Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE

III.1 Jenis Studi

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, dengan

metode pendekatan fenomenologi yaitu suatu pendekatan untuk melihat

bahwa kenyataan bukanlah seperti apa yang tampak, tetapi kenyataan ada

di masing-masing kepala individu. Pendekatan fenomenologi akan

membantu untuk memasuki sudut pandang orang lain, dan berupaya

memahami bagaimana mereka menjalani hidupnya dengan cara tertentu,

serta pemahaman bahwa realitas masing-masing individu itu berbeda.

Penggunaan pendekatan ini untuk dapat menggambarkan diagnosis

komunitas di Wilayah Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar.

III.2 Waktu dan Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Puskesmas Rawat Inap Tanjung

Sari Natar, Lampung Selatan dengan jangka waktu dari tanggal 5

September – 20 September 2017.

III.3 Informan Penelitian

1
Pemilihan informan penelitian ditetapkan secara langsung (purposive)

dengan prinsip kesesuaian (apprpriateness) dan kecukupuan (adequancy).

Adapun karakteristik informan wawancara mendalam sebagai berkut:


1. Pasien yang terkena penyakit dan telah didiagnosis secara klinis

terkena skabies.
2. Keluarga yang tinggal satu rumah dengan pasien.
3. Teman dekat pasien yang sering berkunjung kerumah pasien yang

tidak terdiagnosis secara klinis terkena infestasi skabies


4. Tetangga sekitar rumah pasien.

Adapun diagnosis skabies ditegakan dengan berpandu kepada buku ajar

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia Tahun 2012.

Tabel 2. Metode pengambila data

Informan Tehnik Jumlah Kriteria Tempat

Wawancara
Pasien Indepth 1 Seseorang yang sudah Rumah

interview didiagnosis terkena pasien

penyakit skabies
Keluarga Indepth 1 Orang-orang yang tinggal Rumah

interview satu rumah dengan pasien, Pasien

baik yang satu tempat tidur

dan tidak
Tetangga sekitar Indepth 1 Tetangga yang tinggal di Rumah

rumah interview sekitar Pusekesmas Rawat informan

Inap Tanjung Sari Natar

yang berdekatan dengan

rumah pasien
Teman tanpa Indepth 1 Teman yang bebas secara Rumah

2
skabies interview klinis dari infestasi parasit informan

skabies dan tinggal di

sekitar rumah pasien.

III.4 Cara Pengumpulan Data

Data primer didapatkan dengan metode pengumpulan data dilakukan

dengan dua cara yaitu mendiagnosis skabies pada seluruh warga sekitar

puskesmas rawat inap Tanjung Sari dan wawancara mendalam (indepth

interview) kepada informan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

timbulnya penyakit skabies. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk

mengarahkan diagnosa informan. Wawancara, pemeriksaan fisik, dan

diagnosa dilakukan langsung di Puskesmas.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan secara bertahap, yaitu dengan

skrining infestasi skabies pada seluruh warga sekitar Puskesmas

Rawat Inap Tanjung Sari Natar. Kegiatan dilaksanakan selama satu

hari. Setelah ditemukannya masalah utama yaitu warga yang

terinfestasi skabies. Dilakukan wawancara mendalam dengan

memilih informan penelitian secara purposive.

2. Indepth Interview
Untuk memperoleh data dan untuk menggali emosi serta pendapat

dari subjek terhadap suatu masalah penelitian, peneliti

menggunakan metode indepth interview yang diakukan oleh

peneliti pada seluruh informan. Kerangka pedoman wawancara

3
berupa wawancara mendalam, sehingga dapat menelaah masalah

skabies secara menyeluruh. Berikut ini adalah kerangka pertanyaan

mengenai penyakit skabies di sekitar Pusekesmas Rawat Inap

Tanjung Sari Natar.


1. Pengetahuan informan mengenai penyakit skabies.
2. Perilaku dalam mencegah terjadinya penyakit skabies.
3. Perilaku warga tentang perilaku hidup bersih sehat.
4. Perilaku warga dalam mengobati penyakit skabies.

III.5 Instrumen Pengumpulan Data


Alat bantu yang digunakan dalam proses pengumpulan data yaitu alat tulis,

note book, lup, senter dan kamera. Data hasil pengamatan, wawancara,

dan pemeriksaan fisik umumnya langsung kami tulis di tempat penelitian

dalam bentuk tulisan-tulisan singkat. Tulisan-tulisan singkat ini kemudian

dikembangkan ke dalam bentuk .field note. yang lebih rinci dan lengkap.

Alat perekam tidak digunakan dalam pengumpulan data, untuk

menghindarkan kecemasan atau kecanggungan informan dalam

memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Data yang

pertama ingin kami telusuri adalah berkaitan dengan pengetahuan dan

sikap informan dalam menangani skabies. Sedangkan data tindakan

pencegahan penyakit skabies lebih banyak diperoleh dengan metode

pengamatan terhadap keadaan lingkungan puskesmas dan sekitar tempat

tinggal pasien.

