Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN EKSPERIMEN II

Judul Percobaan : Tumbukan Momentum Linear


Nama Lengkap : Agnes Sulastri Noa
Nomor Pokok Mahasiswa : 170403070039
Kelas / kelompok Praktikum : Fisika 2017 B / III
Tanggal Percobaan : 5 Desember 2018
Tanggal Penyerahan : 12 Desember 2018
Dosen Pembimbing : Muhammad Sayyadi,S.Pd,. M.Pd
Asisten Praktikum : Mila Rosita

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2018
TUMBUKAN MOMENTUM LINEAR

A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini anda diharapkan memverivikasi hukum
kekekalan momentum linear pada tumbukan.
B. ALAT DAN BAHAN
No. Alat dan Bahan Jumlah
1 Rel presesi 2
2 Penyambung rel 1
3 Pasak penumpu 2
4 Pewaktu ketik 4
5 Catu daya 4
6 Kereta dinamika 2
7 Kabel penghubung 8
8 Digital 1
9 Kertas karbon 2
10 Kaki rel 2
11 Mistar 1

C. DASAR TEORI
Hukum kekekalan momentum linear menyatakan bahwa jika tidak ada gaya
luar yang bekerja pada dua benda yang bertumbukan sama dengan momentum
benda setelah tumbukan. Dari hokum ketiga Newton kita tahu bahwa gaya
yang di berikan pada busur panah cocok dengan gaya dalam arah yang
berlawanan pada busur atau anak panah. (Halliday,1985).
Konsep kekekalan momentum sangat penting karena pada keadaan tertentu
momentum merupakan besran yang kekal. Menurut hukum kekekalan
momentu, dalam sebuah tumbukan antara dua benda dalam sebuah sistem,
momentum sebelum tumbukan adalah sama dengan momentum setelah
tumbukan. Secara matematis ungkapan ini dapat ditulis menjadi:
mA.vA+mB.mB = mA.v’A+mB.m’B
dalam percobaan ini anda akan memeriksa keberlakuan persamaan diatas
untuk tumbukan antara dua kereta dinamika pada rel, mahasiswa dapat
merangkai waktu ketik, pita ketik dan kereta dinamika pada rel dengan posisi
horizontal seperti pada gambar. Pada percobaan dua potongan pita ketik yang
dipasang pada masing-masing kereta dinamika . karena hanya ada satu buah
pewaktu ketik, pewaktu ketik harus dapat digunakan untuk menekan kedua
gerak kereta dinamika. (Sutrisno. 1997).
Momentum sebuah partikel adalah sebuah vektor yag didefinisikan
sebagai perkalian antara massa partikel m dengan kecepatanya v. Momentum
ini merupakan besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Tumbukan dapat
dicirikan sebagai peristiwa dengan gaya eksternal yang bekerja pada sistem
dapat diabaikan bila dibandingkan dengan gaya tumbukan bukan implisif,
ketika dua bola bertumbukan dalam lintasan tertentu ada gaya eksternal yang
bekerja pada sistem, misalnya gaya gravitasi atau gaya gesekan. Gaya gesekan
ini tidak harus sama besar pada masing-masing benda, juga tidak harus
menghapuskan dengan gaya eksternal lain.(Hamidah, 2009)

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyambungkan rel kereta
3. Meletakan tiker timer diatas rel kereta
4. Meletakan tiker timer menggunakan kabel penghubung pada catu daya
(AC)
5. Meletakan rel kereta dinamika diatas rel kereta
6. Memasukan kertas karbon pada tiker timer
7. Menghidupkan catu daya untuk menjalankan tiker timer
E. HASIL PENGAMATAN
Kereta dinamika 1 Kereta dinamika 2 Jumlah momentum
mA Laju tumbukan mB Laju tumbukan Sebelum Sesudah
(kg) (kg) tumbukan tumbukan

v1 v’1 v2 v’2 m1.v1 + M1.v’1 +


(cm/s) (cm/s) (cm/s) (cm/s) m2.v2 M2.v’2
0,0902 0,83 0,86 0,0922 0,88 0,86 0,8866 0,1568
0,0902 0,96 0,83 0,0922 0,61 0,67 0,1787 0,1366

F. ANALISIS DATA
Dari percobaan ini kita dapat mencari laju tumbukan dengan
menggunakan rumus (mA.vA+mB.mB = mA.v’A+mB.m’B ) dan kesalahan relatif
dari hasil hitung dengan hasil amat dengan menggunakan rumus KR=
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡
x 100%
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Percobaan 1
Dik mA= 0,0902 kg
mB= 0,0922 kg
Dit: VA, VB, v’A, v’B, Dp?
Dijawab:
mA.vA+mB.mB = mA.v’A+mB.m’B
(0,0902) (0,83) + (0,0922) (0,88) = (0,0902) (0,86) + (0,0922) (0,86)
0,074 + 0,081 = 0,077 + 0,079
0,155 = 0,156

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡
KR= x 100%
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
0,156− 0,155
= x 100%
0,156
0,001
= x 100%
0,156

=6%
Percobaan 2
Dik mA= 0,0902 kg
MB= 0,0922 kg
Dit : VA, VB, v’A, v’B, Dp?
Jawab:
mA.vA+mB.mB = mA.v’A+mB.m’B
(0,0902) (0,96) + (0,0922) (0,61) = (0,0902) (0,83) + (0,0922) (0,67)
0,086 + 0,056 = 0,074+ 0,061
0,142 = 0,135

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔−𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡
KR= x 100%
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
0,142 − 0,135
= x 100%
0,142
0,07
= x 100%
0,142

=4%

G. PERTANYAAN
1. Sama besar, hampir sama besar, atau sangat berbedakah jumlah
momentum kereta sebelum dan sesudah tumbukan?
2. Jika kesalahan hasil percobaan diperkenankan sampai 10%, dapat
dikatakan bahwa hukum kekekalan momentum dapat terverifikasi oleh
percobaan ini?
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan perobaan yang telah kami lakukan bahwa dari data tersebut
perbedaan momentum kereta sebelum dan sesudah tumbukan dapat dikatakan
tidak sama besar, dalam data ini momentum sebelum dan sesudah belum
sesuai denga hukum kekekala momentum, hal ini mungkin dikarenakan
beberapa faktor diantaranya : yaitu kurangnya berhati-hati dalam melakukan
percobaan.
Berdasarkan percobaan di atas presentase perbedaan momentum sebelum
dan sesudah tumbukan. Dari perhitungan persentase perbedaan momentum
sebelum dan sesudah tumbukan, dari toleransi yang diberikan diatas
percobaan ini dikatakan tidak berhasil dan hukum kekekalan momentum
tidak terverifikasi.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa hukum
kekekalan momentum “momentum sebelum dan sesudah tumbukan itu sama”
walaupun hasil percobaan kami momentum sebelum dan sesudah tumbukan
hasilnya tidak sama namun dapat dikatakan hukum kekekalan linear itu benar.

J. DAFTAR PUSTAKA
Halliday, dan Resnick. 1985.Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga
Sutrisno. 1997. Fisika Dasar. Bandung: Penerbit ITB.
Hamidah, 2009. Fisika Dasar. Bandung: Universitas Indonesia.

K. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai