Anda di halaman 1dari 20

Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019

FKEP Universitas Jember

PELATIHAN KADER PELAKSANAAN POSYANDU BALITA DI RT 01 RW 06


KELURAHAN TEGALGEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN
JEMBER TAHUN 2019

Oleh
Dwi Umil Hasanah NIM 182311101111
Dewi Kartika NIM 182311101137

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

PELATIHAN KADER PELAKSANAAN POSYANDU BALITA DI RT 01 WR 06


KELURAHAN TEGALGEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN
JEMBER TAHUN 2019

Disusun untuk memenuhi tugas prakepanitraan


Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga

Oleh:
Dwi Umil Hasanah NIM 182311101111
Dewi Kartika NIM 182311101137

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 32345
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 1. SAP

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pelatihan Kader Posyandu Balita


Sasaran : Kader Posyandu
Waktu : 30 Menit
Hari/Tanggal : Februari 2019
Tempat : Posyandu Melati Jalan Danau Toba Gang 4 no 106 Tegal Gede
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur.

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan demonstrasi dan penyuluhan mengenai kader posyandu,
sasaran akan dapat mengerti, memahami dan mampu mendemostrasikan
kader posyandu balita tersebut.

2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan demonstrasi dan penyuluhan terkait dengan kader
posyandu balita selama 30 menit maka sasaran akan mampu :
Meningkatkan pengetahuan kader posyandu lansia
3. Pokok Bahasan
Pelatihan kader posyandu balita
4. Subpokok Bahasan
a. Mengetahui pengertian, tujuan dan kedudukan posyandu balita
b. Mengetahui pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan posyandu balita
c. Kegiatan yang diselenggarakan posyandu balita
d. Mengetahui stratifikasi posyandu balita
5. Waktu
1 x 30 menit
6. Bahan/Alat yang diperlukan
a. Materi
b. Leaflet
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: Pertemuan dengan perawat dan kader posyandu
balita
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut

8. Setting Tempat
Keterangan:
1. Perawat

2. Kader Posyandu

9. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi dan SOP tentang tugas dan peran kader
posyandu balita kemudian menggunakan media pembelajaran yaitu Leaflet

10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Kegiatan Pemateri Kegiatan Waktu
Peserta
Pendahuluan a. Salam pembuka Memperhatikan 2 menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan tentang: Memperhatikan 25 menit
a. Pengertian kader
dan memberi
posyandu balita
tanggapan
b. Tugas kader
posyandu balita
c. Peran kader
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

posyandu balita
2. Memberikan
kesempatan kepada
kader posyandu untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Mendemonstrasikan
peran kader posyandu
balita
5. Memberikan
kesempatan kepada
kader posyandu balita
untuk ikut
mempraktikkan /
mendemonstrasikan
tugas kader posyandu
balita
Penutup a. Menyimpulkan materi Memperhatikan 3 menit
yang telah diberikan dan menanggapi
b. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
dan demonstrasi
c. Memberikan leaflet
tentang kader posyandu
balita
d. Salam penutup

11. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi yang akan disajikan terkait kader posyandu balita yang telah
siap disajikan
b. Tempat yang akan digunakan untuk melakukan demonstrasi terkait
dengan tugas dan peran kader posyandu balita telah siap digunakan
c. Persiapan kader posyandu balita dan perawat telah dilakukan
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

11. Sekenario

POSYANDU BALITA PELATIHAN KADER

Posyandu balita dimulai dengan simulasi berjalannya posyandu oleh kader


posyandu balita. Kader dibagi sesuai dengan peran masing-masing. 5 orang
berperan sebagai ibu balita yang mendatangi posyandu. Satu orang perawat
komunitas bertugas dimeja I, satu orang perawat komunitas bertugas dimeja II,
satu orang perawat komunitas bertugas dimeja III, satu orang perawat komunitas
bertugas dimeja IV dan satu orang perawat komunitas bertugas dimeja V untuk
menjadi petugas kesehatan.
a. Dimeja I, ibu balita ditanya oleh kader tentang identitasnya untuk diisi
dalam buku register. Ibu balita yang baru pertama mengikuti posyandu
diberikan KMS oleh kader. Setelah registrasi selesai, ibu balita diarahkan
untuk menuju meja berikutnya yaitu meja II.
b. Dimeja II, dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita oleh
kader. Selanjutnya ibu balita diarahkan untuk menuju meja berikutnya
yaitu meja III.
c. Dimeja III, dilakukan pencatatan hasil penimbangan pengisian KMS dan
ibu balita diajarkan untuk mengetahui cara membaca KMS, lalu ibu balita
diarahkan menuju meja berikutnya yaitu di meja IV.
d. Dimeja IV, menjelaskan hasil pengukuran KMS, memberikan penyuluhan
berdasarkan hasil KMS. Ibu balita kemudian diarahkan untuk menuju meja
terakhir yaitu meja V.
e. Dimeja V ibu balita berkonsultasi dengan petugas kesehatan tentang
keluhan-keluhan yang sedang diderita oleh balita dan diberikan masukan
tentang kesehatan dan pelayanan lainnya seperti (Imunisasi, vit A, MP-
ASI, PMT). Meja V merupakan meja terakhir yang dikunjungi oleh ibu
balita pada posyandu balita sebelum meninggalkan posyandu.
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Pelaksanaan Posyandu Balita

Meja 1 ( pendaftaran )
Perawat : selamat pagi bu
Ibu balita : pagi
Perawat : bagaimana kabar bayinya bu ?
Ibu balita : baik ners
Perawat : sekarang silahkan ibu terlebih dahulu mengisi absen ini ya
Ibu balita : sudah ners
Perawat : baik lah bu, boleh saya meminta KMS nya untuk di isi datanya ?
Ibu balita : saya belum mempunyai KMS, saya baru pertama kali periksa
disini.
Perawat : baiklah, karena ibu baru pertama kali memeriksakan kesehatan
anaknya, jadi sekarang saya akan memberikan KMS yang baru ya
bu dan sebelumnya saya akan mengisi terlebih dahulu data yang
telah saya tanyakan tadi ya bu. ( Perawat mengisi Kms dan
kemudian memberikan KMS kepada ibu ). Bu pengisian
pendaftaran sudah selesai, selanjutnya ibu bisa ke meja nomer 2
Ibu balita : terima kasih
Perawat : iya bu, sama-sama.

Meja 2 ( penimbangan Balita )


Perawat : pagi bu
Ibu balita : pagi
Perawat : bagaimana kabarnya bu ?
Ibu balita : baik, ners.
Perawat : setelah mengisi pendaftaran sekarang saya akan mengukur berat
badan dan tinggi badan balita ibu ya bu. Silahkan ibu membuka pakaian anaknya
karena pengukuran BB, TB dan lingkar lengan atas dilakukan dengan tanpa
menggunakan pakaian agar yang dilakukan dapat menghasilkan data yang tepat.
Ibu balita : baik sus
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Perawat : boleh saya meminta KMS nya bu ?


Ibu balita : boleh ( sambil tersenyum memberikan kartu KMS nya kepada
perawat yang telah diterimanya dari meja I )
Perawat : terima kasih bu ( kader menerima KMS untuk diisi kemudian
mengambil kertas catatan kecil untuk di isi ). Ibu setelah dilakukan penimbangan
berat badan anak ibu 10 kg, dengan Tinggi badan 66 cm dan lingkar lengan atas
nya 10 cm. ( kemudian perawat menyerahkan kembali KMS kepada ibu )
Ibu balita : terima kasih ya ners.
Perawat : iya ibu sama-sama. Ibu saya berikan KMS ini nanti silahkan ibu
melanjutkan ke meja 3 ya bu.
Ibu balita : baik ners.

