Nama Kelompok :
Dwi Satriyo Widodo 160216031
Esterita Yuniati 160216061
Girvan Parinussa 160216078
Yonatan Adi Candra 160216085
Dosen Pembimbing:
Tuani Lidiawati Simangunsong S.T., M.T.
PENDAHULUAN
I.2Tujuan
Agar mahasiswa dapat melakukan teknik isolasi dan perhitungan
mikroorganisme yang didapatkan dari tanah, kompos, air dan udara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode hitungan cawan atau TPC (Total Plate Count) didasarkan pada anggapan
bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Jadi
jumlah koloni yang muncul pada medium agar merupakan suatu indeks bagi jumlah
mikroorganisme yang dapat hidup dan tergantung dalam suatu sampel. Teknik yang
harus dikuasai dalam metode ini adalah mengencerkan sampel dan mencawankan
hasil pengenceran tersebut.
\
Metode TPC didasarkan pada metode penghitungan Standard Plate Count
(SPC). Penetapan SPC mengikuti aturan sebagai berikut:
Sampel air yang digunakan adalah air selokan atau sumur. Sampel air diambil
secara komposit pada 3 titik pengambilan sampel. Sampel air itu dimasukkan dalam
1 botol sampel steril dan ditutup rapat.
B. Isolasi Mikroorganisme dari sampel Tanah, Kompos, dan Air
Isolasi mikroorganisme dari sampel tanah, kompos, dan air dilakukan dengan
metode cawan tuang. Sebanyak 15 gr atau 15 ml sampel yang telah dihomogenkan
ditimbang/ dipipet kemudian dimasukkan ke dalam 135 ml akuades steril secara
aseptis. Suspensi kemudian dihomogenkan dengan cara divortex. Suspensi tersebut
merupakan suspensi dengan tingkat pengenceran 10-1. Suspensi pada tingkat
pengenceran 10-1 selanjutnya dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan pada 9 ml
akuades steril sehingga didapatkan suspensi dengan tingkat pengenceran 10-2.
Pengenceran bertingkat dilakukan hingga didapatkan suspensi dengan tingkat
pengenceran 10-8.
Pengamatan dilakukan setelah waktu inkubasi yang ditentukan dan koloni yang
terbentuk pada setiap pengenceran selanjutnya diukur berdasarkan metode TPC
yang mengacu pada standar SPC. Perhitungan harus dilakukan dengan cermat agar
data yang diperoleh dapat mencerminkan kondisi biotop yang sesungguhnya.
D. Hasil pengamatan
Data berikut adalah data pengamatan bakteri per hari setelah inkubasi selama 3
hari.
Tingkat Pengenceran
Hasil pengamatan
10-5 10-6 10-7 10-8 10-9 10-10
A 176 1 0 0 0 0
Hari ke-1
B 168 2 0 0 0 0
A 180 27 7 1 2 51
Hari ke-2
B 170 ∞ 10 5 1 3
A 170 33 11 3 2 34
Hari ke-3
B 172 ∞ 11 5 1 3
IV.2 Perhitungan
10-6 2 27 33 62 x 106
10-8 0 3 4 4 x 108
Apabila jumlah koloni antara 25-250, dipakai hasil yang terkecil jika
perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah adalah >2. Sehingga didapatkan
jumlah koloni dalam 1 ml adalah 17x106 cfu/ml.
IV.3 Pembahasan
Pada percobaan ini, digunakan sampel air buangan dari saluran air got. Air
got yang sudah kami dapatkan, diencerkan sampai 10-10. Lalu kami masukan 1 ml
air sample mulai dari konsentrasi 10-5 sampai 10-10 ke dalam plate dengan metode
pour plate. Setelah itu bakteri dimasukan ke dalam inkubator dan dibuat kondisi
anaerobik dimana ditaruh didalam cawan petri dan ditutupi oleh kertas. Cawan petri
diamati dari hari ke 2 sampai hari ke 4. Dari pengamatan pada hari ke 2 sampai ke
4, terlihat koloni yang ada di cawan petri. Hal ini bisa dibuktikan dengan munculnya
bintik-bintik berwarna putih dan kuning. Koloni bakteri yang terlihat bisa berasal
dari bakteri, maupun mikroalga yang ada di dalam air buangan kami.
Mikroorganisme yang ada di air buangan terdiri dari bakteri dan mikroalga.
Jumlah rata-rata koloni untuk 10-5,10-6,10-7,10-8,10-9, dan 10-10 berturut turut adalah
173x 105, 62 x 106, 10 x 107, 4 x 108,, 1,5 x 109, dan 44 x 1010. Perhitungan rasio yang
didapat 25433,526, jumlah koloni yang terdapat dalam 1 ml adalah 17x106 cfu/ml. Angka
ini menunjukan banyaknya mikroalga dan bakteri yang terdapat di dalam sampel
air buangan dari saluran air got kami.