Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN TEORI

PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK

A. Pengertian Anak
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum
pernah menikah/kawin. Batasan ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan usaha
kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seseorang yang
dicapai pada umur 21 tahun. Anak merupakan potensi serta penerus cita –cita
bangsa yang dasar-dasarnya telah diletakkan generasi sebelumnya. Oleh karena itu
anak harus mendapat perhatian yang sempurna dalam memenuhi perkembangan
dan pertumbuhan baik fisik maupun mental sejak dini.
B. Perspektif Keperawatan Anak
Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang
perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak
maupun keluarga.
Dewasa ini keperawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat
mendasar. Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa,
melainkan sebagai mahluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan berbeda
dengan orang dewasa.
C. Sejarah terbentuknya perspektif keperawatan anak
Untuk dapat memahami perkembangan keperawatan anak, kita diajak
untuk mempelajari evolusi kesehatan anak dan keperawatan anak.
Sebelum abad ke-19 : kesehatan anak kurang mendapat perhatian dari
berbagai pihak,jumlah tenaga kesehatan terutama dokter dan bidan sangat sedikit
sementara epidemic terjadi dibanyak tempat dan tidak ada kontrol
Akhir abad ke-19 : dikatakan sebagai abad kegelapan untuk kesehatan anak
( the dark age of paediatric).
Pertengahan thn 1800 : mulai ada studi kesehatan anak yang dilakukan oleh
seorang tokoh kesehatan anak, yaitu Abraham Jacobi yang melakukan
penyelidikan tentang kesehatan anak, khususnya pada tunawisma dan buruh.
Upayanya didukung oleh seorang wanita yang bernama Lilian Wald yang
mengembangkan pelayanan keperawatan yang juga berfokus pada pelayanan
social, program sosial, dan pendidikan khusus untuk orang tua dalam hal perawatan
anak sakit.
Awal tahun 1900 : perawatan isolasi berkembang sejak ditemukannya
penyakit menular. Orang tua dilarang untuk mengunjungi dan membawa mainan ke
RS. Akan tetapi, pada Thn 1940, ditemukan efek psikologis dari tindakan isolasi
yaitu anak menjadi stress selama di RS, begitupun dengan orang tuanya. Akhirnya,
orientasi pelayanan keperawatan anak berubah menjadi rooming in, yaitu orang tua
boleh tinggal bersama anaknya di RS selama 24 jam.

D. Paradigma Keperawatan Anak


Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berfikir dalam penerapan
ilmu keperawatan anak. Penggunaan paradigm keperawatan anak tetap mengacu
pada konsep paradigma keperawatan secara umum. Landasan berfikir tersebut
terdiri dari empat komponen, di antaranya manusia dalam hal ini anak,
keperawatan, sehat-sakit dan lingkungan yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Manusia (Anak)

Sehat-Sakit Lingkungan

Keperawatan

 Manusia (Anak)
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia
antara 0–21 tahun, yang berada dalam suatu rentang perubahan perkembangan
dari bayi sampai remaja.

Sebagai individu yang sedang dalam proses tumbuh kembang, anak


mempunyai kebutuhan spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang
berbeda dengan orang dewasa. Diyakini bahwa anak bukan miniatur orang
dewasa, harta dan kekayaan orang tua yang nilainya dihitung secara ekonomi
tetapi anak adalah mahluk yang unik dan utuh, biopsiko-sosio cultural spritual
Anak merupakan anggota unit keluarga dalam suatu kultur dan masyarakat,
maka keperawatan anak tidak boleh hanya memperhatikan anak itu
sendiri,akan tetapi kultur keluarga dan masyarakat harus diperhatikan . Sebagai
bagian dari keluarga salah satu bagian yang penting adalah keterlibatan
anggota keluarga dalam memberikan pelayanan perawatan.

Anak merupakan masa depan bangsa dan negara (dunia) yang berhak atas
pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan spesifiknya pada tiap tahap
usia.

 Sehat-Sakit
Rentang sehat-sakit merupakan batasan yang dapat diberikan bantuan
pelayanan keperawatan pada anak. Rentang ini adalah suatu alat ukur dalam
menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap waktu. Sehat-sakit
berada dlam suatu rentang mulai dari sehat opimal pada satu kutub sampai
meninggal pad kutub berikutnya seperti terlihat berikut ini :

Sehat Optimal Sakit Berat Meninggal

Sepanjang rentang tersebut, anak memerlukan bantuan perawat baik secara


langsung maupun tidak langsung dengan melakukan bimbingan antisipasi pada
orangtuanya.

 Lingkungan
Lingkungan dalam pradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah
lingkungan internal maupun eksternal yang berperan dalam perubahan status
kesehatan anak.

Lingkungan internal di antaranya adalah genetik,kematangan biologis, jenis


kelamin, intelektual, emosi dan adanya predisposisi atau resistensi terhadap
penyakit.

Lingkungan eksternal yaitu status nutrisi, orangtua, saudara sekandung


(sibling), masyarakat/kelompok sekolah, kelompok/geng, disiplin yang
ditanamkan orangtua, status sosial ekonomi. Perkembangan anak sangat
dipengaruhi rangsangan terutama dari lingkungan eksternal yaitu ligkungan
yang aman, peduli dan penuh kasih sayang.

 Keperawatan
Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal
dengan melibatkan keluarga.

Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan


kesehatan dan pencegahan penyakit.

Keperawatan kesehatan anak meliputi hubungan antara perawat dengan anak


dan perawat dengan keluarga di mana perawat tidak semata-mata merawat
anak selama sakit, tetapi bertanggung jawab secara keseluruhan yang
memungkinkan pemenuhan kebutuhan anak keluarga. Perawat dipandang
sebagai orang yang dapat bekerja secara efektif dengan bayi dan anak serta
dapat menciptakan suatu kondisi bagi anak lain agar berfungsi lebih efektif
dalam merawat anaknya. Perawat harus berfikir kritis, menggunakan ilmu dan
mempunyai keterampilan professional untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas

Lingkungan di sekitar anak memegang peranan penting, perawat perlu


memahami bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungannya.

Agar tercapai perawat perlu melakukan 3 tingkat pencegahan:

1. Primer mencakup promosi dan pencegahan penyakit serta kecelakaan


melalui penyuluhan kesehatan dan bimbingan antisipasi
2. Sekunder bila anak sakit agar tidak terjadi komplikasi dengan memberikan
perawatan langsung
3. Tersier agar anak bisa tetap berfungsi dalam ketidakmampuan
E. Standar Keperawatan Anak:

1. Membantu anak dan keluarga mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan


yang optimal
2. Membantu keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara
kebutuhan pertumbuhan personal anggota keluarga dan fungsi optimal dari
keluarga
3. Melakukan intervensi pada anak & keluarga yang mempunyai resiko terserang
penyakit
4. Meningkatkan kondisi lingkungan agar terbebas dari bahaya sehingga dapat
tumbuh & berkembang secara optimal
5. Menanggulangi perubahan status kesehatan & terjadinya pergeseran
perkembangan yang optimal
6. Memberikan intervensi & terapi yg sesuai untuk tetap mampu melangsungkan
hidup & sembuh dari penyakit
7. Membantu klien & keluarga memahami, mengatasi situasi traumatik selama
sakit.
F. Filosofi Keperawatan Anak
Filosofi keperawatan anak merupakan keyakinan atau cara pandang perawat dalam
meberikan pelayanan keperawatan pada anak.