Meja 3 ( Pengisian KMS )


Perawat 000000000000000: pagi ibu
Ibu balita : pagi ners
Perawat : bagaimana kabarnya ibu dan balitanya ?
Ibu balita : baik ners.
Perawat : boleh saya minta KMS nya
Ibu balita : boleh ( Sambil tersenyum ibu memberikan KMS yang telah
diterimanya dimeja 2 )
Perawat : terima kasib bu ( sambil tersenyum menerima KMS dan
kemudian mengambil kertas catatan kecil yang berada didalam buku KMS ).
Boleh saya betanya bu ?
Ibu balita : boleh ners.
Perawat : apakah ibu sering memeriksakan anaknya ke posyandu ?
Ibu balita : jarang ners.
Perawat : apakah balita ibu sering dilakukan pengukuran TB, BB dan
lingkar lengan atas anak ibu ?
Ibu balita : jarang ners.
Perawat : apakah balita ibu sering mendapatkan vitamin dan makanan dari
posyandu ?
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Ibu balita : tidak


Perawat : apakah ibu sering melakukan imunisasi untuk balitanya ?
Ibu balita : tidak
Perawat memberikan tanda 0 pada kolom yang sesuai pada KMS dan melakukan
pencacatan pada halaman yang sesuai dengan catatan di kertas yang diselipkan
pada KMS yang meliputi pengukuran BB, dan TB untuk memastikan IMT,
pengukuran lingkar lengan atas dengan cara memberikan tanda 0. Serta mencatat
setiap keluhan yang dirasakan dan tanggal keluhan itu dirasakan. KMS ini dapat
digunakan sebagai pembanding pada pemeriksaan-pemeriksaan saat itu dengan
pemeriksaan berikutnya. Kemudian KMS diserahkan kembali pada ibu dan
mempersilahkan ibu untuk menuju ke meja 4.
Perawat : ibu ini KMS nya sudah saya lengkapi sesuai dengan hasil
pengukuran dan kondisi ibu balita sekarang
Ibu balita : (ibu mengangguk-angguk serta menerima KMS yang diberikan
oleh perawat)
Perawat : sekarang sudah selesai bu, ibu bisa menuju ke meja 4 untuk
diberikan penyuluhan tentang kesehatan sesuai dengan kondisi
balita ibu.
Ibu balita : terima kasih ners
Perawat : sama-sama

Meja 4 ( penyuluhan )
Perawat : selamat pagi bu, gimana keadaan ibu dan balitanya hari ini ?
Ibu balita : ners, sepertinya anak saya susah makan dan sekarang lagi batuk.
Perawat : sebentar ibu saya akan melihat kartu KMS nya. Anak ibu susah
makan, sebaiknya ibu memberikan makan sedikit tapi sering, beri
makanan anak dalam keadaan hangat dan lihat makanan yang
disukai balita, jadi dengan menerapkan hal tersebut bisa
meningkatkan nafsu makan balita secara perlahan.
Ibu balita : oh seperti itu ya ners. Terima kasih ners
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Perawat : sama-sama bu. Selanjutnya ibu menuju ke meja 5 ya untuk


diberikan vitamin dan pemberian makanan tambahan balita.
Ibu balita : baik ners.

Meja 5 ( Pelayanan oleh Petugas )


Perawat : ibu kami akan memberikan vitamin A dan makan untuk anak ibu
Ibu balita : iya ners
Perawat : sebaiknya ibu rutin untuk membawa balita ke posyandu agar
diberikan vitamin A yang baik untuk kesehatan mata anak ibu
Ibu balita : iya ners terima kasih
Perawat : iya ibu sama-sama. Sehat selalu anak ibu
Ibu balita : baik ners.
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 2. Materi

PENGERTIAN POSYANDU
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan dasar (Depkes,
2012). Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tekonologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis
dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan
pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana (Effendy, 2008)

FAKTOR PENDUKUNG PENDIRIAN POSYANDU BALITA


Menurut Effendy (2008) faktor-faktor pendukung pendirian posyandu balita
diantanya yaitu :
1. Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
2. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan
dalam keluarga berencana