3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data untuk mengetahui hubungan perilaku hidup

bersih dan sehat dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit skabies di

4
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar, dilakukan dengan

cara menarasikan hasil wawancara mendalam dan hasil pengamatan ke dalam

bentuk field note. Atau catatan lapangan yang mudah dipahami dan

dimengerti.

3.7 Langkah Diagnosis Komunitas

3.7.1. Pertemuan awal untuk menentukan permasalahan

1. Membentuk Tim Pelaksana untuk mengidentifikasi masalah

yang ada. Tim ini terdiri dari dokter puskesmas, pemegang

program, surveilans, sanitarian, promkes, laboratorium.


2. Mendiskusikan secara bersama permasalahan yang ada

yaitu di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari untuk mencari

penyebab masalah dan menetapkan alternatif pemecahan

masalah.
3. Melakukan skrining pada seluruh informan untuk

menegakkan diagnosa
4. Ditetapkanlah prioritas masalah yang akan dicari solusi

untuk memecahkannya.

3.7.2 Mengumpulkan data dari masyarakat

Data primer dikumpulkan dari wawancara serta pemeriksaan fisik

3.7.3 Menganalisa dan menyimpulkan data

Data yang telah dikumpulkan dilakukan validasi data. Untuk

menjaga validitas data maka dilakukan triangulasi. Triangulasi

adalah pendekatan multimetode yang dilakukan peneliti pada saat

5
mengumpulkan dan menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa

fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik sehingga

diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut

pandang. Pada penelitian ini dilakukan metode triangulasi sumber,

dengan melihat masalah dari sudut pandang informan yang

beberbeda.

a. Identifikasi masalah
1. Identifikasi masalah di awali dengan menilai status

kesehatan warga di sekitar Puskesmas Rawat Inap

Tanjung Sari Natar. Dilakukan penegakan diagnosis

skabies pada seluruh warga dengan anamnesis dan

pemeriksaan fisik.
2. Selanjutnya, dilakukan wawancara mendalam

kepada empat informan yang dipilih secara purposive.

Wawancara dilakukan pada tempat dan waktu yang

tentative sehingga diharapkan informasi dan emosi

informan dapat digali sebanyak mungkin.


3. Koding data, hasil wawancara mendalam dilakukan

koding data. Koding data bertujuan untuk menelaah

jawaban-jawaban yang telah dipaparkan informan.


4. Triangulasi, data hasl koding yang didapat

dilakukan triangulsi metode untuk menjaga validitas

satu sama lain.


5. Setelah didapatkan data dari informan. Dilanjutkan

dengan menentukan prioritas masalah dengan metode

USG (urgency, seriousness and growth)

6
b. Menentukan prioritas penyebab masalah
Masalah-masalah pada komponen output tidak semuanya

dapat diatasi secara bersamaan mengingat keterbatasan

kemampuan Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar.

Selain itu adanya kemungkinan masalah-masalah tersebut

berkaitan satu dengan yang lainnya dan bila diselesaikan

salah satu masalah yang dianggap paling penting, maka

masalah lainnya dapat teratasi pula. Oleh sebab itu,

ditetapkanlah prioritas masalah yang akan dicari solusi

untuk memecahkannya
c. Membuat kerangka konsep dari masalah
Untuk menentukan penyebab masalah yang telah

diprioritaskan tersebut, maka dibuatlah kerangka konsep

masalah. Hal ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor

penyebab masalah yang telah diprioritaskan tadi yang

berasal dari komponen sistem yang lainnya, yaitu

komponen input, proses, lingkungan dan umpan balik.

Dengan menggunakan kerangka konsep diharapkan semua

faktor penyebab masalah dapat diketahui dan diidentifikasi

sehingga tidak ada yang tertinggal.

d. Identifikasi penyebab masalah


Berbagai penyebab masalah yang terdapat pada kerangka

konsep selanjutnya akan diidentifikasi. Identifikasi

penyebab masalah dilakukan dengan membandingkan

antara tolak ukur atau standar komponen-komponen input,

proses, lingkungan dan umpan balik dengan pencapaian di

7
lapangan. Bila terdapat kesenjangan, maka ditetapkan

sebagai penyebab masalah yang diprioritaskan tadi.

e. Membuat alternatif pemecahan masalah


Setelah diketahui semua penyebab masalah, dicari dan

dibuat beberapa alternatif pemecahan masalah. Alternatif-

alternatif pemecahan masalah tersebut dibuat untuk

mengatasi penyebab-penyebab masalah yang telah

Anda mungkin juga menyukai