Tujuan dan manfaat :

1. Pencapaian derajat kesehatan yang tinggi bagi anak sebagai satu bagian dari
sistem pelayanan kesehatan di keluarga.
2. Meningkatkan kepuasaan anak dan keluarga
3. Mengurangi fragmentasi pemberian asuhan
Kunci Filosofi Keperawatan Anak :

1. Family Centered Care


2. Atraumatic Care
3. Primary Nursing
4. Case Management
a. Family Centered Care (Perawatan berfokus pada keluarga)
Keluarga merupakan bagian penting dalam keperawatan anak mengingat
anak adalah bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapat ditentukan oleh
lingkungan keluarga, untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga
sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak
(Wong,Perry & Hockenberry, 2002).
Pada dasarnya, setiap asuhan pada anak yang dirawat di rumah sakit
memerlukan keterlibatan orangtua. Waktu kunjungan orangtua terhadap
anaknya harus terbuka 24 jam, tersedia aktivitas bermain dan layanan
pendidikan kesehatan pada orangtua yang terprogram secara reguler. Anak
membutuhkan orangtua selama proses hospitalisasi.
Untuk mencapai tujuan dari upaya pencegahan dan pengobatan pada anak
yang dirawat di rumah sakit, sangat diperlukan kerjasama antara orangtua
dan tim kesehatan dan asuhan pada anak baik sehat maupun sakit paling
baik dilaksanakan oleh orangtua dengan bantuan tenaga kesehatan yang
berkompeten.

Konsep dasar pada filosofi Perawatan berfokus pada keluarga :

1. Enabling (memberdayakan)
Perawat memberdayakan keluarga dengan cara menciptakan
kesempatan dan cara bagi semua anggota keluarga untuk menampilkan
kemampuan dan ketrampilan yang ada dan untuk mendapatkan
kemampuan kemampuan dan ketrampilan baru yang perlu untuk
memenuhi kebutuhan anak dan keluarga

2. Empowering (memperkokoh)
Interaksi perawat dengan keluarga yang sedemikian rupa sehingga
keluarga mempertahankan atau mendapatkan perasaan mengontrol
kehidupannya dan aspek perubahan positif sebagai hasil dari perilaku
perbantuan

Elemen pokok asuhan yang berpusat pada keluarga :

1. Hubungan anak dan orangtua adalah unik, berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Setiap anak mempunyai karakteristik yang
berbeda dan berespons terhadap sakit dan perawatan di rumah sakit
secara berbeda pula. Demikian pula orangtua mempunyai latar belakang
individu yang berbeda dalam berespon terhadap kondisi anak dan
perawatan di rumah sakit.
2. Orangtua dapat memberikan asuhan yang efektif selama hospitalisasi
anaknya.
3. Kerjasama dalam model asuhan adalah fleksibel dan menggunakan
konsep dasar asuhan keperawatan anak.
4. Keberhasilan dari pendekatan ini tergantung pada kesepakatan tim
kesehatan untuk mendukung kerjasama yang aktif dari orangtua.
Kesepakatan untuk menggunakan pendekatan family centered tidak
cukup hanya dari perawat tetapi juga seluruh petugas yang ada.
b. Atraumatic care
Atraumatic care adalah pemberian asuhan/ pelayanan terapeutik pada
setting, personal, dan intervensi yang digunakan untuk mengurangi atau
meminimalkan distress psikologis dan fisik, yang dialami anak yang sakit
dan keluarganya pada sistem yankes.

Therapeutik care adalah seluruh tindakan yang meliputi preventif,


penegakan diagnosa, pengobatan, dan penatalaksanaan lainnya atau
perawatan paliatif pada kondisi akut maupun kronis

Setting adalah tempat pelayanan kesehatan diberikan: rumah, RS/ lainnya

Personel adalah setiap orang yang terlibat langsung dalam pemberian


terapeutik care

Intervensi adalah seluruh tindakan/ kegiatan dalam rentang pendekatan


psikologis (menyiapkan anak untuk dilakukan prosedur) dan fisik
(memberikan ruang untuk orangtua rooming in).

Atraumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan adanya taruma


pada anak dan keluarga. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terapeutik ini
adalah bahwa walaupun ilmu pengetahuan dan teknollogi di bidang
pediatrik telah berkembang pesat, tindakan yang dilakukan pada anak tetap
menimbulkan trauma, rasa nyeri, marah, cemas dan takut pada anak.
Atraumatic care difokuskan pada pencegahan terhadap trauma yang
merupakan bagian dalam keperawatan anak. Perhatian khusus pada anak
sebagai individu yang masih dalam usia tumbuh kembang sangat penting
karena masa anak merupakan proses menuju kematangan. Kalau proses
menuju kematangan tersebut terdapat hambatan atau gangguan maka anak
tidak akan mencapai kematangan.

Prinsip utama dalam asuhan terapetik :

1. Cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orangtua dan anak


dengan menggunakan pendekatan family centered
2. Tingkatkan kemampuan orangtua dalam mengontrol perawatan
anaknya
3. Cegah atau kurangi cedera baik fisik maupun psikologi. Rasa nyeri
karena tindakan perlukaan tidak akan bisa dihilangkan, tetapi dapat
dikurangi dengan menggunakan tehnik distraksi atau relaksasi
4. Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit dengan lingkungan yang
bernuansa anak
c. Primary Nursing
Primary Nursing a/ menjaga / merawat anak selama 24 jam.
Model terkini dalam keperawatan anak : meningkatnya
pertanggungjawaban terhadap klien.
Primary Nursing secara umum mendukung pelaksanaan Askep pada anak
dan menjadikan asuhan yang konsisten terhadap anak serta berfokus pada
unit keluarga sebagai bagian komponen integral pada perencanaan dan
pelaksanaan asuhan keperawatan.
d. Manajemen Kasus
Pengelolaan kasus secara komprehensif adalah bagian utama dalam
pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melalui upaya pengkajian,
penentuan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari berbagai
kasus baik yang akut maupun kronis. Pendekatan psikologis yang
dilakukan dengan mempersiapkan secara fisik, memberi kesempatan
orangtua dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak dan
orangtua dengnan berprinsip pada upaya pencegahan dan peningkatan
kesehatan.

Kemampuan perawat dalam mengelola kasus secara baik tentu berdampak


dalam proses penyembuhan pada anak, mengingat anak memiliki
kebutuhan yang spesifik dan berbeda satu sama lain. Keterlibatan orangtua
dalam pengelolaan kasus juga dibutuhkan karena proses perawatan di
rumah adalah bagian tanggung jawabnya dengan meneruskan program
perawatan di rumah sakit. Pendidikan dan keterampilan mengelola kasus
pada anak selma di rumah sakit, akan mampu memberikan keterlibatan
secara penuh bagi keluarga (Wong,D.L,1995).

G. Prinsip Perawatan Anak


1. Anak bukan miniatur orang dewasa tapi sebagai individu yang unik .
2. Anak adalah individu yang unik yang mempunyai kebutuhan yang khusus sesuai
tumbuh kembang.
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.
4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada kesejahteraan
anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif memberikan
askep yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan bagi anak dan keluarganya.
5. Praktek keperawatan anak mencakup kontrak (bisa formal/informal) dengan
aanak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji dan mengintervensi dan
meningkatkan kesejahteraan hidup dengan menggunakan proses keperawatan
yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal).
6. Tujuan perawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan
maturasi/kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai mahluk
biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat.

H. Peran Perawat Anak


1. Famili Advocaci ( Pembelaan )
a. Bersama keluarga perawat mengidentivikasi kebutuhan anak, tujuan dan
merencanakan intervensi keperawatan yang cocok untuk memenuhi
kebutuhan anak dan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan tum-
bang anak
b. Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarga mengetahui
semua pelayanan kesehatan yang tersedia, menjelaskan prosedur dan
pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan anak, dan memngajarkan
perubahan atau mensupport praktek pelayanan kesehatan
c. Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak mencapai
keadaan fisik dan emosional yang optimal.
d. Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik / legislatif
rehabilitasi, screening, administrasi.

