Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Klor (berasal dari bahasa Yunani Chloros, yang berarti “hijau pucat”), adalah
unsur kimia dengan nomor atom 17 dan simbol Cl termasuk dalam golongan halogen.
Klorin merupakan unsur kedua dari keluarga halogen, terletak pada halogen VII A
periode III. Sifat kimia klorin sangat ditentukan oleh konfigurasi elektron pada kulit
terluarnya. Keadaan ini membuatnya tidak stabil dan sangat reaktif. Hal ini disebabkan
karena struktur elektron gas mulia.

Disamping itu, klorin juga bersifat sebagai oksidator. Seperti halnya oksigen,
klorin juga membantu reaksi pembakaran dengan menhasilkan panas cahaya. Dalam air
laut maupun sungai, klorin akan terhidrolisa membentuk asa hipoklorit (HClO) yang
merupakan suatu oksidator (Edward dalam Sibuhaji,2009). Klorin tidak terbakat
diudara, melainkan bereaksi secara kimia. Klorin ualah unsur yang sangat aktif hampir
dengan setiap unsur dapat langsung bersenyawa dan rekasinya besar sekali
(Adiwasastra, 1987)

Gas klor yang mudah di kenal karena baunya yang khas itu, bersifat merangsang
(iritasi terhadap selaput lendir pada mata/conjunctiva). Selaput lender hidung, selaput
lender tenggorokan, tali suara dan paru-paru. Menurut Word Health Organization
(WHO) nilai ambang batas residu klorin dalam air adalah 0.5 ppm (Suryaningrum,
dkk, 2007).

Klorin merupakan zat kimia yang biasanya ditemui dalam bentuk gas beracun.
Klorin dapat diubah menjadi bentuk cair sehingga dapat ditransportasikan maupun
disimpan. Ketika cairan klorin terlepas, maka cairan tersebut akan segera berubah
menjadi gas yang akan tetap bertahan di lantai dan menyebar dengan cepat. Klorin dapa
dikenali dari baunya yang menyengat, yang mirip bau zat pemutih. Bau yang kuat ini
dapat menjadi penanda bahwa seorang sedang terpapar gas beracun.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada awal abad 20-an, klorin menjadi suatu
zat kimia yang sering digunakan di masyarakat sebagai desinfektan air, karena
kemampuannya untuk mengikat dan menghancurkan permukaan luar bakteri dan virus,
mudah didapat, dan sangat ekonomis.
Selain untuk desinfektan air, derivat klorin juga digunakan untuk mengolah
limbah industri dan sebagai peralatan industri dan rumah tangga. Senyawa klorin yang
sering digunakan bisa berupa : gas klorin, bubuk pemutih, natrium hipoklorit, dan
kalsium hipoklorit. Klorin dalam bentuk gas sangat berbahaya bagi manusia, karena
merupakan suatu direct acting irritant pada saluran pernafasan, kulit, dan mata.
Khususnya pada saluran napas, gas klorin merupakan iritan yang sangat kuat.

B. Rumusan Masalah
- Bagimanakah prinsip penurunan clor dalam air?
- Bagaimanakah cara penurunan clor dalam air dengan menggunakan karbon aktif
dan pasir silica?
- Apakah fungsi karbon aktif dalam penurunan clor dalam air?
- Apakah fungsi pasir silica dalam penurunan clor dalam air?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui prinsip penurunan clor dalam air
- Untuk mengetahui cara penurunan clor dalam air dengan menggunakan karbon aktif
dan pasir silica
- Untuk mengetahui fungsi karbon aktif dalam penurunan clor dalam air
- Untuk mengetahui fungsi pasir silica penurunan clor dalam air
D. Manfaat
- Mahasiswa dapat mengetahui prinsip penurunan clor dalam air
- Mahasiswa dapat mengetahui cara penurunan clor dalam air dengan menggunakan
karbon aktif dan pasir silica
- Mahasiswa dapat mengetahui fungsi karbon aktif dalam penurunan clor dalam air
- Mahasiswa dapat mengetahui fungsi pasir silica dalam penurunan clor dalam air

Adisastra, A. 1989. Sumber, Bahaya serta Penanggulangan Keracunan. Penerbit


Angkasa. Bandung

Rosita, D, dkk. 2016 Analisis Kandungan Klorin Pada Beras Yang Beredar Di
Pasar Besar Kota Malang Sebagai Sumber Belajar Biologi Dalam
Jurnal Pendidilan Biologi Indonesia. FKIP Universitas
Muhammadiyah Malang. (p-ISSN : 2442-3750; e-ISSN: 2527-6204)
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat :


- Waktu : Minggu, 7 januari 2018
- Tempat : Kampus Kesehatan Lingkungan Surabaya
- Pukul : 10.00 WIB – Selesai
B. Alat dan Bahan :
- Alat : 1. Gunting
2. Ember
3. Kran
4. Knopi
- Bahan : 1. Karbon Aktif
2. Pasir Silica
C. Prosedur Kerja :
1. Membuat titik lubang untuk tempat kran 5cm dari dasar
bawah ember.
2. Melubangi untuk tempat kran
3. Memasang knopi pada lubang bagian dalam lalu di lem,
setelah itu memasang kran.
4. Letakkan pasir silica ¼ dari bagian ember
5. Letakkan karbon aktif di atas pasir silica
6. Alat siap untuk dipakai

Anda mungkin juga menyukai