Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Patologi musculoskeletal adalah ilmu yang berperan penting dalam mendiagnosis
penyakit atau kelainan-kelainanya. Kelainan pada sistem musculoskeletal ada 2 macam
yaitu kelainan sendi dan kelainan otot dan tendon. Sendi dirancang untuk bekerja dengan
cara khusus, dan gerakan yang melebihi batasan normal, atau ke arah yang tidak wajar,
dapat menyebabkan cedera. Penyebab umum termasuk benturan langsung atau jatuh dan
cedera saat berolahraga. Masalah ini dapat dari penggunaan berlebihan. Kelainan bawaan
juga dapat masalah sendi. Sedangkan cedera pada otot dan perlekatan tendonya biasanya
di sebabkan oleh kerja fisik dalam aktivitas sehari-hari,atau akibat gerakan menarik atau
memutar tiba-tiba, seperti dalam olahraga atau kecelakaan. Tindakan yang berulang-
ulang, seperti bagian dari pekerjaan, juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan tendon
dalam beberapa waktu. Beberapa kelainan otot yang jarang ditemukan dapat
menyebabkan kelemahan dan degenerasi progresif otot.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mahasiswa memahami tentang patologi sistem muskuloskeletal
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang apa saja kelainan pada tulang
b. Mengetahui tentang apa saja kelainan pada otot

1
BAB II

LANDASAN TEORI

PATOLOGI SISTEM MUSCULOSKELETAL

A. KELAINAN SENDI
1. Cedera ligamen
Jika suatu sendi di paksa melebihi batas alminya, ligamen yang biasanya dapat mencegah
gerakan berlebihan dapat menderita regangan yang berlebhan atau robek.
Ligamen merupakan sabuk jaringan ikat yang kuat dan lentur, yang
menghubungkan ujung-ujung tulang di persendian. Jika tulang di persendian di pisahka
terlalu jauh, sering kali akibat gerakan mendadak, tak terduga, atau terllu kuat, serat
ligamen dapat terlalu meregang atau robek. Hal ini akan menyebabkan bengkak, nyeri,
dan kejang otot. Cedera sendi (keseleo) biasanya terjadi akibat robekan sebagian ligamen.
Istirahat, es, kompresi, dan meninggikan sendi merupakan perawatan biasa jika cedera
idak terlalu parah. Jika cedera berat, dapat terjadi ketidakstabilan sendi atau dislokasi,
yang membutuhkan tindakan medis.

2. Robek tulang rawan


Tulang rawan menyelubungi ujung tulang di berbagai sendi, tapi istilah robek tulang
rawan biasanya merujuk ke lutut.
Sendi lutut memiliki “cakram” tulang rawan yang menyerupai bantalan berlekuk di sebut
meniskus. Ini hampir menyerupai bentuk huruf C dan terbuat dari tulang rawan serat
kuat. Cakram terletak di antara ujung bawah femur dan ujung atas tibia, dengan tulang
rawan medialis di sisi dalam lutut dan tulang rawan lateralis di sisi luar. Meniskus
membuat stabil sendi, membantu “mengunci” lutut saat berdiri, dan melindungi tulang.
Meniskus dapat hancur atau robek akibat putaran kencang lutut, sering saat berolahraga.
Jika nyeri, tindakan bedaah dapat mengangkat bagian tulang rawan yang rusak.

2
3. Bahu beku
Bahu beku (frozen shoulder) mengacu ke nyeri dan terbatasnya gerakan akibat radang
sendi.
Penyebab bahu beku, atau kapsulitis adesif, dapat dihubungkan dengan cedera
atau penggunaan sendi beerlebihan, atau adanya penahan penahan gerakan setelah patah
tulang tulang lengan atau stroke, tapi kadang tak ada penyebab yang jelas. Nyeri dapat
bertambah berat dan menyebabkan hilangnya gerakan seluruh lengan dan bahu. Nyeri ini
dapat dikurangi dengan obat analgesik dan antiradang, bersama-sama dengan fisioterapi,
tapi kelainan ini biasanya sembuh seiring berjalanya waktu.