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DALAM POSYANDU BALITA


Sistem pelayanan pada posyandu balita sangat dibutuhkan supaya dalam
pelaksanaan posyandu dapat berjalan dengan baik dan memiliki pondasi dasar
dalam memberikan pelayanan, sistem pelayanan posyandu diantaranya:
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita (Effendy, 2008)


a) Penimbangan bulanan
b) Pemberian tambahan makanan bagi yang berat badannya kurang
c) Imunisasi bayi 3-14 bulan
d) Pemberian oralit untuk menanggulangi diare
e) Pengobatan penyakit dengan pertolongan pertama
2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
a) Pemeriksaan kesehatan umum
b) Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c) Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil pemanbah
darah
d) Imunisasi TT untuk ibu hamil
e) Penyuluhan kesehatan dan KB
f) Pemberian alat kontrasepsi KB
g) Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
h) Pengobatan penyakit dengan pertolongan pertama
i) Pertolongan pertama pada kecelakaan

SISTEM LIMA MEJA PADA POSYANDU BALITA


Menurut Effendy (2008) dalam posyandu balita terdapat sistem lima meja yang
berguna untuk mempermudah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
balita, sistem lima meja yaitu:
1. Meja I
a. Pendaftaran bayi
b. Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur
2. Meja II
a. pemimbangan balita, ibu hamil
3. Meja III
a. Pengisian KMS.
4. Meja IV
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

a. Diketahui berat badan anak yang naik/tidak naik, ibu hamil dengan resiko
tinggi, PUS yang belum mengikuti KB.
b. Penyuluhan kesehatan.
c. Pelayanan TMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, pil ulangan, kondom.
5. Meja V
a. Pemeriksaan imunisasi.
b. Pemeriksaan kehamilan.
c. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
d. Pelayanan kontrasepsi IUD, suntikan.
Untuk meja I sampai IV dilaksanakan oleh kader kesehatan dan meja V
dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya: Dokter, perawat, bidan, juru
imunisasi, dan sebagainya.

PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi adalah kegiatan memasukkan vaksin berisikan mikroba hidup
sudah dilemahkan kepada balita. Imunisasi akan memberikan perlindungan
seumur hidup pada balita terhadap serangan penyakit tertentu. Imunisasi perlu
diberikan beberapa kali agar memberikan kekebalan tubuh seperti yang
diharapkan (Widjaja, 2011).
TUJUAN IMUNISASI
Pentingnya imunisasi pada bayi dan balita adalah untuk mencegah
penyakit pada bayi dan balita yang pada akhirnya akan menghilangkan penyakit
tersebut. (Armini, 2017)
MACAM-MACAM IMUNISASI
Beberapa imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah (Program imunisasi PPI)
sebagai berikut (Hidayat, 2015):
1. Imunisasi Hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit hepatitis. Pemberian imunisasi Hepatitis B melalui
intramuskular. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis sebanyak 3 kali dan
penguatnya dapat diberikan pada usia 6 tahun. (Hidayat, 2015)
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

2. Imunisasi BCG (Basillus Calmette Guerin) merupakan imunisasi yang


digunakan untuk mencegah terjadinya TBC yang berat sebab penyakit TBC
yang primer atau ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi
BCG. Pemberian imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping
pemberian imunisasi BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan,
limfadenitis regional, dan reaksi panas (Hidayat, 2015)
3. Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada
anak. kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Imunisasi polio
diberikan melalui oral. (Hidayat, 2015)
4. Imunisasi DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus) merupakan imunisasi yang
digunakan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Imunisasi
DPT diberikan melalui intramuskular. Efek samping imunisasi DPT yang
ringan meliputi pembengkakan, nyeri pada tempat suntikan sedangkan efek
samping berat meliputi terjadi menangis hebat, kesakitan kurang lebih 4 jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok. (Hidayat, 2015)
5. Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadi penyakit campak karena termasuk penyakit menular. Imunisasi
campak diberikan melalui subkutan. Efek samping imunisasi ini terjadi ruam
pada suntikan dan panas. (Hidayat, 2015)
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

DAFTAR PUSTAKA

Armini, Ni Wayan Dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita & Anak
Pra Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Andi (Anggota IKAPI)
Depkes RI. 2012. Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Effendy, Nasrul. 2008. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat edisi
ke-2. Jakarta: EGC
Hidayat, Aziz. 2015. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Widjaja. 2011. Mencegah & Mengatasi Demam pada Balita. Jakarta: Kawan
Pustaka
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN POSYANDU


No Kode : Ditetapkan oleh
Kepala UPT Puskesmas
Terbitan :
Rasanae Timur
No. Revisi :

SPO Tgl. Mulai Berlaku :

UPT. Halaman :
Puskesmas Hj. St. Aisyah, S.KM
Rasanae Timur NIP. 196612311987032140

1. Pengertian Kegiatan keterpaduan ditingkat desa atau RW yang diwujudkan dalam bentuk pos pelayanan
terpadu atau lebih dikenal dengan nama posyandu
2. Tujuan Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan angka kematian ibu
Mempercepat penerimaan informasi kesehatan kepada masyarakat
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat
3. Kebijakan Meningkatkan pelayan kesehatan bagi ibu hamil, ibu menyusui , bayi dan balita
4. Referensi Buku panduan petugas promkes
Buku panduan kader posyandu

5. Prosedur Bagan alur


Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

1. Petugas promkes mempersiapkan tanggal


pelaksanaan kegiatan sebagaimana yang telah Persiapan Koordinasi
tanggal dengan bidan
terjadwal
2. Kader melakukan koordinasi dengan bidan desa
apabila ada perubahan jadwal
3. Kader mempersiapkan pelaksanaan posyandu
4. Petugas Pembina posyandu (bidan desa) Persiapan Persiapan
posyandu oleh posyandu oleh
mempersiapkan pelaksanaan
semua petugas
5. Sasaran yang datang langsung ke tempat
pendaftaran (meja I) oleh kader posyandu , sasaran
dicatat nama, umur dan nama orang tuanya Meja I pendaftaran
6. Dibagian pembinaan (meja II) oleh kader ,sasaran
ditimbang dan hasil penimbangan ditulis didalam
buku sistem informasi posyandu (SIP )
7. Dibagian pencatan ( meja III ) sasaran Meja II Meja III
penimbangan Pengisian KMS
menyerahkan KMS yang berisi hasil penimbangan
kepada kader
8. Dibagian penyuluhan (meja IV) kader Meja IV Penyuluhan
memberikan penyuluhan sesuai masalah
9. Dibagian pelayanan (meja V) petugas pembina
posyandu memberikan pelayanan kesehatan sesuai
Meja V Pemberian PMT
dengan kebutuhan bayi, balita, ibu hamil dan ibu Pelayanan penyuluhan
menyusui
10. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian PMT
Pertemuan Bides mencatat
penyuluhan dan penyuluhan kelompok oleh kader pasca posyandu hasil kegiatan
posyandu dan atau oleh petugas kesehatan
11. Setelah selesai pelaksanaan posyandu kemudian
didakan pertemuan pasca posyandu
12. Bidan desa mencatat hasil kegiatan program
Kader merekap merekap hasil posyandu
posyandu dalam buku bantuan posyandu
13. Kader posyandu merekap hasil kegiatan posyandu
dimasukan pada blangko F-1, dan dikrim kepetugas
gizi puskesmas , untuk direkap dan
dianalisa
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

1. Bidan Desa
2. Lintas Program
3. Kader
4. Lintas Sektor

7. Dokumen Terkait 1. Laporan Bulanan Posyandu


2. Laporan hasil kegiatan posyandu
8. Rekaman Historis.

Diberlakukan
No. Halaman Yang Dirubah Perubahan
tanggal

Lampiran 4. Media
Laporan Prakepanitraan Stase Keperawatan Komunitas Keluarga – 2019
FKEP Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai