Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 13 Feb 2019 Commented [FA1]: Hari dan tanggal pelaksanaannya praktikum

Peralatan Industri Pertanian Dosen :Ir Ade Iskandar, MSi


Golongan : P1
Asisten :
1. Adzimatinur A. (F34130004)
2. Faris Arkan (F34130009)
3. Haris Hutahaean (F34130062)

PEMBANGKIT TENAGA

Disusun oleh:
1. Ilham Bintang M F34170014
2. Galang Yusal F F34170035

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Paragraf ini berisi alasan dan dasar Anda memilih topik dan melakukan
penenlitian terkait. Minimal memiliki 3 paragraf. Paragraf bersifat umum-khusus.
Berisi tinjauan pustaka minimal tinjauan pustaka sesuai dengan jumlah alat atau
mesin.

Tujuan

Paragraf ini berisi tujuan apa yang hendak dicapai dari praktikum yang telah
dilakukan. Commented [FA2]: Jarak ke bab baru 2 kali enter

PEMBAHASAN

Pembahasan

Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang
digunakan untuk menghasilkan uap. uap diperoleh dengan memanaskan bejana
yang berisi air dengan bahan bakar. Uap air adalah sejenis fluida yang merupakan
fase gas dari air. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) merancang kontruksi boiler jenis
Vertical fire tube boiler dengan kapasitas 160 kg/jam menghasilkan uap jenuh pada
temperatur 1000C – 1500C untuk digunakan pada proses pemanasan sistem uap
pada industri . Boiler pada umumnya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Boiler
pipa api dan boiler pipa air. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahannya
masing-masing. (Pravitasari et al 2017)

Boiler pipa api memiliki prinsip mengalirkan api melalui pipa-pipa yang
berada di dalam mesin tersebut. Pada jenis boiler pipa api terjadi perpindahan panas
dari gas panas menuju air kemudian air berubah menjadi uap, hal ini dikarenakan
gas panas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa-pipa yang bagian
luarnya diselimuti air. Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik menghasilkan
tekanan steam dan kapasitas yang rendah. Susunan pipa dalam ketel ini dibuat pass
per pass, tujuannya agar perpindahan panas dari gas panas atau api ke air lebih
efektif. Artinya, arahnya dapat bolak-balik terhadap burnernya ketika gas panas
melewati pipa-pipa dalam ketel. Cara kerjanya sendiri adalah di dalam pipa terjadi
pengapian, panas dari proses pengapian tersebut lalu dihantarkan ke dalam boiler
berisi air sehingga terjadilah penguapan. Kelebihan dari boiler pipa api ini adalah
pemasangan yang mudah, biaya awal untuk pembuatanya tergolong kecil, serta
bersifat portable dan compact. Kekurangannya sendiri adalah tekanan yang
dihasilkan hanya tekanan rendah berkisar 18 bar, kapasitas steamnya relative lebih
kecil ketimbang pipa air yang hanya berkisar 13,5 TPH, tempat pembakarannya
sulit dijangkau sehingga sulit dibersihkan, diperbaiki, diperiksa dan yang terakhir
adalah banyak energi terbuang menuju stack sehingga efisiensinya bisa dikatakan
rendah. (Yudisworo dan Soekardi 2011)
Boiler pipa air memiliki prinsip diluar pipa terjadi proses pengapian,
kemudian dihasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi air.
Melalui economizer air tersebut terlebih dahulu dikondisikan, kemudian dihasilkan
steam yang terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Melalui
tahap secondary superheater dan primary superheater setelah tekanan dan
temperature sesuai baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa
air, harus ada pengkondisian air yang mengalir terhadap mineral atau kandungan
lain yang terlarut dalam air. Hal ini harus diperhatikan pada tipe ini karena menjadi
faktor utama dalam proses penguapan. Boiler pipa air memiliki kelebihan kapasitas
untuk penguapan yang sangat besar yaitu 450 TPH berpuluh kali lipat dibanding
boiler pipa api, Tekanan saat beroperasi bisa mencapai 100 bar, efisiensi daya yang
lebih tinggi, semua bagian mesin mudah dijangkau sehingga mudah dilakukan
perawatan. Untuk kelemahan dari Boiler pipa air antara lain Konstruksinya sangat
detail sehingga terkesan ribet, biaya investasi awal sangat besar, penjagaan air di
dalam mesin harus diperhatikan sehingga membutuhkan tenaga lebih untuk
monitoring, area yang digunakan cukup besar dan memakan tempat. (Sudarman et
al 2015)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Paragraf ini berisi penjelasan berupa jawaban dari tujuan yang telah
dipaprkan sebelumnya.

Saran

Paragraf ini berisi tentangg penyampaian gagasan berupa perbaikan atau


pilihan-pilihan terkait penelitian yang telah dilakukan agar bisa lebih baik lagi di
kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA Commented [FA3]: Minimal 7 sumber dapus, dengan 3 jurnal


diantaranya (wajib)

Pravitasari Y, Malino MB, Mara MN. 2017. Analisis efisiensi boiler menggunakan
metode langsung. Prisma Fisika . 5(1): 9-12.
Sudarman,Suwanyo, Sunyoto . 2015. Penerapan ketel uap (steam boiler) pada
industri pengolahan tahu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas
produk. Jurnal Sain dan Teknologi . 13(1): 71-78.
Yudisworo WD, Soekardi C. 2011. Analisi faktor pengotor (fouling) ketel pipa api
di industri jaring kaitannya dengan penurunan kualitas uap. Jurnal Ilmiah
TEKNOBIZ. 1(1): 36-41.
LAMPIRAN

Berisi gambar tangan dengan ukuran A4 per gambar (mesin 2 tak, mesin 4
tak, dan mesin diesel beserta keterangan komponennya) dan halaman pertama
(judul) dari jurnal penelitian yang digunakan sebagai acuan.

Format penulisan sudah template jadi sudah tidak perlu banyak pengaturan. Jika
butuh untuk membuat judul bab atau sub bab baru bisa memilihi styles yang tersedia.
Print bolak-balik karna sudah diset untuk print bolak-balik.

Dikumpul hari Senin (6 Maret 2017) max jam 15.00 sore ke Kak Audy Fathia
(081288987797). Info tempat pengumpulan laporan akan diinfokan lagi kepada PJ
P1. Keterlambatan pengumpulan, nilai akan dikurangi 2N (N = jam keterlambatan)

Anda mungkin juga menyukai