Anda di halaman 1dari 2

Aves merupakan hewan monogastrik (berlambung tunggal).

Makanan ditampung di dalam


crop kemudian empedal/gizzard terjadi penggilingan sempurna hingga halus. Makanan yang tidak
tercerna akan keluar bersama ekskreta, oleh karena itu sisa pencernaan pada aves berbentuk cair
(Girisenta, 1980). Pada perut aves terjadi pencernaan mekanik dengan batu-batu kecil yang
dimakan oleh aves di gizzard (Swenson, 1997). Pada aves sistem pencernan terbagi menjadi dua
bagian, yaitu saluran cerna utama yang terdiri atas mulut (paruh), esofagus, tembolok (ingluvies),
proventrikulus, ventrikulus, usus halus, sekum, usus besar, dan kloaka serta kelenjar pelengkap
(asesoris) yaitu hati dan pankreas (Blakely dan Bade, 1998). Sistem pencernaan pada aves dimulai
dari mulut atau paruh yang berfungsi untuk mengambil makanan,kebanyakan aves tidak
mempunyai gigi untuk mengunyah dan meghaluskan makanan. Selanjutnya proses pencernaan di
dalam mulut dilakukan secara kimiawi, yaitu melalui enzim yang dihasilkan oleh kelenjar saliva
atau kelenjar ludah. Lidah yang terdapat di dalam mulut berfungsi untuk mendorong makanan
sehingga dapat ditelan dan bergerak ke bagian pencernaan berikutnya atau kerongkongan
(esophagus).

Source: Jacob et al (2011)


Daftar Pustaka
Blakely, J. dan D.H. Bade. 1998. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. UGM-Press, Yogyakarta
Jacob, M., Abraham, E., Deepa, B., L. A., Thomas, S., Cvelbar, U., et al., 2001. Extraction of
nanocellulose fibrils from lignocellulosic fibres: a novel approach. Carbohydrate Polimers,
86, 1468-1475
Swenson, M. J. 1997. Dukes Phisiology of Domestik Animals. Cornell USA University Press.
Girisenta, 1980. Kawan Beternak. Yayasan Kanisius, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai