Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pembangkit Tenaga Elektrik Dosen : Dr. Tasma Sucita, MT
Disusun oleh :
ILZA FAUZAN RAMADHAN 1500538
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018 BAB I : PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dalam era pembangunan ini berbagai usaha telah dilakukan untuk mewujudkan program pemerintah menuju cita-cita nasional yaitu meningkatkan taraf hidup rakyat yang adil dan makmur materil maupun spiritual yang berdasarkan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Mesin merupakan salah satu alat produksi yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam produktivitas di dalam suatu oorganisasi atau perusahaan, dimana suatu produktivitas ada yang sangat bergantung pada mesin. PT PLN (persero) mempunyai tugas sebagai penyedia tenaga listrik untuk kepentingan umum, supaya penyediaan tenaga listrik dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Baik itu kebutuhan listrik pada rumah tangga, industri, perkantoran, sosial, bisnis,maupun penerangan jalan. Kelancaran dari pelaksanaan proses produksi merupakan suatu hal pokok yang harus dicapai. Salah satu fungsi yang memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan produksi adalah perawatan mesin dan fasilitas produksi lainnya mesin-mesin produksi yang dipergunakan oleh sebab itu suatu perusahaan harus selalu mengusahakan mesin dan fasilitas dalam kondisi yang terbaik sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. TUJUAN Mengetahui proses maintenance mesin pada PLTD. RUANG LINGKUP Proses maintenance mesin pada PLTD. BAB II : DASAR TEORI/LANDASAN TEORI Perawatan adalah suatu kegiatan untuk merawat atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian dan penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan. Kegiatan perawatan (Maintenance) yang dilakukan terhadap mesin dan peralatan pabrik di dalam perusahaan memerlukan suatu metode dan prosedur yang tepat. Oleh sebab itu manajemen perawatan haruslah dapat membuat dan menyusun suatu program dan perencanaan perawatan yang efektif. Sehingga dapat menjamin pelaksanaan kegiatan operasional berjalan dengan baik. Kegiatan perawatan yang dilakukan di dalam perusahaan-perusahaan industri dapat dibedakan secara umum atas dua macam, yaitu : 1. Preventive maintenance Yang dimaksud dengan preventive maintenance adalah kegiatan perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. (Assauri, 2008 : 135) 2. Corective atau breakdown maintenance Yang dimaksud Corective Maintenance adalah kegiatan perawatan atau peralatan yang dilakukan setelah terjadi suatu kerusakan/kelainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Masalah ini meliputi perawatan terhadap fasilitas yang rusak sama sekali dimana fasilitas/peralatan yang dipakai hingga gagal beroperasi yang kemudian harus diperbaiki. Ada beberapa keuntungan diperoleh dengan adanya perawatan yang baik dari peralatan produksi yang ada dalam perusahaan antara lain : 1. Peralatan proses produksi yang ada akan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. 2. Kegiatan proses produksi akan berjalan lancar karna jarang timbul kemacetan. 3. Memperkecil kemungkinan kerusakan berat. 4. Dengan terhindarnya kerusakan total dari peralatan atau mesin berarti perusahaan akan menekan biaya perawatan. Kerugian yang dialami jika perawatan tidak dilaksanakan adalah : 1. Peralatan akan cepat rusak. 2. Bila cepat rusak maka tingkat kegunaannya akan cepat menurun. 3. Mesin tidak akan dapat beroperasi secara efektif. 4. Meningkatnya biaya perusahaan. BAB III : PEMBAHASAN Pemeliharaan Rutin Mesin Pembangkit Listrik . Untuk menjaga kestabilan, kualitas dan kontinuitas pelayanananya, PT.PLN (Persero) menetapakan standar khusus dalam pemeliharaan mesin pembangkitnya. Untuk itu telah diterapkan beberapa prosedur pemeliharaan rutin terhadap mesin pembangkit yang dimiliki oleh PLN. Pemeliharaan rutin yang terjadwal bergantung pada berapa lama mesin tersebut beroperasi yang kemudian dikenal dengan istilah P0 hingga P5. Pemeliharaan Harian (P0) Merupakan item-item pemeliharaan yang harus dilaksanakan setiap hari terhadap mesin-mesin pembangkit yang ada, seperti : 1. Membersihkan / mengelap mesin 2. Membuang air kondesat dan kotoran dari tangki dengan membuka kran 3. Memeriksa dan menambah air pendingin 4. Melumasi dan menggemuki secara manual Pemeliharaan Mingguan (P1) Merupakan item-item pemeliharaan yang harus dilaksanakan setiap tujuh hari terhadap mesin- mesin pembangkit yang ada, seperti : 1. Pengerjaan PO 2. Membuka dan mengganti saringan udara 3. Membuka dan membersihkan separator 4. Membersihkan peralatan bantu dari debu, kotoran ,minyak dan lain-lain. Pemeliharaan Tengah Bulanan (P2) Merupakan item-item pemeliharaan yang harus dilaksanakan setiap setengah bulan terhadap mesin-mesin pembangkit yang ada, seperti : 1. Pengerjaan P1 2. Mengganti / menambah pelumas pada peralatan tertentu sesuai dengan petunjuk pabrik 3. Memeriksa volume air pendingin pada radiator 4. Memeriksa atau menambah bahan kimia pada air pendingin Pemeliharaan Bulanan (P3) Merupakan item-item pemeliharaan yang harus dilaksanakan setiap satu bulan terhadap mesin- mesin yang ada, seperti : 1. Pengerjaan P2 2. Memeriksa terminal-terminal alat kontrol dan pengaman 3. Memeriksa DC sistem 4. Memeriksa berfungsinya black start 5. Memeriksa viskositas minyak pelumas Pemeliharaan Triwulan (P4) Merupakan item-item pemeliharaan yang harus dilaksanakan setiap tiga bulan terhadap mesin- mesin yang ada, seperti : 1. Pengerjaan P3 2. Memeriksa fungsi sistem governor 3. Memeriksa kualitas air pendingin dan unit pengolahan air 4. Membersihkan sistem pendingin 5. Memeriksa dan membersihkan injector 6. Menyetel klep Pemeliharaan semesteran (P5) Merupakan item-item pemeliharaan yang harus dilaksanakan setiap enam bulan terhadap mesin-mesin yang ada, seperti : 1. Pengerjaan P4 2. Memeriksa sistem penyalaan (timing) 3. Memeriksa kekencangan baut 4. Memeriksa kelonggaran roda gigi dan bantalan 5. Mengganti saringan oli 6. Memeriksa kondisi motor-motor pendukung kinerja mesin. BAB IV : PENUTUP Kesimpulan 1. Maintenance merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Diesel sebagai langkah awal menjaga keandalan pembangkit, karena dalam zaman modern ini listrik merupakan bagian terpenting bagi semua kalangan masyarakat. 2. Maintenance yang dilakukan oleh PT. PLN dibagi menjadi beberapa tahap antara lain: a) Perawatan Harian b) Perawatan Mingguan c) Perawatan Tengah Bulan d) Perawatan Bulanan e) Perawatan Triwulan f) Perawatan Semesteran Standar perawatan yang berlipat tersebut dilakukan agar sistem pada PLTD berjalan dengan baik sehingga berbagai pihak tidak ada yang dirugikan. DAFTAR PUSTAKA http://tekniklistrikaruskuat.blogspot.com/2015/07/laporan-magang-tata-cara- pemeliharaan.html