Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, diantaranya adalah
kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang Kedelai adalah
salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah
dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan
ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok,
sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat.

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil
kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru di budidayakan
masyarakat di luar Asia setelah 1910.

Kacang kedelai termasuk jenis tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena
tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor
eksternal seperti air dan mineral, kelembaban suhu serta cahaya, kacang kedelai dapat
tumbuh dengan baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada


kacang kedelai adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan
yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut, kelompok kami pun tertarik untuk meneliti
jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang kedelai.

B. Rumusan Masalah
Tanaman yang sejenis belum tentu sama kualitasnya. Ada yang kualitasnya baik,
ada juga yang kualitasnya buruk. Begitupun dengan perkembangannya. Ada yang
berkembang lebih cepat, ada juga yang relatif lambat. Haltersebut dipengaruhi oleh
perbedaan media yang teraplikasi pada suatu tanaman tersebut. Rumusan masalah dari karya
tulis ini ialah membuktikan apakah perbedaan media yang berupa air yang digunakan untuk
menyiram tanamanberpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan tanaman kacang
kedelai. Dan air yang digunakan adalah air keran, air cucian beras, air gula, dan air sabun.

C. Tujuan Penelitian
Penulisan karya tulis ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca, rekan pelajar, dan bahkan masyarakat Indonesia.
Tujuan-tujuan tersebut ialah:
1. Mengetahui pengaruh perbedaan media siram pada perkembangan dan pertumbuhan
tanaman
2. Mengetahui optimal atau tidaknya pemberian air keran, air gula,
air beras, dan air sabun bagi pertumbuhan kacangkedelai.

D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, pembaca dapat mengetahui bagaimana pengaruh
perbedaan media penyiraman (air keran, air sabun, air gula, air cucian beras) pada tumbuhan,
khususnya pada kacang kedelai. Manfaat dari penelitian ini pun dapat diterapkan dan
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga sebagai sumber informasi dalam
pengembangan pada teknologi pertanian. Dan tentu saja penilitian yang kami lakukan ini
juga telah menambah wawasan kami sendiri.

E. Hipotesis
Tumbuhan kacang kedelai yang diberi perlakuan dengan air cucian beras akan
mengalami pertumbuhan paling optimal dibandingkan dengan kacang kedelai yang diberi
perlakuan dengan jenis air yang lain. Hal ini dikarenakan, air cucian beras sangat berguna
sebagai penyubur tanaman. Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang berlimpah di
antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90 persen, protein glutein, selulosa,
hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi. Selain itu, air cucian beras merupakan media
alternatif pembawa bakteri Pseudomonas fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang
berperan dalam pengendalian petogen penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan
tanaman.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu organisme.
Pertumbuhan memiliki sifat tidak dapat kembali atau irreversible. Sedangkan perkembangan
merupakan proses untuk mencapai kematangan fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda
dari segi pengertian, namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang
bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan
kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi
perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya dapat dinyatakan secara
kualitatif karena terjadi perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak
dapat diamati. Secara umum, pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan
diawali deganstadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan
jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan
mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah
sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Terdapat 2
macam pertumbuhan, yaitu pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

