Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

DI SUSUN OLEH :
Nama : 1. Nadya Ervina
2. Leni Marlinah
3. Winda Artika
4. Ahmad Marvens Halilintar
5. Nurilmia Saputri
6. Rima Trices Ramadhona
7. Elvi Draliana
Kelas : Profesi Ners Alih Program 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2018 /2019


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah


Target/sasaran : SD N
Tempat : Jalan Puncak Sekuning Lorong Swadaya Rt. 18
Hari/tanggal : Jum’at, 27 Juli 2018
Waktu : 10.00-11.00 wib
Penyaji : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Sriwijaya

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan siswa sisi SD N dapat
meningkatkan periaku hidup bersih dan sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan,siswa siswi SD N diharapkan mampu:
1) Memahami pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
2) Menjelaskanindikatorapasajayangtermasukdalamperilakuhidupbersihdan sehat di
sekolah
3) Mengetahuidanmengaplikasikansiapasajayangharusmenjalankanperilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah
4) Mengetahui dan memprakitkan cara mencuci tangan yangbaik
5) Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidupbersih dan sehat
6) Mengetahuidanmendapatkanhasildanpengaruhbaikdariperilakubersih dan sehat
7) Mengetahui dan menjelaskan penyakit apa saja yang dapat timbul
jikaperilakuhidup bersih dan sehat di sekolah tidak dijalankan dengan baik.

B. MATERI (Terlampir)
Materi yang akan di sampaikan:
1. Pengertian hidup bersih dan sehat
2. Indikator perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
3. Sasaran untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
4. Dampak buruk jika tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
5. Pengaruh baik dari berperilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
6. Penyakit yang timbul jika tidak berperilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
7. Cara mencuci tangan yang baik dan benar

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. MEDIA PENYULUHAN
Leaflet dan Video

E. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN


NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 menit Pembukan: Pembukaan :
1. Mengucapkan salam  Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri  Memperhatikan
3. Memperkenalkan pembimbing  Memperhatikan
4. Menjelaskan kontrak waktu,  Menyetujui
topik dan tujuan penyuluhan
2 20 Menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian  Menjawab sesuai
perilaku hidup bersih dan dengan Kemampuan
sehat  Mengucapkan
2. Menjelaskan indikator terimakasih
perilaku hidup bersih dan  Mendengarkan dan
sehat Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang sasaran  Mengajukan
untuk melakukan perilaku pertanyaan
hidup bersih dan sehat  Mendengarkan
4. Menjelaskan dampak buruk
jika tidak melakukan Cara
mencuci tangan yang baik dan
benar
5. Menjelaskan pengaruh baik
dalam berperilaku hidup
bersih dan sehat
6. Menejelaskan penyakit yang
timbu jika tidak berperilaku
hidup bersih dan sehat
7. Menjelaskan cara mencuci
tangan yang baik dan benar
8. Memberi kesempatan pada
peserta untuk bertanya
a. Menjawab pertanyaan yang
diajukan peserta
3 5 Menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. Melakukan evaluasi  Menjawab
3. Menutup penyuluhan dan pertanyaan
memberi salam  Menjawab salam

F. EVALUASI
1. Evaluasi proses
a. Siswa siswi SD N dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir
acara penyuluhan
b. Penyaji dapat memberikan materi dan menjawab pertanyaan siswa siswi SD N
dengan baik
c. Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
d. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar
2. Evaluasi hasil
a. Siswa siswi SD N tau dan memahami sehingga menerapkan dalam praktiknya
individu maupun kelompok seperti materi yang telah disampaikan dalam
penyuluhan
b. Siswa siswi SD N akan membagikan pengetahuan yang telah di dapat dalam
penyuluhan kepada siswa siswi di kelas lain.
Lampiran
MATERI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. Definisi
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit,
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan.PHBS di
institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan.

B. Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi
dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan
advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment)
sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara,
dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat
dalam program perilaku hidup bersih dan sehat.Kebijakan pembangunan kesehatan
ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat
dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan
dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi
sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik,
mental, spiritual maupun sosial.

C. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan
sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak
pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat
sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan
kinerjapemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi
daerah lain.

D. Indikator PHBS di Sekolah


Beberapa indikator PHBS di lingkungan sekolah antara lain :
1. Mencuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum
makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan
menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri,
typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya.
WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena dapat
meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini
dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar sekolah,
bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan,
dan sehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan
di lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah
menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan
informasi kesehatan pada keluarga danmasyarakat.

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah


Di sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan yang bersih dan
tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat mengandung karbohidrat,
protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang seimbang akan menjamin tubuh
menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin sekolah harus makanan yang bersih,
tidak mengandung bahan berbahaya, serta penggunaan air matang untuk kebutuhan
minum.

3. Menggunakan jamban yang bersih dansehat


Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang memenuhi syarat
kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung tertutup) dan terjaga
kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak mencemari sumber air minum,
tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh hewan, tidak mencemari tanah disekitarnya,
mudah dibersihkan dan aman digunakan.

4. Olah raga yang teratur dan terukur


Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait dengan
pemeliharaan dan penigkatan kesehatan. Kegiatan olah raga disekolah bertujuan
untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar tidak mudah sakit. Dalam
rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu dilakukan latihan fisik yang benar
dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar. Dengan melakukan olahraga secara
teratur akan dapat memberikan manfaat antara lain: meningkatkan kemampuan
jantung dan paru, memperkuat sendi dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi
kelebihan berat badan, memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena
penyakit jantung koroner, serta memperlancar peredaran darah.

5. Memberantas jentik nyamuk


Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh
penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk di
lingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3M (menguras, menutup, dan
mengubur) tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban
bekas, tempat air minum, dan lain-lain) minimal seminggu sekali. Hasil yang
didapat dari pemberantasan jentik nyamuk ini kemudian di sosialisasikan kepada
seluruh warga sekolah.

6. Tidak merokok di sekolah


Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah. Timbulnya
kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya merokok. Di sekolah siswa
dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman, guru, maupun masyarakat sekitar
sekolah. Banyak anak-anak menganggap bahwa dengan merokok akan menjadi lebih
dewasa. Merokok di lingkungan sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok
mengandung banyak zat berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan
anaksekolah.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggibadan


Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan. Kegiatan
penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk deteksi
dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia sekolah.

8. Membuang sampah pada tempatnya


Siswa siswi harus membuang sampah ditempatnya dan tidak membuang sampah
sembarangan agar lingkungan sekolah tetap bersih, sampah tidak bererakan dimana-
mana dan tidak menimbulkan nyamuk di sekitar sekolah.

Anda mungkin juga menyukai