Anda di halaman 1dari 14

ORGANISASI NEGARA DAN ORGANISASI ADMINISTRASI

NEGARA
A. ORGANISASI NEGARA

Sebelum kita membahas tentang organisasi Negara kita mengetahui pengertian dari organisasi dan
negara. Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang

sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara. Dalam ilmu-

ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu
politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational

studies), perilaku organisasi(organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis). Terdapat

beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang

berbeda.

Sedangkan Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya

baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.

Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan

sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu

wilayah tertentu tempat negara itu berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa

negara diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilayah tempat negara

itu berada.

Jadi organisasi Negara yaitu suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama dalam suatu

Negara. Organisasi yang berada di Negara Indonesia diantaranya yaitu Muhammadiyah, Fatwa MUI, Nahdatul

Ulama, Perhimpunan Pelajar Indonesia dan lain lain.

Contohnya Perhimpunan Pelajar Indonesia, juga disebut Persatuan Pelajar Indonesia

(PPI), adalah organisasi yang beranggotakan para pelajar dari Indonesia yang sedang belajar di luar negara

Indonesia. Anggota PPI adalah para pelajar warganegara Indonesia yang sedang menuntut ilmu dalam berbagai

strata pendidikan/universitas (S1, S2, S3, Post Doktoral) di negara yang bersangkutan. Daftar berikut merupakan

cabang-cabang PPI di seluruh dunia, diurutkan menurut nama negara yang bersangkutan.

MACAM-MACAM ORGANISASI

1. Organisasi Modern

 dibentuk dengan suatu proses berdasarkan “Organisation Planning”

 Bebas dari tekanan-tekanan atau pengaruh lingkungan yang konvensional atau tradisional.

 Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.

 Mempunyai struktur organisasi yang jelas

 Mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

2. Organisasi Konvensional

 Dibentuk oleh orang-orang yang mampu berfikir secara modern, rasional, sistematis dan logis.
 Tidak menerapkan teori-teori organisasi.

3. Organisasi Tradisional

 Merupakan kelompok orang yang mengupayakan secara bersama-sama secara spontan,

tanpa struktur yang jelas

 Pola berfikir dan bekerjanya secara tradisional.

 Digerakkan oleh Pemimpin yang tidak mengenal teori organisasi.

B. Organisasi Administrasi Negara

Sebelum mengetahui Organisasi Administrasi Negara, kita telah mengetahui pengertian organisasi dan

Negara, sedangkan pengertian administrasi , Administrasi adalah sebuah istilah yang bersifat generik, yang

mencakup semua bidang kehidupan. Karena itu, banyak sekali definisi mengenai administrasi. Sekalipun demikian,

ada tiga unsur pokok dari administrasi. Tiga unsur ini pula yang merupakan pembeda apakah sesuatu kegiatan

merupakan kegiatan administrasi atau tidak. Dari definisi administrasi yang ada, kita dapat mengelompokkan

administrasi dalam pengertian proses, tata usaha dan pemerintahan atau adminsitrasi negara. Sebagai ilmu,

administrasi mempunyai berbagai cabang, yang salah satu di antaranya adalah administrasi negara.
Administrasi negara juga mempunyai banyak sekali definisi, yang secara umum dapat dibagi
dalam dua kategori. Pertama, definisi yang melihat administrasi negara hanya dalam lingkungan
lembaga eksekutif saja. Dan kedua, definisi yang melihat cakupan administrasi negara meliputi semua
cabang pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan publik.
Terdapat hubungan interaktif antara administrasi negara dengan lingkungan sosialnya. Di
antara berbagai unsur lingkungan sosial, unsur budaya merupakan unsur yang paling banyak
mempengaruhi penampilan (performance) administrasi negara.
Jadi organisasi Administrasi Negara Organisasi yang terdapat dalam administrasi Negara dan
mengatur segala bentuk administrasi di dalam Negara Indonesia.
Dilihat dari fungsi administrasi negara adalah fungsi menyelenggarakan UU sebagai padanan kata rule

application – menerapkan. M/ Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden (norma hukum umum tidak

menyebutkan, suatu saat presiden mengangkat A menjadi menteri, hal ini berarti Presiden melakukan rules

application. Dibawah ini adalah bentuk penyelenggaraan Negara.

