Anda di halaman 1dari 27

3 Langkah Mencari Niche

Terbaik untuk Blog atau Bisnis


Online Anda (Jangan Dengar
Kata Orang Lain)
oleh DARMAWAN Follow Like

Dalam artikel ini, kita akan belajar bagaimana cara mencari


niche yang tepat untuk blog atau bisnis anda.
Tapi sebelumnya, ada 2 alasan mengapa ini penting:

Pertama, kalau anda salah memilih niche (atau tidak fokus


dalam 1 niche) maka blog anda tidak akan bisa
berkembang.

Mungkin bisa sih, tapi tidak bisa menghasilkan.

Yang kedua, kesalahan memilih niche akan menyebabkan


proses pembuatan konten jadi terasa berat. Kita jadi malas
bikin konten.

Dan kita jadi tidak bisa bikin konten yang berkualitas.

(yang sudah pernah salah pilih niche pasti setuju)

Oleh karena itu, kalau anda ingin membuat blog yang


sukses, ini panduan yang pertama kali HARUS anda baca.

Mari kita mulai.

Karena beberapa bentuk bisnis online juga berawal dari


niche, dan konsepnya mirip, maka panduan ini juga bisa
anda gunakan untuk bisnis.
Ada 3 hal yang akan kita bahas di dalam artikel ini:

1. Pertimbangan dalam memilih niche


2. Cara menentukan niche yang tepat untuk anda
3. Cara melakukan diferensiasi niche

Pertimbangan dalam Memilih


Niche
Ada orang yang bilang harus pilih niche berdasarkan minat
dan kemampuan, ada yang bilang minat tidak penting
asalkan potensinya besar.

Mana yang benar?

Keduanya.

Keduanya benar dan bisa digunakan sebagai pedoman.

Tapi manusia itu berbeda-beda. Mungkin saran dari si A


cocok untuk si B tapi tidak cocok untuk si C.

Untuk itu, mari kita bahas dulu berbagai pertimbangannya


supaya anda bisa tahu mana yang paling tepat untuk anda
sendiri.

Oh ya, ada tugas yang bisa anda lakukan:

Untuk setiap pertimbangan, silahkan tulis 5-10 niche yang


anda rasa sesuai dengan pertimbangan tersebut.

1. Mengapa blogger pemula sebaiknya


mengikuti minatnya sendiri
Saya ini tipe orang yang selalu menyarankan supaya
blogger baru memilih bidang yang dia anggap menarik.

Tapi ada banyak pakar yang tidak setuju.

Mereka bilang bahwa mereka sendiri punya banyak blog


dalam topik yang sama sekali tidak mereka pahami, tapi
bisa menghasilkan puluhan-ratusan juta per bulan.

Memang benar, tidak salah…


…tapi ada satu masalah:

Mereka itu orang-orang yang sudah berpengalaman.

Mereka sudah paham seluk-beluk blogging dan cara


mengembangkannya.

Sedangkan pemula?

Belum tahu cara membuat konten yang bagus, belum tahu


cara mengembangkan blog, belum tahu apapun. Apalagi
kalau tidak ingin keluar biaya (untuk bayar penulis).
Blogging itu butuh dedikasi.

Kalau si blogger tidak berminat dengan topiknya, dia akan


cepat bosan.

Selain itu, karena konten blog harus berkualitas, maka


anda harus mau mempelajari niche yang anda pilih. Berarti
anda akan belajar 2 hal sekaligus, belajar blogging dan
belajar nichenya.

(lagipula belajar hal yang tidak kita minati itu sulit)


Ada 1 alasan lagi:

Dunia blogging ini isinya orang-orang yang benar-benar


antusias terhadap nichenya masing-masing. Kalau anda
tidak berminat, akan susah bersaing.

Tapi jangan anggap minat sebagai halangan.

Justru dunia blogging itu enak karena kita bisa


mendapatkan penghasilan dengan menulis hal-hal yang
kita minati.

Kurang enak apa coba?

Sekarang, ini tugas anda:

Abaikan potensi keuntungan, abaikan kemampuan anda


sekarang, silahkan buat daftar hal-hal yang anda
minati. Minimal 10.

Kalau bingung, ini pancingannya:

1. Pikirkan rutinitas keseharian anda, apa kegiatan yang


paling anda tunggu-tunggu?
2. Apa kegiatan yang paling tidak pernah membuat anda
bosan?
3. Apa hal yang selalu muncul dalam hidup anda sejak
bertahun-tahun yang lalu?
4. Klub/forum/kelompok/organisasi apa yang anda ikuti?
10 itu sepertinya banyak, tapi sebetulnya sedikit. Banyak
orang yang tidak sadar dengan minatnya sendiri.
Sekali lagi, jangan pikirkan potensi penghasilan dan
kemampuan anda, buat saja sebanyak-banyaknya. Bahkan
yang sepertinya konyol sekalipun.

Di tahap kedua nanti baru akan kita analisa lagi.

Misalnya kalau anda yang masih sekolah waktu di kelas


suka menggambar kartun tanpa memperhatikan bu guru
yang sedang mengajar, maka ini termasuk minat.

Atau kalau anda suka main game di Android/iPhone, ini


juga bisa.

2. Kemampuan dan pengetahuan relatif


anda
Saat menjadi blogger, maka blog anda akan jadi pusat
pengetahuan.

Orang-orang yang ingin mempelajari suatu topik akan


berdatangan ke blog anda. Belajar dari anda.

Sekarang bayangkan:

Kalau kita tidak lebih pintar atau lebih ahli daripada mereka
yang ingin belajar, lalu gimana caranya kita bisa mengajari
mereka?

Dengan belajar, pastinya…tapi ini sudah kita bahas di


minat tadi.

Jadi, salah satu cara mencari niche untuk blog adalah


dengan melihat kemampuan anda sendiri.

Tapi tunggu dulu…


Mentang-mentang bicara “keahlian” atau “kemampuan”,
saya tidak bilang bahwa anda harus jadi pakar, guru, atau
master. Tidak.

Makanya di judul subbab ini saya tulis kemampuan relatif.

Artinya yang penting kemampuan kita di atas orang awam.

Misalnya kalau seorang pakar itu kemampuannya 100%,


orang awam kemampuannya 0%, maka kalau kemampuan
kita cuma 40% pun sudah OK.

Nantinya juga anda akan belajar lebih banyak lagi setelah


punya blog.

Ada 1 alternatif lagi:


Ini kalau anda merasa tidak PD dengan kemampuan
anda…

Coba buat blog tentang “catatan perjalanan” anda dalam


mempelajari topik tersebut. Jadi blog ini isinya apa-apa saja
yang anda pelajari.

Blog seperti ini banyak yang jadi populer.

Sekarang tugasnya:

Sekali lagi, abaikan peluang dan potensi bisnis, buat daftar


yang berisi keahlian-keahlian anda atau hal-hal yang anda
rasa anda bisa jadi ahlinya (meskipun sekarang belum).

Beberapa pertanyaan pancingan:

1. Apa hard skill yang anda miliki? (contoh: menulis


artikel, programming, Photoshop, menggambar,
Bahasa Inggris)
2. Apa soft skill yang anda miliki? (contoh: gampang
berteman, bisa presentasi yang menarik, percaya diri
yang tinggi)
3. Apa pencapaian yang pernah anda dapatkan? (contoh:
rangking 1 di kelas, menurunkan berat badan, punya
pacar, sembuh dari depresi)
4. Apa pujian yang pernah anda dapatkan dari orang
lain? (contoh: pintar berbusana, pintar
menyanyi, punya pendapat politik yang menarik,
selera humor yang tinggi)
5. Parenting?
Bahkan yang anda rasa konyol sekalipun, tulis saja
semuanya.
Ngomong-ngomong, semua contoh di masing-masing
pertanyaan tersebut bisa jadi blog yang sukses. Sudah
banyak buktinya.

3. Melihat tren yang sedang atau akan


naik daun
“Siapa cepat dia dapat”

Ini sering kita jadikan bahan bercanda, tapi sebetulnya tidak


salah.

Memang pada kenyataannya siapa yang paling cepat


biasanya bakal punya potensi terbesar untuk unggul dan
jadi sukses.

Ini bisa kita jadikan sebagai niche.

Kalau kita tahu tren yang sekarang sedang naik daun atau
akan segera naik daun, kita akan sangat termotivasi untuk
mengejar tren tersebut.

Apalagi kalau kita juga berminat terhadap bidangnya.

Misalnya sewaktu quadcopter/drone mulai populer di tahun


2013-14, banyak blog baru yang mulai bermunculan.

Hingga sekarang jadi blog raksasa.

Atau sewaktu model diet Paleo dan gluten-free jadi populer.


Banyak blog yang membahas keduanya.

Maka dari itu, coba perhatikan tren di sekitar anda.


Contohnya kalau Apple mengeluarkan produk baru
bernama iRobot, maka kita tahu produk ini nantinya akan
jadi populer.

Kalau kita jadi yang pertama membahas produk tersebut,


kita juga akan ikut jadi populer.

Tapi hati-hati:

Jangan pilih tren yang sifatnya sesaat. Seperti batu akik.

Coba lihat gambar grafik popularitasnya:


Hanya beberapa bulan, lalu anjlok.

Kalau anda memulai blog atau bisnis baru di bidang


ini, populernya cuma sebentar.

Tren yang bagus itu tren yang punya alasan kuat mengapa
jadi populer. Bukan karena sengaja dibuat jadi heboh,
misalnya gara-gara artis.

Tugas anda:

Cari beberapa tren yang sekarang ini sedang naik daun di


dalam bidang-bidang topik yang anda ikuti
perkembangannya.

Anda mungkin tidak akan bisa ketemu banyak tren, atau


bahkan sama sekali tidak ketemu, karena memang tren itu
tidak selalu ada setiap saat.

4. Bisnis yang sedang anda jalankan


Ada 2 tipe orang yang ingin membuat blog:

Ingin menjadikan blognya sebagai bisnis untuk


mendapatkan penghasilan.

Atau untuk menjadikan blognya sebagai sarana


pengembangan bisnis.

Ini untuk anda yang tipe kedua.

Kalau anda sudah punya bisnis, mencari niche untuk blog


lebih gampang karena tinggal disesuaikan dengan
bisnisnya.
Misalnya kalau anda punya bisnis penyewaan kendaraan
untuk wisatawan di Bali, anda bisa membuat blog yang
berisi panduan travel di Bali.

Sehingga orang yang ingin traveling ke Bali nanti akan


menyewa kendaraan dari anda.

Masuk akal kan?

Ini cara memilih topik blog yang bisa membantu


mengembangkan bisnis anda:

1. Pahami orang-orang yang termasuk di target pasar


anda. Seperti contoh tadi, misalnya orang-orang yang
berwisata ke Bali
2. Cari tahu apa informasi-informasi yang mereka
butuhkan. Misalnya, panduan berwisata di Bali
3. Sediakan informasi yang mereka butuhkan. Misalnya,
tempat-tempat wisata di Bali, makanan khas Bali, dan
sebagainya
Baca panduan content marketing ini untuk belajar lebih
lanjut.

Menentukan Niche Terbaik


untuk Anda
Sekarang anda sudah punya belasan atau puluhan pilihan
niche.

Tapi tentunya anda tidak akan memakai semuanya. Anda


hanya akan memilih topik yang terbaik bagi anda sendiri.

Dalam tahap inilah kita akan ambil keputusannya.


Di akhir tahap kedua nanti kita akan melakukan
perhitungan dengan angka-angka untuk menghasilkan topik
terbaik.

Sebelum itu, kalau anda punya banyak topik, ada baiknya


kita saring dulu yang tidak terlalu bagus. Supaya nanti lebih
mudah.

Silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk setiap


niche:

1. Apakah anda antusias dengan niche


tersebut?
Minat itu tidak selalu membuat kita antusias dalam
blogging.

Meskipun anda tertarik dengan suatu topik, tapi bisa jadi


anda tidak akan suka kalau disuruh menulis tentang topik
tersebut.

Misalnya begini:

Saya suka nonton movie.

Saya sering ke bioskop untuk nonton, saya punya banyak


movie bajakan di hard disk, saya juga langganan Netflix.

Tapi kalau nulis tentang movie?

Kurang tertarik.

Jadi, minat itu belum tentu membuat kita excited untuk


menulis.
Coba dipikirkan seperti ini:

 Apakah anda sanggup menulis artikel dalam niche


tersebut selama bertahun-tahun?
 Apakah anda sanggup kalau disuruh membaca buku
100 halaman tentang niche tersebut?
Kalau tidak sanggup, berarti topik tersebut kurang pas.

2. Apakah topik ini bisa jadi peluang


bisnis?
Hampir semua orang yang memulai blog di jaman sekarang
biasanya karena ingin mendapatkan penghasilan.

Tapi tidak semua niche bisa menghasilkan.

Ngomong-ngomong tentang penghasilan, jangan samakan


jumlah pengunjung blog dengan jumlah penghasilan.

Ada niche yang bisa mendapatkan banyak pengunjung


dengan mudah tapi tapi potensi penghasilannya kecil.

Ada juga yang sebaliknya…

…pengunjungnya sedikit, tapi potensi penghasilannya


besar.

Jadi, ingat, jumlah pengunjung bukan indikator


bagus/tidaknya sebuah topik.

Yang harus kita perhatikan adalah hal-hal berikut:

1. Apakah ada orang yang hidupnya terbantu kalau anda


menulis artikel dalam topik atau niche tersebut?
2. Apakah orang-orang mau mengeluarkan uangnya
dalam topik tersebut?
3. Apakah ada produk, jasa, atau event yang bisa dibuat
terkait topik tersebut?
4. Apakah ada yang sudah berhasil melakukan?
Saya ingin tekankan pada poin keempat.

Banyak orang yang menganggap hanya karena suatu


blog/bisnis tidak ada saingannya, maka mereka bisa
sukses dengan mudah.

Justru sebaliknya.

Suatu bidang/topik/niche itu kalau tidak ada saingannya


berarti tidak bisa menguntungkan.

Makanya tidak ada orang yang bersaing.

3. Apakah ada banyak yang bisa


dibahas?
Blog itu website yang diupdate secara rutin dengan konten-
konten baru.

Kalau hanya sedikit yang bisa dibahas, maka blog tersebut


akan sulit berkembang. Sebaiknya dihindari.

Jadi, coba lakukan ini:

Untuk setiap niche yang tersisa saat ini, pikirkan lebih


dari 10 judul artikel yang bisa dibahas dalam berbagai
topik di niche tersebut.

Kalau tidak bisa, berarti ada 2 penyebabnya:


1. Anda kurang paham/berminat dengan nichenya
2. Nichenya terlalu sempit
Kalau nichenya terlalu sempit, potensi penghasilannya
akan jadi sangat kecil.

Sehingga anda mungkin akan buang-buang waktu.

4. Gunakan ‘matriks pengambilan


keputusan’ untuk menentukan niche
terbaik
Inilah cara menentukan niche yang tepat untuk anda
pribadi.

Saya pertama kali kenal metode ini sewaktu kuliah


beberapa tahun yang lalu. Entah waktu itu sedang belajar
apa, tapi metode ini sangat bagus untuk digunakan dalam
mengambil keputusan.

Daripada saya jelaskan panjang lebar, lebih baik langsung


contohnya:
Untuk mendapatkan template matriks seperti gambar di
atas beserta penghitungan otomatisnya, klik di sini.
Baris pertama, horizontal, adalah kriteria dalam
pengambilan keputusan beserta bobotnya masing-masing.
Semakin tinggi bobotnya berarti semakin penting kriteria
tersebut.

Di dalam contoh di atas saya sudah memasukkan bobot


yang saya rekomendasikan. Kalau anda tidak setuju,
silahkan ubah sendiri bobotnya.

(tapi sebaiknya tidak diubah)

Sedangkan kolom paling kiri, vertikal, adalah niche anda.

Untuk setiap niche, kita berikan skor dari 1-10 terhadap


setiap kriteria (baris berwarna abu-abu).

Sampai di sini masih paham?

Lanjut…

Setelah itu, masing-masing skor untuk setiap kriteria


dikalikan dengan bobot dari kriteria tersebut. Ini adalah skor
akhir per kriteria.

Terakhir, untuk setiap niche kita totalkan skor per


kriterianya.

Misalnya:

 Niche “presentasi” saya berikan skor 8 untuk kriteria


“kemampuan”
 Kriteria “kemampuan” punya bobot 10
 Artinya skor akhir untuk kriteria “kemampuan” adalah
8×10 = 80
 Ulangi seperti ini untuk kriteria lainnya
 Kemudian totalkan semua skor per kriteria
Dari sini kita dapatkan skor total untuk setiap niche.

Skor total ini kita bandingkan untuk semua niche.

Niche yang mendapatkan skor terbesar adalah niche


terbaik untuk anda.

Mudah kan?

Dengan matriks pengambilan keputusan ini, anda jadi tahu


dengan jelas niche mana yang paling cocok dengan anda
berdasarkan minat, kemampuan, dan potensinya.

Jadi anda sekarang sudah tahu niche apa yang tepat.

Tapi kita belum selesai.

Masih ada 1 tahapan lagi yang jauh lebih penting:

Melakukan Diferensiasi Niche


Saya mau buka-bukaan dulu:

Awalnya, subbab diferensiasi ini rencananya saya pisahkan


di halaman lain. Supaya tidak terlalu panjang.

Tapi begini…

…tahapan ini sangat sering diabaikan.

Padahal justru diferensiasi itu mungkin jauh lebih penting


daripada pemilihan nichenya sendiri.
Pemilihan niche itu baru 50%, sisanya di sini.

Karena pentingnya tahapan diferensiasi, supaya anda


semua tidak kelewatan, maka akhirnya saya gabung jadi
satu di artikel ini.

Bagian ini saya buat sesingkat mungkin, inti-intinya saja


supaya tidak kepanjangan.

Apa itu diferensiasi? Kenapa penting?


Singkat saja, untuk anda yang belum tahu pengertian
diferensiasi.

Diferensiasi adalah strategi untuk menjadi lebih menonjol


daripada pesaing lain dengan cara menjadikan bisnis
anda berbeda. Tujuannya supaya kustomer punya alasan
yang kuat untuk memilih anda, bukan yang lain.
Karena blog itu juga bisnis, jadi prinsipnya berlaku.

Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, kompetisi itu pasti


ada. Seperti kata pepatah, “Di mana ada gula, di situ ada
semut”.

(justru kalau tidak ada kompetisi malah mencurigakan)

Hati-hati:

“Menjadi yang terbaik” itu bukan diferensiasi.

Semua bisnis dan blog juga pasti ingin jadi yang terbaik.
Jadi, ini bukan diferensiasi karena tidak membedakan anda
dari orang lain.

Setelah paham dengan pengertiannya, mari kita mulai.


Tahap #1: Deskripsikan niche anda
dalam satu kalimat
Mulai dari yang paling dasar dulu.

Apa tujuan dari blog anda?

Sebagai contoh, saya akan menggunakan


niche programming.

Ini kalimatnya:

“Blog ini memberikan panduan untuk belajar programming”.


Atau kalau misalnya blog ini isinya berita atau tren terbaru
maka kalimatnya jadi kira-kira seperti ini:

“Memberikan informasi terkini seputar programming”.

Intinya, pikirkan tujuan dari blog anda lalu buat jadi sebuah
kalimat.

Tahap #2: Tentukan siapa orang yang


akan terbantu dengan blog anda
Tujuan orang-orang membaca blog atau membeli produk
adalah karena mereka butuh bantuan anda. Mereka ingin
hidupnya jadi lebih mudah.

Siapa yang akan terbantu dengan adanya blog anda?

Kita gunakan contoh yang sama seperti di tahap 1.

Ini untuk blog yang berisi panduan programming:


“Orang-orang yang ingin membuat aplikasi berbasis web”.
Ini yang isinya berita:

“Orang-orang yang antusias dengan programming dan


ingin jadi yang pertama untuk mengetahui informasi
terbaru”

Ingat…ini harus SPESIFIK.

Jangan cuma “orang yang ingin belajar programming”. Lihat


lebih dalam lagi, apa tujuan mereka ingin mempelajari hal
tersebut.