B. Tumbuhan Kacang Kedelai


1. Sejarah Singkat
Kedelai (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya) adalah salah satu
tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini
telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai putih
diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina sejak maraknya perdagangan
dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah dikenal lama orang penduduk setempat.
Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil
kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.
Kedelai yang dibudidayakan adalah Glycine max yang merupakan
keturunan domestikasi dari spesies moyang, Glycine soja. Dengan versi ini, G. max juga
dapat disebut sebagai G. soja subsp. max. Kedelai merupakan tanaman budidaya
daerah Asia subtropik seperti Cina dan Jepang. Sebaran G. soja sendiri lebih luas, hingga
ke kawasan Asia tropik.
Beberapa kultivar kedelai putih dibudidaya di Indonesia, di antaranya adalah
'Ringgit', 'Orba', 'Lokon', 'Davros', dan 'Wilis'. 'Edamame' adalah kultivar kedelai berbiji
besar berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan berasal
dari Jepang. (sumber: wikipedia)
2. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max (L.) Merr.
3. Manfaat Kacang Kedelai
Dilihat dari harganya, kedelai merupakan bahan pangan yang murah dan bergizi.
Dengan mengkonsumsi tiap hari dapat membantu mencegah berbagai macam
penyakit. Beberapa manfaat yang bisa dipetik dari kedelai adalah sebagai berikut:
a. Zat Pembangun
Kedelai banyak mengandung protein yang berfungsi sebagai pembangun
tubuh. Selain untuk perkembangan sel- sel otak pada anak – anak, protein kedelai
juga menyehatkan tubuh, meningkatkan stamina, dan produksi sel tubuh yang baik.
b. Mengurangi Gejala Menopause
Kandungan kedelai berupa fitoestrogen dan isoflavin dapat membantu
memberikan rasa nyaman saat gejala menopause datang. Menopause terjadi karena
kadar estrogen tubuh berkurang, sehingga menyebabkan kulit kering, emosi tak
stabil, dan depresi. Maka dengan memperbanyak konsumsi protein kedelai membantu
kebutuhan untuk bertahan dari efek gejala menopause.
c. Mencegah Osteoporosis
Peptida hasil kedelai dicerna dalam tubuh ternyata mengandung banyak
kalsium. Dan dengan bantuan produksi kalsium dari kedelai dapat membantu kita
mencegah osteoporosis. Kedelai dapat membantu anak – anak menambah asupan
kalsium selain dari susu berkalsium.
d. Mencegah Atherosclerosis
Karbohidrat berupa serat kasar yang terdiri dari zat – zat pembakar lemak
dalam tubuh, usus, atau pembuluh darah. Karbohidrat jenis ini yang terkandung
dalam kedelai yang bisa mencegah Atherosclerosis.
e. Anti Aging
Kandungan isoflavin dalam kedelai ternyata bersifat anti aging. Senyawa ini
akan larut dalam air. Isoflavinsangat baik untuk membantu menangkal radikal bebas
penyebab penuaan dini.
f. Mencegah Kanker
Isoflavin adalah kandungan ajaib dalam kedelai yang mampu mencegah
penyakit seperti : kanker payudara, usus besar, kanker prostat, paru – paru, kanker
perut ataupun rahim.

C. Indikator
1. Air Keran
Air keran mengandung pestisida. Air keran juga bagus digunakan sebagai media
siram untuk tanaman. Hal itu juga karena air keran mengandung mineral yang
tinggi. Tetapi air keran yang mengandung kaporit berlebih justru berbahaya bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Air Cucian Beras
Air cucian beras merupakan media alternatif pembawa bakteri Pseudomonas
fluorescens. Bakteri tersebut adalah mikroba yang berperan dalam pengendalian petogen
penyebab penyakit karat dan memicu pertumbuhan tanaman. Air cucian beras memiliki
kandungan nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat berupa pati sebesar 85-90
persen, protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin yang tinggi. Media air
cucian beras yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, bisa menjadi perantara
terbentuknya hormon auksin dan giberelin pada tumbuhan.
3. Air Gula
Gula terdiri dari 2 jenis, yaitu monosakarida d a n polisakarida.
Monosakarida yang terdapat pada gula akan dapat mempercepat perkecambahan
dan pertumbuhan kecambah. Namun apabila media tidak steril, justru akan terjadi
kebusukan karena ledakan populasi mikroorganisme yang akan menginfeksi
tanaman kacang kedelai. Gula terlibat dalam kontrol pertumbuhan dan
penuaan tanaman.
4. Air Sabun
Air sabun memiliki tingkat kebasaan yang tinggi (±8). Sehingga sesuai dengan
dasar teori yang ada, bahwa bila tanah bersuasana basa (pH>7.0) biasanya tanah tersebut
memiliki kandungan kalsium yang tinggi, sehingga terjadi fiksasi terhadap fosfat dan
tanaman. Karena tanah yang tingkat kebasaannya tinggi pasti mengandung kalsium yang
sangat tinggi. Dan itu sangat dibutuhkan oleh tanaman.

D. Faktor Eksternal dan Faktor Internal


1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari
luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor
ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air,
cahaya, kelembapan, makanan (nutrisi), dan suhu.
 Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan
untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsure-unsur mineral. Adapun
menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2:
 Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen,
fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.
 Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah
sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron
dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik
dalam tumbuhan. Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebuat akan
mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman
terganggu.
 Air
Tanpa air, tumbuhan tidak dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang
dibutuhkan tumbuhan. Air berfungsi antara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan
reaksi enzim enzimatik, menjaga kelembapan dan membentuk perkecambahan pada
biji.
 Suhu
Pada umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh.
Suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal
disebut dengan suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu
tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu tertinggi yang
masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum.
 Kelembapan
Pengaruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan
udara yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.
 Cahaya
Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi tanaman karena
dapat menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan
tertentu. Adapun tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya
penyinaran matahari lebih pendek dibandingkan waktu gelapnya malam). Adapula
tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamnya penyinaran matahari lebih lama
ketimbang waktu gelapnya). Mengapa hal itu dapat terjadi? Karena pada tumbuhan
terdapat hormon fitokrom yang mengatur pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan
dan perkembangan pembungaan tanaman.

2. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu
sendiri yaitu meliputi gen dan hormon.
1. Gen
Gen merupakan dasar faktor internal yang paling tidak bisa ditawar.
Karena setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda satu sama lain.
Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA menjadi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang
memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen
adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat
dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali),
sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya. Tentu saja dalam DNA ini
telah disandi sebagaimana rupa untuk menentukan bentuk dan pewarisan sifat dari
induknya.
2. Hormon
Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.
Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Dalam
pertumbuhan ini peran hormon ini sangatlah penting. Contoh hormone yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman antara lain: auksin,
giberelin, asam absisat, asam traumalin, kalin, dan gas etilen.
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Pengamatan


Tempat pengamatan dilakukan dirumah salah satu anggota kelompok kami yaitu
Tasya Meisheilla Aditya. Dan waktu pengamatan dimulai dari tanggal 25 november sampai
dengan tanggal 16 desember. Tanaman kedelai tersebut disiram pada pagi hari dan sore hari.

B. Alat dan Bahan


Alat :
 Cangkul
 Polybag 4 buah
 Sekop
Bahan :
 Benih kacang kedelai
 Air keran
 Air cucian beras
 Air sabun
 Air gula
 Tanah

C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini, dilakukan dengan cara observasi langsung. Penelitian
dilakukan selama tiga minggu dengan menanam biji kacang kedelai pada polybag yang telah
dilubangi dengan agar air dapat diserap dengan baik dan tidak tersumbat.
Biji kacang kedelai yang telah ditanam pada 4 buah polybag tersebut disiram pada
pagi dan sore hari setiap harinya. Air yang digunakan untuk menyiram tanaman pertama
merupakan air keran, tanaman kedua disiram dengan air beras, tanaman ketiga disiram
dengan air gula, sedangkan tanaman keempat disiram dengan air sabun.
Intensitas cahaya yang diterima kedua tanaman tersebut sama karena disimpan di
tempat terbuka dan berdekatan. Volume air yang digunakan untuk menyiram keempat
tanaman kurang lebih sama. Keempat tanaman tersebut tidak diberi pupuk sama sekali.

D. Langkah Kerja
Berikut merupakan langkah-langkah letika proses penanaman dan pengamatan
kacang kedelai:
1. Masukkan tanah yang telah disiapkan ke dalam keempat Polybag.
2. Memupuk tanah dengan pupuk kompos secukupnya untuk setiap Polybag yang berisi
tanah dan tanah kemudian diaduk agar pupuk dan tanah bercampur.
3. Tanah dalam Polybag yang sudah diberi pupuk kemudian diberi air secukupnya.
4. Tanam benih kedelai dengan membuat 4 lubang (jangan terlalu dalam) pada masing-
masing polybag dan diberi benih sebanyak 1 biji pada masing-masing lubang (tutup
lubang jangan terlalu menekan).
5. Lakukan penyiraman rutin setiap hari (setiap pagi dan sore) dengan menggunakan media
siram yang berbeda (air keran, air cucian beras, air sabun, air gula) untuk setiap Polybag.
6. Ukurlah panjang daun, tinggi batang, serta berapa jumlah daun yang muncul setiap
harinya, lalu masukkan hasil pengamatan tersebut kedalam tabel pengamatan.
7. Perhatikan proses pertumbuhan yang terjadi pada setiap kacang kedelai yang telah
disirami jenis air yang berbeda.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

Perubahan Panjang / Tinggi Tanaman


Minggu ke Tanggal
Air Keran Air Beras Air Gula Air Sabun

PB : 0-12
PB : 0-15 cm PB : 1-20 cm PB : 0-17 cm cm
25/11/2012-
1 LD : 0-3 cm LD : 0-3 cm LD : 0-3 cm LD : 0-3 cm
01/12/2012
JD : 0-12 helai JD : 0-12 helai JD : 0-4 helai JD : 0-4
helai

3
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan
dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Bagian dari tanaman
ini adalah biji, kecambah, akar, batang, daun, bunga, dan buah. Dari hasil pengamatan yang
saya lakukan selama kurang lebih tujuh minggu, dapat saya simpulkan bahwa pertumbuhan
tanaman kacang kedelai terus meningkat setiap minggunya. Namun, pada masa-masa akhir
pertumbuhan, pertambahan tinggi tanamannya tidak terlalu signifikan.

B. Saran
Tanaman kacang kedelai adalah tanaman pangan yang banyak memiliki manfaat bagi
tubuh manusia yang berupa zat-zat gizi serta merupakan bahan dasar makanan seperti tahu
dan tempe. Oleh sebab itu, sudah saharusnya produktivitas tanaman kedelai di indonesia
ditingkatkan dan tidak tergantung pada kedelai impor.
DAFTAR PUSTAKA

http://lussychandra.blogspot.com/2013/03/penelitian-tentang-kacang-kedelai.html. Diterapkan
pada tanggal, 20 oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai