Anda di halaman 1dari 5

Rakyat Berdaya, Indonesia Berjaya

Negara Indonesia termasuk salah satu negara berkembang di dunia. Indonesia


memiliki kelimpahan kekayaan alam dan Indonesia juga kaya akan Sumber Daya
Manusia (SDM) sehingga penduduk Indonesia masuk lima bsar penduduk terpadat
di dunia. Jika melihat ini semua seolah-olah kita melihat potensi yang besar dari
negeri zamrud khatulistiwa ini dan sudah selayaknya kita disejajarkan dengan
bangsa-bangsa maju di dunia. Tetapi fakta berkata lain, kita hanya negara
berkembang yang tidak bisa mengembangkan kekayaan alamnya sehingga kita
hanya menjadi penonoton setia perlombaan industri negara-negara asing di bumi
pertiwi ini. Apa ini tujuan negara Indonesia didirikan? Yang jelas tidak kawan. Para
pendiri kit sudah meletakkan tujuan negara kita pada batang tubuh pembukaan
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, diantaranya berisi cita-cita dan tujuan negara
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti para revolusioner negeri ini
menginginkan kita menjadi bangsa yang besar dan bermartabat bukan seperti
sekarang, bangsa kita malah menjadi penghianat bagi tanahnya sendiri. Sudah
bukan rahasia lagi bahwa tindak pidana korupsi seolah telah mendarah daging di
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari elemen bangsa terkecil hingga
pejabat pemerintahan pun tak segan untuk menjadi “tikus peliharaan” yang tak
diharapkan negeri ini.
Para koruptor tak segan tak segan menyusu dan merampas hak rakyat. Apa
mereka tidak berpikir bahwa pemerintahan demokrasi adalah pemerintahaan dari
RAKYAT oleh RAKYAT dan untuk RAKYAT. Pada kenyataannya, para pejabat yang
tergabung dalam “asosiasi tikus berdasi” perusak negeri telah embohongi rakyat dan
tidak berpihak kepada rakyat. Ucapan manisnya hanyalah sebatas janji tanpa
realisasi seolah menjadi bunga mawar pengharum kampanye. Pikirkan RAKYAT
wahai pejabat!. Kapan kita bisa maju bila uang yang akan dialokasikan untuk
kesejahteraan rakyat telah kalian bumi hanguskan dari ranah hak rakyat. Rakyat tak
perlu tahu asal kalian tetapi rakyat hanya butuh dedikasi dan pengorbanan kalian
untuk keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara ini.
Menurut hemat saya, hanya ada satu metode untuk mengatasi segala
polemik yang ada pada bangsa kita, yaitu pemberdayaan masyarakat (people
empowerment). Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan meningkatkan
kemampuan masyarakat agar dapat menjalankan fungsi dan perannya dengan baik.
Bisa dikatakan pula bahwa pemberdayaan masyarakat memiliki tujuan utama untuk
meningkatkan kapasitas masyarakat, baik kapasitas dalam hal intelektual,
emosional, maupun spiritual. Beragam cara dapat dilakukan untuk memberdayakan
masyarakat. Salah satunya adalah penyuluhan langsung kepada masyarakat.
Tujuan pokok penyuluhan pembangunan sebagai proses pemberdayaan masyarakat
tidak terbatas pada terciptanya better farming, better business, dan better living tapi
memfasilitasi masyarakat (sasaran) untuk mengadopsi strategi oroduksi dan
pemasaran agar mempercepat terjadinya perubahan kondisi sosial, politik, dan
ekonomi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup pribadi masyarakatnya dalam
rentang waktu jangka panjang.
Penyuluhan ini merupakan langkah awal untuk melakukan pembangunan
nasional terutama pembangunan masyarakat. Pembangunan masyarakat akan
sangat mempengaruhi terhadap pembangunan sektor lainnya. Kualitas yang
ditunjukkan suatu masyarakat merupakan indikator untuk mengukur sukses tidaknya
pembangunan suatu bangsa. Jika masyarakat kita tidak diberdayakan dengan baik
maka bisa jadi bangsa kita akan terjajah meski bukan secara fisik. Kolonialisme ini
bisa berupa penjajahan di bidang ekonomi, penjajahan moral, dan penjajahan pada
aspek kehidupan lainnya. Ibarat sebuah ban yang memiliki bagian luar dan dalam.
Jika bagian dalamnya tidak mengembang mana mungkin bagian luarnya bisa
mengembang. Yang ada ban itu akan kempes bahkan bocor. Sama halnya dengan
negara. Suatu bangsa tidak akan berkembang jika masyarakatnya juga tidak
berkembang. Bila ini terjadi bangsa tersebut akan mengalami kekacauan, bukan
tidak mungkin mereka akan dijajah dan dikuasai bangsa lain. Masalah kehancuran
negara tinggal menunggu waktu saja. Ironis memang negara Indonesia yang
memiliki banyak penduduk tidak mampu menyejajarkan diri dengan negara-negara
maju yang kebanyakan memiliki jumlah penduduk yang lebih kecil dari kita. Kita saja
enggan berusaha dan berjuang mana bisa bersaing bahkan menyejajarkan diri
dengan mereka. Mengapa hal ini dapat terjadi?. Jawaban yang tepat adalah karena
negara maju memiliki masyarakat yang berdaya dan berbudaya sehingga jumlah
yan sedikit pun tak menjadi halangan berarti untuk kemajuannya. Lebi baik satu
macan daripada seribu tikus karena meski jumlah tikus lebih banyak, mereka tetap
takut kepada macan dan macan pun tak segan untuk memangsanya sebab adanya
dukungan kekuatan yang besar (great power).
Selain itu cara lain untuk memberdayakan masyarakat adalah dengan
meningkatkan ketahanan pangan penduduk Indonesia. Jangan biarkan masyarakat
Indonesia digerus oleh gizi buruk yang diakibatkan rawan pangan yang semakin
merajalela. Faktor-faktor penyebabnya diantaranya kegagalan i pasar (market
failure) dalam mendistribusikan pangan dan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
masyarakat yang seakan terpinggirkan, padahal POSYANDU sangat mendukung
ketahanan pangan (food security). Ketahanan pangan itu sangat penting karena
bangsa yang memiliki rakyat yang sehat akan dinilai lebih bermartabat dan
terhormat. Ketahanan pangan yang baik akan mendukung terciptanya kedaulatan
pangan yang memperhitungkan ketersediaan pangan masyarakat dan siapa saja
yang menguasai sumber pangan. Jangan sampai ketahanan pangan kita baik tetapi
pemilik sumber pangan negara kita menjadi milik orang asing. Masak kita akan
dengan mudahnya merelakan tanah dan segala kekayaan sumber daya alam
dikelola dan diambil keuntungannya oleh pihak asing hanya karena kita tak
mempunyai modal sedangkan orang asing ini adalah kapitalis. Yang jelas hali ini
akan merugikan kita baik dari segi devisa maupun sumber daya. Kedaulatan pangan
juga akan memperhitungkan pihak yang akan termarjinalisasi atas sumber pangan
yang tersedia di kawasan Indonesia sehingga pemberdayaan masyarakat perlu
terus digalakkan agar kita bisa menjadi penguasa dan pengelola sumber daya alam
yang melimpah ruah di negeri tercinta ini. Kita sebagai mahasiswa harus terus
mendukun dan berpartisipasi aktif dalam hal ketahanan pangan. Marilah kita
meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Indonesia dan memperjuangkan
kedaulatan pangan mulai dari masyarakat akar rumput (lokal) hingga tingkat regional
bangsa Indonesia.
Sebenarnya banyak sekali cara lain untuk memberdayakan masyarakat.
Namun yang terpenting semua cara itu harus bisa mengentaskan kemiskinan yang
menjadi problematika besar bangsa dan selalu menjad kasus turun-temurun setiap
masa kepemimpinan pemerintah. Pemerintah di bawah Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono melihat pentingnya pemberdayaan masyarakat ini. Salah satunya adalah
progran PNPM (Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat)
yang mempunyai progres yang bagus. Namun saya kira program PNPM perlu dikaji
dan direvitalisasi lagi karena kurang bisa menekan angka kemiskinan di Indonesia.
Angka kemiskinan ini dipacu oleh tingginya jumlah pengangguran di Indonesia yang
selalu meningkat dari tahun ke tahun. Jadi, seharusnya program ini juga konsen
terhadap pengangguran dalam hal peningkatan soft skill. PNPM bisa memberikan
para pengangguran ini pelatihan kerja yang akan membantu mereka dalam ketatnya
persaingan dunia kerja yang selalu berkembang. Jika hal ini dijalankan, angka
kemiskinan dan pengangguran akan menurun. Sedangkan angka kemakmuran
penduduk Indonesia akan meningkat. Walaupun sangat sulit mewujudkannya tetapi
tak ada sesuatu yang tak mungkin. Nothing impossible, guys!.
Oleh karena itu, inilah saatnya kita untuk meraih masa kejayaan dan
kemerdekaan yang sesungguhnya. Mari kita jadikan Indonesia tercinta ini sebagai
macan Asia bahkan dunia yang memiliki pengaruh dan kekuasaan yang besar di
mata rantai kehidupan berbangsa dan bernegara. Kekayaan alam yang melimpah
janganlah membuat kita lengah tapi jadikan diri kita semakin waspada karena
negara-negara lain siap menerkam kita sebagai mangsanya jika kita tidak memiliki
daya kekuatan yang besar untuk mengelola kekayaan ini. Ayo kawan mari terus
berjuang. Karang menghadang bukanlah halangan. Gunung es yang besar pun
bukanlah rintangan yang berarti bagi kita. Dimana ada kemauan, disitu pasti ada
jalan. Good luck generasi penerus bangsa. Impian dan harga diri bangsa berada di
pundak kalian. Kepakkan sayapmu garudaku. Jelajahi luasnya dunia. Gemakan dan
tunjukkan pada dunia inilah INDONESIA. Gaungkan kemenangan dan kejayaanmu.
Selamat berjuang!. Bangun masyarakat, masyarakat akan terbangun, dan dunia pun
akan tertegun. Merah putihku teruslah membumbung dan berkibar di angkasa
karena kaulah jiwaku. Ayo, ayo, Indonesia bisa!!!.

By: M. Nizam Mustaqim

Anda mungkin juga menyukai