Anda di halaman 1dari 41

BAB III

STUDI KASUS

3.1 RUMAH YANG DIBANGUN DAN DIRENOVASI SECARA


SWADAYA

Rumah 1
Rani Primatiwi
081115400000016
A. DATA RESPONDEN
I. PROFIL RUMAH

Pemilik : Bu Sumini
Alamat : Semolowaru Utara Gg III No 27B
RT/RW : 04/01
Kelurahan : Semolowaru
Kecamatan : Sukolilo

II. DATA DIRI


Berdasarkan hasil wawancara bersama pemilik rumah, beikut data
diri responden yang tinggal di rumah tersebut.
Jenis Status
Hubungan
Nama Usia Kelamin Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Agama
dgn KK
P/L (K/TK)
Kepala PNS
Sunar 67 L Kawin STM Islam
Keluarga (Pensiun)
Ibu Rumah
Sumini Istri 73 P Kawin SD Islam
Tangga
Pegawai
Hermin Anak 38 P Kawin ITS Islam
Bluebird

Kanza Cucu 12 P Tidak Kawin SMP Pelajar Islam

Kenzi Cucu 7 L Tidak Kawin SD Pelajar Islam

Pak Sunar (Kepala Keluarga)


Pak Sunar merupakan Kepala Keluarga yang berumur 73 tahun,
beliau dulunya merupakan Pegawai Negeri Sipil Surabaya, namun
sekarang sudah pensiun semenjak umur 55 tahun. Beliau memiliki 3
anak, yang ketiganya sudah menikah dan beliau berhasil
menyekolahkan anaknya hingga Perguruan Tinggi. Karena sudah
pensiun, beliau mendapatkan penghasilannya dari gaji pensiun dan
Tunjangan Hari Tua dari pemerintah dan juga mendapatkan
penghasilan dari anak-anaknya yang sudah bekerja.

Bu Sumini (Istri)
Bu Sumini adalah istri Pak Sunar yang berumur 67 tahun, beliau
merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. Bu Sumini lah yang
mengatur pengeluaran keluarga untuk keperluan sehari-hari. Selain
itu, Bu Sumini juga menjaga dua cucunya yang tinggal bersamanya.
Bu Sumini jarang memasak ayam/daging, demi memperkecil
pengeluaran.
Bu Hermin (Anak)
Bu Hermin adalah anak kedua dari pasangan Pak Sunar dan Bu
Sumini. Beliau merupakan lulusan S1 Statistika ITS, sekarang
bekerja di Kantor Bluebird. Bu Hermin tinggal di kediaman orang
tuanya bersama kedua anaknya, karena suaminya yang bekerja di
Luar Kota.

Kanza (Cucu)
Kanza adalah anak pertama Bu Hermin, yang juga cucu dari Pak
Sanur dan Bu Sumini. Kanza duduk di bangku SMP kelas 1. Kanza
berangkat sekolah pukul 06.00 dan pulang sekolah pukul 15.00.
Untuk menghemat pengeluaran transportasi, Kanza berangkat
sekolah menggunakan sepeda, sekolahnya tidak jauh dari rumah,
yaitu SMPN 17 Agustus

Kenzi (Cucu)
Kenzi adalah anak kedua Bu Hermin, adik dari Kanza. Kenzi masih
duduk di bangku SD. Kenzi pergi sekolah berjalan kaki, karena jarak
rumah dengan sekolah yang sangat dekat, yaitu SD Raden Patah.
Kanza dan Kenzi sering menghabiskan waktunya di rumah bersama
sang nenek dan kakek. Karena Ibunya yang bekerja, dan juga
ayahnya yang bekerja di luar kota (hanya pulang seminggu sekali).

III. RINCIAN BIAYA HIDUP DI RUMAH RESPONDEN


Pendapatan
Satuan (Rp) Jarak ke tempat Kerja
±Rp2.500.000
Penghasilan Utama KK (tunjangan -
pensiun)

Penghasilan Sampingan KK - -
Penghasilan Anggota Keluarga
±2.500.000
Lain

Jumlah ±5.000.000

Pengeluaran
Kebutuhan Rupiah
Makan ±Rp50.000/hari
Pakaian -
Transportasi ±Rp200.000/bulan
Biaya Sekolah -
Bayar Sewa -
Iuran RT/Sampah Rp15.000/bulan
Listrik ±Rp300.000/bulan
Air ±Rp25.000/bulan
Hiburan/Rekreasi -
Komunikasi ±Rp100.000/bulan
Kesehatan ASKES (-)
Lainnya… -
Jumlah ±Rp2.140.000

Makan
Untuk makan sehari-hari yang mengaturnya ialah Bu Sumini. Setiap
pagi beliau pergi ke pasar, untuk belanja keperluan memasak.
Namun, beliau jarang membeli ayam/daging demi menghemat
pengeluaran. Beliau lebih sering membeli sayur, tempe, tahu, dsb.

Pakaian
Keluarga ini jarang membeli pakaian. Hanya membeli pakaian
setauhun sekali, misalnya di saat menyambut Hari Idul Fitri, itu pun
hanya untuk Kanza dan Kenzi sang cucu.
Transportasi
Keluarga ini memiliki satu sepeda motor dan 1 sepeda pancal.
Sepeda motor digunakan oleh sang anak, Bu Hermin untuk pergi
kerja sampai ke terminal bratang, lalu menuju kantor menggunakan
angkot. Dan sepeda pancal digunakan oleh sang cucu, Kanza yang
duduk di bangku SMP untuk pulang –pergi sekolah.

Biaya Sekolah
Biaya sekolah negeri saat ini sudah gratis, tidak membayar uang SPP
bulanan. Untuk biaya wal masuk SD baik SMP, Bu Sumini sudah
tidak mengingatnya secara detail berapa biaya yang dikeluarkan.

Bayar Sewa
Rumah tersebut merupakan rumah milik sendiri, sehingga tidak ada
membayar sewa.

Iuran RT/Sampah
Untuk iuran RT/Sampah, rumah ini ditarik Rp15.000/bulan. Setiap
rumah memiliki iuran yang berbeda sesuai faktor tertentu

Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan ialah ±Rp300.000, hal ini
dipertimbangkan karena adanya TV, kulkas, kipas angin, dan
peralatan elektronik lainya.

Air
Biaya air yang dikeluarkan Rp25.000/bulannya, rumah ini mendapat
suplai air dari PDAM

Hiburan/Rekreasi
Keluarga ini jarang pergi untuk sekedar rekreasi. Keluarga
responden lebih sering menghabiskan waktu bersama di rumah saat
libur. Dan juga Kanza & Kenzi lebih banyak menghabiskan
waktunya bersama teman-teman di sekitar rumah.

Komunikasi
Keluarga responden tidak memiliki telepon rumah, namun
memanfaatkan handphone sebagai alat komunikasi utama.

B. MAKNA RUMAH BAGI RESPONDEN


Bagi Bu Sumini, rumah ialah layaknya Surga di dunia. Dimana sebagai
tempat berlindung dan berkumpul bersama keluarga. Dan lagi, rumah itu
merupakan rumah sendiri.

C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RUMAH


I. KONDISI RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITAR

Kelurahan Semolowaru, masih merupakan cakupan kecamatan


Sukolilo. Daerah ini cukup layak huni, dengan gang yang sudah
bersih dan mulai tertata rapi. Dengan adanya iuran sampah setiap
KK, membuat gang ini terlihat cukup bersih dan nyaman. Danjuga
beberapa fasilitas warganya yang cukup lengkap, seperti TPA,
posyandu, Balai RW, dsb. MAsyarakat yang tinggal disini
merupakan masyarakat menengah, yang mana banyak membuka
usaha dagang seperti warung, tempat makan, laundry, kos-kosan,
dsb.
Bu Sumini sudah tinggal di rumah tersebut semenjak tahun 1988,
beliau serta suami membeli tanah kosong yang pada saat itu
harganya ±Rp3.500.000. Sebelum tinggal di Semolowaru Utara gang
III, Bu Sumini beserta suami tinggal di Wonokromo. Saat itu,
Semolowaru masih sepi belum banyak rumah seperti saat ini.

D. FAKTOR TERJADINYA PERKEMBANGAN RUMAH


Berdasarkan wawancara yang kita lakakukan kepada responden, yaitu Bu
Sumini mengatakan bahwa rumah ini tidak terdapat penambahan ruangan
semenjak kali pertama dibangun. Jadi, ruangan-ruangan di rumah
tersebut masih tetap sama sampai sekarang. Hanya saja pada tahun
2000an (Responden tidak mengingat pasti tahun kpaan merenovasi
rumahnya), rumah ini direnovasi dengan menaikkan leveling di teras
(20cm) dan dalam rumah, yaitu antara ruang tv dengan kamar (60 cm)
dan ruang tv dengan kamar tidur (50 cm). Dan juga terasnya
yangsebelumnya terbuka, kini ditambahkan kanopi.
Alasan dinaikkan leveling pada rumah ialah mengurangi masuknya air
hujan ke dalam rumah karena dulu pada saat hujan, air hujan memasuki
rumah sehingga seisi rumah menjadi basah (banjir). Begitu juga alasan
adanya penambahan kanopi pada teras rumah, ialah karena pada saat
hujan deras, percikan air hujan bisa masuk ke rumah dekat pintu masuk.
Biaya yang dihabiskan dalam renovasi adalah ± Rp15.000.000,-
E. ANALISA TINGKAT KEMAMPUAN RESPONDEN DALAM
MEMPERBAIKI RUMAH
KEADAAN KELUARGA BU SUMINI
- Keluarga berkecukupan, namun selalu berupaya untuk hidup hemat
- Seorang PNS pensiun, namun dibantu oleh sang anak yang tinggal
bersamanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari
- Walaupun Pak Sunar lulusan STM dan Bu Sumini hanya lulusan SD,
namun mampu menyekolahkan anaknya hingga Perguruan Tinggi.
KONDISI RUMAH BU SUMINI
- Rumah Bu Sumini layak dan bersih
- Lingkungan bersih
- Direnovasi karena menghindari banjir masuk ke dalam rumah
- Sudah milik sendiri
- Sudah terbangun lama namun masih layak tinggal

F. LAMPIRAN
I. LAMPIRAN KUISIONER
II. PETA LOKASI

Semolowaru Utara III


No. 27B RT 04/RW
01, Semolowaru,
Sukolilio, Surabaya
PENAMBAHAN
LEVELING 60cm

Ruang Tamu
PENAMBAHAN KANOPI

Dapur

Ruang Jemur

Kamar
Mandi
Rumah 2
Nadhirah Dinda Andriany R
081115400000104
G. DATA RESPONDEN
I. PROFIL RUMAH

Pemilik : Bapak Suyono


Jalan : Jalan Semolowaru Utara III no.25
RT/RW : 04/01
Kelurahan : Semolowaru
Kecamatan : Sukolilo

II. DATA DIRI


Berdasarkan hasil wawancara kami, berikut adalah data diri
responden yang tinggal di rumah tersebut:

Jenis Status
Hubungan
Nama Usia Kelamin Pernikahan Pendidikan Pekerjaan Agama
dgn Kk
(P/L) (K/Tk)

Suyono Ayah 69 L K SMP - Islam

Kudiani Ibu 59 P K SMP - Islam


Tonny Suami 43 L K S1 Swasta Islam
Lilik Istri 41 P K D3 IRT Islam
Rafi Anak 15 L Tk SMP Siswa Islam
Daffa Anak 12 L Tk SD Siswa Islam
1. Pak Suyono (Kepala Keluarga)
Pak Suyono merupakan kepala keluarga yang berusia 69 tahun, beliau
merupakan seorang pensiunan, tetapi tidak tahu pasti beliau merupakan
pensiuan apa dikarenakan pada saat kami survey, pak Suyono tidak dapat
di wawancara dikarenakan kondisi tubuh yang kurang sehat sehingga kami
tidak berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan beliau. Beliau
merupakan orang asli Surabaya yang memutuskan untuk membeli rumah
sendiri pada tahun 1982. Beliau membeli rumah dengan kondisi yang tidak
jauh berbeda dengan kondisi yang sekarang, hanya saja sudah diperbaiki
sedikit demi sedikit secara bertahap.
2. Ibu Kudiani (Istri)
Ibu Elly merupakan istri dari Pak Suyono yang merupakan orang asli dari
Surabaya. Beliau berusia 59 tahun dan dikaruniai seorang anak
perempuan. Beliau tidak bekerja dan keseharian beliau sekarang menjaga
warung didepan rumahnya serta selalu menjaga cucu nya di rumah.
3. Tonny (Menantu)
Pak Tonny merupakan menantu dari Pak Suyono dan Ibu Kudiani. Pak
Tonny yang sekarang berusia 43 tahun merupakan lulusan S1 Arsitektur
ITS yang sekarang bekerja sebagai kontraktor di salah satu perusahaan
swasta di Bali. Bisa dibilang Pak Tonny ini sekarang adalah tulang
punggung bagi keluarga Pak Suyono karena penghasilan utama keluarga
Pak Suyono sekarang di tanggung olehnya. Dikarenakan Pak Tonny
bekerja di luar kota, beliau selalu mengirimkan uang kepada istrinya dan
beliau biasanya pulang satu bulan sekali demi melepas rindu kepada
keluarganya.
4. Lilik (Anak)
Ibu Lilik adalah anak perempuan dan satu-satunya anak dari Pak Suyono
dan Ibu Kudiani. Ibu Lilik yang sekarang berusia 41 tahun merupakan
lulusan D3 kesehatan di salah satu kempus di Surabaya. Sekarang Ibu
Lilik merupakan seorang Ibu Rumah Tangga dan beliau yang mengelola
keuangan rumah tangga. Selain itu, beliau selalu mengantar dan
menjemput anaknya untuk pergi bersekolah menggunakan sepeda motor.
5. Raffi (Cucu)
Raffi merupakan anak laki-laki dari Pak Tonny dan Ibu Lilik yang
sekarang berusia 15 tahun dan sedang duduk di bangku SMP kelas 3 di
SMPN 17 Agustus. Raffi biasa berangkat sekolah pukul 6.15 WIB dan
diantar dengan Ibu Lilik menggunakan sepeda motor. Raffi biasa pulang
sekolah pukul 15.00 dan biasa sampai rumah paling lambat pukul 17.00
WIB atau pada saat adzan magrib berkumandang dikarenakan biasanya
mengerjakan tugas kelompok bersama temannya.
6. Daffa (Cucu)
Daffa merupakan anak laki-laki dari Pak Tonny dan Ibu Lilik serta seorang
adik dari Raffi. Daffa yang berusia 12 tahun sekarang duduk di bangku SD
kelas 6 di SD Raden Patah dan biasa diantar dengan Ibu Lilik bersama
juga dengan sang kakak.

III. RINCIAN BIAYA HIDUP DI RUMAH RESPONDEN


Pendapatan
Satuan (Rp) Jarak ke tempat kerja
Penghasilan utama KK -
Penghasilan sampingan KK 1.500.000
Penghasilan anggota keluarga lain 6.000.000
Jumlah 7.500.000
Penghasilan utama berasal dari pekerjaan Pak Tonny yang merupakan
menantu dari Pak Suyono sebagai karyawan swasta. Pendapatan sebesar
Rp.6.000.000,00 per bulannya dan dirasa cukup untuk membiayai
kebutuhan keluarganya sehari-hari, ditambah lagi dengan penghasilan
sampingan sebesar Rp.1.500.000 dari hasil jualan di rumah berupa warung
yang didirikan sejak tahun 2003.
Pengeluaran
Kebutuhan Satuan (Rp)
Makan 2.500.000
Pakaian 500.000
Transportasi 50.000
Biaya Sekolah -
Bayar Sewa -
Iuran RT/arisan 300.000
Listrik 200.000
Air 100.000
Sampah 25.000
Hiburan/Rekreasi 200.000
Komunikasi 200.000
Kesehatan -
Lainnya…. -
Jumlah 4.075.000

Pengeluaran dari kebutuhan rumah ini diatur oleh anak dari Pak
Suyono dan istri dari Pak Tonny sebagai pemegang keuangan secara
penuh, dikarenakan Pak Tonny bekerja di luar kota dan hanya bisa
mengirimkan uang hasil pekerjaannya.

Makan
Biaya yang dibutuhkan untuk makan 6 orang kurang lebih sebesar
Rp.2.500.000 per bulannya. Hal ini dihitung berdasarkan biaya
belanja bahan pokok makanan atau membeli makanan diluar.
Pakaian
Biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakaian kurang lebih sebesar
Rp.500.000 dan biasanya keluarga ini akan membeli pada saat hari
raya Idul Fitri.
Transportasi
Transportasi yang digunakan oleh keluarga ini adalah sepeda motor
yang banyak digunakan untuk antar-jemput anak Ibu Lilik dan Pak
Tonny sekolah. Pengeluaran untuk transportasi sebesar Rp.50.000
per bulannya untuk mengisi bahan bakar sepeda motor.
Iuran RT/Arisan, Sampah
Untuk biaya iuran RT/arisan keluarga ini sebesar Rp.325.000
perbulannya. Keluarga ini mengeluarkan biaya iuran RT yang sudah
termasuk biaya pembuangan sampah sebesar Rp.25.000 perbulan.
Sedangkan untuk arisannya sebesar Rp.300.000 perbulan.
Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan berkisar Rp. 200.000 perbulan. Hal ini
dipertimbangkan dengan adanya alat elektronik berupa TV, kipas
angin, pompa air, dan charger elektronik.
Air
Biaya kebutuhan air kurang lebih sebesar Rp.100.000 perbulan dan
sudah disesuaikan dengan banyaknya pemakaian.
Rekreasi
Biaya pengeluaran untuk rekreasi sebesar Rp.200.000 perbulannya.
Komunikasi
Komunikasi yang digunakan di rumah ini menggunakan hp dan
pengeluarannya sebesar kurang lebih Rp.200.000 perbulan untuk
membeli pulsa untuk berkomunikasi.
Kesehatan
Biaya pengeluaran untuk kesehatan tidak ada dikarenakan dibayar
oleh kantor tempat Pak Tonny bekerja.

H. MAKNA RUMAH BAGI RESPONDEN


Rumah ini memiliki arti sebagai tempat untuk berteduh dan bernaung
serta tinggal dengan keluarga.

I. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RUMAH


I. SEJARAH BERDIRINYA RUMAH DAN PROSES
RENOVASINYA
Rumah milik Pak Suyono ini didirikan sejak tahun 1982 yaitu 35
tahun yang lalu, beliau membeli rumah yang sudah jadi pada tahun
tersebut. Luas tanah ±105 m2 dan tidak memiliki perubahan sampai
saat ini. Rumah ini adalah milik pribadi dan telah memiliki sertifikat
hak milik dengan Pak Suyono sebagai pemiliknya. Pada awalnya
rumah ini memiliki leveling yang sama dengan jalan di depan
rumahnya, tetapi karena daerah sekitar sering terjadi banjir pada saat
musim hujan, maka jalan di depan rumah dibuat lebih tinggi
sehingga membuat rumah juga harus di tinggikan atau disesuaikan
dengan ketinggian jalan didepan rumah. Selain itu juga atap bagian
teras yang awalnya berupa kayu di ganti menjadi galvalum karena
terjadi pelapukan akibat air hujan dan dimakan rayap.

J. FAKTOR TERJADINYA PERKEMBANGAN RUMAH


I. ALASAN MENGAPA MEMPERBAIKI RUMAH
Pada tahun 2001 leveling rumah di tinggikan sekitar ±30 cm
menyesuaikan ketinggian jalan di depan rumah. Kemudian atap
bagian teras yang awalnya berupa kayu diganti menjadi galvalum
karena lapuk dimakan rayap.
Denah dan Tampak Rumah
Hasil sketsa denah ini merupakan perkiraan dari hasil survey dan
wawancara, tidak ada foto bagian interiror dikarenakan responden
tidak mengizinkan untuk mengabadikan interior rumahnya.
Responden hanya memberikan gambaran letak setiap ruangannya dan
kami men-sketsanya sesuai dengan apa yang diberitahu oleh
responden.

Prakiraan denah rumah responden dari hasil survey dan wawancara.


Atap bagian teras di ganti Terdapat warung di
yang awalnya berupa kayu bagian depan rumah
menjadi galvalum.

K. ANALISA TINGKAT KEMAMPUAN RESPONDEN DALAM


MEMPERBAIKI RUMAH
KEADAAN KELUARGA PAK SUYONO
- Masyarakat mampu karena berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
- Merupakan seorang pensiunan
- Kondisi rumah dan lingkungan bersih
- Rumah di renovasi pada bagian teras atap dan di tinggikan untuk
menghindari banjir
- Rumah layak untuk dihuni
L. LAMPIRAN
I. KUISIONER WAWANCARA
II. PETA KAWASAN RUMAH RESPONDEN DAN FOTO
BERSAMA RESPONDEN

Rumah terletak di Jl.


Semolowaru Utara III
nomor 25
Rumah 3
Hana Muthiara Sari
08111540000061
M. DATA RESPONDEN
I. PROFIL RUMAH

Fig 1.1 Foto depan rumah, sumber: dokumentasi pribadi


Pemilik : Ibu Sari
Jalan : Jl. Semolowaru Utara I No. 35
RT / RW : 05 / 01
Kelurahan : Semolowaru
Kecamatan : Sukolilo

II. DATA DIRI


Berdasarkan hasil wawancara kami, berikut adalah data diri
responden yang tinggal di rumah tersebut:
Jenis Status
Hubungan Usia Kela perka Pendidika
Nama TTL Pekerjaan Agama
dgn KK (th) min winan n Terakhir
L/P K/TK
Cucuk Kepala Surabaya, 18
49 L K SMA Wiraswasta Islam
H. keluarga Juli 1968
Istri Kepala Jogja, 24 Juli Karyawan
Sari 41 P K SMA Islam
Keluarga 1976 paruh waktu
Tutut Ibu/Nenek 68 P 1949 K Kursus Tukang pijat Islam
Menjahit

Surabaya, 9
Yuni P. Anak 20 P TK SMA Karyawan cafe Islam
Juni 1997

Septiand Surabaya, 19
Anak 14 L TK SMP Pelajar Islam
io Sept 2003

Pak Cucuk Hendrianto (Kepala Keluarga)


Pak Cucuk adalah kepala keluarga berumur 49 tahun yang
menanggung hidup 4 orang di rumahnya. Pak Cucuk adalah seorang
wiraswasta dengan pendidikan terakhirnya yaitu SMA.

Ibu Sari (Istri Kepala Keluarga)


Ibu Sari adalah seorang ibu rumah tangga yang berumur 41 tahun.
Ibu Sari memiliki pekerjaan paruh waktu di pasar, yaitu sebagai
orang yang membantu berjualan pakaian. Ibu Sari lahir di Jogjakarta,
kemudian menikah dan memiliki anak di Surabaya. Pendidikan
terakhir Ibu Sari adalah jenjang SMA.

Tutut (Ibu dari Ibu Sari / Nenek)


Ibu Tutut merupakan ibu dari Ibu Sari yang kini sudah berumur 68
tahun. Meskipun begitu, beliau masih aktif bekerja sebagai tukang
pijat. Dahulu, Ibu Tutut aktif menjahit karena pernah kursus
menjahit.

Yuni Puspitasari (anak pertama)


Yuni Puspitasari adalah anak pertama dari dua bersaudara. Yuni
berumur 20 tahun. Meski terbilang masih muda, Yuni sudah bekerja
sebagai karyawan di sebuah cafe setelah menuntaskan
pendidikannya di jenjang SMA.

Septiandio (anak kedua)


Septiandio adalah anak kedua, adik dari Yuni. Septiandio berumur
14 tahun dan sedang mengemban pendidikan di jenjang SMP,
tepatnya kelas 9.

III. RINCIAN BIAYA HIDUP DI RUMAH RESPONDEN


Pendapatan
Satuan (Rp) Jarak ke tempat kerja
Penghasilan utama KK 4.000.000 Tidak tentu
Penghasilan sampingan KK - -
750.000 ± 1 km
Penghasilan anggota keluarga lain ±900.000 Tidak tentu
1.500.000 ± 2 km
Jumlah 7.150.000

Penghasilan utama berasal dari pekerjaan Pak Cucuk sebagai


wiraswasta. Pendapatannya Rp. 4.000.000,- tiap bulannya. Jarak ke
tempat kerja Pak Cucuk tidak menentu, sesuai dengan tempat tinggal
kliennya. Penghasilan anggota keluarga lain berasal dari Ibu Sari,
Ibu Tutut, dan Yuni (anak pertama). Ibu Sari mendapatkan upah
sebesar Rp. 750.000,- dari hasil membantu menjual pakaian di pasar,
yang memiliki jarak ± 1 km dari rumah. Ibu Tutut mendapatkan
upah pijat setiap hari kurang lebih sebesar Rp. 30.000,- yang kalau
dikalkulasikan dalam sebulan menjadi kurang lebih sebesar Rp.
900.000,-. Jarak ke tempat bekerja Ibu Tutut tidak menentu, sesuai
dengan tempat tinggal kliennya. Sedangkan untuk Yuni, upah yang
didapat dari bekerja di cafe yaitu sebesar Rp. 1.500.000,- dengan
jarak ke tempat kerja nya kurang lebih 2 km.

Pengeluaran
Kebutuhan Satuan (Rp)
Makan ± 1.500.000
Pakaian -
Transportasi ± 200.000
Biaya Sekolah -
Biaya Sewa -
Iuran RT / Arisan / 7.000
Sampah
Listrik 200.000
Air 50.000
Rekreasi 100.000
Komunikasi ± 340.000
Kesehatan -
Lainnya ± 5.000
JUMLAH 2.402.000 / bulan

Makan
Biaya yang dibutuhkan untuk makan dan jajan 5 anggota keluarga ±
Rp. 50.000,- per hari.

Pakaian
Keluarga Ibu Sari tidak menganggarkan secara khusus untuk
membeli pakaian.

Transportasi
Keluarga Ibu Sari memiliki 3 motor, yang digunakan oleh Pak
Cucuk dan Yuni (anak pertama) bekerja, dan Septiandio (anak
kedua) bersekolah. Uang bensin yang dibutuhkan Pak Cucuk ±
Rp.100.000,- per bulan, sedangkan uang bensin yang dibutuhkan
Yuni dan Septiando masing-masing sebesar ± Rp. 50.000,- per
bulan.

Biaya Sekolah
Anak kedua keluarga ini bersekolah di SMP Negeri, sehingga tidak
membutuhkan biaya karena sudah ditanggung oleh pemerintah.
Biaya Sewa
Tidak ada biaya sewa karena rumah sudah milik pribadi.

Iuran RT / Arisan / Sampah


Besar iuran RT tiap rumah di RT 05 memiliki jumlah yang berbeda-
beda. Untuk rumah ini, iuran RT yang harus dibayar yaitu sebesar
Rp. 7.000,- per bulan, yang mana biaya tersebut sudah termasuk
biaya pengambilan sampah.

Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan per bulannya ± Rp. 200.000,-. Hal ini
dipertimbangkan dengan adanya pompa air, TV sebanyak 4 buah,
radio, speaker, kipas angin sebanyak 6 buah, kulkas 2 buah, dan
peralatan elektronik lainnya.

Air
Kebutuhan air keluarga ini sekitar Rp. 50.000,- per bulan, tergantung
dari pemakaian. Air yang digunakan adalah air PDAM.

Rekreasi
Kedua anak Ibu Sari sesekali melakukan rekreasi dengan biaya ± Rp.
100.000,-. Biasanya mereka melakukan rekreasi dengan pergi ke
mall seperti Transmart.

Komunikasi
Semua anggota memiliki handphone masing-masing. Pulsa yang
dibutuhkan Pak Cucuk dan Yuni (anak pertama) masing-masing
sebesar ± Rp. 100.000,-, untuk Ibu Sari dan Septiando (anak kedua)
masing-masing sebesar ± Rp. 60.000,-, dan untuk Ibu Tutut sebesar
± Rp. 20.000,-.
Kesehatan
Keluarga Ibu Sari tidak mengeluarkan biaya kesehatan karena
mendapat anggaran dari tempat Pak Cucuk bekerja.

N. MAKNA RUMAH BAGI RESPONDEN


Rumah ini bagaikan surga, rumah ini berarti segalanya, tempat untuk
istirahat dan berkumpul bersama keluarga.

O. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RUMAH


I. KONDISI RUMAH DAN LINGKUNGAN SEKITARNYA

Fig 1.1 Foto lingkungan sisi barat rumah,


sumber: dokumentasi pribadi
Rumah keluarga ini berada di Jl. Semolowaru Utara I, Kelurahan
Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Daerah ini merupakan
daerah yang padat penduduk. Lingkungan di sekitar rumah ini terdiri
atas masyarakat menengah dan menengah kebawah, dengan kondisi
bangunan beragam, dari yang belum layak hingga sudah layak.
Mayoritas rumah di sini memiliki sertifikat hak milik pribadi.

Fig 1.2 Foto lingkungan sisi timur rumah,


sumber: dokumentasi pribadi
Pengelolaan sampah untuk rumah-rumah di Semolowaru Utara ini
sudah baik, karena adanya pemungutan biaya sampah yang berbeda-
beda untuk tiap rumahnya. Selain itu, tingkat kesadaran penduduk di
sekitar yang cukup untuk membuang sampah mereka di tempat-
tempat yang sudah disediakan.