2. Prevention / Fasilitator
a. Perawat yang terlibat dalam keperawatan oleh karena harus dapat
menjalankan praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.
b. Merencanakan perawatan dalam berbagai aspek tum-bang (nutrisi,
immunisasi, keamanan , perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah).
c. Pendekatan yang paling baik baik adalah pendidikan dan anticl patori
guidance
d. Membimbing orang tua untuk mencega kemungkinan adanya masalah.
3. Health Teaching
a. Tidak dapat dipisahkan dengan family advocacy dan prevention dan dapat
dilakukan ditiap tatanan pelayanan kesehatan
b. Menyarankan orang tua untuk memberikan kesempatan pada anak merawat
dirinya sendiri dan meningkatkan rasa harga diri dan kerja sama anak
c. Perawat sebagai role model bagi orang tua dan anak bagaimana merawat anak
dan pengaruh kebiasaan hidup sehari-hari terhadap kesehatan anak
4. Support / Counseling
a. Support dapat dengan cara bermacam – macam misalnya : dengan
mendengarkan, sentuhan, kehadiran fisik, hal ini dapat menolong anak untuk
mengadakan komunikasi non verbal
b. Konseling bertukar pendapat untuk mengatasi masalah menjadi landasan
konseling
5. Therapeutik Role
a. Bertugas untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental anak, termasuk makan,
minum, mandi, Bak/BAB, pakaian, keamanan sosialisasi
b. Bertanggung jawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan Dokter dan
terhadap tindakannya atau keputusannya.
c. Aspek yang penting adalah pengkajian terus menerus dan mengevaluasi
status fisik.
d. Pengawasan terhadap kebutuhan klien dan perkembangan secara individu,
yang dapat mempengaruhi proses penyakit
6. Koordinasi / Kolaborasi
a. Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan mengkordinasi
pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan
lainnya.
b. Pendekatan inter disiplin memungkinkan asuhan holistik dengan saling
melengkapi
c. Perawat bekerja sama dengan anak dan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan.
d. Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikut sertakan klien secara
langsung atau pun tidak langsung untuk mengkomunikasikan pendapatnya ke
tim kesehatan lainnya.
7. Health Care Planning (Merencanakan As-Kep)
a. Perawat tidak hanya berfokus pada keluarga inti saja, tapi juga berperan
dalam masyarakat yang lebih luas
b. Harus tahu kebutuhan masyarakat secara aktif terlibat dalam memelihara
kesejahteraan
c. Perawat meninggkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan asuhan sesuai
dengan kode etik dan standar praktek
DAFTAR PUSTAKA

Hockenberry, Marilyn J.2005.Wong’s Essentials of Pediatric Nursing Seventh


Edition.United States of America.Elsevier Mosby.

https://books.google.co.id/books?id=-
IEgphlP8E8C&pg=PA1&lpg=PA1&dq=perspektif+keperawatan+anak&source=b
l&ots=Vg2OCpe6_n&sig=PbSLpbYoSyNSSjAfMOKj-
AFqLxI&hl=id&sa=X&sqi=2&ved=0ahUKEwjfq83bxLLKAhXXBo4KHRalAE
AQ6AEIOjAF#v=onepage&q=perspektif%20keperawatan%20anak&f=false

http://www.academia.edu/8394709/Nur_halimah
MAKALAH PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK

DISUSUN OLEH:
1. Elizabeth Novilia Abri Prastiwi
2. I Made Suarnada Saputra
3. Januari Akuino Januri
4. Regina Nasnalia Nolan
5. Veronika Ayu Sandriani

S1 KEPERAWATAN NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ST BORROMEUS PADALARANG

2016

Anda mungkin juga menyukai