Tahap #3: Pikirkan kenapa mereka harus


peduli dengan anda
Di tahap 2, kita sudah sedikit mempersempit nichenya
supaya lebih spesifik dan tepat sasaran.

Tapi itu saja belum cukup.

Karena ada banyak blog yang isinya belajar programming


atau berita programming. Orang-orang tidak akan memilih
blog anda.

Inilah yang kita bahas sekarang.

Apa yang akan membuat orang-orang ingin datang ke blog


anda?

Contoh untuk blog panduan programming:

“Ada panduan tahap per tahap untuk membuat berbagai


aplikasi yang bisa ditiru oleh pembaca sehingga mereka
langsung bisa membangun aplikasi sendiri dari nol”.
Saya jelaskan sedikit lagi supaya lebih paham…

Bayangkan anda sedang ingin belajar programming.

Kalau ada sebuah blog berisi panduan programming yang


bisa langsung membuat anda jadi bisa membangun aplikasi
sendiri… enak kan?

Apalagi kalau blog-blog yang ada sekarang hanya berisi


panduan yang sepotong-sepotong.

Jadi, dalam tahap ini kita mencari apa yang membuat blog
kita jadi berbeda dan lebih unggul dalam suatu hal daripada
blog lain.

Luangkan waktu 5-10 menit untuk tahap ini.

Tahap #4: Jelaskan kenapa anda orang


yang tepat
Kredibilitas sebuah blog tergantung pada kredibilitas si
pemiliknya.

Maka dari itu, anda harus bisa menjelaskan alasan kenapa


anda lah orang yang tepat untuk mereka yang
membutuhkan.

Contoh:

“Saya sudah membuat beberapa aplikasi berbasis web,


salah satu di antaranya bahkan diakuisisi oleh perusahaan
X dengan nilai Rp X milyar”.
Semakin “wah” pastinya semakin bagus…
…tapi, sekali lagi, anda tidak perlu jadi seorang pakar atau
master.

Bisa juga seperti ini:

“Saat ini saya juga sedang dalam proses untuk belajar


membuat aplikasi, saya bisa membagikan apa yang sudah
saya pelajari kepada pemula sehingga panduannya jadi
lebih mudah dipahami”.
Masuk akal juga kan?

Tahap #5: Gabungkan semuanya dan


pegang prinsip ini
Setelah tahap 1-4 selesai anda lakukan, gabungkan dalam
satu kalimat.

Ini yang sudah kita buat tadi:

“Blog ini memberikan panduan untuk belajar programming


kepada orang-orang yang ingin membangun aplikasi
berbasis web. Ada panduan tahap per tahap untuk
membuat berbagai aplikasi yang bisa ditiru oleh pembaca
sehingga mereka langsung bisa membangun aplikasi
sendiri dari nol.”

Kalimat inilah yang mencerminkan blog anda.

Selalu pegang prinsip yang anda tulis dalam kalimat


tersebut saat:

1. Membuat konten baru


2. Memperkenalkan dan mempromosikan blog anda
3. Memperkenalkan diri anda sendiri (kalimat di tahap #4)
Jangan pernah keluar dari prinsip yang sudah anda buat.
Misalnya, kalau blog anda isinya panduan, jangan justru
membuat artikel berita atau hiburan.

Itulah cara melakukan diferensiasi.

Maka sekarang blog kita sudah bukan sekedar “blog belajar


programming” lagi. Melainkan “blog dimana orang-orang
bisa belajar membangun aplikasinya sendiri”.

Terakhir, ini tugas anda:


Kalau anda saat ini sedang mencari niche, silahkan lakukan
sampai di tahap matriks pengambilan keputusan.

Kemudian lakukan diferensiasi.

Lalu, tulis niche anda beserta diferensiasinya di kolom


komentar di bawah.

Sedangkan kalau anda sudah punya blog, lakukan


diferensiasinya saja kemudian tulis isinya di kolom
komentar.

Saya akan bantu untuk menilai.

(Jangan khawatir, tidak akan ada orang yang akan mencuri


ide anda)

Anda mungkin juga menyukai