II. PROSES RENOVASI RUMAH

Fig 2.1 Foto kondisi rumah Oktober 2013,


sumber: Google
Pada 1996, sekitar 21 tahun lalu, Ibu Sari dan keluarganya pindah ke
rumah ini. Rumah ini merupakan rumah warisan dari orang tua Ibu
Sari, dengan lebar lahan 6 m dan panjang lahan 13,5 m. Awalnya,
rumah ini bergabung dengan rumah di sebelahnya, tetapi dibagi dua
untuk keluarga Ibu Sari dan keluarga kakak dari Ibu Sari. Rumah
dibagi dua hanya dengan menggunakan tripleks (di sisi timur
rumah), dan hingga sekarang tidak diganti materialnya. Selain
membagi dua rumah warisan, Ibu Sari memperbaiki rumahnya
dengan mengganti atap dari genteng menjadi asbes dan meninggikan
lantai rumah. (Renovasi pertama)
Fig 2.3, 2.4 Foto ruang keluarga / area tidur, sumber: dokumentasi pribadi
Renovasi kedua pada sekitar tahun 2012, terdapat penambahan satu
kamar di bagian belakang rumah untuk Ibu Tutut. Hal ini
dikarenakan kurangnya kamar tidur yang tersedia. Biaya yang
dikeluarkan untuk penambahan kamar tersebut sebesar ± Rp.
4.000.000,-.

Renovasi ketiga di tahun 2014, area yang sebelumnya garasi/teras


depan rumah, diubah fungsinya menjadi ruang keluarga yang juga
sekaligus area tidur terbuka (Fig 2.3, 2.4) dengan memajukan pintu
masuk rumah. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan keluarga akan
ruang untuk berkumpul, yang mana sebelumnya ruang yang ada
tidak mencukupi kebutuhan ruang berkumpul bersama keluarga.
Keluarga Ibu Sari mendapatkan bantuan berupa bahan bangunan dari
pemerintah sebesar ± Rp. 10.000.000,-. Dan sekarang, rumah
keluarga ini memiliki lebar bangunan 3 m dan panjang bangunan 12
m.

Fig 2.2 Foto dapur, sumber: dokumentasi pribadi


Dinding sisi barat rumah ini menggunakan material bata (sebagian
dicat, sebagian dibiarkan terekspos). Untuk lantai, pada area dapur
(Fig 2.2) dan kamar menggunakan ubin, sedangkan bagian ruang
depan (ruang keluarga / area tidur) tetap berlantai semen, seperti
kondisi awal rumah (Fig 2.1).

P. ANALISA TINGKAT KEMAMPUAN RESPONDEN DALAM


MEMPERBAIKI RUMAH
KEADAAN KELUARGA IBU SARI
- Masyarakat berkecukupan, mampu memenuhi kebutuhan primer
hingga sekunder

- Hampir semua anggota keluarga memiliki penghasilan (bekerja)

- Memiliki jenjang pendidikan menengah keatas

KONDISI RUMAH IBU SARI


- Lingkungan bersih

- Milik sendiri

- Sempit, tetapi masih cukup layak

- Rumah direnovasi karena ruang tidak mencukupi aktivitas yang ada


Q. LAMPIRAN
I. KUISIONER WAWANCARA
II. PETA KAWASAN RUMAH RESPONDEN DAN FOTO
RESPONDEN

Terletak di Jl.
Semolowaru
Utara I
Rumah 4
Himmatul Azizah Almina
08111540000003
A. DATA RESPONDEN

Pemiliki : Ibu Nur


Alamat : Jl. Semolowaru Utara Gg. II No. 5 Kelurahan Semolowaru
Kecamatan Sukolilo

Data Diri
Tempat,
Hubungan Jenis Status
Nama Usia Tanggal Pendidikan Pekerjaan Agama
dgn KK Kelamin Perkawinan
Lahir
Surabaya, Bersih-
Kepala
Ainur 60 L 5 Februari Kawin SMP bersih Islam
Keluarga
1957 Masjid
Surabaya, Ibu
Nur Istri 59 P 5 Mei Kawin SMP Rumah Islam
1958 Tangga
Bapak Ainur dan Ibu Nur berasal dari Surabaya dan memiliki 3 orang
anak yang sudah mapan. 2 anak tinggal di luar kota dan 1 anak lagi
tinggal di Keputih dan memiliki sebuah kos-kosan di daerah Keputih
Perintis.
Pendapatan
Satuan (Rp) Jarak ke tempat kerja
Penghasilan Utama KK -
Penghasilan sampingan KK
Penghasilan anggota keluarga lain
Jumlah -
Bapak Ainur dan Ibu Nur tidak memiliki penghasilan, namun biaya hidup
beliau ditanggung oleh anaknya yang tinggal di Keputih. Anak beliau
merupakan pemilik salah satu kos-kosan di Keputih Perintis. Kos-kosan
tersebut memiliki 6 kamar yang mana harga sewa kos-kosan setiap bulan
adalah ±Rp450.000,-. Sehingga penghasilan setiap bulan anak beliau dari
hasil sewa kos-kosan adalah ±Rp2.700.000,-. Penghasilan dari kos-
kosan itulah yang diberikan untuk membiayai hidup Bapak Ainur dan Ibu
Nur.

Pengeluaran
Kebutuhan Satuan (Rp)
Makan Rp50.000,-/hari
Pakaian -
Transportasi -
Biaya Sekolah -
Bayar Sewa -
Iuran RT / arisan
Listrik ±Rp300.000,-/bulan
Air ±Rp70.000,-/bulan
Sampah Rp5.000,-
Hiburan / rekreasi -
Komunikasi -
Kesehatan -
Lainnya -
Jumlah ±Rp1.875.000,-
Makan
Biaya yang dibutuhkan untuk makan dan belanja kebutuhan pokok untuk
2 orang ±Rp50.000,- per harinya.

Pakaian
Keluarga ini biasanya untuk belanja pakaian tidak setiap bulan namun
setahun sekali ketika lebaran.

Transportasi
Keluarga Bapak Ainur dan Ibu Nur tidak membutuhkan uang untuk
transportasi karena setiap harinya tidak bepergian jauh. Untuk belanja
kebutuhan masak Ibu Nur cukup jalan kaki ke warung.

Biaya sewa dan Iuran RT/arisan


Keluarga ini tidak mengeluarkan biaya sewa karena hak milik rumah
tersebut sepenuhnya milik Bapak Ainur. Iuran RT pada daerah
Semolowaru Utara gang II ini hanyalah iuran sampah.

Listrik
Biaya listrik yang dikeluarkan sekitar ±Rp300.000,- per bulan. Hal ini
dipertimbangkan dengan adanya beberapa elektronik seperti TV, kipas
angin, pompa air dan beberapa alat elektronik lain.

Air
Kebutuhan air sekitar ±Rp70.000,- per bulan.

Sampah
Biaya untuk pengambilan sampah dikenakan iuran sebesar Rp5.000,-
setiap bulannya.

Rekreasi
Keluarga ini hampir tidak pernah melakukan rekreasi karena usia yang
cukup tua, yang membuat cepat merasa lelah ketika bepergian jauh.

Komunikasi
Komunikasi di rumah ini menggunakan hp, yang pulsanya dibelikan oleh
anaknya.

Kesehatan
Biaya kesehatan Bapak Ainur dan Ibu Nur sepenuhnya dibiayai oleh
anak-anaknya.

B. MAKNA RUMAH BAGI RESPONDEN


Menurut Ibu Nur makna rumah bagi beliau adalah rumahku surgaku.
Yaitu rumah sebagai tempat berlindung, yang memberikan ketenangan,
ketentraman, dan kebahagian setiap penghuninya.

C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RUMAH


Rumah ini dibangun pada tahun 1977, yaitu 40 tahun yang lalu. Rumah
Ibu Nur memiliki luas tanah 60 m2, begitu juga dengan luas bangunan,
sehingga rumah ini full bangunan. Sejak awal terbangun hingga saat ini
rumah ini telah mengalami dua kali renovasi. Renovasi pertama pada
tahun 1990 dan renovasi kedua pada tahun 2005. Perubahan yang terjadi
adalah penambahan ruang, ketinggian rumah, dan material atap.

D. FAKTOR TERJADINYA PERKEMBANGAN RUMAH


Renovasi yang terjadi sebanyak dua kali, renovasi pertama pada tahun
1990 yaitu penambahan kamar dari sebelumnya terdapat 1 kamar
menjadi 2 kamar. Renovasi kedua pada tahun 2005 yaitu penambahan
kamar menjadi 3 kamar, menaikkan level lantai ±50 cm dari sebelumnya
dikarenakan daerah tersebut sering terjadi banjir dan air banjir tersebut
masuk ke dalam rumah akibat lantai rumah yang rendah, dan mengganti
atap dari genteng menjadi asbes karena sering terjadinya bocor ketika
hujan. Jadi, rumah ini direnovasi karena adanya kerusakan yang perlu
diperbaiki dan penambahan anggota keluarga.

E. ANALISA TINGKAT KEMAMPUAN RESPONDEN DALAM


MEMPERBAIKI RUMAH
Bapak Ainur dan Ibu Nur tergolong masyarakat cukup mampu dalam
memperbaiki rumahnya walaupun secara perlahan. Rumah ini termasuk
rumah yang layak dan terawat dengan baik.
Perenovasian rumah Bapak Ainur dan Ibu Nur terjadi dua kali
dikarenakan oleh faktor adanya kerusakan yang perlu diperbaiki dan
penambahan anggota keluarga.

F. SKETSA PERKEMBANGAN RUMAH


Ukuran tanah rumah ini adalah 5 m x 12 m

Denah awal, 1977 Denah renovasi pertama, 1990


Denah awal pada tahun 1977, ruang pada rumah ini terdiri dari teras,
Ruang Tamu, Ruang Keluarga, Ruang Makan, Dapur, Kamar
Mandi/WC, dan Tempat Jemuran.
Renovasi pertama pada tahun 1990, terdapat penambahan ruang yaitu
Kamar Tidur dan Tempat Sholat.
Hingga renovasi pertama, fasad rumah tidak mengalami perubahan.

Renovasi kedua, 2005


Renovasi kedua pada tahun 2005, terjadi penambahan ruang yaitu Kamar
Tidur, penaikan level lantai, dan juga perubahan material atap dari
genteng menjadi asbes. Sehingga perubahan tersebut mengakibatkan
fasad rumah menjadi berubah.
G. LAMPIRAN

Letak Rumah Ibu Nur


Rumah Ibu Nur dilihat dari google maps tahun 2013

Foto kami bersama Ibu Nur


Bukti kuisioner

Anda mungkin juga menyukai