Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR JIKA TERJADI GEMPA

Gempa bumi merupakan gejala alam berupa goncangan atau getaran tanah yang timbul akibat
terjadinya patahan atau sesar karena aktivitas tektonik. Selain itu, gempa bumi juga disebabkan
aktivitas vulkanik, hantaman benda langit (misalnya, meteor dan asteroid), atau ledakan bom.
Dalam situasi gempa bumi yang terjadi tiba-tiba, seseorang biasanya sulit bergerak dan harus
mengambil keputusan. Untuk selamat dari bencana ini, yang terpenting adalah memahami
pengetahuan dan keterampilan sebelum bencana terjadi, saat harus melaksanakan evakuasi
mandiri dan setelah kejadian bencana.
SOP (Standar Operasional Prosedur) saat terjadi gempa bumi adalah sebagai berikut :
1. Jauhi jendela kaca, rak, lemari, dan benda-benda yang tergantung. Hati-hati pada
runtuhan benda, seperti papan reklame, kaca, dan dinding bangunan.
2. Jika tengah berada di tangga, berpeganglah pada pagar untuk menjaga keseimbangan agar
tidak jatuh.
3. Jika tengah memasak, matikan api lalu selamatkan diri ke tempat yang aman.
4. Jika tengah berada di kamar, gunakan bantal atau selimut tebal untuk melindungi kepala.
5. Jangan nyalakan korek api sebab adanya gas bisa mengakibatkan ledakan.
6. Jangan me-reset sirkuit listrik karena bisa mengakibatkan kebakaran.
7. Jika tengah berada di kamar mandi manfaatkan gayung atau ember untuk melindungi
kepala. Lalu,segeralah pindah ke tempat yang aman.
8. Jangan menyentuh sakelar lampu karena bisa mengakibatkan kebakaran atau ledakan.
9. Jika menemukan api masih kecil, padamkan dengan air atau pemadam api. Tetapi ingat,
keselamatan nyawalah yang paling utama.
10. Jika terjebak dalam ruangan atau tertimpa benda sehingga tidak dapat bergerak, jangan
menghabiskan energi dengan terus-menerus berteriak. Lebih baik ketuk benda yang ada
untuk mendapatkan pertolongan.
11. Tinggalkan memo mengenai kondisi diri dan keluarga, serta tempat evakuasi yang dituju.
Jangan lupa mengunci rumah.
12. Bawalah barang-barang berharga yang tidak merepotkan, seperti dokumen, surat-surat
tanah, perhiasan, atau uang tunai.
13. Pergilah menuju tempat pengungsian (posko) terdekat yang ditentukan setelah
memastikan keadaan memungkinkan.
14. Ketika proses evakuasi berlangsung malam hari, gunakan senter untuk mencegah
tersandung dan jatuh.
15. Jika seseorang di sekitar tertimpa runtuhan bangunan, panggil orang lain yang lebih
berkompeten untuk membantu menyelamatkan. Jangan menyelamatkan seorang diri
karena berbahaya.
16. Usahakan jangan menggunakan mobil untuk upaya penyelamatan, sebab bisa
menghambat akses kendaraan darurat.

Jika anda berada didalam gedung, jangan panik dan tetap tenang serta fokus, dan lakukan hal-hal
berikut ini:

1. Berdiri di sudut ruang/bangunan, atau berlindung di bawah meja, jauhi jendela terutama
yang berkaca.
2. Bergerak ke arah lorong atau koridor, waspada terhadap benda-benda yang jatuh.
3. Menjauh dari lemari, rak atau perabot yang mudah jatuh atau bergeser.
4. Ambil benda yang dapat melindungi kepala dari jatuhan atau pecahan reruntuhan.
5. Jangan menggunakan lift. Aliran listrik yang mati dapat membuat lift terhenti dan
menjebak anda didalamnya.
6. Jangan tergesa keluar, tetap bertahan di lantai yang sama sampai semua kebisingan akibat
gempa reda.
7. Saat keluar atau turun lantai atau proses evakuasi gunakan tangga darurat yang selalu ada
di tiap lantai gedung.
8. Jangan tergesa keluar gedung karena ada kemungkinan terjatuhnya reruntuhan benda di
depan pintu dari lantai yang lebih tinggi, sangat berbahaya.

Memahami suasana lokasi tempat kita berada sangatlah penting untuk dapat melakukan evakuasi
sebaik mungkin. Jangan abaikan peta darurat yang biasanya terpampang di dekat lift/tangga
suatu bangunan/gedung tinggi. Bantulah petugas evakuasi yang bertugas dengan mematuhi
semua petunjuknya dan ikut menenangkan rekan di sekeliling.

Anda mungkin juga menyukai