PENYELENGGARAAN NEGARA NEGARA:

 Terdiri dari KEKUASAAN-KEKUASAAN

 Pelaksanaan kekuasaan disebut TUGAS/FUNGSI

 Kekuasaan berlandaskan hukum disebut KEWENANGAN

 Kekuasaan yang dipangku seseorang disebut JABATAN

 Orang yang memangku jabatan disebut PEJABAT

 Keseluruhan Pejabat disebut PENGUASA

PENYELENGGARAAN NEGARA menurut UUD 1945


 Penyelenggaraan Negara di bidang Kedaulatan Rakyat, adalah rakyat

 Penyelenggaraan Negara di bidang Konstitusi: MPR

 Penyelenggaraan Negara di bidang Pembentukan UU, adalah Presiden dan DPR

 Penyelenggaraan Negara di bidang Pelaksanaan UU, adalah Presiden dan Para Menteri

 Penyelenggaraan Negara di bidang Kepenasehatan, adalah DPA  Dihapus

 Penyelenggaraan di bidang Pemeriksaan Kekuangan, adalah BPK

 Penyelenggaraan di bidang Penegakan UU – Kehakiman, adalah MA/MK.


ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA
05.49 Arming, S.H , 6 Comments

Oleh: Ryan Hidayat, S.H


ORGANISASI ADMINISTRASI NEGARA

A. Pengertian Organisasi
Organisasi secara umum dapat diarikan sebagai sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi dapat
dirumuskan sebagai suatu kerjasama berdasarkan pembagian kerja yang tetap dan juga organisasi sebagai
badan dimana memudahkan anggotanya dalam hal ini rakyat untuk mencapai tujuan bersama atau cita-
citanya. Tujuan bersama dalam ini termaktub dalam konstitusi kita yaitu UUD RI 1945. Dimana didalamnya
mengatur bagaiman negara dalam hal ini organisasi yang dikelola oleh aparaturnya dalam menjalankan
tugas, fungsi dan wewenangnya.
Didalam Pasal 28E ayat (3) yang berbunyi “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat”, artinya apa negara memberikan kebebasan kepada warna negaranya berkumpul
dan berserikat dalam sebuah organisasi seperti dalam dal ini partai politik dimana didalamnya mempunyai
misi dan visi yang berbeda antara parpol yang satu dan lainnya yang mana sebagai wadah rakyat untuk
menyatakan pikirannya dan pendapatnya yang kemudian diatur dalam undang-undang. Maka dari itu harus
bisa dibedakan antara organisasi dan organisasi administrasi negara yang mana keduanya memiliki
perbedaan yang sangat signigfikan.

B. Organisasi Negara
Organisasi negara dapat diartikan sebagai lembaga-lembaga atau instansi-instansi yang berada di pusat yang
mana secara langsung diatur dalam Perundang-undangan baik UUD RI 1945, UU, dan Keppres.

Inventarisasi Organisasi Negara


Organisasi Negara yang di atur dalam UUD RI 1945 yaitu sebagai berikut :
a) Dewan perwakilan rakyat (DPR) yang mana memegang kekeuasaan membentuk UU yang dipilih melalui
pemilu yang diajukan oleh partai poltik sebagai bagian dari organisasi di luar organisasi administrasi negara.
Sebagai badan atau lembaga atau organisasi negara yang sebagai wadah aspirasi dari masyaraka indonesi
memegang peranan penting dalam suatu negara dan memiliki fungsi, wewenang dan hak yang besar yang
mana di atu dalam UUD RI 1945 sebagai berikut :
1) Memiliki fungsi legislasi (membentuk UU), fungsi anggaran, fungsi pengawasan (monitoring terhadap
lembaga atau organisasi negara lainnya) [Pasal 20A (1) amandemen ke-2];
2) Mempunyai hak interplasi (hak bertanya kepada pemerintah dalam hal ini eksekutif), hak angket, dan hak
untuk menyatakan pendapat [Pasal 20A (2) mandemen ke-2]
3) Mempunyai wewenang yang diatur dalam UUD RI 1945.
b) Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintah yang mana dipilih secara langsung oleh rakyat [Pasal
6A (1) amandemen ke-3] melalui pemilu yang diusung oleh partai politik yang memegang jabatan selama 5
tahun dan dapat dipilh kembali dalam jabatan yang sama dalam satu kali masa jabatan [Pasal 7 amandemen
ke-1]. Yang mana memiliki wewenang, kewajiban dan hak yang diatur dalam UUD RI 1945.
c) Mahkamah Agung (MA) yang mana memegang kekuasaan kehakiman yang mana dibawahnya terdiri dari
4 lingkungan peradilan yaitu Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha
Negara. Hakim di dalam Mahkamah Agung disebut dengan Hakim Agung yang harus memiliki interritas
dan kepribadian yang tidak tercela, adil, professional, dan berpengalaman di bidang hukum [Pasal 24A (2)
amandemen ke-3] dan calon hakim agung diusulkan oleh KY (komisi Yudisial) disetujui oleh DPR dan
dilantik oleh Presiden [Pasal 24A (3) amandemen ke-3]. Dimana kewajiban dan wewenangnya juga diatur
dalam UUD RI 1945 dan secara keseluruhan diatur secara khusus didalam UU No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung.
d) Mahkamah Konstitusi (MK) yang mana hakim kostitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang
tidak tercela, adil, negarawan yang memnguasasi kostitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap
sebagai pejabat negara [Pasal 24C (5) amandemen ke-3]. MK mempunyai 9 hakim kostitusi yang mana 3
orang diajukan oleh MA, 3 orang diajukan oleh Presiden dan 3 orang diajukan Oeh DPR yang mana akan
ditetapkan oleh Presiden [Pasal 24C (3) amandemen ke-3]. Wewenang dan kewajiban MK diatur juga dalam
UUD RI 1945 yang man secara keseluruhan diatur dalam UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi.
e) Komisi Yudisial [pasal 24B amandemen ke-3] memiliki wewenang mengusulkan pengangkatan hakim
agung dan mempunyai wewenang dalam rangka menjaga dan menegakan kehormatan, keluhuran martabat,
serta prilaku hakim [Pasal 24B (1) amandemen ke-3]. Dan secara keseluruhan diatur khusus dalam UU No.
22 Tahu 2004 tentang Komisi Yudisial.
f) Majelis Permusyawaratan Rakyat [Pasal 2 (1) Amandemen ke-4] yang man aggotanya terdiri dari anggota
DPR dan DPD yang dipilih secara langsung melalui pemilu. Memiliki kewenangan mengubah UUD RI
1945, melantik Presiden dan/atau wakil Presiden, memberhentikan Presiden dan/atau wakil Presiden dalam
masa jabatanya menurut UUD RI 1945, memilih wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden
dalam hal terjadi kekosongan wakil Presiden dan memilih Presiden dan wakil Presiden dari dua p0asangan
calon yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan wakil
Presiden meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilu sebelumnya samapai berakhir masa
jabatannya, jika presiden dan wakil presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan
kewajibanya dalam masa jabatannya secara bersamaan.

g) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang mana bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang dilakukan oleh suatu badan BPK yang bebas dan mandiri. BPK berkedudukan di
pusan dan memiliki perwakilan disetiap provinsi. Hasil pemeriksaan diserahkan kepadav DPR, DPD dan
DPRD sesuai kewenagannya dan akan ditindaklanjuti oleh badan yang berwenang sesuai UU.
h) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) anggota dipilih melalu pemilu yang silakukan setiap provinsi, yang
mana anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih 1/3
dari jumlah anggota DPR. Tudas, Fungsi dan kewenangannya diatur dalam UUD RI 1945.
i) KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang mana anggotanya terdiri dari 7 anggota yang memiliki fungsi dan
tugas yang berbeda yang berada di pusat serta berada di daerah yang disebut KPUD. Yang mana bertugas
menyelenggarakan pemilihan umum yang dilakukan 5 tahun sekali.
j) Bank Sentral dalam hal ini Bank Indonesia atau BI yang mana mempunyai susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab yang ditur dalam UU dan bersifat indenpenden atau mandiri. Yang mana
bertugas mengatur dalam hal keuangan negara.

Organisasi Negara yang di atur dalam UU antara lain sebagai berikut :


a) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang mana diatur dalam UU No. 30 tahun 2002 yang mana
berfungsi sebgai badan yang independen yang mana memiliki kewenangan dalam melakukan penindakan
terhadap setiap orang atau pejabat negara yang melakukan tindak pidana korupsi.
b) KPAI (Komisi Pelindungan anak Indonesia) yang mana memiliki fungsi sebagai badan yang manangani
masalah-masalah yang berkaitan dengan perlindungan anak
Organisasi Negara yang di atur dalam Keppres antara lain sebagai berikut :
a) Komisi Ombudsman Nasional (KON) yang mana berfungsi sebagai badan yang meneriman keluhan dan
pengaduan masyarakat. Dibentuk pada masa-masa Presiden Abdurrahman Wahid.

C. Organisasi Administrasi Negara


Organisasi administrasi negara adalah institusi atau lembaga negara yang secara struktural berada berada di
bawah eksekutif dalam hal ini presiden sebagai kepala pemerintahan (Top Leader Organisasi Administrasi
Negara) dimana jumlahnya tidak terbatas hal ini dilakukan karena bertujuan untuk :
1) Membagi tugas-tugas pemerintah,
2) Membatasi tugas, kewenangan dan tanggung jawab,
3) Memberikan pelayaan secara spesialisasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat mudah untuk
mendapatkan pelayanan,
4) Memudahkan pengawasan oleh atasan dan masyarakat, karena pembagian tugasnya telah dilakukan secara
tegas dalam undang-undang, dan
5) Memudahkan komunikasi dan koordinasi antar organisasi administrasi negara.

Ciri-ciri organisasi administarsi negara sebagai berikut :


1) Tidak diatur secara konkrit dalam suatu UU,
2) Jumlahnya tak terbatas, tergantung dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat,
3) Semua lembaganya menyebar,
4) diangkat karena berstatus sebagai PNS,
5) Pertanggungjawaban kepada atasan,
6) Keberadaan dan fungsi pokoknya merupakan public service, dan
7) Nama tergantung dari fungsi dan tugas dari lembaga tersebut.

Organisasi anministrasi negara memiliki 2 sifat yaitu :


1) Bersifat struktural yaitu pembagian organisasi administrasi negara berdasarkan tugas dan fungsinya
sehingga bersifat statis.
2) Bersifat Fungsional yaitu pelaksanaan atau aktivitas organisasi administrasi negara yang ditinjau dari
SDM, Prasananya, dana dan lain-lain yang mana menunjang proses pelaksanaan kinerja organisasi
administrasi negara.

Ditinjau dari segi ilmu hukum organisasi administrasi negara hanya meliputi eksekutif sebagai pelaksana
UU dala hal ini pemerintah yang mana dilakakukan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Dalam menjalankan semua aktivitas negara baik di Pusat maupun Daerah perlu adanya semacam pembagian
kewenangan. Negara sudah mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan kewenangan Pusat dan Daerah
yang mana semuanya dibawah kendali eksekutif sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan. Maka dari itu
perlu adanya sesuatu yang mengatur baik pemerintahan pusat dan daerah ini berkaitan tugas dan
wewenangnya sebagai pelayan masyarakat secara universal. Dalam terciptanya proses dala menjalan
pemerintahan yang baik perlu adanya kejasaman yang baik antara pemerintah pusat maupun daerah. Didalam
UUD RI 1945 diatur tentang pemerintah daerah dalam pasal 18.
Di dalam pemerintahan daerah dilakukan oleh kepala daerah dan DPRD untuk mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (2) amandemen ke-2].
Yang mana keseluruhan diatur secara khusus dalam No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Dalam UU No. 32 Tahun 2004 wewenang dari pemerintah pusat adalah dalam urusan bidang politik luar
negeri; pertahanan; keamanan; yustisi; moneter dan fiskal nasional; dan agama, di luar dari pada itu adalah
urusan pemerintah daerah seperti urusan dalam bidang kebudayaan, pendidikan, SDA daerah, ekonomi
daerah, kesehatan, kependudukan, pembangunan daerah dan lain-lain yang mana penyelenggaraan urudan
pemerintah dibagi berdasrkan criteria eksternalitas, akuntabilitas dan efisiensi dengan memperhatikan
keserasian hubungan antar susunan pemerintahan [pasal 11 (1)].
Di dalam UU No. 32 tahun 2004 pasal 1 angka 7, 8, dan 9 dikenal dengan asas penyelenggaraan pemerintah
di daerah : Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang mana dilakukan oleh Aparat administrasi daerah dan dan dari APBN dan APBD; Dekonsentrasi adalah
pelimpahan wewenang (delegation of power) pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. Yang mana pusat memberikan perencanaan
kepada aderah dan dilakukan oleh aparat administrasi pusat serta dana dari APBN; Tugas pembantuan adalah
penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Yang
mana dilakukan oleh aparat daerah yang dimintai tugas dari pemerintah pusat, dana diperoleh dari APBN
dan APBD dan pertanggungjawabannya langsung kepada pemerintah pusat.
Indonesia adalah Negara dan Negara
adalah Organisasi
31 Juli 2011 07:23 Diperbarui: 26 Juni 2015 03:13 3310 0 0

[caption id="attachment_273" align="aligncenter" width="604"


caption="Organisasi"][/caption]

Di Indonesia kita pasti mengenal beberapa bentuk organisasi, mulai dari organisasi di lingkup
pelajar mulai dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sampai organisasi internal dan
eksternal di dunia kemahasiswaan. Ada Himpunana, Senat, Badan Eksekutif Mahasiswa,
Dewan Perwakilan Mahasiswa dan lain-lain. Di Masyarakat kita mengenal Ormas, Ornop,
Organisasi Kepemudaan dan Lain-lain.

Faktanya bahwa sebuah organisasi dan metode pengorganisasian merupakan hal yang sangat
penting dalam kehidupan sosial manusia. Organisasi itu hadir sebagai sebuah bentuk strategi
dalam menerapkan tujuan bersama. Ada kebutuhan manusia yang tidak dapat terpenuhi tanpa
hubungan interaksi dengan manusia yang lainnya. Hubungan interaksi yang tertata dalam
sebuah bentuk organisasi pastilah akan memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan tersebut
secara maksimal.

Negara ini pun adalah sebuah organisasi. Punya tujuan bersama seperti pada organisasi-
organisas pada umumnya. Ada aturan utama yang kalau dalam organisasi pada umumnya kita
mengenal bentuk seperti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, di negara kita
mengenal bentuk Konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang ada dibawahnya.

Mungkin terlalu sederhana ketika kita ingin menyamakan antara Negara dan Organisasi pada
umumnya, karena ruanglingkup negara sangat besar dan sangat kompleks. Sebagian besar
organisasi masyarakat yang ada dalam sebuah negara tunduk pada hukum-hukum Negara
meskipun sebagian kecil organisasi dapat independen tanpa terikat pada sebuah negara
apapun. Namun, organisasi tetaplah sebuah organisasi yang ditujukan untuk maksimalisasi
pemenuhan kebutuhan bersama dalam kehidupan bermasyarakat.

Tanggung Jawab

Dalam organisasi dibentuk struktur kepengurusan, yang berisi pembagian tugas dan tanggung
jawab dan pemandatan kepada beberapa orang anggota organisasi sebagai penanggung jawab
terhadap tugas-tugas tersebut. Tugas tersebut adalah tugas yang diatribusikan dari aturan-
aturan sebuah organisasi. Struktur kepengurusan yang dibentuk pada dasarnya merupakan
refleksi dari kebutuhan bersama yang akan dicapai sebagai tujuan pembentukan sebuah
organisasi. Maka dari itu, pemimpin organisasi adalah orang yang paham akan tujuan awal
sebuah organisasi yang akan mengarahkan semua kegiatan organisasi tersebut dalam rangka
pemenuhan tujuan awal pembentukan organisasi.

Tanggung jawab ini kemudian tidak diberikan secara mutlak kepada seseorang sampai orang
tersebut meninggal dunia. Disinilah letak perbedaan antara kerajaan dan sebuah organisasi.
Mutlaknya kekuasaan seorang pemimpin dalam organisasi dapat diredam dengan periode
yang diberikan kepada setiap pemimpin tersebut dan pertanggung jawaban disetiap akhir
periode kepengurusan.

Apakah pertanggung jawaban akhir itu perlu? Tentu saja dan seharusnya hal tersebut
merupakan hal yang mutlak harus ada disetiap akhir periode kepengurusan. Karena, pengurus
organisasi adalah mereka yang dimandatkan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab
pengelolaan organisasi dalam sebuah periode tertentu dan mestilah memberikan laporan
pertanggung jawabannya disetiap akhir periode kepengurusan dihadapan sang pemberi
mandat.

Indonesia Sebagai Sebuah Organisasi

Namun ada hal yang janggal ketika kita memasukkan Indonesia dalam defenisi sebuah
organisasi seperti organisasi pada umumnya. Indonesia tidak mengenal laporan pertanggung
jawaban Pengurus organisasinya disetiap akhir periode kepengurusan. Presiden sebagai
Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan seharusnya diposisikan sebagai Pemimpin layaknya
pemimpin dalam sebuah organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk melaporkan
kinerjanya dihadapan rakyat sebagai pemegang kedaulatan di setiap akhir masa jabatannya.
Namun hal tersebut tidak ada.

Di Organisasi-organisasi pada umumnya hal ini adalah genda rutin. Dimana dalam rapat
akbar organisasi yang menentukan transisi kekuasaan, sebelum pemimpin baru terpilih ada
laporan pertanggung jawaban pemimpin yang lama. Di Indonesia seharusnya hal ini juga ada.
Disetiap akhir masa jabatan presiden seharusnya ada forum pertanggung jawaban presiden
kepada seluruh rakyat Indonesia dan ada sanksi hukum apabila ternyata Presiden tidak
menjalankan amanah rakyat selama masa jabatannya.

[caption id="attachment_274" align="aligncenter" width="400" caption="Presiden Republik


Indonesia"]

[/caption]

Tapi hal ini tidak dilakukan. Disetiap akhir masa jabatan, Presiden dengan tenangnya
meletakkan jabatannya tanpa ada persoalan apapun dan tanpa pernah merasa telah melakukan
kesalahan apapun. Hal ini tentu saja membuat setiap periode pemerintahan di Indonesia tidak
terukur.

Lalu kapan tujuan negara ini dapat tercapai, kalau setiap rezim tidak punya tolak ukur
capaian?

Please Visit ryzafardiansyah


Organisasi Pemerintahan di Indonesia
1. 1. Kelompok 2 Nanda SetyawatiWulandari (1313015001) Martha Ria Siagian
(1313015005) Shelly Intan Permatasari (1313015006) Muhammad Yusuf (1313015009)
Lukman Ibrahim (1313015023)
2. 2. DEFINISI NEGARA  Aristoteles Negara adalah perpaduan beberapa keluarga
mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya,
dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama.  Secara umum Negara di artikan
sebagai organisasi tertinggi di antara suatu kelompok masyarakat yang mempunyai cita-
cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu yang mempunyai pemerintah yang
berdaulat.
3. 3. DEFINISI PEMERINTAH  Kamus besar Bahasa Indonesia >> Sistem untuk
menjalankan wewenang dan kekuasaan yang mengatur kehidupan sosial, ekonomi dan
politik suatu negara atau bagian-bagiannya. >> Badan tertinggi yang memerintah suatu
negara  Secara luas Pemerintah adalah sekumpulan orang-orang yang mengelola
kewenangan dan kebijakan dalam mengambil keputusan dan melaksanakan
kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dan
wilayahnya yang membentuk sebuah lembaga dimana mereka ditempatkan.
4. 4. KOMPONEN NEGARA WILAYAH RAKYAT PEMERINTAH YANG BERDAULAT
5. 5. SISTEM KEPEMERINTAHAN Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan
utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang saling bergantungan dan
memengaruhi dalam pencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Sistem Pemerintahan :
 Sistem Pemerintahan Presidensial  Sistem Pemerintahan Parlementer  Sistem
Pemerintahan Campuran
6. 6. PRESIDENSIAL  Merupakan sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan
dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen
(legislatif ). Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan
sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.  Contoh Negara : AS, Pakistan,
Filiphina, Indonesia, dll.
7. 7. PARLEMENTER  merupakan suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah
(eksekutif ) bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam system pemerintahan ini,
parlemen mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk
melakukan pengawasan terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung
jawab kepada parlemen.  Contoh negara : Inggris, Belanda, India, Australia, Malaysia.
8. 8. CAMPURAN  Dalam system pemerintahan ini diambil hal-hal yang terbaik dari
system pemerintahan Presidensial dan system pemerintahan Parlemen. Selain memiliki
presiden sebagai kepala Negara, juga memiliki perdana menteri sebagai kepala
pemerintahan.  Contoh Negara : Perancis.
9. 9. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA Tahun 1945-1949  Sistem Pemerintahan :
Presidensial Semula sistem pemerintahan yang digunakan adalah presidensial tetapi
sebab kedatangan sekutu(agresi militer) dan berdasarkan Maklumat Presiden no X
tanggal 16 November 1945 terjadi pembagian kekusaaan dimana kekuasaan eksekutif
dipegang oleh Perdana Menteri maka sistem pemerintahan indonesia menjadi Sistem
Pemerintahan Parlementer. Tahun 1949-1950  Sistem Pemerintahan : Quasy
Parlementer Bentuk pemerintahan Indonesia saat itu adalah serikat dengan konstitusi
RIS sehingga sistem pemerintahan yang digunakan adalah parlementer. Namun karena
tidak seluruhnya diterapkan maka Sistem Pemerintahan saat itu disebut Quasy
Parlementer.
10. 10. SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA Tahun 1950-1959  Sistem Pemerintahan :
Parlementer Tahun 1959-1966  Sistem Pemerintahan : Presidensial Presiden
mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 yang isinya  Tidak berlakunya UUDS 1950 dan
berlakunya kembali UUD 1945.  Pembubaran Badan Konstitusional  Membentuk DPR
sementara dan DPA sementara Tahun 1966-1998  Sistem Pemerintahan : Presidensial
Tahun 1998 – Sekarang  Sistem Pemerintahan : DEMOKRASI
11. 11. LEMBAGA TINGGI NEGARA Institusi-institusi negara yang secara langsung diatur
atau memiliki kewenangan yang diberikan oleh UUD 1945.  Sebelum amandemen UUD
1945, disebut lembaga tinggi negara dan hanya terdiri atas :  Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR-RI),  Presiden danWakil Presiden Republik Indonesia, 
Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI),  Dewan Pertimbangan Agung Republik
Indonesia (DPA-RI), dan  Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI).
12. 12. LEMBAGA TINGGI NEGARA  Setelah amandemen UUD 1945, disebut lembaga
negara dan terdiri atas:  Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-
RI),  Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI),  Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia (DPD-RI),  Presiden danWakil Presiden Republik Indonesia,
 Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI),  Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia (MK-RI), dan  Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)
13. 13. PEMERINTAH PUSAT  Pemerintahan pusat adalah pemerintah yang
berkedudukan di tingkat negara. Pemerintahan pusat terdiri atas perangkat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari presiden dan para pembantu presiden,
yaitu wakil presiden, para menteri, dan lembaga-lembaga pemerintahan pusat. 
Lembaga negara dalam sistem pemerintahan pusat dibagi menjadi tiga kekuasaan, yaitu
eksekutif, legislatif, dan yudikatif
14. 14. EKSEKUTIF  Terdiri dari Presiden,Wakil Presiden dan Menteri. LEGISLATIF 
Terdiri dari MPR, DPR dan DPD. YUDIKATIF  Terdiri dari MA, MK dan Komisi Yudisial
(KY)
15. 15. PEMERINTAH DAERAH  Dalam UUD 1945 hasil amandemen pada Bab VI pasal
18 ayat 3 dikatakan, ”Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota
memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang anggota-anggotanya dipilih melalui
pemilihan umum. ”Selanjutnya tentang pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan
kota dikatakan pula bahwa, ”Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai
kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota ...”  Dengan kata lain,
pemerintahan daerah adalah perangkat pemerintah daerah beserta DPR Daerah. Maka,
pemerintahan daerah provinsi adalah Gubernur beserta DPRD Provinsi. Sedangkan
pemerintahan daerah kabupaten/kota adalah bupati/walikota beserta DPRD
Kabupaten/Kota.
16. 16. HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DENGAN DAERAH  Bentuk hubungan yang
serasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah selalu tidak lepas dari cara-cara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalamberbagi wewenang dan kekuasaan. 
Dalam literatur tentang pemerintahan sebenarnya hanya dikenal 2 cara yang
menghubungkan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, yaitu cara pertama
dikenal dengan istilah “sentralisasi”, dimana segala urusan, tugas, fungsi dan wewenang
penyelenggaraan pemerintahan ada pada pemerintah pusat yang pelaksanaannya
dilakukan secara dekonsentrasi. Cara yang lain adalah dengan “desentralisasi” yang
berkonotasi sebaliknya yaitu pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab (akan fungsi-
fungsi publik) dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
17. 17. TERIMA KASIH 

