Anda di halaman 1dari 9

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI FEBRUARI 2019


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ODS MIOPI LEVIOR

Oleh:
Siti Nurul Khadijah
162 2017 2004

Pembimbing
dr. Ratih Natasha M, Sp.M, M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini, saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa :


Nama : Siti Nurul Khadijah
Stambuk : 162 2017 2004
Judul : ODS Miopia Levior
Telah menyelesaikan kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, Februari 2019

1
Pembimbing Dokter Muda

(dr. Ratih Natasha M, Sp.M, M.Kes) (Siti Nurul Khadijah)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat
dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Case Report yang berjudul “ODS
Miopia Levior” laporan kasus ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik umum pada bagian Ilmu
Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muslim Indonesia.
Dalam menyelesaikan lapora kasus ini, penulis tidak terlepas dari bantuan
dan dorongan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yang tidak henti-hentinya
mendoakan yang terbaik untuk keselamatan, kesehatan dan kesuksesan penulis
dalam menjalani kehidupan sehari-hari serta memberikan dukungan moral
maupun finansial selama penulis menyelesaikan studi.
Penulis juga ingin mengucapakan terima kasih sebesar-besarnya kepada
Pembimbing laporan kasus ini dr. Ratih Natasha M, Sp.M, M.Kes atas tenaga

2
dan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama
dalam tahap penyusunan laporan kasus ini. Semoga amal dan budi baik dari
semua pihak yang membantu mendapatkan pahala dan rahmat yang melimpah
dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritikan yang bersifat membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan karya ilmiah ini ke depan.

Makassar, Februari 2019

Siti Nurul Khadijah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................ii

KATA PENGANTAR.....................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................iv

I. PENDAHULUAN.........................................................................1

II. LAPORAN KASUS......................................................................2

III. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................3

1. Anatomi....................................................................................8

2. Defenisi....................................................................................10

3. Etiologi.....................................................................................10

4. Epidemiologi............................................................................11

3
5. Patomekanisme........................................................................12

6. Tipe Cairan Efusi.....................................................................13

7. Gejala Klinis............................................................................16

8. Diagnosis..................................................................................18

9. Diagnosa Banding....................................................................26

10. Pentalaksanaan.........................................................................27

11. Komplikasi...............................................................................28

12. Prognosis..................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA . . . . . ........................................................................ .30

BAB I

PENDAHULUAN

Rongga pleura dibatasi oleh dua membrane, pleura visceral yang melapisi
jantung dan plura parietal yang menempel langsung di dinding dada dan
diafragma. Dalam cavum pleura, cairan normal dan protein masuk dari system
sirkulasi dan keluar melalui saluran limfe pleura parietal.1
Rongga pleural biasanya memiliki sejumlah kecil cairan.2 Volume cairan
pleura sekitar 0,5 mL – 12 mL setiap hari pada orang dewasa. Ketika volume
cairan pleura terakumulasi sehingga melebihi jumlah normal, kelainan ini disebut
efusi pleura.1
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan yang abnormal di ruang pleura,
biasanya akibat dari produksi cairan berlebih dan / atau penurunan penyerapan
limfatik. Kehadiran efusi pleura menandai proses penyakit yang mendasarinya
yang mungkin berasal dari paru atau nonpulmoner dan, lebih lanjut, yang

4
mungkin akut atau kronis.3 Efusi pleura umumnya diklasifikasikan sebagai
transudat atau eksudat.4
Sekitar 1,5 juta efusi pleura didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahun.
Perkiraan prevalensi efusi pleura adalah 320 kasus per 100.000 orang di negara-
negara industri, dengan distribusi etiologi terkait dengan prevalensi penyakit yang
mendasarinya.3

BAB II

LAPORAN KASUS

II.1 IDENTITAS PASIEN

A. Identitas Pasien
Nama : Ny. NR
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Bugis/Indonesia
Pekerjaan : Perawat
Alamat : Jl. Kakatua Makassar

II.2 ANAMNESIS.

a. Keluhan Utama

Penglihatan kabur pada kedua mata

5
b. Anamnesis Terpimpin

Pasien datang ke poli mata RS. Ibnu Sina Makassar dengan keluhan
penglihatan kabur pada mata kiri dan kanan dialami sejak 1 bulan yang lalu,
mata juga sulit melihat pada saat membaca tulisan dekat. Nyeri (-), mata
merah (-), mata berair (-), gatal (-). Riwayat penggunaan kacamata ada.
Riwayat DM dan hipertensi (-) Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga
(.... )

II.3 PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : baik


2. Tanda vital
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 82 kali/menit
- Respirasi : 28 kali/menit
- Suhu : 36,5°C
3. Antropometri
- Berat Badan : - kg
- Tinggi Badan : - cm

II.4 PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

a. Inspeksi

No. Pemeriksaan OD OS
1. Palpebra Edema (-) Edema (-)
2. Apparatus lakrimaris Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
3. Silia Sekret (-) Sekret (-)
4. Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis(-)
5. Bola mata Normal Normal
6. Gerakan bola mata Kesegala arah Kesegala arah
7. Kornea Jernih Jernih
8. Bilik mata depan Kesan normal Kesan normal
9. Iris Hitam kecoklatan Hitam kecoklatan
10. Pupil Bulat, sentral, RC(+) Bulat, sentral, RC(+)
11. Lensa Jernih Jernih

b. Palpasi

6
No Pemeriksaan OD OS
.
1. Tekanan okuli Tn Tn
2. Nyeri tekan - -
3. Massa tumor - -
4. Glandula preaurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

c. Visus : -VOD = 0,3

- VOS = 0,7

- VOD dengan kacamata 1,0

- VOS dengan kacamata 0,9

II.5 RESUME
Pasien wanita berumur 37 tahun datang ke Poliklinik Mata Rumah Sakit
Ibnu Sina Makassar dengan keluhan mata kiri dan mata kanan kabur dialami
sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasakan sulit

sesak sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit, dan sesak dirasakan
memberat sejak dini hari tadi. Batuk (+) sejak 1 minggu yang lalu setelah
kehujanan, lender (+),nyeri dada saat batuk (+). Sakit kepala kadang-kadang.
Pasien memiliki riwayat penyakit ASMA sejak masa muda, dan memiliki obat
inhaler (ventolin). Pasien juga merupakan perokok aktif yang cukup lama.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan retraksi dada, Bunyi pernapasan pada


Hemithorax dextra menurun, Wh -/+. Dan hasil foto thorax memperlihatkan
adanya efusi pleura dextra yang massif.

II.6 PENATALAKSANAAN
- O2 2-4 lpm via nasal kanul
- IVFD RL 16 tpm
- Nebu Ventolin + Pulmicort/ 8 jam/inhalasi

7
- Metilprednisolon 2mg/8jam/oral
- Inj. Ranitin 1 Amp. /12 Jam/IV
- Ambroxol tab 2x1
- Rencanan Thoracocentesis

II.7 DIAGNOSA

Asma Bronchial

Efusi Pleura

II.8 PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

BAB III

8
TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai