reaksi dari suatu asam dan basa, maka
ditinjau dari asam dan basa pembentuknys ada empat jenis garam yang dikenal berikut ini.
a. Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bila dilarutkan ke dalam air
akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Ion tersebut bila bereaksi
dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan larutan bersifat basa.
Contoh : CH3COONa(aq)  CH3COO-(aq) + Na+(aq)
-
Ion CH3COO bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
CH3COO-(aq) + H2O(l)  CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Adanya ion OH- yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut
mengakibatkan konsentrasi ion H+ di dalam air lebih sedikit dari pada konsentrasi ion
OH-, sehingga larutan bersifat basa. Dari dua ion yang dihasilkan oleh garam pada
contoh tersebut, hanya ion CH3COO- yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Na+
tidak bereaksi dengan air sebab NaOH yang terjadi akan segera terionisasi menghasilkan
ion Na+ kembali. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial), sebab
hanya sebagian ion (ion CH3COO-) yang mengalami reaksi hidrolisis.
Jadi, garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian
(parsial) dan bersifat basa.
b. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bila dilarutkan ke dalam air
akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Ion tersebut bila bereaksi
dengan air akan menghasilkan ion H+ yang menyebabkan larutan bersifat asam.
Contoh : NH4Cl(aq)  NH4+(aq) + Cl-(aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan,
NH4+(aq) + H2O(l)  NH4OH(aq) + H+(aq)
Adanya ion H+ yang dihasilkan dari reaksi kesetimbangan tersebut mengakibatkan
konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH-, sehingga
larutan bersifat asam. Dari dua ion yang dihasilkan oleh garam pada contoh tersebut,
hanya ion NH4+ yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Cl- tidak bereaksi dengan air
sebab HCl yang terjadi akan segera terionisasi menghasilkan Cl- kembali. Hidrolisis ini
juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial), sebab hanya sebagian ion yang
mengalami reaksi hidrolisis.
Jadi, garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian
(parsial) dan bersifat asam.
c. Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air terionisasi, dan
kedua garam tersebut bereaksi dengan air.
Contoh : NH4CN(aq)  NH4+(aq) + CN-(aq)
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan,
NH4+(aq) + H2O(l)  NH4OH(aq) + H+(aq)
Ion CN- bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan,
CN-(aq) + H2O(l)  HCN(aq) + OH-(aq)
Oleh karena reaksi kedua ion garam tersebut masing-masing menghasilkan ion H+
dan ion OH-, maka sifat larutan garam ini ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan
dari asam lemah dan basa lemah yang terbentuk.
Hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan
hidrolisis total, sebab kedua ion garam mengalami reaksi hidrolisis dengan air. Sifat
larutan ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan tetapan
kesetimbangan basa (Kb) dari kedua reaksi tersebut.
d. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam kuat dan basa
kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab ion-ion yang bereaksi akan segera
terionisasi kembali secara sempurna.
Contoh : NaCl(aq)  Na+(aq) + Cl-(aq)
Ion Na dan ion Cl- di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air, sebab
+

reaksi air dengan ion Na+ yang menghasilkan NaOH akan segera terionisasi kembali
menjadi ion Na+. Hal ini disebabkan NaOH merupakan basa kuat yang terionisasi
sempurna. Demikian pula bila ion Cl- bereaksi dengan air maka HCl yang terjadi akan
segera terionisasi sempurna menjadi ion Cl- kembali, sebab HCl merupakan asam kuat
yang akan terionisasi sempurna.
Kesimpulannya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak terganggu,
sehingga larutan bersifat netral.

F. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya - Jawab

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


a. Kegiatan awal (Apersepsi) (5 menit)
1. Salam
2. Absen
3. Doa
4. Memberikan gambaran tentang apa yang akan dipelajari serta merealisasikannya
dengan kehidupan sehari-hari
b. Kegiatan inti (60 menit)
1. Menjelaskan pengertian hidrolisis dan hidrolisis garam
2. Menjelaskan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis
3. Meminta siswa menyebutkan kembali apa saja ciri-ciri larutan garam yang dapat
terhidrolisis
4. Menjelaskan jenis-jenis garam yang terbentuk dalam hidrolisis garam
5. Meminta siswa menyebutkan kembali apa saja jenis-jenis garam yang terbentuk
dalam hidrolisis garam serta menyebutkan contohnya.
6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai pokok bahasan yang
belum dimengerti
c. Kegiatan akhir (5 menit)
1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan
2. Melakukan penilaian atau tes hasil belajar dengan memberikan tugas kepada siswa
untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR


 Buku-buku kimia untuk kelas XI
I. PENILAIAN/EVALUASI
1. Jelaskan pengertian hidrolisis garam?
2. Sebutkan ciri-ciri larutan garam yang dapat terhidrolisis?
3. Sebutkan jenis-jenis garam yang terbentuk dalam hidrolisis garam, kemudian berikan
contoh untuk masing-masing jenisnya?

J. BENTUK TUGAS
 Tugas Mandiri

Bobot Evaluasi
1. 20 poin
2. 20 poin
3. 60 poin

Kunci Jawaban :
1. Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan
ion negatif.
2. Terjadinya perubahan warna pada kertas lakmus, terhidrolisis sebagian di dalam air,
terhidrolisis total di dalam air.
- Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat, contohnya garam natrium
asetat (CH3COONa)
- Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah, contohnya garam amonium
klorida (NH4Cl)
- Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Lemah, contohnya garam
amonium sianida (NH4CN)
- Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Kuat, contohnya garam natrium
klorida (NaCl)
Palangkaraya, 8 April 2011
Dosen Pembimbing, Praktikan,

Dra. Sri Wahyutami, M. si Retno Kartika Dewi


NIP. 19580527 198303 2 001 NIM. ACC 107 047

Mengetahui,
Kepala SMA ISEN MULANG Guru Pamong,

Dra. Rimpung Sri Sugiati


NIP. 19561027 198403 2 004 NIP. 19650616 199003 2 008
FORMAT PENILAIAN PROSES BELAJAR

Nama Siswa :
Kelas/Semester : XI-IPA/2
Materi : Hidrolisis Garam
Pertemuan Ke :5

 Kognitif
Skor
No Aspek yang Dinilai Skor Ideal Skor Siswa
1 2 3 4 5
1. Menjelaskan pengertian hidrolisis dan
hidrolisis garam

skor siswa
Nilai = x 100
skor ideal

 Psikomotor
Skor
No Aspek yang Dinilai Skor Ideal Skor Siswa
1 2 3 4 5
1. Menyebutkan ciri-ciri larutan garam
yang dapat terhidrolisis
2. Menyebutkan jenis-jenis garam yang
terbentuk dalam hidrolisis garam serta
memberikan contohnya

Skor : 70 – 100 = A
skor siswa
Nilai = x 100 50 – 69 = B
skor ideal
0 – 49 = C

 Afektif
Skor
No Aspek yang Dinilai Skor Ideal Skor Siswa
1 2 3 4 5
1. Menyimpulkan materi pelajaran yang
baru saja disampaikan
2. Mengajukan pertanyaan

Skor : 70 – 100 = A
skor siswa
Nilai = x 100 50 – 69 = B
skor ideal
0 – 49 = C

Anda mungkin juga menyukai