Tatanan /rganisasi 0emerintahan 8egara atanan organisasi pemerintahan negara adalah


sejumlah oraganisasi atau lem9aga yangdi9entuk dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara,, 9erupa organisasi kenegaraandan organisasi
pemerintahan. atanan organisasi pemerintahan pada suatu negara
dipengaruhioleh 9entuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi
9entuk negara dansistem pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara
juga dipengaruhi oleh tata nilaiyang dianut 9erupa @alsa@ah, >ita5>ita dan
tujuan 9ernegara serta perkem9angan lingkunganstratejik yang dihadapi 9aik dalam
tataran nasional maupun internasional\\\
A. Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara
Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau
lembaga yang dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,,
berupa organisasi kenegaraan dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi
pemerintahan pada suatu negara dipengaruhi oleh bentuk negara dan sistem
pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi bentuk negara dan sistem
pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara juga dipengaruhi oleh tata
nilai yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan bernegara serta perkembangan
lingkungan stratejik yang dihadapi baik dalam tataran nasional maupun internasional.
B. Tatanan Organisasi Kenegaraan
1. Prinsip-Prinsip Penataan Lembaga-Lembaga Negara
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga
negara, agar setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas
secara proporsional, baik, dan efektif.
a. Prinsip Kesatuan Pemerintahan
Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala
pemerintahan negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan
ataupun pemberhentian kepala daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip
kesatuan pemerintahan juga ditandai dengan dilaksanakannya azas dekosentralis
dalam penyelenggaran pemerintahan, yaitu pelimpahan wewenang dari
pemerintahan pusat kepada wakilnya atau kepada perangkat pusat didaerah.
b. Prinsip Kedaulatan Rakyat
Dalam negara demokrasi, kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan
dilaksanakan dari, oleh dan untuk rakyat. Prinsip kedaulatan rakyat ini melahirkan
beberapa lembaga-lembaga perwakilan rakyat, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Prinsip kedaulatan rakyat juga ditandai dengan partisipasi rakyat dalam
penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di seluruh wilayah negara melalui
organisasi pemerintah pusat.
c. Prinsip Presidensil
Dalam prinsip ini presiden merupakan kepala pemerintahan. Yang berwenang
membentuk dewan menteri yang disebut kabinet yang terdiri dari para menteri.
d. Prinsip Pembagian Daerah
Berdasarkan prinsip ini wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi dibagi
atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi menjadi atas kabupaten dan
kota.
e. Prinsip Desentralisasi
Prinsip ini mengandung makna dan implikasi penyerahan kewenangan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara, dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan
efektifitas pelaksanaan tugas pemerintahan berupa peningkatan kesejahteraan dan
pemberian pelayananan kepada masyarakat dimasing-masing daerah.
f. Prinsip Supermasi Hukum
Prinsip ini merupakan syarat bagi seluruh aparatur kenegaraan dan
pemerintahan serta masyarakat wajib mematuhi dan menjunjung tinggi hukum serta
selalu berupaya menegakan hukum demi terwujudnya keadilan.
g. Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini setiap penyelengara negar oleh lembaga negar wajib
dipertanggung jawabkan kepada publik baik darai segi hasil maupun dari segi
finansial melalui pemeriksaan keuangan dan penilaian atas kinerja yang diperoleh

Anda mungkin juga menyukai