4. Dislokasi sendi
Pergeseran ujung tulang jauh dari posisi normal dalam sendi di sebut dislokasi.
Sering terasa nyeri, dislokasi dapat berupa sebagian tulang yang salah tempat,
atau seluruhnya, seperti pada dislokasi bahu saat humerus seluruhnya berada di luar
rongga. Dislokasi sering di sebabkan oleh jatuh atau cedera olahraga. Jarang terjadi,
dislokasi dapat merusak saraf, pembuluh darah sekitar, dan jaringan lunak lain, yng
membengkak dengan cepat dan menjadi nyeri. Daerah yang terkena tampak berbeda

3
dengan sendi normal di sisi lin tubuh. Beberapa orang memiliki sendi yang mudah
terdislokasi karena perbedaan alami bentuk ujung tulang, atau kelongggaran ligamen
yang dapat di turunkan.

5. Bursitis
Radang bursa, bantal pelindung di atau dekat sendi, menimbulkan nyeri,
kemerahan,dan bengkak.Bursa adalah kantong berisi cairan yang berperan sebagai bantal
pelindung yang melumasi sendi. Bursa mengurangi gesekan dan kerusakan antara otot,
tendon dan tulang. Tekanan terlalu lama atau berulang, atau tekanan berlebihan yang
mendadak di sebuah sendi, dapat menyebabkan radang dan pembengkakan bursa,
keadaan ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh tapi paling sering ditemukan di lutut
dan siku. Faktor pengarah terjadinya bursitis antara lain rematoid atritis,

6. Bergesernya epifisis
Kepala femur, atau epifisis proksimalis, dapat bergeser akibat cedera atau perlahan-lahan
bergeser
Kepala femur yang menyerupai bola (epifisis) terpisah dari batangnya oleh suatu
daerah tulang rawan lunak, atau cakram petumbuhan, tempat pertumbuhan, tulang. Di
tempat ini sering terjadi perlahan-lahan atau mendadak, dan cenderung terjadi
pergeseran. Pergeseran dapat terjadi perlahan-lahan atau mendadak, dan cenderung
terjadi saat pertumbuhan cepat, sering pada masa pubertas, saat hormon pertumbuhan
menyebabkan pelunakan jaringan tindakan bedah di perlukan untuk mengembalikan
tulang ke posisi semula, yang kemudian dimankan dengan pin logam.

4
7. Osteoartritis
Dalam osteoartritis tulang rawan pelindung ujung tulang (tuang rawan artikularis) di
dalam sendi mulai berdegenerasi, menyebabkan rasa nyeri dan bengkak.
Osteoatritis sering di samakan rematoid artritis tapi dua kelainan ini memiliki
penyebab dan perjalanan yang beerbeda. Osteoatritis dapat menyerang hanya sebuah
sendi dan dapat di picu oleh pemakaian berlebihan daerah tertentu, menyebabkan radang
yang terasa nyeri dari waktu ke waktu.degenerasi sel dapat di percepat oleh kelainan
kongenital, cedera, infeksi, atau kegemukan. Karena tualang rawan secara alami rusak
akibat penuaan, jenis osteoartritis ringan menyerang banyak orang di usia lebih dari 60
tahun.
a. Sendi sehat

b. Osteoartritis awal
Di awal osteoartritis tulang rawan artikularis menipis dan kasar dengan permukaan
bergerigi. Terjadi penonjolan tulang (osteofit). Dan lapisan sinovial meradang
menghasilkan cairan berlebihan.

5
c. Osteoatritis lanjut
Dalam kasus osteoatritis lanjut, tulang rawan beserta tulang yang di bawahnya retak
dan keropos. Tulang-tulang saling bergeseran, menebal dan tumbuh berlebihan,
menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman. Kapsul sendi menebal.

8. Rematoid artritis
Dalam artritis akibat auto imun ini, sistem imun merusak jaringan tubuh sendiri, dalam
kasus ini adalah sendi, kerusakan dapat terjadi di berbagai sistem tubuh.
Rematoid atritis terjadi saat sistem imun menghasilkan antibodi yang menyerang
jaringan tubuh sendiri khususnya membran sinovial dalam sendi. Sendi menjadi bengkak
dan berubah bentuk, terasa nyeri dengan gerakan terbatas. Gejala umum awal yaitu
demam, kulit memucat dan kelemahan. Ciri khasnya, banyak sendi kecil yang terkena
memiliki pola simetris, misalnya tgan dan kaki mengalami radang di kedua sisi dalam
derajat yang sama. Benjolan kecil tidak nyeri atau nodul (kumpulan jaringan sel
meradang), terbentuk di daerah yang mendapat tekanan sering kali di lengan atas, dan
kulit di atas sendi menipis dan rapuh.
a. Sendi normal

b. Rematoid atritis awal


Membran sinovial meradang dan menebal, menyebar keseluruh sendi. Terjadi
pengumpulan cairan sinovial yang berlebihan.

