Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK

INSTALASI LISTRIK GEDUNG

Dosen Pengampu :

TRIYONO, S.T., M.Eng.

Disusun oleh :

Banon Nugroho Jati

LT – 2E

3.39.17.1.07

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2018
INSTALASI LISTRIK GEDUNG

1. Tujuan
Dengan adanya oraktikum instalasi listrik gedung, mahasiswa dapat :
1. Memahami dan Melaksanakan kerja sesuai dengan tata kerja.
2. Melakukan prosedur peminjaman.
3. Memahami dan Melaksanakan K3.
4. Melakukan K3 pada pekerjaan listrik.
5. Menggunakan berbgai jenis peralatan kerja sesuai fungsinya.
6. Memilih dan menentukan peralatan listrik.
7. Melakukan pengetesan dan pengujian peralatan listrik.
8. Melaksanakan pemasangan listrik yang benar.

2. Dasar Teori
Tata kerja dalam lingkungan kerja harus diatur agar setiap kegiatan
yang ada dapat berjalan terkoordinasi, sehingga dapat berjalan dengan
lancar , terprogram dan terkendali sesuai dengan alur yang telah
ditetapkan.Hal ini perlu diketahui bagi Mahasiswa sehingga dalam
melaksanakan pekerjaan Mahasiswa mengetahui prosedur apa yang harus
dilakukan untuk memperoleh peminjaman peralatan kerja, permintaan
bahan, ijin meninggalkan tempat, tidak hadir dalam pelaksanaan kegiatan.

Agar kecelakaan kerja di tempat kerja dapat ditekan seminimal


mungkin maka Mahasiswa perlu mendapatkan pengetahuan, sikap serta
keterampilan dalam bidang K3.Materi tentang K3 ini perlu diterapkan
untuk membiasakan dan melatih Mahasiswa dalam bidang K3. Oleh
karena itu Mahasiswa perlu mengenal (tempat kerja, peralatan kerja,
peralatan pelindung diri, tindakan yang aman, pencegahan kecelakaan
dan memberikan P3K apabila terjadi kecelakaan kerja).

Pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar dan menghasilkan


hasil yang baik maka kita perlu mengetahui dan mengenal macam alat.
penggunaan alat, mengenal komponen utama dan komponen bantu
sebelum rangkaian instalasi dihubungkan dengan tegangan.
3. Alat dan Bahan
A. ALAT

NO NAMA ALAT FUNGSI ALAT


1 Obeng Minus Mengencangkan dan mengendorkan sekrup /
baut
2 Obeng Plus Mengencangkan dan mengendorkan sekrup /
baut
3 Tang Potong Memotong kabel
4 Tang Bulat Membentuk bulat ujung kabel
5 Tang Kombinasi Memotong, memegang, mengencangkan
6 Tespen Mengetes tegangan
7 Uncek Membuat lubang sekrup
8 Penggaris Mengukur
9 Palu Memukul
10 Curter Mengupas isolasi kabel
11 Multimeter Mengetes tegangan, mengecek alat

B. BAHAN

NO Nama Bahan Jumlah Satuan


1 Knie union 5/8” 3 Buah
2 Knie pvc 5/8” 2 Buah
3 Knie KIR 1 Buah
4 Shock (benda sambung) KIR 1 Buah
5 Cabang T (KIR) 1 Buah
6 Tule union 21 Buah
7 Klem alumunium 16mm 40 Buah
8 Klem kabel NYM 9mm sebelah kabel 14 Buah
9 Saklar dimer (LDR) 1 Buah
10 Saklar tukar (two way switch) 2 Buah
11 Saklar seri (series switch) 1 Buah
12 Saklar pilih (selector 3 posisi) a-0-n 1 Buah
13 Saklar tekan (implus) dengan lampu tanda 1 Buah
14 Saklar tekan (implus) ip 5 3 Buah
15 Lampu tanda (indikatpr lamp) merah 1 Buah
16 Kotak hubung (juntion box) 4 Buah
17 Kotak kontak 1 phasa + PE 1 Buah
18 Fitting lampu 4 Buah
19 Roset kayu 4 Buah
20 Fitting lampu dinding 2 Buah
21 Sekring dia Z 10 A lengkap 3 Buah
22 Sekring dia Z 6 A lengkap 1 Buah
23 Relay kontaktor 220 V/10A 2 Buah
24 Saklar relay implus 220V 1 Buah
25 Saklar waktu 24 jam 220V 1 Buah
26 Saklar relay tangga (stair case) 220V 1 Buah
27 Bus bar tembaga 2 Buah
28 Terminal 4mm 2 15 Buah
29 Penahan terminal 1 Buah
30 Trepleks ukuran 253X453X4mm 1 Lembar
31 Plat penutup untuk item 40 1 Buah
32 Terminal 6mm 1 Buah
33 Kabel NYM re 3X1.5mm 2, 2 ph + N 3.4 M
34 Kabel NYM re 3X1.5mm 2, L + N + PE 1 M
35 NYA 1.5mm 2 merah, kuning, dan hitam 11 M
36 NYA 1.5mm 2 coklat, putih, dan pink 12 M
37 NYA 1.5mm 2 biru tua 13 M
38 NYA 1.5mm 2 hijau kuning 13.5 M
39 NYA 1.5mm 2 hijau 8.5 M
40 Steker 10 – 16 A 1 Buah
41 Kabel NYMHY 3X1.5mm 2 (flexibel) 2 Buah
42 Sekrup kayu, kepala setengah bulat Buah
3.5X15 50
3.5X30 20
3.5X20 15
3.5X40 10
43 Sekrup kayu, rata perseng 4X30(20) 8 Buah
4X50 4
3.5X25 6
44 Mur baut M4 X 10 20 Buah
45 Mur baut M4 X 50 8 Buah
46 Mur baut M4 X 15 4 Buah
47 Rumah control panel 1 Buah

4. Langkah Kerja
5. Pembahasan
5.1 Cara Kerja Rangkaian

Dari sumber PLN arus masuk ke input Fuse 1 , output Fuse 1 masuk
ke input Sakelar Seri dan Impuls.Agar Impuls bekerja maka tombol
sakelar seri ditekan , bisa 2 tombol sekaligus yang ditekan maupun
1 tombol saja(hal ini bisa terjadi karena sakelar seri ini dipasang
secara paralel pada rangkaian), setelah tombol sakelar seri ditekan,
maka arus akan mengalir ke input K 1 sehingga K1 bekerja. Jangan
lupa hubungkan output K1 ke netral, bekerjanya K 1 ini membuat
posisi kontak K1 dari NO berubah menjadi NC, sehingga lampu
penerangan kamar tamu , makan dan dapur menyala. Untuk
memadamkan lampu tekan lagi tombol sakela seri, bisa 2 tombol
sekaligus yang ditekan maupun 1 tombol saja (tergantung
keperluan) jangan lupa beban lampu juga dihubungkan ke netral.

Dari sumber PLN arus masuk ke input Fuse 2, output Fuse 2


langsung masuk ke input sakelar Tukar, sehingga apabila tombol
sakelar tukar ditekan lampu penerangan kamar mandi, selasar dan
panel ruangan akan menyala, untuk memadamkan lampu tekan
kembali tombol sakelar tukar.jangan lupa beban lampu juga
dihubungkan ke netral. Dari sumber PLN arus masuk ke NO relay
K7, output NO K7 masuk ke beban lampu penerangan jalan
parkir.Jangan lupa lampu juga dihubungkan ke netral (tapi
walaupun sudah dirangkai sedemikian rupa lampu tetap tidak bisa
menyala dikarenakan kontak NO K7 yang menghubungkan F3
dengan beban belum bekerja , hal ini dikarenakan kontak sumber
relay K7 belum dialiri arus).

Dari sumber PLN masuk ke input Fuse 4 Output Fuse 4 masuk


ke K4T / sakelar timer dan ke sumber selector switch / sakelar
putar.Timer juga harus dihubungkan ke netral.dalam rangkaian ini
selector switch difungsikan untuk bekerja secara automatic dan
manual.

a. Cara kerja manual Selector switch diposisikan manual.Arus masuk dari


sumber ke input NC K9A, output K9A masuk ke H5 / lampu indikator
dan hubungkan juga lampu indikator kenetral sehingga lampu indikator
akan menyala. Input NC K9A dicouple ke input tombol sakelar tekan,
output sakelar tekan masuk ke relay tangga / staircase pastikan juga
terhubung kenetral sehingga relay tangga / staircase bekerja. Input NC
K9A dicouple input NO K5T karena K5T / Relay tangga sudah bekerja
akibat aksi dari tombol sakelar tekan, kontak K5T yang semula NO
menjadi NC, sehingga arus mengalir ke K7 mengakibatkan K7 bekerja,
K7juga harus dihubungkan ke netral ( bekerjanya K7 mengakibatkan NO
K7 yang berada pada rangkaian Fuse3 berubah posisi menjadi NC
sehingga beban lampu tersuplai arus dari sumber dan menyala) Input K7
di couple ke LDR.

b. Cara kerja automatic Selector switch diposisikan automatic,arus masuk


ke input NO K9A kemudian input NO K9A di couple ke NO K4T dan
sumber K9A dan K9A bekerja(bekerjanya K9A menyebabkan NO K9A
berubah posisi menjadi NC sehingga juga ikut menyuplai arus ke K7),
diatas telah dijelaskan bahwa K4T telah bekerja sehingga NO K4T
berubah posisi menjadi NC dan mengalir ke LDR juga. Walaupun sudah
tersuplai arus LDR tetap belum bisa menghidupkan lampu penerangan
jalan parkir, karena LDR bekerja berdasarkan kegelapan cahaya (apabila
posisi cahaya gelap, maka LDR akan bekerja sehingga lampu akan
menyala, dengan menunggu beberapa saat.Dan akan padam menunggu
jeda beberapa waktu berdasarkan Timer). Jangan lupa K9A dan S8
dipastikan terhubung dengan netral.

5.2 Kendala dalam Praktik


 Pada Grup 1 kabel fasa antar saklar tukar tidak terhubung,
saklar tukar tidak bekerja sebagaimanamestinya
 Pada saat Manual , pada saat tombol tekan B di tekan lampu
tanda mati. Pada saat dilakukan tes fungsi saat Trouble
Shooting
 Stop kontak grup 1 tidak berfungsi
 Jumlah LDR, Staircase, fuse dan lampu yang terbatas
menjadikan kita harus bergantian dalam mencoba alat.

5.3 Cara Mengatasi Kendala


 Kebel Fasa antar saklar tukar dihubungkan
 Cek LDR , LDR tidak dapat berfungsi dengan baik ,
lampu tanda mati disaat tombol tekan B di tekan , itu
terjadi karena anak kontak dari LDR menutup dan anak
kontak dari K4T dalam posisi menutup sehingga
tegangan masuk menuju koil dari K9A , solusi ganti LDR
 Mengecek apakah fasa pada stop kontak terakiri arus, jika
tidak, perbaiki kabel fasa pada stopkontak .
6. Kesimpulan

Selama saya melakukan praktikum Instalasi Listrik Gedung selama


3 minggu ini, saya banyak mendapat tambahan pengetahuan berupa
pengalaman dan ilmu teknik yang baru. Dari pengalaman dan ilmu
yang saya dapatkan selama melaksanakan praktikum ini, maka
dapat disimpulkan bahwa :

a. Tata kerja praktek ini dilaksanakan untuk melatih Mahasiswa


agar dapat bekerja secara teratur, disiplin, aman dan nyaman di
tempat praktek dan di tempat kerja / lapangan kerja di kemudain
hari.
b. Agar kecelakaan kerja dapat ditekan seminimal mungkin maka
sebagai mahasiswa perlu memahami, mengerti, dan
melaksanakan K3 dengan sungguh-sungguh dalam setiap
melakukan pekerjaan.
c. Jadi dalam melakukan kerja bengkel ini, setiap Mahasiswa
harus mengerti fungsi dari peralatan dan bahan yang akan
digunakan beserta cara pemasanganya (pemasangan yang baik
dan benar). Selain itu sebaiknya lakukan pemeriksaan /
pengecekan peralatan dan bahan sebelum melaksanakan kerja
agar tidak menimbulkan gangguan atau kesalah hubungan.
Diluar panel bagian dalam panel terlihat rapid an pintu mudah
dibuka dan ditutup dengan menggunakan benang atau pengikat
lainnya.
d. Materi mata kuliah ini merupakan materi inti dari sebuah
instalasi gedung bertingkat yang dilenkapi dengan control
otomatis menggunakan LDR sehingga diharapkan Mahasiswa
dapat memahami betul materi mata kuliah ini.
e. Fuse 1 mengamankan instalasi penerangan dengan beban lampu
penerangan kamar tamu, (Lampu D) yang dioperasikan dengan
menggunakan tombol tekan (D) dan relay impuls K1 dan lampu
kamar makan dan dapur C1 dan C2 dioperasikan oleh saklar
seri (C) , dengan 2 buah kontak-kontak (stop kontak).
f. Fuse 2 Mengamankan instalasi penerangan teras dengan (lampu
F) yang dioperasikan dari tiga tempat yaitu 2 saklar tukar dan 1
silang (F) , dengan satu buah kontak-kontak.
g. Fuse 3 Mengamankan instalasi penerangan jalan dan parkir
(lampu AB) yang dioperasikan dari rangkaian manual maupun
automatis.
h. Fuse 4 khusus mengamankan rangkaian kontrol yang
dioperasikan dari saklar golongan S5 yaitu : - Posisi automatis
(A) lampu akan menyala secara automatis jika keadaan diluar
gelap dan padam jika keadaan diluar terang yang diatur oleh
LDR (S8) dan timer yang disetting pada waktu pukul 18.00
sampai 06.00. jika diperlukan dapat juga dioperasikan dengan
menekan tombol tekan S6 (A/B) -Posisi Manual (M) Pada
posisi manual ditandai dengan menyalanya lampu indikator
H5, maka lampu dioperasikan dari S6 (A/B).

7. Saran

Sebelum laporan ini ditulis beberapa saran yang ingin penulis


sampaikan, baik untuk penulis sendiri maupun rekan-rekan
mahasiswa yang lain:

 Menaati peraturan bengkel.


 Ketelitian dan kedisiplinan harus diterapkan.
 Hubungan komunikatif antar pembimbing dan mahasiswa
ditingkatkan.
 Bertanggung jawab terhadap material dan peralatan yang
dipinjam.
 Dan diharapkan untuk bahan – bahan yang digunakan pada
praktek instalasi yang sudah tidak layak untuk di pakai dapat
diganti demi menunjang pelaksanaan praktek instalasi Bengkel
Listrik III.
Gambar Rangkaian

6.1.Berikut adalah gambar rangkaian single line panel


diagram rumah tinggal AB sudomo:
6.2.Berikut adalah gambar rangkaian single line panel
diagram rumah tinggal AB sudomo:
Daftar Pustaka

1. Buku pegangan kuliah (PraktekInstalasi Listrik Gedung)


2. Latihan Bengkel Listrik semester III , PEDC Bandung
3. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
4. Rancangan Listrik semester II , PEDC Bandung
5. Simbol-simbol gambar listrik ,PEDC Bandung
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja , ITB Bandung
7. Instalasi Arus Kuat jilid I. .Ir.Edy Setyawan

Anda mungkin juga menyukai