6
c. Rematoid atritis lanjut
Setelah membran sinovial menebal, tualang rawan dan ujung tualang menjadi
menipis. Kapsul sendi dan selubung tendon meradang.

9. Gout
Dalam gout, terjadi pembentukan kristal asam urat di dalam sendi, menimbulkan artritis
yang sangat nyeri. Ini dapat menyerang sendi mana saja terutama di ibu jari.
Gout adalah suatu jenis atritis yang di picu oleh kristal yang dapat menimbulkan
nyeri mendadak dan parah, bengkak, dan kemerahan di suatu sendi atau lebih. Kelainan
ini sering di temukan pada pria dari pada wanita, dan jika terjadi pada wanita biasanya
setelah menopause.

7
10. Kondromalasia
Kondromalasia merupakan kelainan yang menyerang tulang, menimbulkan rasa
nyeri jika sendi ditekuk atau diluruskan, dan kaku saat istirahat. Nyeri dirasakan didepan
lutut dan disebabkan oleh kelainan tulang rawan di belakang tempurung lutut.Penyebab
tidak diketahui tapi dapat dipicu oleh aktivitas berat mendadak atau cedera lutut berulang.
11. Bintal
Bintal terdiri atas radang dan penebalan jaringan lunak dan penumbuhan tulang
berlebihan di dasar tulang ibu jari kaki.
Bintal biasanya disebaikan oleh haluks valgus, yaitu pembelokan ibu jari kaki
lain. Keadaan ini lebih seing ditemukan pada wanita dan cenderung diturunkan dalam
keluarga. Metatarsal (tulang telapak kaki) ibu jari, membentuk sudut kearah garis tengah
tubuh, tapi Falang (tulang jari) membentuk sudut kea rah lain. Bintal menyebabkan nyeri
saat berjalan. Jika berat, Kelainan ini dapat dikoreksi dengan tindakan bedah, yaitub
dengan mengangkat sebagaian tulang agar jari dapat diluruskan kembali

12. Kelainan panggul pada anak


Walaupun sebagain besar kelainan tulang dan sendi pada anak disebabkan oleh
cidera, panggul yang nyeri, atau berubah bentuk dapat disebabkan oleh kelainan
kongenital, infeksi tulang, atau kelainan bawaan seperti rematoid artritis juvenile
(penyakit still).

8
13. Penyakit perthes
Kelainan ini mungkin disebabkan oleh sirkulasi darah abnormal dalam kepala femur.
Dalam penyakit perthes , kepala bulat femur melunak dan berubah bentuk,
menyebabkan rasa nyeri di paha dan selangkangan, dan menyebabkan pincang. Penyakit
ini sering menyerang salah satu panggul saja. Penyakit perthes lebih sering ditemukan
pada anak laki-laki dari pada perempuan, dan cenderung terjadi pada usia empat sampai
delapan tahun. Penyakit ini mungkin disebabakan oleh sirkulasi darah tidak normal.
Perawatan yang diperlukan adalah istirahat, balutan, dan kadang traksi dan tindakah
bedah, untuk , mencengah timbulnya osteoartis di kemudian hari.

14. Displasia panggul kongenital


Keadaan ini di sebabkan oleh rongga panggul yang mendatar atau salah tempat dan tidak
dapat menyangga femur
Disebut juga dislokasi panggul kongenital , atau CDH (congenital dislocation of
the hip), kelaianan ini ditemukan saat pemeriksaan segera setelah bayi baru lahir.
Keadaan ini menyebabkan sendi yang sedikit longgar ,kadang dislokasi jika dimanipulasi
atau perubahan posisi kepala femur seluruhnya diluar rongga tulang panggul dan
pembentukan sendi palsu( (lihat kanan). Jika di temukan saat lahir, dysplasia panggul
kongenital dapat dipantau sampai bayi tumbuh atau dirawat dengan balutan gips, atau
bahkan tindakan bedah. Walaupun deikian, dipslasia yang ringan tidak mudah ditemukan
Baru ditemukan jika anak belajar berjalan dengan pincang.

9
15. Artritis
Artritis adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa kelainan berbeda yang
merusak persendian , menyebabkan nyeri, bengkak, dan terbatasnya gerakan. Kelainan
yang paling sering ditemukan adalah osteoartis yang terdapat pada orang berusia lebih
tua. Rematoid artritis dapat terjadi diusia berapa saja, termaksuk saat usia, tapi biasanya
dimulai setelah usia 40 tahun.

B. KELAINAN OTOT DAN TENDON


1. Tendon putus
Berolahraga dan mengangkat beban berat dapat menyebabkan tendon robek atau putus.
Misalnya robeknya tendon rang melekat pada otot biseps brakii di lengan atas, atau
tendon kuadriseps di Bevan paha yang memanjang ke lutut. Berituran mendadak yang
menekuk jari ke arah telapak tangan dapat rnemutus tendon ekstensor di belakang Jan.
Dalam kasus berat, tendon dapat Terw dari tulang. Gejala utama adalah
TENDON ACHILLES PUTUS Tendon Achilles (kalkaneus panjang) meleicatican otot
beds ke tulang tumit olcalkaneus). Tendon ini dapat putus akibat geralcin tiba-tiba dan
dapat diobati dengan tindakan bedah dan imobilisasi dengan rasa putus atau lepas, nyeri,
bengkak, dan gangguan pergerakan. Beberapa cedera seperti tendon Achilles putus (di
belakang tumit), perlu tindakan imobilisasi daerah cedera dengan gips untuk mencegah
tendon meregang saat awal penyembuhan.

10
2. Miastenia grafis
Miastenia gravis disebabkan oleh antibodi yang menyerang dan perlahan menghancurkan
reseptor penerima sinyal saraf dalam serat otot.Hasilnya, otot tidak terangsang untuk
berkontraksi, atau hanya merespons sangat lambat. Otot yang diserang termasuk otot
wajah, tenggorokan atas, dan mats, sehingga dapat menimbulkan masalah berbicara dan
melihat. Otot lengan, tungkai kaki dan pernapasan jarang terkena. Kelainan timus dapat
memicu penyakit ini, dan karena itu, kelenjar timus dapat diangkat, bersamaan dengan
pengobatan mengunakan imunosupresan dan obat lain.

3. Distrofi muscular
Gejala umum berbagai jenis distrofi muskuler adalah kerusakan otot progresif dan
kehilangan erakan. Tidak ada perawatan efektif yang dapat menghentikan proses ini.
Namun demikian, latihan "eregangan dan pembedahan untuk melepas otot dan tendon
yang memendek dapat memberi kenyamanan penderita karena meningkatkan mobilitas.
Bentuk yang banyak dikenal adalah distrofi muskuler Duchenne dan Becker, merupakan
kelainan genetik rang dibawa kromosom X; kelainan ini hampir selalu atenyerang anak
laki-laki.

11
Akibat distrofi muskuler Dalam distrofi muskuler fasioskapulohumeral (FSH), otot
.wah.bahu, dan lengan atas menjadi Iemah. Mengangkat engan keluar ke arah depan
menyebabkan tulang belikat siapula) berbentuk seperti sayap, karena ujung dalam tulang
rnenonjol ke arah belakang.
4. Sindrom terowongan karpal
Terowongan karpal merupakan jalur sempit yang dibentuk oleh ligamen karpal (fleksor
retinakulum), di dalam pergelangan tangan, dan yang mendasari tulang pergelangan
tangan, tulang karpal.Tendon panjang melalui jalur tersebut dari otot di lengan bawah
sampai ke tulang tangan dan jari.Saraf median juga melalui terowongan karpal, untuk
mengendalikan otot tangan dan membawa sensasi dari jari.Dalam sindrom terowongan
karpal (caixil tunnel syndrome - CTS), saraf median tertekan oleh jaringan sekitar
terowongan yang bengkak.Penvebab CTS yaitu diabetes melitus, kehamilan, cedera
pergelangan tangan, rematoid artritis, dan gerakan berulang; dalam beberapa kasus
penyebabnya tidak jelas.CTS cenderung menyerang wanita berusia 60 tahun dan dapat
terjadi di kedua pergelangan tangan. Tekanan saraf menyebabkan rasa baal dan nyeri,
terutama dari ibu jari ke jari tengah dan satu sisi jari manis. Perawatan berupa obat anti-
radang dan kadang pembedahan untuk melonggarkan ligamen.

12
5. Tennis elbow
Sebagian besar kasus tennis elbow menyerang ekstensor komunis, yang melekatkan
heberapa lengan bawah penggerak pergelangan dan tangar.sampai epikondilus lateralis,
penonjolan menyerur: tombol di tulang lengan atas (humerus). Golfers elbow adalah
cedera yang hampir serupa tapi nyeri. beracia di epikondilus medial di sisi dalam siku.

RADANG SIKU
Dalam tennis elbow, penggunaan lengan bawah secara berlebihan dan berulang
melawan tahanan (resistensi) menyebabkan robekan kecil dalam tendon, menimbua-nyeri
tekan dan rasa nyeri di sisi luar sendi.
6. Tendinitis dan tenosinovitis
Tendinitis dapat terjadi saat gerakan kuat atau berulang menghasilkan gesekan berlebihan
antara permukaan luar tendon dengan tulang di dekatnya.Tenosinovitis dapat disebabkan
oleh peregangan berlebihan atau gerakan berulang yang menyebabkan peradangan
selubung pelumas yang membungkus beberapa tendon. Kedua masalah ini dapat terjadi
bersamaan dan dapat juga merupakan bagian dari kelompok kelainan yang disebut
repetitive strain injuries (RSI), yang dijelaskan di bagian radang jaringan lunak, di atas.
Daerah yang terkena meliputi bahu, siku, pergelangan tangan, jari, lutut, dan di belakang
tumit.Gejala tendinitis dan tenosinovitis adalah kaku, bengkak, dan nyeri, dengan kulit
yang panas dan memerah pada lokasi yang terkena.

13
7. Kram dan robekan otot.
Kram otot adalah istilah yang digu-naka n untuk sej umlah kerusakan meneng,ah pada
jaringan lunak sampai serat otot, biasanya disebabkan oleh gerakan kuat mendadak.
Pendarahan setempat di dalam otot menyebabkan nyeri tekan dan bengkak, yang
mungkin diikuti oleh kejang atau kontraksi yang nyeri.Memar bisa saja muncul
setelahnya.Kerusakan lebih serius, dengan jumlah serat robek atau putus yang lebih
banyak, iisebut robekan otot.Otot yang robek menimbulkan rasa nyeri dan bengkak yang
parah.Setelah mengukur tingkat keparahan, perawatan biasanya berup2 &irahat, obat
anti-radang, dan kadang fisioterapi. Tindakan bedah jarang diperlukan untuk
memperbaiki otot robek yang sang,at parah. Risiko kram dan robekan otot dapat
dikurangi dengan cukup pemanasan sebelum olahraga.

C. KELAINAN TULANG
1. Patah tulang
Patah tulang dapat disebabkan oleh benturan tiba-tiba, tempaan, atau tekanan yang
berulang. Fraktur dislokasi terjadi bila permukaan tulang yang parah dipaksa keluar dari
posisi normalnya.
Fraktur tekanan dapat terjadi akibat gaya yang membebani tulang terlalu lama atau
berulang-ulang, terjadi pada pelari jarak jauh dan orang berusia lanjut.

14
2. Patah tulang belakang
Banyak tulang belakang bersifat ringan dan hanya menyebabkan memar. Tapi, jatuh yang
sangat keras atau kecelakaan lain dapat mengubah posisi atau mematahkan satu atau lebih
ruas tulang belakang.
Jika sumsum tulang belakang atau saraf rusak, hilangnya sensasi dan paralisis dapat
terjadi jika kerusakan lebih parah, khususnya di area leher.

3. Skiatika
Saraf skiatikum merupakan saraf terbesar didalam tubuh, dan tekanan pada akar saraf ini
dapat menyebabkan rasa nyeri yang menjalar ke tungkai bawah.
Rasa nyeri ini dapat disertai dengan kelemahan otot, dan tungkai. Penyebab lain yaitu
kejang otot, posisi duduk yang salah, osteortritis, dan sangat jarang disebabkn oleh tumor.

4. Whiplash
Luka whiplash biasanya terjadi akibat kecelakaan mobil, jika ditabrak dari belakang
maka mobil akn terdorong kedepan secara tib-tiba, menyebabkan gerakan cepat kepala
pertama-tama kebelakang dan kemudian ke depan.
Akibat gerakan berbahaya ini adalh robeknya ligament yang melekat diruas tulang
belakang leher atau dislokasi sebagian sendi leher, atau keduanya.

5. Prolaps cakram
Gejala prolaps cakram antara lain nyeri tumpul, kejang otot, dan kekakuan daerah
punggung dan nyeri, kesemutan, baal atau kelemahan pada daerh tubuh yang merupakan
daerah tujuan saraf.

6. Osteomielitis
Dalam osteomielitis akut, bakteri penyebabnya adalah Staphylococcus aureus. Infeksi
tulang biasanya dapat menimbulkan tulang yang nyeri, lemah dan jaringan tulang yang
rusak. Bentuk kronik dapat disebabkan oleh tuberkolosis.

7. Osteoporosis
Osteoporosis adalah hilang atau menipisnya jaringan tulang yang menyebabkan tulang
melemah, rapuh dan mudah patah dan lebih sering ditemukan diusia tua.

8. Osteomalasia
Osteomalasia adalah hilang nya kalsium dan fosfor akibat kekurangan vitamin dan
menyebabkan tulang yang lemah. Gejala biasanya berupa pelunakan dan perubahan
bentuk tulang.

15
9. Penyakit paget
Penyakit paget adalah keseimbangan yang tidak normal diantara pembentukan dan
perubahan tulang yang menyebabkan perubahan bentuk tulang. Penyakit ini jarang
ditemukan pada orang berusia muda, kelainan ini meningkat diusia lebih dari 50 tahun.

10. Kanker tulang


a. Kanker primer
Kanker yang terjadi ditulang itu sendiri.

b. Kanker sekunder
Kanker yang disebarkan dari bagian tubuh lain.
Gejala berupa rasa nyeri menggigit dan bengkak pada area yang terkena.

11. Tumor tulang


Tumor tulang dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor jinak dan tumor ganas non invasif
tidak menyebar kebagian tubuh yang lain. Tempat yang paling sering diserang
pertumbuhan non invasive adalah tulang panjang tungkai.

16
BAB III

PENUTUP

A. simpulan

Patologi musculoskeletal adalah ilmu yang berperan penting dalam mendiagnosis


penyakit atau kelainan-kelainanya. Kelainan pada sistem musculoskeletal ada 2 macam
yaitu kelainan sendi dan kelainan otot dan tendon. Sendi dirancang untuk bekerja dengan
cara khusus, dan gerakan yang melebihi batasan normal, atau ke arah yang tidak wajar,
dapat menyebabkan cedera. Penyebab umum termasuk benturan langsung atau jatuh dan
cedera saat berolahraga. Masalah ini dapat dari penggunaan berlebihan. Kelainan bawaan
juga dapat masalah sendi. Sedangkan cedera pada otot dan perlekatan tendonya biasanya
di sebabkan oleh kerja fisik dalam aktivitas sehari-hari,atau akibat gerakan menarik atau
memutar tiba-tiba, seperti dalam olahraga atau kecelakaan. Tindakan yang berulang-
ulang, seperti bagian dari pekerjaan, juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan tendon
dalam beberapa waktu. Beberapa kelainan otot yang jarang ditemukan dapat
menyebabkan kelemahan dan degenerasi progresif otot.
B. Saran
1. Untuk instansi
Untuk pencapaian kualitas keperawatan secara optimal secara optimal sebaiknya
proses keperawatan selalu dilaksanakan secara berkesinambungan

2. Untuk klien dan keluarga


Perawatan tidak kalah pentingnya dengan pengobatan karena bagaimanapun
teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurna maka penyembuhan yang
diharapkan tidak tercapai.

17
DAFTAR PUSTAKA

Parker,Steve.2007.ensiklopedia tubuh manusia. Erlangga :jakarta

Brunner and suddarth.textbook of medical.

18

Anda mungkin juga menyukai